Skip to main content
Merawi Kisah

Merawi Kisah

By Geriel Farah

Merekam suara awalnya kulakukan agar tidak mudah mengantuk saat membaca. Aku belum punya cita-cita tinggi podcast ini bermanfaat untuk banyak orang. Jika ada yang kebetulan mendengarkan, terimakasih sekali. Jika ada yang kurang sreg, sungguh aku akan lebih berterimakasih bila ada yang membisikan kritik saran. Aku orang awam dalam hal sastra apalagi olah suara. Kubuat podcast ini untuk senang-senang, itu saja.
Available on
Apple Podcasts Logo
Google Podcasts Logo
Overcast Logo
Pocket Casts Logo
RadioPublic Logo
Spotify Logo
Currently playing episode

Sapiens - Ilmu Pengetahuan

Merawi KisahMar 20, 2022

00:00
15:27
Sapiens - Ilmu Pengetahuan

Sapiens - Ilmu Pengetahuan

Rangkuman:
1. Revolusi kemampuan kognitif
2. Kemampuan Berbahasa
3. Teori gosip
Mar 20, 202215:27
Sapiens - Youval Noah Harari (Halaman 13 - 23)

Sapiens - Youval Noah Harari (Halaman 13 - 23)

Apa yang terjadi setelah manusia menemukan api? Bagaimana kemampuan menjinakkan api menjadi hal yang mengubah banyak hal dalam ekosistem. 10 lembar menerangkan tentang bibit-bibit keserakahan manusia setelah mampu menjinakkan api hingga perubahan pola makan.
Mar 04, 202221:46
Sapiens - Youval Noah Harari Bab I (sampai halaman 13)

Sapiens - Youval Noah Harari Bab I (sampai halaman 13)

Aku sedang membaca ulang buku ini, sekalian kurecord. :)
Feb 18, 202228:25
(cerpen) Aku Mendengarmu, Istanbul - Bernando J. Sujibto

(cerpen) Aku Mendengarmu, Istanbul - Bernando J. Sujibto

Nikah imam nampaknya memang cukup popular di Turki, bahkan Kedubes Indonesia di Turki membahas beberapa poin tentang nikah imam di website resmi mereka. Tokoh aku memang diceritakan hidup miskin, besar di lingkungan langganan banjir di Jakarta, hidup bersama ibunya seorang penjual kelontong dan satu adik. Namun kurasa tidak nampak dia melakukan pokok konflik dari cerpen ini karena faktor ekonomi. Ya alasannya memang cinta. Cinta juga bisa celaka! Malang nasib, dia sudah sedari kecil dikecewakan kehidupan dengan hidup pas-pasan, dilambungkan tinggi oleh orang asing yang menawarkan gula-gula. Cinta membuat hidupnya lebih hidup. Tapi kemudian dibanting sekeras-kerasnya oleh cinta itu sendiri. Cinta memang sering kali tidak rasional, namun memilih berkomitmen dalam cinta harus dilakukan dengan rasionalitas penuh, bukan? Cerita pendek ini bisa membuatmu geram, geli, bahagia dalam waktu yang berdekatan. Selamat mendengarkan!
Oct 23, 202135:51
(cerpen) Putu Cangkir - Chaery Ma

(cerpen) Putu Cangkir - Chaery Ma

Saya tidak sengaja berkenalan dengan Chaery saat kami kursus speaking. Saya kurang memperhatikan apakah tujuannya kursus untuk mengejar skor IELTS tertentu, atau untuk apa. Saya hanya langsung mengagumi tulisannya ini dari pertama ia tunjukkan. Tulisan yang begitu sedih, namun ia kemas rapi dengan plot twist. Beberapa kali menyinggung beberapa kebiasaan budaya Bugis namun tidak meninggalkan kesan kuno. Mengalir saja Chaery menulis, seperti seorang kawan lama sedang bercerita.
Oct 16, 202120:47
(cerpen) Rumah Tetangga - Jeni Fitriasha

(cerpen) Rumah Tetangga - Jeni Fitriasha

Ketakutan yang berlebihan, prasangka yang tidak-tidak. Herman berhadapan dengan mantan pembunuh, itu bukan hal sepele. Orang yang bertamu ke rumahnya bukan lagi dipandang sebagai orang yang sama sebelum peristiwa itu terjadi. Kebaikannya saat ini malah diartikan macam-macam rencana busuk. Apakah seperti ini wajar secara psikologis? Aku belum tahu jawabnya. Namun sayang aku juga payah. Saat membaca ini dan menempatkan diri sebagai Herman, kurasa aku pun bakal bisa seperti dia. Apakah jahat? Entah. Baik dan buruk terkadang mudah sekali ditafsirkan, sedang pikiran berlebihanku sama seperti Herman, sering kali membelenggu.

May 11, 202018:52
(cerpen) Dua Kepala - Kedung Darma Romansha

(cerpen) Dua Kepala - Kedung Darma Romansha

"Kenapa orang selalu ikut campur urusan orang lain sejak dalam pikiran?" Termasuk aku, sering sok tahu dengan kehidupan orang lain. Membuat kesimpulan-kesimpulan sendiri, yang bisa jadi tidak sama secuilpun dengan kejadian aslinya. Lalu mendakwa yang tak patut. Padahal, kehidupan sendiri tentu belum benar. Cerita ini satir namun sangat ringan dinikmati. Pesannya tersampaikan dengan mudah, dan langsung membuat pembaca merenung. Jangan-jangan selama ini aku adalah Yu Mar.

May 05, 202019:11
(cerpen) Sarung Azan Simbah - Abu Rifai

(cerpen) Sarung Azan Simbah - Abu Rifai

Kesulitan mencari muadzin. Ini pernah terjadi di lingkunganku. Dan pesis yang digambarkan Mas Abu, masjid makin sepi. Hampir semua orang menyesali ketiadaan muadzin, dan orang-orang yang sama pula enggan mendekat ke pelantang. Penggambaran emosi tokoh aku dengan Simbahnya sangat pas. Bagaimana kebimbangan anak muda laki-laki yang sedih mendengar kakeknya ingin adzan tapi sudah tak mampu. Puncaknya ada di akhir cerita yang sedikit magis.  Tokoh aku menceritakan bahwa kakeknya meninggal dengan halus dan menyentuh. Tidak disebutkan secara tersurat, namun saat bagian "Tak ada hayya ‘alaas-shalaah keluar dari mulutnya." Semua orang akan paham, dan ini sukses membuatku merinding. Lalu, apa hubungannya dengan sarung? Selamat mendengarkan. Nanti pasti ketemu jawabannya.

May 03, 202014:56
(puisi) Ibunda Tercinta - Umbu Landu Paranggi

(puisi) Ibunda Tercinta - Umbu Landu Paranggi

Perempuan tua itu senantiasa bernama:
duka derita dan senyum yang abadi
tertulis dan terbaca, jelas kata-kata puisi
dari ujung rambut sampai telapak kakinya

Perempuan tua itu senantiasa bernama:
korban, terima kasih, restu dan ampunan
dengan tulus setia telah melahirkan
berpuluh lakon, nasib dan sejarah manusia

Perempuan tua itu senantiasa bernama:
cinta kasih sayang, tiga patah kata purba
di atas pundaknya setiap anak tegak berdiri
menjangkau bintang-bintang dengan hatinya dan janjinya


Sumber gambar: tempo.co

May 01, 202002:03
(cerpen) Lelaki Itu Ingin Salat Id di Kampung Kelahiran - Gunawan Budi Susanto

(cerpen) Lelaki Itu Ingin Salat Id di Kampung Kelahiran - Gunawan Budi Susanto

Membaca judulnya kukira cerita ini akan mengisahkan tentang kemiskinan seseorang yang membuat dia tidak bisa pulang ke kampung halaman. Ah tapi nggak mungkin Kang Putu (sapaan Pak Gunawan Budi Susanto) menulis hal sesederhana itu. Di tengah cerita, aku mulai bisa menebak siapa tokoh dia, Hendra dan Reni. Isu yang diangkat bukan kemiskinan. Kerinduan tokoh utama, 20 tahun tidak pernah pulang karena satu hal di masa lalunya. Hal tersebut yang menurutku masih jarang ditempelkan penulis lain untuk mengisahkan kerinduan akan kampung halaman. Hal apakah itu? Simak ya! Endingnya mulus tapi mencengangkan, cara Kang Putu mempertegas siapa tokoh dia, Hendra, dan Reni. Bagus banget sih, asli! Selamat mendengarkan! :)


Apr 30, 202014:32
(cerpen) Surat Tapol kepada TKW, Cucunya - Martin Aleida

(cerpen) Surat Tapol kepada TKW, Cucunya - Martin Aleida

Pahit. Pengasingan, hukuman, kesakitan harus dibanding-bandingkan. Mungkin tulisan ini satir. Bisa satir terhadap cara pandang orang kebanyakan yang menganggap duka lara tapol tidak berarti apa-apa karena dianggap kurang heroik, kurang terdengar gaungnya secara global. Padahal luka tetap luka, sakit jiwa raga tetap membekas, dan tidak selayaknya dibandingkan. Mungkin juga tulisan ini satir, karena faktanya yang banyak diangkat tentang Namlea (Banda) adalah keelokan alamnya, seolah luka sejarah dilupakan. Selamat mendengarkan! :)


Apr 29, 202005:15
(puisi) Senja - Subagio Sastrowardoyo

(puisi) Senja - Subagio Sastrowardoyo

Selamat hari puisi nasional 28 April 2020.

Berikut kubacakan puisi Subagio Sastrowardoyo, dengan kemampuan baca puisi seadanya. Semoga tidak apa, sebab aku mencintai aktivitas ini.


-Senja-

Aku tak tahan melihat senja

Ku tutup daun pintu supaya tak tembus sinarnya

Saat paling baik adalah berada

di kapal terbang menuju ke timur

atau sedang tertidur

di kereta api sehingga senja lekas terlewati

Senja mengingatkan aku kepada

Perpisahan yang diulur-ulur

dan kepada keraguan antara

kehadiran dan kemusnahan

mengapa tidak sekaligus mati

sehingga orang tak sempat

meneteskan air mata

aku terus menghindari senja

senja yang membawa sedih selalu


Apr 28, 202001:29
(cerpen) Lelaki yang Menderita bila Dipuji - Ahmad Tohari

(cerpen) Lelaki yang Menderita bila Dipuji - Ahmad Tohari

Pujian memang seringkali bikin mabuk. Merasa tidak pantas dipuji pasti pernah dirasakan hampir semua orang. Ketika tema ini diangkat Pak Ahmad Tohari, baru ngeh. Aku baru mengambil jeda beberapa detik. Selama ini saat menolak dipuji aku hanya mengumpat tertawa dengan, “Hilih bicit!” Jarang sempat meraba diri sendiri, sudah ngapain aja selama ini? Ya, benar Pak Tohari. Seperti Mardanu, kayaknya hampir semua yang kulakukan belum ada yang pantas diberi pujian. Bukannya tidak bersyukur. Ini berbeda. Hanya rasa malu yang sulit dijelaskan. Selamat mendengarkan ya. Semoga sempat meraba juga, pujian yang sudah dihujani ke kita itu benar pantas nggak ya?

Apr 27, 202016:51
(cerpen) Bidadari Itu Dibawa Jibril - Gus Mus

(cerpen) Bidadari Itu Dibawa Jibril - Gus Mus

Hindun si tokoh utama memeliki sepersekian persen sifat yang bisa jadi mirip denganku. Sama sepertinya aku juga tidak pernah belajar agama di pesantren, madrasahpun tidak. Bisa jadi aku kerap seperti Hindun. Sok paling Islam, padahal baru tahu secuil. Ini menyebalkan. Tapi cerita ini setidaknya menamparku sekali, keras. Entah sudah berapa banyak temanku yang santri sudah diam-diam geli karena mungkin aku pernah sok agamis melebihi mereka yang jauh lebih paham agama? Astafirullah. Semoga amar makruf nahi mungkar bisa dikupas dengan pemahaman agama yang lebih tepat. Semoga aku, atau mungkin juga kamu tidak pernah bosan mempelajarinya. Semoga kita dijauhkan dari kegiatan beragama yang tidak memanusiakan manusia. Selamat mendengarkan. :)

Apr 26, 202014:34
(cerpen) Surat dari Bapak - M. Dedy Vansophi

(cerpen) Surat dari Bapak - M. Dedy Vansophi

Hai,

Aku membaca cerita mengulang tiga kali karena kesrimpet lidah. Dan tiga kali juga mewek.

Langsung menggenang air mataku. Cara bertutur romo Vansophi memudahkanku untuk menvisualkan cerita.

Kubaca pelan-pelan, bukan hanya otak yang memviasulkan, tapi juga otak yang memerintah perasaan beraksi.

Judulnya "bapak" tapi di dalamnya menceritakan peran ibu.

Sederhana, tapi selalu memberi efek yang tidak sederhana.

Ditulis dengan hati, yang kena hati juga.

Selamat mendengarkan. Hati-hati hatimu!


Salam,

Geriel Farah.

Apr 25, 202014:21
(cerpen) Dari Dapur Bu Sewon - Yusi Avianto Pareanom

(cerpen) Dari Dapur Bu Sewon - Yusi Avianto Pareanom

Aku suka tulisan Pak Yusi, plot twistnya halus tapi bikin "Ha, kok jadi gini."

Membaca tulisan Dari Dapur Bu Sewon karya Pak Yusi sejujurnya seperti bercermin. Hahahaha.

Tersebab aku sedang WFH jadi punya waktu senggang di rumah setiap istirahat siang.

Kugunakan waktu tersebut untuk belajar memasak. 

Kemampuanku masuk dapur memang sungguh payah.

Makannya ketika membaca bagaimana kegagalan-kekegagalan panganan buatan Bu Sewon, aku ingat diriku sendiri.

Dibalik itu, secara tersirat juga diceritakan bahwa meski rasa masakannya ajaib, memasak dan berbagi adalah hal yang membuat Bu Sewon bahagia, sebab liku hidupnya cukup sedih. 




Semoga masakan Mbak-mbak WFH sepertiku, mungkin juga kamu, semakin membaik rasa, bentuk, dan aromanya. 

Selamat mendengarkan, sambil masak-masak juga boleh.


Salam,

Geriel Farah


Apr 17, 202017:46
(cerpen) Benarkah Kamu Merindukan Ramadhan? - Rusdi Mathari

(cerpen) Benarkah Kamu Merindukan Ramadhan? - Rusdi Mathari

Teruntuk siapapun yang mendengar podcast episode ini,


Apa kabar?

Semoga rizki sehat selalu ditiupkan Tuhan padamu dan keluarga.

Saat episode ini diunggah, Ramadhan 1441 H kurang sepuluh hari lagi.

Almarhum Cak Rusdi Mathari adalah salah satu penulis favoritku.

Isi tulisannya yang sufi, tapi dibawa dalam cerita ringan dengan tokoh-tokoh yang kadang jenaka membuat siapapun bisa menikmati.

Benarkah Kamu Merindukan Ramadhan? adalah salah satu tulisan yang mengajak aku pribadi kembali berpikir.
"Sak tenane opo iyo kangen, opo iyo aku seseneng kui? Opo mergo iso klumpuk-klumpuk pahala akeh banget tok? Opo mergo takjil sing enak-enak?"

Hehehe. Itu yang ada di pikiranku. Entah, kamu juga silakan menafsirkannya.


Selamat mendengarkan.




Salam,

Geriel Farah

Apr 13, 202009:07
(cerpen) Bapak-Anak yang Memancing Sewaktu Hujan - M. Dedy Vansophi

(cerpen) Bapak-Anak yang Memancing Sewaktu Hujan - M. Dedy Vansophi

Membacakan cerita yang ditulis Romo M. Dedy Vansophi

(Cerita diunggah di Instagram @vansophi pada 20 November 2019)


Bapak-Anak yang Memancing Sewaktu Hujan


Malam ini Bekasi basah kuyup oleh hujan bertama setelah kemarau.

Ingatanku  menerobos ke sebuah masa silam di kampungku.

Sepasang bapak-anak berlindung di bawah satu payung, di pinggir kali, memancing ikan.


Bagi si anak, memancing ikan adalah kesenangan yang luar biasa.

Sambil menunggu tangkapan bapaknya selalu cerit hal-hal yang menarik.

Si anak paling suka cerita tentang hantu, dan pewayangan.

Itulah bonus, kesenangan ekstra selama memancing.


Bagi si Bapak, memancing adalah cara kepala keluarga menyiasati keadaan agar anak istrinya tetap makan.

Beras menipis, uang untuk lauk pauk tak ada, yang ada hanya kemurahan Tuhan.

Kadang tangkapan cukup, kadang hanya pulang membawa kangkung sawah untuk dilalap.


Keaadaan yang cukup memprihatinkan sebenarnya. 

Tapi si anak tak tahu, yang ia ingat hanya kegembiraan memancing dan lahapnya makan lauk ikan hasil tangkapan.

Setelah si anak dewasa, ia baru sadar  bahwa bapaknya sungguh hebat.

Dalam kondisi prihatin sekalipun si bapak tak pernah bicara tentang kemiskinan dan kekurangan.


"Kita ini miskin, Le. Harus prihatin."

"Kita ini lagi kekurangan, Le."

Tidak pernah ada kata-kata itu keluar dari mulut bapaknya.

Itulah kenapa walau kehidupan mereka pernah di titik terendah, si anak tak pernah merasa miskin.

Ia merasa baik-baik saja, cukup-cukup saja, senang-senang saja.

Dari bapaknya ia belajar bahwa miskin itu bukan kurangnya uang, tapi kurangnya rasa cukup.

***


Sugeng ndalu, Pak.

Alhamdulillah sekarang bisa makan ikan yang lahap tanpa harus memancing malam-malam, hujan-hujan.

Apr 12, 202003:25