Impresio

Setelah didapuk sebagai salah satu tahun terpanas, tahun 2019 ditutup dengan hari-hari yang basah.  Di Pontianak dan di beberapa daerah lain di Kalimantan Barat banjir sudah datang sejak awal musim hujan di bulan Oktober. Yang sempat ramai dibicarakan banjir di Kecamatan Ambawang yang menyebabkan sebuah jalan utama antar provinsi lumpuh. Banjir memang sudah menjadi bagian tak terlepaskan saat musim hujan datang, namun apakah memang begitu? Bahkan untuk di Kalimantan Barat yang "banyak" hutannya kenapa banjir terus?

Diperingatinya hari kesehatan mental sedunia setiap 10 Oktober menandakan isu ini sangatlah penting. Tidak boleh sama sekali dianggap hal sepele. Karena mental illness dapat berujung pada stres, depresi sampai upaya mengakhiri hidup. Menurut WHO, setiap 40 detik ada 1 orang yang meninggal akibat bunuh diri. Oleh karenanya, perlu mengetahui apa saja yang dapat memicu hal ini dan bagaimana langkah-langkah preventifnya.

Agar Anda dan orang di sekeliling Anda tak mengalami hal serupa.

Kali ini kami berbincang dengan Irvan, seorang digital marketing yang juga aktif mengkampanyekan hal positif menggunakan media sosial. Berbincang tentang Buzzer dan setumpuk permasalahan yang mengiringi kehadirannya di dunia maya.  Buzzer sejatinya bukan hanya bisa digunakan dalam perkara politik, layaknya alat buzzer bisa pula digunakan berbagai keperluan positif. Menyalahkan buzzer tak akan berarti lebih tanpa perlawanan narasi positif sebagai tandingan. Dan sekarang, bagaiamana peran kita dalam perang narasi ini?

Gusar mungkin perasaan yang ada di benak Presiden. Akumulasi masalah yang belakangan terjadi membuat gelombang besar demonstrasi di berbagai daerah muncul sejak September. Mereka menuntut presiden mengambil tindakan tegas, salah satunya penerbitan perppu UU KPK. Namun langkah itu tak kunjung diambil karna ditolak oleh DPR dan semua partai-partai di parlemen. Presiden ragu antara keinginan partai dengan suara rakyat, sebuah kondisi yang memunculkan tanya mengapa bisa suara rakyat seakan begitu tidak berharga ?

Memilih buku yang akan di baca adalah hak setiap orang. Namun menjadi tidak menyenangkan ketika pilihan buku yang dibaca mendapat respon yang buruk dari orang lain karena dianggap tidak "keren". Akibatnya, timbul rasa minder dan rendah diri dari orang yang dihakimi atas buku yang dia baca. Bukan tidak mungkin bisa timbul dampak yang lebih besar lagi.

Pecinta buku sekalian, semoga kita bukan orang yang menghina orang lain karena buku yang mereka baca!

PMB hampir selalu menjadi ajang balas dendam kepada para mahasiswa baru. Berdalih membentuk mental, mereka si kakak merasa berhak melakukan apapun dengan posisi sebagai senior. Namun mental seperti apa yang akan diturunkan bila si kakak yang berperan besar malah bertindak serampangan ? 

Di Indonesia dari 100 orang, "hanya" dua yang tidak dapat membaca. Namun menjadi ironi ketika melek aksara sebesar 97,9 persen berbanding terbalik dengan minat baca masyarakat Indonesia yang menurut UNESCO hanya dapat ditemukan pada 1 dari 100 orang. 

Banyak cara yang sudah dijalankan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menumbuhkan minat baca di Indonesia. Namun apakah usaha yang dilakukan sudah menyentuh akar permasalahan rendahnya tingkat literasi di Indonesia?

Cerita romantisme perjuangan terdahulu selalu menyenangkan. Terlebih lagi jika kejadian serupa jarang ada sekarang. Aris dan Adi bersama Firdaus Darkatni yang menjadi narasumber bercerita tentang perubahan tren mahasiswa awal 2010-an dan mahasiswa jaman sekarang. Lalu masih relevankah mahasiswa sekarang aksi ke jalan dan meneriakkan tuntutan? 

Dengar dan pahami, apakah kamu berguna sebagai mahasiswa!