Skip to main content
Jembatan Budaya

Jembatan Budaya

By Jembatan Budaya

Pembicaraan seputar akademis kebudayaan
Available on
Apple Podcasts Logo
Google Podcasts Logo
Overcast Logo
Pocket Casts Logo
RadioPublic Logo
Spotify Logo
Currently playing episode

SEKTOR PARIWISATA INDONESIA PADA MASA CORONA: SELAYAK FIRASAT TENTANG NUBUAT YANG SALAH ALAMAT

Jembatan BudayaOct 12, 2020

00:00
18:24
SEKTOR PARIWISATA INDONESIA PADA MASA CORONA: SELAYAK FIRASAT TENTANG NUBUAT YANG SALAH ALAMAT

SEKTOR PARIWISATA INDONESIA PADA MASA CORONA: SELAYAK FIRASAT TENTANG NUBUAT YANG SALAH ALAMAT

-Khusnul Bayu Aji-

Editor : Faradila N | Narator : Kevin Maulana Kurniawan

Justifikasi-justifikasi bahwa sektor pariwisata memiliki keunggulan dalam menciptakan peluang bisnis, mendorong multiplier effect, dan merangsang pemanfaatan aset-aset lokal, tidak diimbangi dengan penceritaan bahwa sektor pariwisata memiliki banyak kekurangan dan celah, bahwa pariwisata merupakan industri yang sensitif dan mudah tumbang. Tidak heran, terjadi semacam kekagetan publik dalam memandang potret sektor pariwisata Indonesia pada masa pandemi ini. Sebab, gegap yang sudah telanjur gempita seketika gagap akibat peristiwa adikodrati yang menyebabkan terjadinya kondisi buruk di luar kendali. Imajinasi dan gambaran bahwa sektor pariwisata mampu banyak berkontribusi untuk menyejahterakan masyarakat seperti tiba-tiba diamputasi oleh pagebluk yang merebak. Alhasil, firasat yang memosisikan pariwisata selayak nubuat itu pun terkesan salah alamat.

Oct 12, 202018:24
Perang Amerika Serikat Melawan Komunis di Indonesia

Perang Amerika Serikat Melawan Komunis di Indonesia

Pasca Perang Dunia Kedua usai, konstelasi politik dunia berubah. Dunia menjadi “kue”

besar yang diperebutkan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet.


Meski Indonesia menginisiasi gerakan non-blok yang tidak memihak blok Barat maupun Timur, nyatanya Amerika Serikat tetap khawatir jika Indonesia memihak ke Uni Soviet. Sebab bagi Amerika, jatuhnya Indonesia ke tangan komunis, berarti jatuhnya seluruh Asia Tenggara pada komunis.


Tulisan Bambang Widyonarko ini membahas secara kronologis, operasi politik yang dilakukan Amerika Serikat dalam rangka menguasai Indonesia, yaitu dengan mengguncang kekuatan politik Soekarno.

Oct 01, 202012:07
Bantar Sungai dan Wacana Kehidupan Layak

Bantar Sungai dan Wacana Kehidupan Layak

-Franceline Anggia-

Editor : Faradila N | Narator : Abidah Naqiya

Narasi sunyi itu, salah satunya, datang dari komunitas masyarakat bantaran Sungai Ciliwung. Sejak era kolonial Belanda, sungai yang bermuara di Teluk Jakarta ini sudah menjadi sumber bagi penghidupan sehari-hari masyarakat, mulai dari kebutuhan bebersih diri hingga sebagai jalur utama transportasi. Hingga kini, pemerintah Kota Jakarta sudah cukup sering mengintervensi kehidupan sungai itu, terutama yang mengatasnamakan normalisasi sungai demi mewujudkan penghidupan layak bagi masyarakat bantaran.

Sayangnya, perspektif masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung justru acap kali luput diperhatikan. Pemaknaan masyarakat terhadap sungai dan air Ciliwung masih jauh dari panggung narasi besar mengenai Sungai Ciliwung itu sendiri.

Sep 25, 202009:40
Lumrahnya Konflik dalam Pembangunan Pariwisata Perdesaan: Pembacaan Ruang Lefebvre pada Konteks Pembangunan Wisata di Kawasan Adat Oleh -Rucitarahma Ristiawan-
Sep 22, 202014:13
Bakteri Saksi Proklamasi: Melacak Lokasi Laboratorium Bakteriologi tempat Pemuda Merencanakan Penculikan Proklamator -Ody Dwicahyo-

Bakteri Saksi Proklamasi: Melacak Lokasi Laboratorium Bakteriologi tempat Pemuda Merencanakan Penculikan Proklamator -Ody Dwicahyo-

Cerita di seputar persiapan, pelaksanaan, dan dampak dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 selalu mendapat porsi besar di dalam buku sejarah yang digunakan oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Dari sekian banyak detail yang ditulis, satu hal yang selalu menarik perhatian adalah pelaksanaan rapat sebuah kelompok yang menyebut dirinya sebagai golongan muda di Laboratorium Bakteriologi, Jalan Pegangsaan Timur. Rapat yang berlangsung pada 15 Agustus 1945 ini mencapai mufakat, yaitu menekan Soekarno dan Hatta untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia secepat-cepatnya atau tanpa harus menunggu persetujuan penguasa militer Jepang.

Sep 02, 202013:55