Skip to main content
Benang Merah

Benang Merah

By Benang Merah

Halo, perkenalkan kami adalah Ben Laksana dan Rara Sekar. Selamat datang di podcast Benang Merah!

Benang merah adalah ruang diskusi alternatif dan progresif yang membahas dan menjelajahi gagasan, pengalaman, dan fenomena sosial yang ada di masyarakat hari ini. Kami tertarik dengan pengalaman keseharian dan bagaimana pengalaman-pengalaman tersebut membentuk dan dibentuk oleh masyarakat.

Di sini, kami mengundang teman-teman, kerabat, kenalan, idola dan pakar-pakar dengan beragam latar belakang untuk memperkaya diskusi kami.

Selamat mendengarkan Benang Merah!
benangmerahpodcast@gmail.com
Available on
Apple Podcasts Logo
Google Podcasts Logo
Overcast Logo
Pocket Casts Logo
RadioPublic Logo
Spotify Logo
Currently playing episode

Ep. 01 - Roy Thaniago: Kekuasaan, Media dan Pendisiplinan Tionghoa

Benang MerahMar 21, 2019

00:00
01:27:15
Ep. 20 - Ben & Rara: 2023

Ep. 20 - Ben & Rara: 2023

Kembali lagi dalam episode tahunan #BenangMerahPodcast! Kali ini kami merefleksikan tahun 2023 termasuk perpindahan kami ke Selandia Baru. Mengabarkan dari hutan kota di Pōneke/Wellington, selamat menonton/mendengarkan episode kali ini. Selamat tahun baru! Semoga tahun 2024 lebih baik untuk kita semua.


Salam,

Ben & Rara

Dec 29, 202301:48:50
Ep. 19 - Benang Merah x Project M: Pariwisata Kini & Konsekuensinya Untuk Masyarakat Lokal dan Adat

Ep. 19 - Benang Merah x Project M: Pariwisata Kini & Konsekuensinya Untuk Masyarakat Lokal dan Adat

Ep. 19 - Benang Merah x Project M: Pariwisata Kini dan Konsekuensinya Untuk Masyarakat Lokal dan Adat


Baru saja kita melalui masa-masanya liburan, vakansi, “healing”, perjalanan, wisata, apapun istilah yang digunakan. Di episode kali ini yang benar-benar spesial, #BenangMerahPodcast bekerja sama dengan @projectm_org untuk mengangkat tema soal pariwisata, masyarakat adat dan pertemuan-pertemuannya dengan isu-isu sosial-ekonomi-budaya lainnya. 


Bersama Sarani Pitor Pakan, dosen dan peneliti pariwisata, kami membahas lapisan-lapisan yang terkandung di dalam sebuah perjalanan termasuk perjalanan wisata. Di Bali, kami bertemu @wayankaung pelaku pariwisata dan @indra.pram peneliti dan dosen, untuk berdiskusi soal seluk-beluk pariwisata hari ini dan konsekuensinya untuk adat dan alam di Bali. Lalu kami menutup episode kali ini dengan perbincangan seru bersama Kak @liangogali dari Poso: tentang pariwisata, kolonialisme, isu perempuan dan bagaimana lewat sebuah festival yang dikelola warga—Festival Mosintuwu, masyarakat bisa menarasikan kembali budaya dan identitas kulturalnya yang selama ini terenggut. 


Terima kasih sekali lagi untuk Project M atas dukungannya untuk episode kolaborasi ini. Selamat mendengarkan!


Salam,

Ben & Rara

Jan 31, 202302:28:42
Ep. 18 - Ben & Rara: 2022

Ep. 18 - Ben & Rara: 2022

Ep. 18 - Ben & Rara: 2022


#BenangMerahPodcast memang sporadis, tapi satu hal yang pasti, refleksi tahunan mungkin adalah satu-satunya janji yang bisa kami tepati! Berikut refleksi tahunan kami untuk tahun 2022. Seperti biasa, selain melihat pencapaian juga kegagalan setahun belakang, ada juga referensi buku, film, atau karya lainnya yang berkesan buat kami, juga harapan untuk tahun 2023: tahun yang sangat penting untuk kami. Selamat mendengarkan di Spotify, Apple Podcast, Anchor, dll dan menonton di kanal Youtube kami: youtube.com/benangmerahpodcast!


Salam,

Ben & Rara

Jan 22, 202301:57:12
Ep. 17 - Arif Novianto: Pengemudi Ojek Online, Kemitraan Semu dan Jebakan Algoritma

Ep. 17 - Arif Novianto: Pengemudi Ojek Online, Kemitraan Semu dan Jebakan Algoritma

Halo. Benang Merah Podcast belum meninggal! Setelah 7 bulan, kami hadir dengan episode baru bersama Arif Novianto, seorang peneliti Muda di Institute of Governance and Public Affairs (IGPA), Magister Administrasi Publik, Fisipol, Universitas Gadjah Mada yang belakangan giat mengkaji dan menulis tentang kesejahteraan dan kondisi kerja para pengemudi ojek online.


Episode ini berangkat dari pertanyaan-pertanyaan kami sebagai warga yang kini hidupnya juga begitu bergantung pada pengemudi ojek online. Selain cerita-cerita mengharukan dari para pengemudi online di Instagram, TikTok sampai Twitter do your magic, tak jarang juga kami mendengar keluh kesah para pengemudi ojek online tentang semakin sulitnya kondisi kerja mereka hari ini. Dari penelitian Arif, selama dua tahun terakhir, ada sekitar 71 aksi protes yang melibatkan lebih dari 132.000 pengemudi ojek online di seluruh Indonesia. Apa yang sebenarnya disuarakan oleh para pengemudi ojek online melalui aksi protesnya? Bagaimana kondisi dan relasi kerja mereka sebagai ‘mitra’ (bukan ‘pekerja’) dan apa yang dihilangkan dari hak-hak pekerja dalam sebuah kemitraan yang semu? Lalu, bagaimana sebenarnya algoritma platform bekerja dan bagaimana pula para pengemudi ojek online menyiasati sistem kontrol kerja oleh algoritma? Adakah model ekonomi berbasis platform alternatif yang lebih adil yang bisa menjadi cikal bakal harapan ke depannya atau kita akan terjebak di dalam sistem ekonomi yang eksploitatif selamanya?


Mantap. Bukan Benang Merah kalau ga depresif. 


Selamat menonton di Youtube untuk versi videonya, dan selamat mendengarkan di Spotify, Apple Podcast, dll untuk versi audionya

Sep 09, 202201:04:04
Ep. 16 - Lakoat.Kujawas: Menghidupkan Kembali Adat di Tengah Arus Perubahan

Ep. 16 - Lakoat.Kujawas: Menghidupkan Kembali Adat di Tengah Arus Perubahan

Bulan Januari lalu, kami berkesempatan menjalankan program residensi di Kapan, Mollo, Timor Tengah Selatan, untuk belajar bersama komunitas Lakoat.Kujawas. Selama residensi, kami membantu kerja teman-teman Lakoat.Kujawas mengarsipkan pangan lokal dan perjalanan mereka menghidupkan kembali pengetahuan adat orang Mollo. 

Di ujung masa residensi, kami merekam diskusi seru kami bersama dua perwakilan dari Lakoat.Kujawas, Kak Dicky Senda (@dicky.senda) dan Mama Fun (@marlindanau) (dengan binatang tamu, Mok!), membahas pengalaman serta pengamatan kami selama belajar bersama dan bertukar pengetahuan di Mollo. Tak hanya membahas pentingnya keberadaan komunitas yang merawat semangat kolektif dan pendidikan kontekstual seperti Lakoat.Kujawas di tengah masyarakat, kami juga membicarakan dampak dari kehilangan identitas sebagai masyarakat adat di tengah arus perubahan, hubungan kolonialisme, feodalisme juga individualisme dengan perubahan yang terjadi pada pengetahuan adat, dan tentang menemukan kembali keterhubungan kita sebagai manusia dengan alam dan sesama dengan mengembalikan cerita, ruang-ruang budaya serta semangat untuk merawat kehidupan secara bersama-sama. 

Terima kasih banyak @lakoat.kujawas untuk pengalaman residensi serta diskusi (hampir setiap malamnya) yang begitu berkesan. Semoga kehadiran kami di sana berkenan di hati teman-teman.

Selamat menonton atau mendengarkan episode terbaru Benang Merah! Setelah video ini, akan ada video spesial (di Youtube Benang Merah) di mana kami mengikuti Mama Fun dan Mama Nela memanen sayuran dari kebun, dan memasak resep-resep lokal khas Mollo. Nantikan!

Salam,
Ben & Rara

Feb 20, 202201:38:58
Ep. 15 - Ben & Rara: 2021

Ep. 15 - Ben & Rara: 2021

Ep. 15 - Ben & Rara: 2021


Di tahun 2022, #BenangMerahPodcast sesekali akan menjadi #BenangMerahVodcast! Kami dedikasikan episode pertama di tahun 2022 ini untuk pendengar setia Benang Merah yang masih bersama kami sejak tahun 2019. Terima kasih banyak.


Di episode kali ini, tidak ada narasumber tamu, isinya cuma kami, Ben & Rara, berbagi hal-hal yang mungkin jarang (atau udah sering ya?) kami bagikan ke teman-teman selama ini. Khususnya, di episode ini kami mencoba merenungi tahun 2021: tentang pandemi, hal apa saja yang telah kami dapatkan/harus lepaskan, juga ada rekomendasi buku/film/karya yang menemani kami selama 2021. Tidak ada yang terlalu spesial sebenarnya di episode ini, mungkin tidak menginspirasi, tidak memberikan pengetahuan yang baru, apalagi memberikan ketenangan batin. Cuma sekadar berbagi cerita dan begitu banyak pertanyaan-pertanyaan tentang hidup, sebagai Ben & Rara.


Selamat tahun baru, teman-teman!


Tonton videonya di: bit.ly/BenangMerahEp15

Jan 05, 202202:04:13
Ep. 14 - Daniel Sihombing: Kristen Protestan dan Keadilan Sosial
Dec 28, 202154:30
Ep. 13 - Gapatma: Koperasi sebagai Ekonomi Alternatif

Ep. 13 - Gapatma: Koperasi sebagai Ekonomi Alternatif

Tidak perlu mencari terlalu jauh untuk memahami betapa cacatnya sistem ekonomi kita hari ini. Sistem yang digadang-gadang akan meneteskan kesejahteraan secara merata dari atas ke bawah nyatanya lebih sering melanggengkan kesenjangan antara pekerja dan pemberi kerja. Tentu sebagai pekerja, co-worker, “mitra”, apapun istilahnya, kita semua lelah. Apa ada alternatifnya? Jika melawan fasisme kita perlu demokrasi politik, bagaimana dengan demokrasi ekonomi sebagai alternatif terhadap sistem ekonomi hari ini? Apa yang dimaksud demokrasi ekonomi? Apa itu sebenarnya koperasi dan bagaimana membedakan koperasi dengan sistem ekonomi non-koperasi? Apakah ada contoh-contoh koperasi gaya baru yang berhasil hari ini? Koperasi pekerja seni, koperas tani muda, koperasi platform untuk fotografer, Mondragon? 

Kami membahas topik penting dan seru ini secara lebih mendalam di episode ke-13 #BenangMerahPodcast bersama Bima dan Sena dari @334455.demeko. Sekaligus dalam rangka menyambut Festival Demokrasi Ekonomi yang akan berlangsung pada tanggal 10-12 Juli 2021! Selamat mendengarkan. Jaga kesehatan, teman-teman.

Jul 06, 202101:21:28
Ep. 12 - Kathleen Azali: Apakah teknologi itu benar-benar netral?

Ep. 12 - Kathleen Azali: Apakah teknologi itu benar-benar netral?

Apakah teknologi itu benar-benar netral? 

Pertanyaan ini adalah salah satu dari begitu banyak pertanyaan yang sering kami diskusikan merespons ketergantungan kita pada teknologi di setiap lini kehidupan saat ini: sebagai manusia, warga negara, dan pekerja. Namun, apa saja sebenarnya konsekuensi dari realitas ini? Seberapa amankah data kita sebagai warganet yang begitu aktif di media sosial? Untuk membahas pertanyaan ini lebih lanjut, kami ngobrol dengan seorang kawan baik, Kathleen Azali (@kathleen azali), yang juga seorang aktivis-peneliti dengan ketertarikan yang mendalam pada interseksi isu teknologi, infrastruktur, dan ekonomi politik salah satunya isu pekerja di ‘gig economy’. 


Bersama Kat, yang adalah pendiri PERIN+1S (Pendidikan Rangkai Informasi & Teknologi Swadaya), C20 Library dan Digital Rights Program Manager di EngageMedia, kami juga diskusi banyak tentang pentingnya memahami kuasa di balik teknologi ketika membicarakan dalam konteks kerja, pekerja yang daya tawarnya justru semakin dilemahkan dengan adanya teknologi, dan sejauh apa teknologi digunakan untuk alat pengawasan pekerja dan warga negara dibandingkan untuk emansipasi & perubahan sosial?


Berikut ada beberapa referensi tambahan tentang keamanan digital:


https://perint1s.github.io/p3k/docs/tech/keamanan-digital/ 

https://coconet.social/digital-hygiene-safety-security-indonesia 

https://gitlab.com/digisea/indonesia


Selamat mendengarkan #BenangMerahPodcast!


Ben & Rara

May 04, 202101:34:36
Ep. 11 - Stanley Khu: Buddhism, Spiritualitas dan Aktivisme

Ep. 11 - Stanley Khu: Buddhism, Spiritualitas dan Aktivisme

Akhirnya! Episode baru #BenangMerahPodcast menyambut ulang tahun kedua Benang Merah Podcast yang jatuh pada tanggal 21 Maret 2021 (2 tahun 11 episode, sebuah niat dalam bersiniar, selamat ulang tahun~). Di episode kali ini, kami berbincang dengan pengkaji filsafat Timur, penulis dan penyunting, Stanley Khu yang juga aktif di Toko Mimamsa, tentang topik yang sangat dekat dengan kami berdua: Buddhism, Spiritualitas dan Aktivisme.

Jika di episode 6 kami membahas tentang peran agama Islam dalam melawan ketidakadilan, di episode ini kami banyak membahas bagaimana peran Buddhism, termasuk nilai-nilai dan ritual dalam Buddhism yang ‘terpisah’ dari akar agamanya dan menjadi nilai-nilai dan ritual universal ‘sekuler’ yang diimani masyarakat modern hari ini, dan relasinya dengan aktivisme juga pasifisme dalam mengupayakan perubahan sosial.

Selamat mendengarkan!

Salam,

Ben & Rara

Mar 20, 202101:29:04
Ep. 10 - Budhisatwati: 1965⁣

Ep. 10 - Budhisatwati: 1965⁣

Ternyata tidak perlu mencari terlalu jauh untuk bisa mengintip hal-hal yang terjadi pada 1965 dan rentetan peristiwa kekerasan yang terjadi setelahnya. Di episode ke-10 #BenangMerahPodcast yang jatuh pada tanggal 1 Oktober 2020 ini, kami meminjam ‘kacamata’ serta pengalaman Tante Didien (Budhisatwati Kusni), seorang sahabat keluarga yang juga penyintas 1965, untuk memahami sejarah 1965 melalui sejarah personalnya dan cerita-cerita keseharian yang dialami oleh Tante Didien. Kami ngobrol panjang tentang masa kecilnya bersekolah di Taman Siswa di Yogyakarta dan pengalamannya berkesenian sejak kecil yang begitu mengisi batin. Tentang semangat zaman di eranya untuk melawan feodalisme yang begitu mengakar sewaktu aktif di IPPI (Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia) dan Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat). Tentang cerita petani-petani yang dipersenjatai dengan pendidikan dan pengetahuan akan hak-haknya dan bagaimana mereka mampu menganalisis permasalahan sosial di sekitar mereka. Tentang kekacauan, kekerasan, kekejaman, dan ketidakadilan yang menyeret begitu banyak korban—salah satunya bapak dari Tante Didien yang ditangkap dan diasingkan sampai 3x. Tentang mencari kehidupan baru, menjadi eksil, dan membangun restoran berbasis koperasi yang dimiliki pekerja di Paris yang juga menjadi pusat para aktivis berkolektif, bersolidaritas dan berkonsolidasi untuk menggulingkan Orde Baru: Restoran Indonesia. Tentang menjadi keluarga dalam sejarah, dan pentingnya memahami sejarah melampaui narasi tunggal dari pemerintah. Tentang sebuah maaf, tentang waktu dan harapan akan sebuah perubahan di masa yang akan datang. 

Selamat mendengarkan.

Oct 01, 202002:11:04
Ep. 09 - Said Abdullah: Kedaulatan Pangan

Ep. 09 - Said Abdullah: Kedaulatan Pangan

Setelah beberapa bulan hiatus, #BenangMerahPodcast akhirnya hadir kembali dengan episode baru. Bersama Kang Ayip (Said Abdullah) dari @kedaulatanpangan_id, kami membahas banyak pertanyaan yang belakangan sering muncul terkait kebutuhan mendasar kita yang sayangnya seringkali disepelekan, yaitu menyoal isu pangan. Pandemi Covid-19 perlahan menguak kekurangan bahkan kegagalan banyak sistem dan struktur yang selama ini mengatur kita. Salah satunya, sistem pangan kita yang ternyata begitu rentan & tidak adil. ⁣

Seperti apa sih gambaran sistem pangan Indonesia hari ini? Bagaimana perjalanan makanan kita hingga sampai di piring makan kita? Siapa saja yang berperan dalam menyediakan pangan untuk masyarakat dan bagaimana sebenarnya kondisi petani Indonesia hari ini ketika lahan-lahan mereka banyak yang diambil secara paksa untuk proyek-proyek yang belum tentu berpihak pada kesejahteraan mereka? Mengapa semakin banyak anak muda meninggalkan petani sebagai pilihan hidupnya — dan bagaimana masa depan pangan kita jika tidak ada lagi yang mau jadi petani? ⁣

Lalu apa jalan keluarnya? Apa bedanya ketahanan pangan dengan kedaulatan pangan? Bagaimana kedaulatan pangan bisa menjadi solusi dan juga narasi alternatif yang penting (bahkan mungkin radikal) atas sistem pangan kita hari ini yang sudah tidak sehat? Selamat mendengarkan episode 9 #BenangMerahPodcast! ⁣

Special thanks to @i7_community yang sudah menyediakan ruang kreatif yang aman dan nyaman untuk merekam episode ini!

Jul 17, 202002:09:08
Ep. 08 - Ben & Rara: Pedagogi Kritis & Pendidikan Emansipatoris

Ep. 08 - Ben & Rara: Pedagogi Kritis & Pendidikan Emansipatoris

Episode #BenangMerahPodcast di bulan ini adalah episode yang cukup spesial! Spesial karena pertama, episode ini adalah rekaman lama yang direkam pada Oktober 2019 lalu (alias udah agak kadaluarsa ya hahaha tapi tetap relevan). Kedua, episode ini sebenarnya adalah inisiatif dari Mas Iwan Pribadi dari Temu Konco Podcast (@temukonco) ditemani Ryan Muhammad dari Podcast Challecast (@challecast) untuk mewawancarai kami sewaktu sedang di Jogja, yang akhirnya kami sepakati untuk unggah di #BenangMerahPodcast. Ketiga, berbeda dengan episode lainnya di Benang Merah, di episode ini kami yang diwawancarai (wow ternyata banyak juga bacotnya hahaha) dan pastinya dengan sukacita kami membahas topik yang sangat dekat dengan kami: Pedagogi Kritis & Pendidikan Emansipatoris. Keempat, episode ini adalah episode yang sungguh kolosal, gabungan 3 episode yang total berdurasi 3 jam! Cukuplah untuk menemani masa penjarakan sosial ini. 


Di episode ini, Mas Iwan dan Ryan memulai dengan meminta kami menjabarkan, apa sih yang kami maksud dengan pedagogi kritis? Siapa itu Paulo Freire? Kenapa Paulo Freire begitu mengilhami kami? Kenapa kami ingin menjadi penggiat pendidikan emansipatoris — lebih dari apapun? Lalu, peristiwa apa yang menggerakkan kami untuk berkebun? Apa hubungannya pedagogi kritis dengan @arkademyproject, #rarabenhomegarden dan Benang Merah? 


Diskusi pun berlanjut, mengalir dengan sangat seru. Kami membahas bagaimana pandangan kami tentang sistem pendidikan yang kami lalui hingga yang ada hari ini, trauma-trauma pendidikan yang membentuk kami menjadi pribadi saat ini, seperti apa pendidikan yang memerdekakan? Lalu, bagaimana kami merawat harapan di saat-saat seperti ini? Dan juga apa hal yang membuat kami masih terus bersemangat bangun setiap paginya, menjalankan apa yang kami percayai? Pertanyaan yang berat. Diskusi yang seru. Hangat, intim, sangat panjang, tapi sungguh membekas. Terima kasih Mas Iwan & Ryan! Semoga kita bisa selalu setia pada jalan hidup yang bermakna. Jangan lupa untuk jaga kesehatan teman-teman!


Salam,

Ben & Rara

Mar 17, 202003:03:18
Ep. 07 - Cholil & Irma: Wejangan Menjadi Orang Tua untuk Ben & Rara

Ep. 07 - Cholil & Irma: Wejangan Menjadi Orang Tua untuk Ben & Rara

Di tahun 2020, kami ingin memulai #BenangMerahPodcast dengan episode yang hangat dan dekat: tentang keluarga. Pergantian tahun memang seringkali tak pernah lepas dari perenungan-perenungan yang datang berulang: Sejauh apa hidup kita sudah bermanfaat untuk orang lain? Apa yang sebenarnya kita inginkan di hidup ini agar bisa merasa cukup? Lingkungan seperti apa yang baik dan memberdayakan untuk kita? ⁣⁣

⁣⁣

Buat kami, hal-hal ini juga tak lepas dari pertanyaan terkait keinginan mempunyai anak. Kami bersama sudah cukup lama, tapi keputusan untuk punya anak memang belum benar-benar bulat. Melahirkan seorang manusia ke dunia itu rasanya adalah tanggung jawab yang bukan main-main. Berkecimpung di bidang pendidikan membuat kami jadi lebih merenungi banyak hal, terutama di saat-saat terendah di mana integritas kami sendiri kami pertanyakan, sulit untuk percaya kalau kami siap jadi contoh baik untuk seorang anak kelak.⁣⁣

⁣⁣

Mencari jawaban, di episode ke-7 kami berbincang banyak dengan @cholil & @nggirma, pasangan musisi-aktivis-akademisi yang sangat kami kagumi, karyanya, perjuangannya, nilai-nilai yang dipercayainya dan semangat hidupnya. Selain keseharian mereka yang sibuk dengan berbagai kegiatan dan berkomunitas di @kiosojokeos, kehidupan mereka juga diwarnai oleh anak mereka yang keren, kritis, dan sedang merintis karirnya menjadi musisi hip-hop di usia 10 tahun, Angan @h00man_time. Begitu tertariknya kami dengan perkembangan Angan, tema utama episode ini akhirnya diawali dan berputar di pertanyaan: Susah ga sih punya anak? ⁣👀⁣

⁣⁣

Pendidikan seperti apa yang diharapkan oleh Cholil dan Irma untuk Angan melihat kondisi pendidikan di Indonesia hari ini (kalau mau pendidikan yang bagus, harus masuk sekolah alternatif yang sangat eksklusif)? Lalu, bagaimana Cholil dan Irma menavigasi aktivisme mereka dengan waktu untuk keluarga? Apa yang membedakan hidup di New York dengan di Ciputat? (Sedikit bocoran: “Di NY itu kita miskin uang tapi kaya waktu. #sedap) Nilai-nilai apa yang coba mereka bekali untuk Angan, dan bagaimana kalau nantinya seorang anak bersebrangan dengan nilai-nilai yang orang tuanya percaya? Seberapa bangga Angan dengan ayahnya yang seorang “indie rockstar”? 🤣 Apakah Cholil dan Irma ingin Angan jadi aktivis kalau sudah dewasa? Apakah Ben dan Rara akhirnya terinspirasi untuk punya anak segera? ⁣😌⁣

⁣⁣

Dengerin selengkapnya di episode ke-7 #BenangMerahPodcast!⁣⁣

⁣⁣

Salam,⁣⁣

Ben & Rara

Feb 07, 202001:39:46
Ep. 06 - Roy Murtadho: Ngaji dan Hijrah Bareng Gus Roy

Ep. 06 - Roy Murtadho: Ngaji dan Hijrah Bareng Gus Roy

Di episode terakhir #BenangMerahPodcast di tahun 2019, kami berbincang banyak dengan Gus Roy Murtadho, atau yang lebih sering dipanggil Gus Roy, di perpustakaan pesantren ekologis yang sedang ia kelola bersama istrinya Mba Oka. Selain mengasuh Pesantren Ekologis Misykat al-Anwar Bogor, Gus Roy juga aktif sebagai redaktur Islam Bergerak, dan seorang imam mushola yang tidak merokok dan tidak suka ngopi juga katanya. Sebenarnya, begitu banyak pertanyaan yang ingin kami diskusikan bersama Gus Roy sejak lama, beberapa memang berakar dari kegelisahan dan ketidaktahuan kami. Akhirnya kesempatan itu pun datang. Sambil ngeteh dan menyantap banana cake buatan Mba Oka, kami ngaji bareng Gus Roy, mengurai beberapa di antaranya: ⁣

Apa sih peran pesantren hari ini? Apa perbedaan pesantren lain dengan pesantren ekologis? Krisis iklim, perampasan tanah petani, pembangunanisme, apa sih relasi antara Islam, aktivisme dan isu lingkungan? Apakah Islam kompatibel dengan kapitalisme dan ketimpangan kekuasan? Kenapa perlu seorang muslim bersuara dan bertindak melawan ketidakadilan? Atau secara umum, memang apa sebenarnya relasi aktivisme dengan spiritualitas? Apakah beribadah dan berupaya untuk surga saja tidak cukup?⁣

Lalu, begitu banyaknya ustad baru bermunculan di sosial media, bagaimana cara umat bisa melacak kesahihan sumber dan juga garis pengetahuan ustad tersebut? Apa artinya menjadi seorang khalifah hari ini? Selain itu, jika diamati, cukup banyak anak muda Indonesia hari ini ber’hijrah’. Bagaimana pandangan Gus Roy soal fenomena hijrah hari ini dan apa arti hijrah sesungguhnya menurut pandangan Gus Roy? ⁣

⁣Apakah Gus Roy bisa menjawab semua pertanyaan di atas? Apakah Rara dan Ben mengerti apa yang coba Gus Roy terangkan? Untuk itu, segera meluncur ke #BenangMerahPodcast Episode 6! Teman-teman, selamat berlibur, buat yang pulang kampung, hati-hati di jalan. Sampai jumpa di 2020!

Dec 26, 201901:39:02
Ep. 05 - Sokola Institute: Pendidikan Kontekstual, Masyarakat Adat dan Volunteerism

Ep. 05 - Sokola Institute: Pendidikan Kontekstual, Masyarakat Adat dan Volunteerism

Setelah hiatus beberapa bulan karena sibuk bekerja untuk bayar cicilan KPR, akhirnya #BenangMerahPodcast hadir kembali mendiskusikan tema penting yang sudah lama dinanti: pendidikan. Kali ini, kami mewawancarai beberapa pendiri @sokolainstitute: Kak @Butet_Manurung, Kak @Inditdijakarta dan Kak @OceuAprista. Selain cerita-cerita menarik dari pengalaman Sokola mengajar dan belajar dari masyarakat adat di berbagai daerah, ada banyak pertanyaan penting yang coba kami urai bersama mereka: Apa tujuan pendidikan? Apa itu pendidikan kontekstual? Apakah masyarakat adat membutuhkan pendidikan calistung? Bagaimana peran adat dalam menjaga semangat kolektif di masyarakat? Selain itu, kami juga membahas nalar kritis Paulo Freire dari pengalaman Sokola di lapangan: Apa artinya menjadi seorang yang kritis? Mengapa pemahaman kita akan pengetahuan hanya terbatas pada pengetahuan formal yang diproduksi dan direproduksi oleh institusi pendidikan? Di mana peran relawan dalam menyasar persoalan pendidikan di Indonesia? Bagaimana caranya menjadi relawan/melakukan gerakan sosial yang tepat sasaran — bukan yang memaksakan pemahaman akan pembangunan dan kesuksesan yang sempit pada suatu masyarakat? Lalu, apa solusi yang ditawarkan oleh teman-teman Sokola kepada pemerintah untuk setidaknya memiliki peran dalam pendidikan kontekstual (yang pastinya tidak diskriminatif) untuk masyarakat adat? Selengkapnya, simak #BenangMerahPodcast Episode 5 di anchor.fm/benangmerah, di kanal digital kesayangan anda atau link di bio instagram @rarasekar dan @benlaksana. Salam, Ben & Rara
Nov 15, 201901:34:11
Ep. 04 - Andika Putraditama: Soal Sawit, Perhutanan Sosial dan Krisis Lingkungan

Ep. 04 - Andika Putraditama: Soal Sawit, Perhutanan Sosial dan Krisis Lingkungan

Di episode ke-empat #BenangMerahPodcast, kami ngobrol banyak bersama teman baik kami, Andika @putraditama dari @wriindonesia. Sebagai orang yang setiap harinya berhadapan dengan isu-isu lingkungan seperti persoalan konflik lahan, pengelolaan dan pemanfaatan hutan hingga memantau komoditas dan bisnis agar ramah lingkungan dan ramah sosial, kami sering bertanya-tanya, bagaimana Andika, atau yang kami biasa panggil Bebek, masih bisa melihat adanya harapan dalam menghadapi krisis iklim hari ini? 


Di episode ini, kami mempertanyakan kebebalan yang kerap dinormalisasi, terutama ketika tidak banyak orang menganggap serius persoalan lingkungan yang sedang menimpa kita hari ini dan nanti. Apa mungkin ketidaktahuan dan kebebalan yang seringkali dinormalisasi ini disebabkan karena sulitnya masyarakat mengakses informasi kredibel dan berbasis riset yang akuntabel atau kaburnya kebenaran karena berita, omongan, atau kepercayaan yang membuat informasi menjadi simpang siur dan tak bisa dipertanggunjawabkan?


Sebetulnya soal isu lingkungan, kami sendiripun sering kebingungan: Apakah sawit sebuah komoditas yang jahat atau proses produksinya yang sangat problematis dan perlu dibongkar? Apakah tanah semestinya dikelola oleh pemerintah, perusahaan atau masyarakat adat agar bisa sarat manfaat sosial dan konservasi? Bagaimana caranya agar kita tidak terjebak romantisme pengelolaan hutan oleh masyarakat adat namun juga tidak menjadi terlampau skeptis terhadap skema kehutanan sosial sebagai alternatif? Apa dampaknya pada kehidupan hari ini dan nanti untuk anak-cucu kita apabila kita menjalankan ‘business as usual’ di tengah krisis iklim yang sedang berlangsung? Mengapa masyarakat menganggap remeh krisis udara bersih dan menafikkan krisis air yang sudah menimpa banyak daerah di Indonesia? Adakah harapan ketika kebutuhan atas pembangunan akan selalu mengorbankan lingkungan? Temukan jawaban-jawaban atas kebingungan kami yang dibantu diurai oleh Andika di dalam episode ini!


Salam,

Ben & Rara

Jul 01, 201901:43:26
Ep. 03 - SINDIKASI: Buruh Masa Kini, Eksploitasi Gaya Baru dan Pentingnya Berserikat

Ep. 03 - SINDIKASI: Buruh Masa Kini, Eksploitasi Gaya Baru dan Pentingnya Berserikat

Kerja mulu, jam kerja menggila, kaya kagak? Jarang libur, susah tidur, tapi ga dapet upah lembur? Kerja sampai keringetan, dibayar cuma kalau keingetan? Invoice ga ada kabar, anxiety membakar, antrean BPJS ke psikolog ga kelar-kelar? Keluh kesah pekerja kota hari ini rasanya sering kita dengar di media sosial setiap harinya. Bahkan, tak menutup kemungkinan keluh kesah di atas adalah keluh kesan kita juga. 


Dalam rangka #MayDay2019, kami merasa penting untuk membahas pentingnya kondisi kerja layak untuk semua pekerja, semua buruh, apapun latar belakangnya. Beberapa tahun lalu, seorang teman @benlaksana yang bekerja di perusahaan agensi meninggal di kantor karena kondisi dan beban kerja yang melampaui batas manusia manapun. Sejak itu, kami tidak pernah berhenti mempertanyakan dan menantang sistem ekonomi-politik hari ini yang menormalisasi kekerasan (dengan berbagai bentuknya) di tempat kerja.


Adalah sebuah keputusan yang tepat untuk membahas isu ini dengan Ellena dan Fildzhah dari Serikat SINDIKASI. SINDIKASI adalah Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi, sebuah serikat baru yang mengadvokasi ekosistem kerja yang manusiawi dan berkelanjutan untuk kita-kita para desainer, pekerja agensi, peneliti lepas, jurnalis, dan semua pekerja lepas yang kebanyakan mencari nafkah di kota-kota. Bersama Ellena dan Fildzah, kami membicarakan apa sih arti kerja, apa saja bentuk-bentuk eksploitasi di tempat kerja hari ini, imajinasi tentang kondisi kerja yang layak dan adil, peran sejarah gerakan buruh sehingga kini kita bisa menikmati 8 jam kerja, senioritas dan seksisme di tempat kerja dan bagaimana perempuan melawan, dan pentingnya berkawan, bersolidaritas dan berserikat tanpa sekat untuk bisa mewujudkan sebuah perubahan perspektif, kebijakan dan keadaan untuk semua pekerja, semua buruh hari ini dan ke depannya. 


Selamat mendengarkan episode ketiga #BenangMerahPodcast!

Salam,


Ben & Rara

May 05, 201902:11:30
Ep. 02 - YPBB: Isu Sampah, Kesenjangan dan Zero Waste

Ep. 02 - YPBB: Isu Sampah, Kesenjangan dan Zero Waste

Belakangan isu sampah dan gaya hidup minim sampah menjadi topik yang mengemuka di masyarakat. Dampak dari sampah akhirnya menarik perhatian kita setelah persoalannya menjadi sangat visual: ingat sampah kita ingat paus yang terdampar di Wakatobi di mana tubuhnya berisi 5,9 kg sampah plastik, kuda laut membawa cotton bud di kedalaman Laut Sumbawa atau gunung sampah di belakang rumah maupun di Bantar Gebang. Semua perlahan membekas menjadi perasaan bersalah.

Namun, seberapa parah sih permasalahan sampah kita? Siapa yang sebenarnya bertanggungjawab untuk persoalan sampah di Indonesia? Apakah dengan membeli sedotan besi kita sudah laik disebut pahlawan lingkungan? Bagaimana kita bisa turut andil dalam mengurangi volume sampah secara signifikan dan berkelanjutan?

Di #BenangMerahPodcast kedua, kami membahas isu sampah, plastik, dan zero waste bersama Yobel, Eliza, Vani (dan Ihsan yang cuma numpang ketawa) di @ypbbbandung. Kami memilih mewawancarai mereka, karena sebagai organisasi, mereka telah banyak bergerak di perubahan kebijakan terkait pengelolaan sampah khususnya di Bandung. Mereka juga sudah menginisiasi gerakan minim sampah yang sangat menarik yaitu Zero Waste Cities, yang melampaui feel-good activism di level individu dan berfokus pada edukasi dan perubahan sistem pengelolaan sampai di tingkat kelurahan, kabupaten dan kota.

Di episode ini, teman-teman juga bisa mendapatkan tips sederhana bagaimana kita bisa mengurangi sampah dari rumah, mendukung/mereplikasi inisiatif-inisiatif yang baik dan ramah lingkungan, dan mengadvokasi kebijakan yang peduli dengan pengelolaan sampah di pemerintahan daerah maupun pusat. Selamat mendengarkan!

Referensi:
Tentang YPBB Bandung
www.instagram.com/ypbbbandung/?hl=en
medium.com/kolektif-agora/anti-lelah-demi-kota-tak-bersampah-a392df30dfcb
Zero Waste Cities Bandung
ypbbblog.blogspot.com/p/program-zero-waste-cities.html
Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan)
www.kangpisman.com/
Toko organis YPBB (refill shop)
www.instagram.com/tokoorganisypbb/
Zero Waste
treadingmyownpath.com/zero-waste/
Zero Waste Tips: 8R
en.envirocitiesmag.com/articles/pdf/waste_management_eng_art2.pdf
Zero Waste International Alliance
zwia.org/
Aliansi Zero Waste Indonesia
www.aliansizerowaste.id/
Story of Stuff
storyofstuff.org/
Sachet Economy
asiancorrespondent.com/2018/10/rubbish-impact-philippines-plastic-sachet-economy-environment/
Prosperity Without Growth (Tim Jackson)
www.youtube.com/watch?v=yPUogXUkr7I
Degrowth in the Suburbs: A Radical Urban Imaginary
www.palgrave.com/gp/book/9789811321306
Apr 10, 201901:48:13
Ep. 01 - Roy Thaniago: Kekuasaan, Media dan Pendisiplinan Tionghoa

Ep. 01 - Roy Thaniago: Kekuasaan, Media dan Pendisiplinan Tionghoa

Di episode pertama Benang Merah, kami mewawancarai Roy Thaniago, seorang peneliti dan juga pendiri lembaga studi dan pemantauan media 'Remotivi'. Roy juga seorang dosen dan aktivis yang mendalami isu media dan isu-isu terkait marjinalitas dan etnisitas. Terlebih, buat kami, ia adalah seorang kawan baik yang kami kagumi pemikiran, karya dan aktivismenya. Di episode ini kami ngobrol banyak tentang penelitian S2 Roy terkait "pendisiplinan Tionghoa" (Disciplining Tionghoa: Critical Discourse Analysis of News Media During Indonesia's New Order) yang, berdasarkan risetnya, dipengaruhi oleh sistem pengetahuan dominan yang hadir di media.


Cina atau Tionghoa? Bagaimana bahasa membentuk persepsi kita terhadap satu kelompok tertentu? Seberapa jauh bahasa digunakan sebagai alat kekuasaan yang seringkali diskriminatif? Seberapa besar pengaruh Soe Hok Gie dalam hidup Roy? Apabila pendisiplinan dan ragam bentuknya masih hadir di antara kita sampai hari ini, adakah celah pada kekuasaan yang begitu dominan? Di mana Roy, sebagai aktivis yang selalu berusaha untuk memperjuangkan keadilan untuk kelompok minoritas, mencari harapan? Ini hanya sedikit dari begitu banyak pertanyaan yang coba kami jelajahi di dalam episode ini, yang direkam dalam keadaan santai di sebuah kedai kopi di selatan Jakarta. Semoga saat mendengarkan, teman-teman bisa merasa sedang bersama kami pada saat itu. 


Salam, 

Ben & Rara

Mar 21, 201901:27:15
Ep. 00 - Tentang Benang Merah

Ep. 00 - Tentang Benang Merah

Salam kenal, kami Ben Laksana & Rara Sekar. Selamat mendengarkan podcast kami, Benang Merah.

Untuk kerja sama atau korespondensi lainnya, bisa hubungi kami via e-mail: benangmerahpodcast@gmail.com. 

Mar 21, 201900:53