IGNITE GKI

Setelah pandemi berjalan selama 2 tahun, ada banyak juga, nih Ignite People yang merasakan tadinya SMA atau kuliah secara on-site, berkenalan dengan teman-teman baru, tiba-tiba pandemi datang, dan semuanya berjalan secara online hingga lulus sekolah atau kuliah. Pastinya ini menimbulkan tantangan baru bagi Ignite People yang mengalami. Bagaimana mereka menghadapi situasi dan tantangan tersebut?

Guest: Jeremy & Jackie

Host: Chellent

Scriptwriter: Gerry & Sandra

Copywriter: Arie Bastanta

Sound Editor: Jeremy Sitindjak

Graphic Designer: Prima

Follow us on:

Hampir 2 tahun pandemi kita jalani. Ada banyak kondisi kurang ideal yang dialami, khususnya bagi pemuda yang sedang bersekolah dan kuliah, hingga melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Di episode ini, kita akan membahas perubahan perilaku dan cara berinteraksi generasi yang terdampak pandemi dengan generasi sebelumnya, dari sudut pandang teolog dan para pendidik. 

Guest: Pdt. Andy Agus, Pak Teguh Juliawan, Pak Christian Naa

Host: Jeffrey

Scriptwriter: Gerry & Sandra

Copywriter: Rae Hutapea 

Sound Editor: Rae Hutapea 

Graphic Designer: Prima 

Follow us on:

"Ngefans" dengan seorang tokoh agama ataupun sebuah aliran bukanlah hal yang salah. Namun, jika sudah berlebihan, bisa jadi kita sudah menduakan Allah. Yuk, cari tahu cara mengontrol diri supaya idola kita tidak menjadi 'tuhan' dalam hidup kita. 

Narasumber: Pdt. Joas Adiprasetya - GKI Pondok Indah

Hampir semua orang mengidolakan sesuatu, entah itu boyband Korea, artis, musisi, club bola tertentu. Saking nge-fansnya beberapa orang rela melakukan apa pun sampai mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membeli merchandise atau mengikuti event yang berkaitan dengan idolanya. Episode kali ini, Joel dan Vira ngobrolin cara mereka ngefans dengan idola masing-masing. Bahkan ada yang bermanfaat bagi hidup mereka loh.

Guests:

Hampir setiap orang punya idola bahkan membentuk kelompok fans seperti fans bola, fans K-Pop, fans drakor, dll. Mengagumi sesuatu apalagi hingga tergabung dalam sebuah kelompok, memang membantu kita untuk terus update dengan tokoh idola. Namun terkadang, perilaku para fans yang berlebihan dapat meresahkan orang lain. Sampai sejauh apa kita bisa mengidolakan sesuatu?  

Speakers: 

Main media sosial memang menyenangkan. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat membuat kecanduan hingga memberi efek buruk terhadap kesehatan psikis. Yuk, cari tahu cara mengontrol diri dalam bermedia sosial supaya nggak bikin candu.

Kehadiran media sosial menjadi puncak dari kebebasan berpendapat. Namun, banyak orang menyalahgunakan kebebasan tersebut menjadi sarana penyebar kebencian dan hoax. Bagaimanakah kita seharusnya menanggapi kebebasan berpendapat ini? 

Guest: 

PPKM darurat kembali diberlakukan dan pertemuan virtual akan kembali menjadi alternatif utama untuk bisa berkomunikasi. Pastinya, ini berdampak pada hubungan sosial dan psikologis setiap orang. Spesial di episode ini, kita akan dengarkan cerita dari Ignite People yang merasakan dampak dari PSBB darurat.  

Media sosial semakin berkembang dari yang tadinya untuk kepentingan pribadi sekarang dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis dan organisasi. Episode kali ini, kita akan membahas cara memanfaatkan perkembangan media sosial secara bijak, khususnya untuk kepentingan bisnis dan organisasi.

Guest:

Cara manusia bersosial sekarang sudah merambah ke dunia digital. Di satu sisi dapat membuka beragam peluang baru, tapi di sisi lain menimbulkan masalah dan dilema tersendiri. Apa saja dilema yang terjadi dalam penggunaan media sosial dan bagaimana merespons hal tersebut?

Guest: Astri Y Sigilpoe - GKI Jemursari

Kata "Branding" mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita, dan sering sekali dikaitkan dengan bisnis dan industri. Padahal kenyataannya branding ada diseluruh aspek hidup kita mulai dari personal branding sampai dengan komunitas rohani itu sendiri. Episode ini akan membahas "Branding untuk Semua" aspek dikehidupan kita

Budaya kita sering mengangkat peranan Ibu terhadap pengasuhan anak, padahal seorang Ayah juga punya peranan yang tidak kalah penting terhadap kehidupan anak-anaknya hingga mereka dewasa. Di episode ini ada Pdt. Yerry Pattinasarany yang mengkampanyekan “Ayah Hadir” berdasarkan pengalaman hidupnya karena kasih seorang Bapak.

Menulis dapat menjadi cara menyampaikan hasil pikiran dan sarana hiburan bagi para pembaca, bahkan dapat menjadi konten di IGNITE.  Episode kali ini, tim editor IGNITE akan membongkar alur kerja dan proses kreatif sebelum tulisan terbit di www.ignitegki.com.

---

"Bursa transfer" agama merupakan sebuah isu yang kerap menimbulkan banyak pertanyaan dari orang lain. Episode kali ini, kita ditemani oleh Prima dalam perjalanan spiritualnya dalam menemukan Tuhan. 

This Able God, ya memang Tuhan kita hebat. Dia bisa melakukan segalanya dan bisa membentuk dan memproses kita dengan luar biasa, termasuk kepada kaum disabilitas. Episode kali ini ada Callan, penyandang disabilitas yang mengalami proses dibentuk Tuhan untuk menjadi pribadi yang setia dalam melayani.

Guest: 

Map of The Soul, album terbaru BTS, merupakan sebuah karya penuh makna. Beberapa lagu di dalamnya, terdapat pesan terkait konsep psikologis, tentang pentingnya pengenalan gambaran diri. Terinspirasi dari album BTS, episode kali ini akan membahas mengenal diri secara psikologis.

Sebelum pandemi, pergi beribadah tidak cukup membawa Alkitab dan memiliki hati untuk mendengarkan Firman Tuhan, tapi juga perlu pakaian yang rapi, bersih, dan sesuai dengan kepribadianmu. Episode kali ini bersama Simbah, seorang komika, yang membahas fashion style Ignite People yang sering ditemui di Gereja.

Seberapa sering kamu dapat komentar tentang cara berpakaian di gereja? Atau kamu yang mengomentari gaya berpakaian orang lain? Setiap gereja punya kebiasaan dan aturan sendiri dalam berpakaian, walaupun berpakaian bebas. Episode kali ini akan membahas komentar dari Ignite People tentang kebiasaan dan aturan berpakaian di gerejanya masing-masing, secara santai dan jenaka.

Isi konten bukan menyudutkan kebiasaan berpakaian dari gereja tertentu. Mohon maaf jika ada kesalahan interpretasi dari komentar yang masuk.

Host:

"Setiap jokes hakikatnya menyinggung dan ada yang dijadikan korban," kata Adriano Qalbi dan Coki Pardede. Lantas, ketika kita membuat jokes, apakah kita berdosa karena menyinggung dan menjadikan orang lain sebagai korban?

Kemunculan akun satir, khususnya yang membawa identitas gereja memberikan warna baru di dunia media sosial. Ada yang terhibur, ada juga yang tersinggung. Obrolan bersama para admin "Garis Lucu" kali ini akan membongkar alasan dan peristiwa unik di balik keberadaan akun-akun satir ini.

Guest:

Jumat Agung adalah peringatan kematian Sang Agung. Dihina, dicaci bahkan disiksa rela ditanggungnya demi kita yang berdosa. KasihNya amatlah sempurna, menggantikan kita menderita di kayu salib.

Sebuah puisi untuk membantu kita merenungi pengorbanan Yesus di Kayu Salib.

----

Meditasi jadi aktivitas yang marak akhir-akhir ini untuk membuat kita menjadi mindful dalam melakukan keseharian . Beberapa tokoh Alkitab dan Yesus sendiri ternyata juga mempraktikanya loh. Meditasi versi Kristen itu seperti apa sih? Di episode kali ini, kita akan langsung mempraktikkan meditasi untuk mengambalikan fokus hidup sebagai pemuda Kristen.

Semua orang pasti merasa penat dengan rutinitas dan keruwetan yang ada di kepala sendiri. Liburan keluar rumah bisa jadi cara untuk rehat sejenak. Namun, situasi pandemi, tidak memungkinkan kita untuk leluasa keluar rumah. Episode keroyokan kali ini berisi cerita beberapa orang Ignite People tentang menghadapi keruwetan isi kepala dengan cara mindfulness.

Kita mungkin pernah merasakan trauma karena kehilangan orang yang dikasihi atau karena kejadian yang kurang menyenangkan. Tidak jarang, hal ini berdampak pada kesehatan psikologis. Episode kali ini, kita akan membahas tentang menghadapi kejadian traumatis dan cara menghadapinya dari sebuah seri dari Disney+ Hotstar, WandaVision bersama Ari dan Vina.

[Podcast ini mengandung spoiler dari seri tersebut]
---

Narasumber:

Seandainya saja kita mau melihat ke dalam diri, kita pasti menyadari bahwa ada godaan besar untuk memiliki barang yang mewah dan bagus, traveling ke tempat yang keren dengan outfit yang up to date, memenuhi kebutuhan ekspos diri yang instagramable demi likes & comment, botox wajah, filler,  ataupun makan yang enak-enak. Lalu dari manakah sumber keinginan ini? Apakah karena kita adalah korban media digital yang mengompor ngompori, ataukah karena faktor cemburu sosial? Bukankah manusia dicobai karena keinginannya sendiri?

---

Bulan kasih sayang identik dengan menunjukan kasih kepada pasangan, teman, atau keluarga. Namun, seringkali kita lupa bahwa untuk dapat mengasihi sesama, perlu untuk mengasihi diri sendiri. Empat orang narasumber akan saling berbagi pandangan tentang mengasihi diri sendiri dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi cara mereka dapat mengasihi sesama.

Pelayanan 4L (Lo Lagi, Lo Lagi) menjadi indikasi masalah regenerasi yang berjalan kurang baik. Ini tidak hanya dialami satu gereja. Kak @radinal.id dan Kak @cepsdava akan berbagi cara unik mereka melakukan proses regenerasi pelayan, khususnya pada kaum muda.

Thanks to

Pelayanan merupakan salah satu anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita. Tuhan bisa Saja melakukan pelayanan itu sendirian dengan sempurna, tapi Ia mau mempercayakannya kepada kita, manusia yang tidak sempurna. Seringkali kita melupakan hal ini seperti, menggunakan pelayanan demi ketenaran, tidak melakukannya dengan sungguh, atau bahkan enggan untuk melayani. Pelayanan gereja acap kali dihantui oleh inkompetensi pelayan, pelayan yang itu itu saja, bahkan terbengkalai sama sekali. Bagaimanakah mengatasinya?

Pelayanan dalam bentuk apa pun memberikan berkat dan cara pandang yang lebih luas, termasuk dalam pelayanan kurang populer. Karena dianggap tidak populer, pelayanan yang diambil oleh kedua narasumber ini justru mendapatkan cara pandang yang tidak ditemui di bentuk pelayanan yang biasa kita temui.

Pelayanan di Komisi Pemuda, Komisi Remaja, Guru Sekolah Minggu, atau pelayan mimbar adalah hal yang wajar kita temui. Namun, ada juga Ignite People yang memilih pelayanan kurang populer seperti melayani para lansia dan pelayanan kedukaan untuk orang meninggal.

Tahun 2020 memberikan banyak pengalaman dan cerita yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Menjelang akhir tahun yang luar biasa ini, ada 37 Ignite People yang berbagi pengalaman mereka tentang tahun ini dan harapan mereka di tahun 2021. 

Thanks to: 

Stefany-GKI Diponegoro, Surabaya | Lothar-GKI Gejayan | Ari-GKI Jemursari | Simon Manuel Ateli dari GKI Emaus | Sukri dan Hai-hai-GKI Agape | Tia-GKI Manyar | Vina-GKI Jemursari | Monica Horezki-GKI Gading Serpong | Timy-GKI Nurdin | Debora-GKI Ciamis | Prima-GKI Bromo | Cia-HKBP Sukajadi, Pekanbaru | Olivia-GKI Kelapa Cengkir | Claudya-GKI Cinere | Sandra-GKI Blora | Gia-Cikarang | Aldo-Gereja Oikumene Kristen Bontang, Kalimantan Timur | Ester-HKBP Bethesda | Anggi-GKI Kayu Putih | Jeremy-GKI Pamulang | Edo-GKPS Bandung | Ruthie-JPCC | Karunia-GKI Peterongan | Irene-GKI Cimahi | Joseph-GKI Diponegoro, Magelang | Eveline-GKI Gading Serpong | Lia-GKI Perniagaan | Febe-GKI Kota Wisata | Tabita-GKI Coyudan Solo | Noni Elina-Simpatisan GKI Banyuwangi | Ovi-GKI Serang | Kezia Aroem-GKI Ngupasan | Isac Abimanyu-GKI Cianjur | Livy-GMIM Paulus, Manado | Priska Aprilia-Gereja Rehoboth Jemaat Bandung | Echa-GKI Kranggan | Bob-GKA Gracia Gatotan.

Kristen, bisa jadi satu agama, tapi di dalamnya ada banyak ragam denominasi. Kalau beragam, apakah mungkin tetap bersatu dan saling merangkul satu sama lain?

Ingin gereja tidak saling bertengkar dan beradu argumen teologi? Kita butuh bergerak secara oikumenis dan merangkul gereja-gereja lain agar mewujudkan keesaan gereja.

Gerakan ekumenis mungkin akan sekadar menjadi wacana bila tidak ada yang menjadi penggerak. PGI sebagai lembaga ekumenis tentu berharap agar banyak gereja, termasuk pemuda remaja di dalamnya bisa turut aktif berpartisipasi menyuarakan semangat menjaga persatuan dalam kasih Kristus.

Jadi content creator kadang dianggap remeh. Nyatanya, lewat konten yang dihasilkan, bisa bermanfaat bagi banyak orang, membantu perputaran ekonomi, memeriahkan acara dan memberkati orang untuk lebih kenal Sang Pencipta.

Semua orang pasti pernah merasa insecure. Bukan hanya fisik, tapi juga standar-standar kehidupan yang ditentukan oleh pergaulan. Walaupun perasaan insecure tidak bisa hilang, tapi cara kita meresponsnya membuat kita tidak lagi terlalu takut menghadapi kehidupan.

Punya keluarga yang akur dan guyub mungkin menjadi impian. Namun bagaimana jika cinta tidak hadir dalam pernikahan orang tua dan berdampak bagi anak? 

Keinginan berdikari mungkin hadir dalam benar setiap pasangan keluarga baru. Namun bagaimana jika situasi justru mengarahkan kita untuk tinggal bersama di rumah mertua? 

Sebagian orang kerap menyamakan banyak aspek pada saudara kembar. Tapi gimana kalau ada perbedaan besar, yaitu iman kepercayaan, ternyata hadir dalam hidup mereka? 

Adakah harapan dalam masa sulit ini? Hidup untuk hari esok, apa bisa? 

Dalam segala kegelisahan, dalam berbagai perkara maupun dalam ragam kerumitan hidup, pada siapakah kita layak menaruh pengharapan? 

Pernah ngga kalian ngerasa sudah sering menjadi telinga orang, tapi kalian ngga punya telinga untuk mendengarkan keluh kesah kalian? Pastikan kalian dalam kondisi mental yang sehat sebelum mendengarkan podcast ini. Jika  kalian atau teman kalian sedang mengalami suicidal thoughts, hubungi tenaga profesional yang mampu menangani permasalahanmu.