Suara dan Cerita

……
memeluk diri,
berdebat sendiri,
memastikan bahwa aku adalah pengamat kesendirian.
…..

....
Teh hangat yg sudah Rima siapkan memang dikhususkan untuk membawa suasana membaca kian rilex dan tenang.
Cookies pemberian sahabatnya semakin melengkapi ia menjamu senja.
.....

Kubuatkan kopi pahit favoritmu pada tiap-tiap malam
kurapikan selalu sprei kamar, agar kamu tidur nyenyak dan betah dirumah.
Bukankah punggungmu sering nyeri, sayang?

Negeri ini kini menatap usianya ‪ke 75‬ tahun. Sepanjang itu kita menikmati kemerdekaan yang selalu diramaikan atas setiap perayaan-perayaannya. Namun kini negeri kita sedang diuji. Bangsa ini sedang krisis akan semangat. Saatnya menurunkan ego diri dan saling menginspirasi. Jangan biarkan bara kehidupan bangsa ini redup.

“.. untuk menginspirasi tidak perlu menjadi influencer, cukup mulai dari diri sendiri dan orang-orang terdekat kita untuk berbagi kebaikan. Dari hal-hal yang sederhana dan dilakukan dengan potensi yang kita miliki masing-masing.”

Oleh karena itu, aku Danang Bagus Prasetyo, bersama temanku Ari Matin, mempersembahkan episode Podcast Suara dan Cerita yang sangat special dalam rangka #CeritaKemerdekaan dan #LombaPodcastKominfo. Tentang sebuah memoar panjangku dan juga @ariaggo dalam kolaborasi kebaikan, membangun Bara Karya Podcast Suara dan Cerita serta @biaspolitica. Karya yang kumaknai dengan hati, untuk menginspirasi diri dan lingkungan sekitarku. Yuk intip podcastnya, kunjungi link yang ada di poster. Atau klik link yang ada di bio.

Mari berkarya, rangkul asa, rangkul Indonesia!

.
@djikp

Aku terpikat pada caramu memandang dunia. Tidak pasa hari ini, mungkin suatu saat.

TIGA SAJAK KECIL
(Sapardi Djoko Damono)

/1/

bayang-bayang hanya berhak setia
menyusur partitur ganjil
suaranua angin tumbang

agar bisa berpisah
tubuh ke tanah
jiwa ke angkasa
bayang-bayang ke sebermula

suaramu lorong kosong
sepanjang kenanganku
sepi itu, mata air itu

diammu ruang lapang
seluas angan-anganku

luka itu, muara itu

/ii/

di jantungku
sayup terdengar
debarmu hening

di langit-langit
tempurung kepalaku
terbit silau
cahayamu

dalam intiku
kau terbenam

/iii/

kita tak akan pernah bertemu:
aku dalam dirimu

tiadakah pilihan
kecuali di situ?

kau terpencil dalam diriku

75 Tahun Bangsaku! MERDEKA !! Hidup Jiwa Muda Bangsa Indonesia !! Hidup Generasi Muda Berkarya !! Sudah saatnya kita memulai memberikan arti, menjadi diri sendiri menebar kebaikan kepada sesama. Sekarang saatnya !! Merdeka !!

Kau tidak hanya akan merawat, tapi juga memberikan perhatian penuh dan kasih sayang, pada kaktus dan pada Aku.

kebebasan untukku akan segera diraih.

Tidak ada Solo hari ini.
Hanya new solo esok hari.
Huruf kapital telah ditendang pada abjad pertamanya.

Dan Aku mengerti esok malam adalah kejutan.
Kejutan dalam ketiadaan.

“dan jika benar kau mendengarnya,
seharusnya kau sadar.





Ingin mu melambung tinggi jauh dariku.”

Refleksi diri - Bahwa kasi sayang adalah kitab suci yang tersirat, bahwa kasih sayang beriman pada senyap.

Dua buah teh manis, hangat dan siap disantap. Ku letakan pada meja tempat Kau menanti senja dengan tenang.

lantas ketika kau bilang “ada sesuatu yang berubah dari dirimu” maka yang terjadi adalah dia telah menunjukan seluruh sifat yang selama ini belum kau ketahui. Dan setelahnya, kau bisa menentukan sendiri dengan hati-hati.

Aku tau rasanya mencintai hanya sendiri, sakit teramat dalam.

bagian bunga yang sempurna, tapi tidak banyak. Hanya beberapa dan itu bukan milikmu.

Mungkin ada baiknya untuk selalu mencaritahu,
tentang apa ?
tentang perasaan yang dijalani.
apakah iya ? atau tidak melangkah lebih jauh.

pada halaman terakhir, cerita perlahan mulai diakhiri.

“telah pada tahapan, kau menerima segala kurangmu.”

refleksi diri - dunia ini ditinggalkan dalam keadaan kedinginan.