Skip to main content
Katolikana Podcast

Katolikana Podcast

By Radio Katolikana

Hai, Sobat Katolikana.
Salam jumpa dengan Katolikana Podcast. Di sini kamu bisa menemukan podcast-podcast pilihan dari siaran Radio Katolikana dan Talkshow Katolikana.

Follow dan kirim pesan ke Instagram/Twitter/Facebook @katolikana dan @radiokatolikana untuk diskusi, sharing, dan berbagi kisah.

Katolikana.com l radio.katolikana.com l YouTube.com/Katolikana I Kontak: redaksi@katolikana.com
Available on
Apple Podcasts Logo
Google Podcasts Logo
Overcast Logo
Pocket Casts Logo
RadioPublic Logo
Spotify Logo
Currently playing episode

Menggali Inspirasi Hari Minggu Kerahiman Ilahi

Katolikana PodcastApr 06, 2024

00:00
17:26
Menggali Inspirasi Hari Minggu Kerahiman Ilahi

Menggali Inspirasi Hari Minggu Kerahiman Ilahi

Katolikana.com—Perayaan Minggu Paskah kedua merupakan Hari Minggu Kerahiman Ilahi. Edelbertus Jara, penyuluh agama Katolik dari penyelenggara Katolik Kota Yogyakarta, berbincang dengan Martina Eti Tripusporini dan Paulus Rondang Pasaribu, keduanya Devosan Simpul Babatan dari Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi Kevikepan Yogyakarta Timur, seputar Devosi Kerahiman Ilahi menyambut Hari Minggu Kerahiman Ilahi.

Apr 06, 202417:26
Connect Group GMS Yogyakarta, Dimuridkan Melalui Keluarga Rohani

Connect Group GMS Yogyakarta, Dimuridkan Melalui Keluarga Rohani

Katolikana.com—Connet Grup (CG) merupakan komunitas atau keluarga rohani di Gereja Mawar Sharon Yogyakarta untuk memuridkan setiap anggota keluarga yang bergabung di dalamnya.

Memuridkan dan memupuk iman kerohanian butuh bimbingan yang dilakukan oleh seorang pemimpin (leader).

Lidya Putri menjadi pemimpin dan mendampingi CG Youth 09 sejak 2022. Dia mengalami pemulihan semasa hidupnya dekat dengan Tuhan.

“Saya mendaftarkan diri menjadi leader karena saya ingin orang lain juga merasakan apa yang saya rasakan di dalam Tuhan sehingga mereka juga bisa merasakan kasih Tuhan melalui saya,” ujar Lidya Putri yang menempuh studi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Tentu tantangan yang dihadapi tak mudah. Lidya harus membimbing dengan penuh kesabaran dan memahami karakter setiap anggota CG. Dia juga harus siap pasang badan menjadi konselor untuk menampung setiap pergumulan hidup.

Lidya pernah ingin menyerah karena merasa tidak dapat menghandle  semua anggota. Dia merasa capek, jenuh dan merasa gagal menjadi leader.

Pergumulan yang dia rasakan akhirnya didengar oleh Tuhan melalui renungan yang dibaca.

Dia menyadari anak-anak CG membutuhkan dirinya untuk selalu ingat Tuhan. Ada keluarga yang harus dirangkul. Akhirnya Lidya makin memantapkan hatinya untuk tetap menjadi leader CG.

Selengkapnya di Katolikana.com

Jun 26, 202307:04
Video Rohani di TikTok Mampu Membentuk Iman Seseorang?

Video Rohani di TikTok Mampu Membentuk Iman Seseorang?

TikTok menjadi salah satu media efektif yang menyajikan bentuk visualisasi menggunakan video, sehingga pesan-pesan yang disampaikan oleh content creator dapat sampai ke hati audience.

Menurut Gabriella Yong Setiawan, TikTok rohani yang isinya konten rohani adalah salah satu sarana yang efektif.

“Menurutku, salah satu pendekatan yang efektif supaya kita makin dekat dengan Tuhan, saling mengingatkan dalam hal rohani, kaitannya antara iman kita sama Tuhan bisa menggunakan media sosial, salah satunya TikTok,” ujar Lala, panggilan Gabriella.

Fransisco Laverna Narwastu Nanga atau Delon mengaku tidak secara khusus mengakses konten rohani di TikTok.

“Kebetulan, selama ini setiap kali aku scroll TikTok, kadang muncul selingan dari konten rohani. Entah membahas firman Tuhan, pengalaman di Kitab Suci dan sebagainya,” ujar Delon.

Delon seperti mendapatkan hidayah atau pencerahan saat menemukan dan menonton video-video rohani di TikTok secara tidak sengaja yang lewat di FYP (For Your Page) atau halaman pertama TikTok miliknya.

Delon kerap menemukan video rohani di TikTok setelah dirinya melihat video-video hiburan dan yang menimbulkan prasangka buruk terhadap sesuatu.

Selengkapnya di Katolikana.com

Jun 20, 202316:39
Young Hoon Lee, Pendeta Senior Kedua di Yoido Full Gospel Church, Seoul Korea Selatan.

Young Hoon Lee, Pendeta Senior Kedua di Yoido Full Gospel Church, Seoul Korea Selatan.

Young Hoon Leellahir pada tanggal 19 November 1954, di Seoul, Korea Selatan. Ia tumbuh dalam keluarga Kristen, dan pada April 1964, ia bergabung dengan Yoido Full Gospel Church. Lee belajar teologi di Universitas Yonsei di Seoul. Setelah lulus, ia menghadiri Seminari Teologi Injil Sepenuh (sekarang Universitas Hansei) di Gunpo, dan kemudian menghadiri Sekolah Pascasarjana Teologi Bersatu di Universitas Yonsei, akhirnya mendapatkan gelar master dalam bidang teologi. Lee ditahbiskan sebagai pendeta pada tahun 1982. Setelah itu, ia meraih gelar master lainnya di bidang teologi di Westminster Theological Seminary di Amerika Serikat, dan kemudian meraih gelar MA dan PhD di bidang agama dan filsafat di Temple University.

Jun 19, 202302:47
Pernikahan Usia Dini Sebaiknya Dihindari

Pernikahan Usia Dini Sebaiknya Dihindari

Katolikana.com—Pernikahan usia dini di Indonesia kian menjamur. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, sebanyak 19,24% pemuda menikah pada usia 16 sampai 18 tahun.

Sedangkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyarankan, usia ideal menikah bagi laki-laki yaitu berumur 25 tahun. Sementara, perempuan adalah 21 tahun.

Bahkan aturan terkait batas usia ideal pasangan untuk menikah sudah tercantum pada Undang-Undang Nomor 16 tahun 2019.

Hanya saja, masyarakat masih belum memahami secara keseluruhan alasan dibentuknya peraturan perundang-undangan tersebut.

Siswa SD Menikah Dini

Dilansir dari detik.com, gadis yang masih berstatus pelajar di Sekolah Dasar telah dinikahkan oleh orang tua mereka karena mereka tidak ingin terkena masalah lebih lanjut pasca tertangkapnya pasangan ini di sebuah kebun.

Pasangan DK (12) dan SL (16) dinikahkan secara tertutup oleh pihak keluarga, sehingga pemerintah desa di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, tidak mengetahui kegiatan ini.

Kasus ini menarik perhatian dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3A PPKB) Sulsel.

Mereka menyayangkan bahwa pernikahan dini menjadi satu-satunya solusi menurut kedua orang tua dari pasangan.

Simak pandangan Dr. Bernadus Sugoro Dwi Saputro SpOG, dokter Obstetri Ginekologi di rumah sakit di Kabupaten Timika di wilayah Papua dan Sisilia Hartono, SKM, CH, CCHt, CIMI yang menekuni bidang parenting dan hipnoterapi untuk mendampingi keluarga-keluarga dan anak-anak, tentang kasus pernikahan anak usia 12 dan 16 tahun di Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Selengkapnya di Katolikana.com

May 31, 202314:52
Dea dan Lika-liku Kuliah Sambil Kerja

Dea dan Lika-liku Kuliah Sambil Kerja

Katolikana.com—Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jessica Dea Claresta (21) bekerja di FasaPay selama dua bulan di bagian Departemen Support bagian translator Mandarin. FasaPay adalah kantor E-Commerce.

“Pertama kali aku tahu dari orang tua. Lalu, di semester lima, pada mata kuliah Komunikasi Korporat mahasiswa diminta melakukan riset identitas korporat. Kebetulan kelompok saya menggunakan perusahaan Fasa Centra,” ungkap Dea.

“Kuliah sambil kerja pasti capek. Namun, kerja di perusahaan ini saya bisa mendapatkan pengalaman baru. Sebelumnya di kampus aku cuma ikut organisasi. Dengan kerja di FasaPay ini aku dapat pengalaman baru dan teman kerja,” tutur Dea.

Selengkapnya di Katolikana.com

May 31, 202308:38
Pastor John Willis Dowling Dituduh Lakukan Pelecehan pada Seorang Anak Tahun 1945

Pastor John Willis Dowling Dituduh Lakukan Pelecehan pada Seorang Anak Tahun 1945

Salah satu contoh kasus yang terjadi pada seorang anak dengan tertuduh Pastor John Willis Dowling pada 1945.


Selengkapnya di Katolikana.com

May 30, 202302:03
Pelayanan di Gereja, Batu Loncatan atau Batu Sandungan bagi Mahasiswa?

Pelayanan di Gereja, Batu Loncatan atau Batu Sandungan bagi Mahasiswa?

Nodyka Elkawi Hawinu, mahasiswa aktif semester dua program studi Teknik Geologi di Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY), aktif di kampus dan di pelayanan gereja.

Selain fokus kuliah, Nody terlibat di Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Bumi ITNY. Nody berperan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Bumi ITNY.

Ia terlibat menyusun program kerja, mengikuti rapat internal, serta menghadiri dan berpartisipasi dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh organisasi tersebut.

Selain aktif di organisasi mahasiswa, Nody aktif sebagai pelayan di Gereja Kristen Nazarene Filadelfia Babarsari serta pengurus Komisi Pemuda Filadelfia Youth Fellowship. 


Selengkapnya di Katolikana.com

May 23, 202303:60
Passion Bermusik dan Dinamika Studi ala Maharatri Refina

Passion Bermusik dan Dinamika Studi ala Maharatri Refina

Katolikana.com—Hobi musik bisa menjadi kegiatan menyenangkan dan bermanfaat, bahkan menjadi sumber penghasilan.

Maharatri Refina (22) mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta kini tengah menjalani dua kesibukan: tugas akhir kuliah dan bermusik.

Sejak usia tiga tahun, Refina mulai menyukai musik. Hal itu juga didorong faktor orang tua Refina yang juga suka bermusik. “Sejak umur tiga tahun, saya ikut les music. Fokus saya berlatih alat musik gitar,” kata Refina.

Dia belajar bermain gitar dengan tekun dan semangat tinggi. Meski di awal belajar, dia mengalami kesulitan dan kegagalan, namun dia tidak pernah menyerah.

Sejak kelas 5 SD hingga kelas 3 SMA, Refina sudah memiliki band khusus perempuan. Disamping menjadi vokalis, Refina juga menjadi bassis.

“Saya posisinya sebagai vokalis, tapi management meminta saya berlatih bass. Akhirnya, posisiku di band sebagai vokalis dan basis. Itu tantangan pertama kali terjun di dunia musik. Bagiku bermain bass itu sulit,” kata Refina.

Untuk memperkaya kemampuan bermain bass, Refina memiliki referensi bassis band Kotak. Hal itu dilakukan untuk memotivasi dirinya berlatih bass. Refina berjalan bersama bandnya hingga kelas tiga SMA.


Selengkapnya di Katolikana.com

May 21, 202309:33
Rasisme Rusak Citra Sepakbola
May 16, 202315:46
Pacaran Sambil Berbisnis, Ini Tipsnya!

Pacaran Sambil Berbisnis, Ini Tipsnya!

Katolikana.com—Pacaran sambil bisnis, kenapa enggak? Tak ada salahnya jika keduanya bisa berjalan beriringan.

Hal itu dialami oleh Veronica Dwi Sakti Oktovia dan kekasihnya Dwi A. Esra Mempun.

Keduanya memulai bisnis masing-masing pada 2019. Vero berbisnis bouqet bunga sedangkan Esra memiliki usaha studio foto.


Bagaimana menjalani bisnis sambil pacaran? Simak tips dari Vero dan Esra berikut ini!

May 08, 202302:07
Bernadeta Liony: Visi utama Kératif Film School adalah Membuka Akses Belajar Film ke Seluruh Indonesia

Bernadeta Liony: Visi utama Kératif Film School adalah Membuka Akses Belajar Film ke Seluruh Indonesia

Katolikana.com—Kératif Film School adalah organisasi independen yang fokus pada pemerataan pendidikan film di Indonesia.

Gerakan ini diprakarsai oleh sutradara dan produser film Stefanus Cancan yang merasa prihatin dengan kesenjangan akses pendidikan film di daerah asalnya, Tanjung Enim, Sumatera Selatan, dengan di Jogja, tempat dia merintis karir.

Dalam dunia film, akses pendidikan dan informasi bisa menjadi hal berharga. Namun, banyak orang terhalang oleh kesenjangan akses di berbagai wilayah di Indonesia.

Dari kekhawatiran itu, Stefanus Cancan bergerak bersama empat orang rekan mendirikan Kératif Film School.

Kératif Film School berkontribusi dalam memperbaiki pemerataan pendidikan film dengan menyediakan wadah bagi orang muda yang ingin belajar film.

Mereka dapat mengakses ilmu dan informasi terbaru serta berkenalan dengan rekan seprofesi dan para profesional yang dapat membimbing mereka.

Sebagai organisasi independen, Kératif Film School memiliki misi besar untuk menghapus kesenjangan akses pendidikan film di Indonesia.


Selengkapnya di Katolikana.com

May 01, 202305:58
5 Hal Agar Pernikahan Kita Berkenan Kepada Tuhan, Apa Saja Itu?

5 Hal Agar Pernikahan Kita Berkenan Kepada Tuhan, Apa Saja Itu?

Menurut Ketua Kelompok Sel (KKS) GBI Keluarga Allah Solo Yohanes Wasito Utomo, pernikahan merupakan sebuah keharusan. Tetapi jika kedua calon mempelai telah melakukan hubungan intim di masa lalu sehingga mengalami married by accident, maka banyak gereja tidak mau melakukan pemberkatan pernikahan.

“Jika dibiarkan terus-menerus, hal ini akan menimbulkan dosa lebih banyak, sehingga kedua pihak yang ingin menikah harus melakukan pertobatan terlebih dahulu agar dapat diampuni,” ujar Yohanes Wasito Utomo.

Setelah dilakukan pertobatan, gereja akan membimbing kedua calon mempelai untuk mengikuti bimbingan pra-nikah selama tiga bulan agar kedua mempelai dapat memahami arti dari sebuah pernikahan itu sendiri.

Pemberkatan pernikahan akan dilakukan ketika kedua belah pihak telah melakukan pertobatan, tetapi pemberkatan dilakukan dengan cara yang berbeda daripada umumnya.

Menurut Yohanes Wasito Utomo, meskipun married by accident merupakan tindakan yang melanggar perintah Tuhan, tetapi anak yang telah dikandung bukanlah suatu kesalahan sehingga harus tetap dilahirkan dan tidak boleh diaborsi.

Sesuai dengan ayat Alkitab, “mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya” (Maz 139:16), artinya setiap anak yang lahir ke bumi, sudah ada dalam rencana Tuhan.

Selain itu, “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah” (Ibr 13:4), artinya setiap manusia harus hidup di dalam kekudusan.

Selengkapnya di Katolikana.com

Apr 25, 202309:27
Nathania Valentine: Komkep Kevikepan Yogyakarta Siap Sukseskan IYD 2023

Nathania Valentine: Komkep Kevikepan Yogyakarta Siap Sukseskan IYD 2023

Katolikana.com—Setelah sempat vakum akibat situasi pandemi, Indonesian Youth Day (IYD) kembali digelar untuk ketiga kalinya pada 26-30 Juni 2023. Kali ini, Keuskupan Agung Palembang diberikan kepercayaan untuk menjadi tuan rumah. IYD merupakan kegiatan temu akbar Orang Muda Katolik (OMK) dari seluruh penjuru Indonesia.

Ketua Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (Komkep KWI) Mgr. Pius Riana Prapdi saat launching rangkaian kegiatan IYD 2023 menyatakan tema IYD 2023: ‘Orang Muda Katolik: Bangkit dan Bersaksilah!’ menjadi pemantik bagi OMK agar bangkit dari sikap acuh tak acuh.

“Ini sekaligus sebagai ajakan bagi kita, orang muda masa kini dan masa depan, bergegas bangkit dan membangun niat, memanfaatkan waktu untuk kebaikan dan cinta. Selamat menyambut IYD, sebagai tanda kehadiran Kristus yang meraja,” pesan Mgr. Pius.

Gaung IYD 3 telah dikumandangkan ke seluruh keuskupan di Indonesia sejak lima bulan lalu. Tak terkecuali di Keuskupan Agung Semarang (KAS), khususnya di Kevikepan Yogyakarta.

Rangkaian acara pra-IYD di Kevikepan Yogyakarta diawali dengan kegiatan Kirab Salib IYD. Kirab Salib IYD menjadi acara yang dinantikan pada setiap rangkaian IYD. Komkep Vikep Yogyakarta ingin agar gaung IYD dapat dirasakan hingga seluruh paroki.

“Kirab Salib dilakukan di masing-masing paroki se-Kevikepan Yogyakarta, khususnya untuk wilayah Yogyakarta Barat  hingga pertengahan Juni mendatang. Sejauh ini antusiasme dari OMK dan umat cukup baik. OMK dan umat merasa senang saat Salib IYD singgah di paroki mereka,” ungkap Nathania Valentine, pengurus Komkep Kevikepan Yogyakarta.

Selengkapnya di Katolikana.com

Apr 15, 202304:46
Scarecrow Dance SMAN 1 Samarinda Pertahankan Gelar Juara UBS Gold Dance East Kalimantan Series

Scarecrow Dance SMAN 1 Samarinda Pertahankan Gelar Juara UBS Gold Dance East Kalimantan Series

Katolikana.com—Kompetisi UBS Gold Dance East Kalimantan Series merupakan perlombaan dance yang diikuti oleh sekolah-sekolah SMA di Kalimantan Timur setiap tahun.

Tahun ini, tim dance SMAN 1 Samarinda kembali mencatatkan diri sebagai pemenang. Dengan begitu, Tim Dance SMAN 1 Samarinda tercatat menjadi juara sebanyak tiga kali berturut-turut yaitu tahun 2019, 2022, dan 2023.

UBS Gold Dance Competition 2019 menjadi awal kebangkitan Scarecrow dance. Setelah sempat menjadi pemenang pada 2017, Scarecrow tidak mendapatkan kemenangan tahun 2018 dan hanya berada pada peringkat lima besar.

Tahun 2019 pihak penyelenggara memberikan tema umum kepada setiap sekolah yang bertanding, yaitu ‘Disney’. Tahun 2019 Scarecrow memilih tema dari film Frozen.

Pada 2019 Scarecrow memberikan penampilan yang berbeda dari biasanya. Tidak hanya soal gerakan tapi juga ada cerita yang disampaikan seperti pada film Frozen.

Selengkapnya di Katolikana.com

Apr 07, 202308:22
BALADA PENYALIBAN | Puisi Karya W.S. Rendra

BALADA PENYALIBAN | Puisi Karya W.S. Rendra

BALADA PENYALIBAN

 

Puisi WS Rendra

 

Yesus berjalan ke Golgota

disandangnya salib kayu

bagai domba kapas putih.

Tiada mawar-mawar di jalanan

tiada daun-daun palma

domba putih menyeret azab dan dera

merunduk oleh tugas teramat dicinta

dan ditanam atas maunya.

 

Mentari meleleh

segala menetes dari luka

dan leluhur kita Ibrahim

berlutut, dua tangan pada Bapa:

– Bapa kami di sorga

telah terbantai domba paling putih

atas altar paling agung.

Bapa kami di sorga

Berilah kami bianglala!

 

Ia melangkah ke Golgota

jantung berwarna paling agung

mengunyah dosa demi dosa

dikunyahnya dan betapa getirnya.

Tiada jubah terbentang di jalanan

bunda menangis dengan rambut pada debu

dan menangis pula segala perempuan kota.

– Perempuan!

mengapa kautangisi diriku

dan tiada kautangisi dirimu?

 

Air mawar merah dari tubuhnya

menyiram jalanan kering

jalanan liang-liang jiwa yang papa

dan pembantaian berlangsung

atas taruhan dosa.

 

Akan diminumnya dari tuwung kencana

anggur darah lambungnya sendiri

dan pada tarikan napas terakhir bertuba:

– Bapa, selesailah semua!

 

(Ballada Orang-orang Tercinta, 1957)

Apr 07, 202303:54
Hadasa Eden Kurniadi: Di Mana Ada Aku, Selalu Ramai

Hadasa Eden Kurniadi: Di Mana Ada Aku, Selalu Ramai

Katolikana.com—Keterbatasan pertumbuhan yang dialami Hadasa Eden Kurniadi (19) tak mengurungkan niatnya untuk menempuh pendidikan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Eden adalah mahasiswa angkatan 2021 program studi Ilmu Komunikasi.

Memiliki perbedaan dari teman-teman ternyata tak membuat mereka putus asa untuk belajar, meski kadang mendapatkan kendala karena keterbatasan.

“Kadang saya merasakan pergulatan batin karena takut tak punya teman atau takut dibeda-bedakan karena keunikanku, bahkan aku ketakutan ketika sedang butuh apa-apa tidak ada yang membantu,” ujar Eden dengan nada yang merendah.

Selengkapnya di Katolikana.com

Jan 31, 202318:42
Richard Eliezer Bela Diri Terhadap Tuntutan 12 Tahun, Uskup Jayapura Resmikan Gereja Katedral

Richard Eliezer Bela Diri Terhadap Tuntutan 12 Tahun, Uskup Jayapura Resmikan Gereja Katedral

Kabar Katolikana merangkum informasi pekan ini, Sabtu, 21 Januari 2023 |  19.00 WIB.   

Informasi pertama, Richard Eliezer akan membela diri terhadap  nilai  tuntutan 12 tahun bui yang dianggap  tak adil.  

Selanjutnya informasi mengenai Gereja Katolik, Mgr. Leo Laba Ladjar OFM  Uskup Keuskupan Jayapura meresmikan Gereja Katedral Kristus Raja  Jayapura Minggu (15/1/2023) didampingi Uskup terpilih Mgr. Yanuarius  Theofilus Matopai You.   

Dari dunia hiburan, Bastian Steel dan Sitha Marino akan rilis single  duet berisi kisah cinta mereka.  

Simak informasi pilihan sepekan dari redaksi Katolikana di Kabar  Katolikana. 

Setiap Jumat, pukul 19.00 WIB dan Sabtu pukul 17.00 dan  19.00 di Radio Katolikana dan YouTube Katolikana.

Jan 21, 202303:15
PAPDESI Tuntut Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa, Pastor di Nigeria Korban Kekerasan

PAPDESI Tuntut Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa, Pastor di Nigeria Korban Kekerasan

Kabar Katolikana merangkum informasi pekan ini, Sabtu, 21 Januari 2023 |  17.00 WIB.   

Informasi pertama, kepala desa yang tergabung dalam PAPDESI menuntut  perpanjangan masa jabatan kepala desa. Mereka menuntut perpanjangan masa  jabatan kepala desa yang sebelumnya enam tahun menjadi sembilan tahun.  

Selanjutnya informasi mengenai Gereja Katolik, Issac Achi, pastor  Katolik di nigeria dibakar hidup-hidup oleh sekelompok bandit.   

Dari dunia hiburan,  Jimin BTS dilaporkan rilis album solo bulan depan.  Dia disebut akan mengikuti jejak rekan segrupnya di BTS yakni RM, J-Hope  dan Jin.  

Simak informasi pilihan sepekan dari redaksi Katolikana di Kabar  Katolikana. 

Setiap Jumat, pukul 19.00 WIB dan Sabtu pukul 17.00 dan  19.00 di Radio Katolikana dan YouTube Katolikana.

Jan 21, 202303:46
Pentingkah Dialog Lintas Agama di Kampus?

Pentingkah Dialog Lintas Agama di Kampus?

Katolikana.com--Menurut Gabriel Haris Putra Pratama, dialog antarumat beragama di lingkup universitas itu penting karena pemahaman agama secara pribadi itu merupakan hal eksklusif. Untuk membuat hal tersebut menjadi inklusif perlu diadakan dialog antarumat beragama.

“Membahas dialog antarumat beragama berarti kita bersikap inklusif. Maksudnya, bagaimana agar masing-masing komunitas agama bisa memperkaya satu sama lain,” jelas Gabriel.

Bagi Gabriel, pengetahuan agama yang baik menjadi faktor yang membuat akhlak orang menjadi baik. Namun, banyak faktor lain yang menentukan apakah akhlak orang tersebut itu baik atau tidak.

“Saya setuju, tapi agama ini sebenarnya bukan satu-satunya fondasi yang hanya bisa kita pakai untuk mengukur bahwa orang itu akan berbuat baik juga,” ujar Gabriel.(*)

Selengkapnya di Katolikana.com

Nov 29, 202207:40
Yusuf Dio Surya Tekuni Bisnis Sablon Kaos Rohani Sejak SMA

Yusuf Dio Surya Tekuni Bisnis Sablon Kaos Rohani Sejak SMA

Katolikana.com—Seorang pebisnis muda dan mahasiswa di kota Surakarta, Yusuf Dio Surya, sangat giat dan pekerja keras.

Dio bekerja sama dengan saudaranya merintis bisnis sablon kaos rohani sejak SMA. Ia memilih untuk fokus pada karakter design konvensi sablon rohani Kristen dan Katolik lewat brand Dodisthing dan menjualnya lewat marketplace.

Saat memulai bisnisnya, Dio memikirkan secara matang setiap resiko dan keuntungan yang didapatkan.

“Memulai bisnis sablon kaos rohani pada tahun 2017. Saya langsung terjun pada marketplace. Ketika itu belum banyak kompetitor dan sangat menjanjikan,” ujar Dio.

Dio mengaku, ia meraup keuntungan terbesar pada saat acara Natal. Pesanan yang datang jelang hari Natal meningkat pesat.

“Sablon kaos rohani ini meraup keuntungan paling banyak saat hari raya Natal,” ujarnya.

“Dua bulan sebelum hari raya Natal banyak pesanan untuk sablon kaos rohani. Hari Natal membawa berkat. Bisnis sablon kaos rohani dapat mencapai keuntungan hingga ratusan juta rupiah. Kami mempekerjakan lima atau enam orang dalam satu hari,” ujar Dio.

Selengkapnya di Katolikana.com

Nov 23, 202205:35
Mengenal Tradisi Metatah, Upacara Potong Gigi di Masyarakat Hindu Bali
Nov 07, 202206:43
Pendeta GSJA Tanjung Enim, Tjin Ai Hoa: Allah yang Memanggil adalah Allah yang Setia

Pendeta GSJA Tanjung Enim, Tjin Ai Hoa: Allah yang Memanggil adalah Allah yang Setia

Katolikana.comTjhin Ai Hoa merupakan seorang pendeta di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Dia menjadi gembala gereja ini sejak 2005 hingga kini.

Banyak pasang surut dialami selama menggembalakan gereja tersebut.

Pada Februari 1997, dia mulai merintis gereja di daerah Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Pertama kali menginjakkan kaki di Tanjung Enim, dia bertemu dengan Effendi Lukman yang sekarang menjadi suaminya.

Effendi adalah orang yang meminjamkan gudangnya untuk dijadikan tempat beribadah. Ai Hoa menempatkan seorang pendeta lain menjadi gembala sidang di gereja tersebut, karena dia sebenarnya bergerak di bidang misi.

Tahun 2005 pendeta yang ditempatkan di gereja tersebut harus meninggalkan gereja. Karena tidak ada yang menggantikan, akhirnya Ai Hoa menjadi gembala di gereja tersebut.

Merintis gereja tidaklah mudah. Beberapa kendala yang dialami, misalnya, tidak adanya kenalan di wilayah gereja tersebut dan perlu untuk menyesuaikan diri, karena dia termasuk orang pendatang.

“Tantangan lain yaitu penolakan yang dilakukan masyarakat setempat. Mereka merasa kedatangan tim perintis seperti orang-orang yang melakukan kegiatan ‘Kristenisasi’. Padahal tujuannya menjangkau umat Kristen lain untuk lebih mudah beribadah serta melayani orang-orang yang belum mengenal Tuhan,” ujar Tjhin Ai Hoa.

Tjhin Ai Hoa bercerita, tahun 1997, belum ada sarana transportasi yang memadai seperti travel. “Jarak yang ditempuh juga cukup jauh dengan jalan yang buruk sehingga harus menggunakan bus. Tetapi, bus yang dinaiki sangat tidak nyaman sehingga membuatnya mabuk perjalanan setiap akan pergi-pulang dari Palembang-Tanjung Enim,” tambahnya.

Selengkapnya di Katolikana.com

Oct 31, 202214:28
Cerita Pengikut Paguyuban Sumarah

Cerita Pengikut Paguyuban Sumarah

Di sela-sela perbincangan malam itu, sebelum peribadatan dimulai,  pandangan saya tertuju kepada sepasang suami istri yang tergolong baru  dan satu sesepuh penganut kaum kepercayaan Sumarah.

“Saya waktu itu masih SMP tahun 1992. Dulu ada tetangga saya  perwakilan ranting Sumarah di kecamatan. Dahulu saya pikir Sumarah itu  belajar tenaga dalam atau Kejawen, tetapi itu salah melainkan ini  kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” kata Heri, salah satu pengikut Sumarah.

Sebagai pengikut aliran Sumarah, sempat terlintas di benaknya bahwa  terdapat stigma yang kurang baik. Namun, setelah bergabung stigma  tersebut hilang karena Sumarah mempercayai Tuhan Yang Maha Esa.

“Seiring berjalannya waktu Sumarah berdampak bagi kehidupan saya.  Dahulunya sifat saya keras tapi bisa lembut dan mengurangi hal-hal  negatif. Jadi saya berusaha hidup dengan apa yang diajarkan Sumarah,”  kata Heri.

Bagi Heri, sejak ia bergabung dengan Sumarah membawa dampak baik dalam hidupnya.

“Cara menyembah kepada Tuhan yang berkesan bagi saya. Latar belakang  saya Kristen, dulu tidak pernah ada cara menyembah seperti Sumarah.  Saya bisa mendapatkan ketenteraman dan kedamaian. Hal ini membuat iman  semakin kuat dalam menjalani hidup,” ujarnya lagi.

Pengikut Sumarah tidak semata-mata dari lahir sudah mempercayai  Sumarah. Sumarah terbuka pada siapa saja yang mau meyakini kepercayaan  tersebut, seperti halnya Heri dan istrinya.

Pengalaman Heri berbeda dengan Mbah Sumarno, sesepuh yang paling lama mengikuti aliran kepercayaan Sumarah pada malam itu di

“Dulu suami saya juga penganut Sumarah jadi saya tahu, atau kalau  pas latihan seperti ini saya memperhatikan dari belakang. Sumarah itu  menenangkan pikiran, neram, tentrem di dalam hati sanubari,” jelas Mbah Sumarno.

Selama menganut kepercayaan Sumarah, banyak pembelajaran yang membuatnya merasa nyaman dan menenangkan hati sanubari.

“Sumarah itu pasrah dengan menyembah kepada Allah,” tutup Mbah Sumarno malam itu.

Selengkapnya di Katolikana.com: https://www.katolikana.com/2022/10/24/sumarah-tidak-memakai-sesajen-dalam-menyembah/

Oct 31, 202219:29
‘Sumarah’ Tidak Memakai Sesajen dalam Menyembah

‘Sumarah’ Tidak Memakai Sesajen dalam Menyembah

Katolikana.com—Kamis malam itu seperti pekan-pekan  sebelumnya. Sembilan orang duduk melingkar mengelilingi meja berisi  beberapa kue basah dan teh panas yang masih mengeluarkan uap.

Lima orang pria dan empat wanita itu, salah satunya sudah paruh  baya, adalah penganut kepercayaan Sumarah yang sedang beribadah di  Pendopo Paguyuban Sumarah, Wirobrajan, Kota Yogyakarta.

“Biasanya kami berkumpul di pendopo ini setiap Kamis malam atau  mengikuti kesepakatan bersama yang ditentukan melalui WhatsApp grup,”  ujar Nugroho, sekretaris paguyuban Sumarah.

Kamis malam dipilih bukan karena hari itu sakral dalam kepercayaan  Sumarah. Melainkan mengikuti kesepakatan bersama para pengikutnya,  menyesuaikan jadwal keseharian.

Sembilan orang yang ditemui malam itu tidak selalu menentu, karena  tak ada paksaan bagi pengikutnya untuk melakukan sujud Sumarah bersama.

“Kami tidak selalu dalam jumlah yang sama ketika sujud Sumarah,  tetapi melalui kesadaran saja karena mengikuti kegiatan masing-masing,”  ucap Nugroho.

Simak dan ikuti penuturan Nugroho, sekretaris Paguyuban Sumarah.

Selengkapnya di Katolikana.com

Oct 31, 202212:56
Fristian Setiawan: Membaca Buku adalah Kunci untuk Bisa Menulis

Fristian Setiawan: Membaca Buku adalah Kunci untuk Bisa Menulis

Katolikana.com—Kehadiran media digital telah menurunkan popularitas membaca buku cetak. Namun, sejumlah orang tetap mengandalkan buku cetak, karena kelebihannya.

Salah satu kelebihan buku cetak adalah lebih ramah di mata sedangkan media digital membutuhkan gawai agar dapat dibaca. Paparan gawai inilah yang kemudian akan merusak mata jika secara terus menerus dikonsumsi.

Membaca buku akan mengurangi kesempatan kita untuk terdistraksi akan hal-hal lain di luar kegiatan membaca.

“Tendensi untuk terdistraksi lebih minim jika membaca buku cetak, akan mudah terdistraksi jika membaca melalui digital literature,” ujar Fristian Setiawan.

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini mencontohkan ketika kita membaca literasi lewat gawai lalu ada notifikasi pesan.

“Pasti kita akan terdistraksi untuk membuka pesan dan meninggalkan kegiatan membaca,” ujar Tian.

Pemuda asal Tasikmalaya ini menambahkan kekurangan membaca buku cetak mengharuskan untuk membeli di toko buku.

“Hal ini yang mungkin menyulitkan beberapa orang dari segi ekonomi. Sementara literasi digital menawarkan bacaan yang tidak mahal atau bahkan gratis,” ujarnya.

Selengkapnya di Katolikana.com

Oct 18, 202215:52
Yulma Rombe: Mahir Fotografi Tak Harus Mahal

Yulma Rombe: Mahir Fotografi Tak Harus Mahal

Katolikana.com—Dari Makassar, Yulma Rombe datang ke Jogja untuk menimba ilmu di Universitas Kristen Duta Wacana.

Di sela-sela waktu studi, Yulma secara otodidak mengawali eksperimen memotret dengan kamera digital miliknya.

Ia mulai tertarik dunia fotografi tahun 2007. Ketika itu itu Nokia lagi naik daun.

“Saat itu telepon genggam tapi dapat digunakan sebagai kamera dan terlihat sangat keren. Sejak saat itu mulai penasaran apa itu megapixel dan bagaimana proses sebuah gambar itu tercipta,” ujar Yulma.

Tahun 2016 dia membeli kamera digital pertama. “Dari situ saya mulai lebih mendalami fotografi secara teknik yang baik dan benar," tambahnya.

Selengkapnya di Katolikana.com

Oct 17, 202201:45
Indah Kezia, Fangirl K-Pop 'Secret Number' Sambil Cari Cuan

Indah Kezia, Fangirl K-Pop 'Secret Number' Sambil Cari Cuan

Katolikana.com—Kebanyakan orang berasumsi bahwa penggemar dari artis K-Pop kerap kali menghamburkan uang demi sang idola.

Namun, tak semua penggemar K-Pop hanya membuang uang demi idola dan menjadi hedon.

Di balik kesan hingar-bingar, ternyata K-Pop punya dampak positif bagi penggemar dan menjadikan mereka sosok yang kreatif dan produktif.

Ada yang termotivasi untuk belajar lebih giat agar bisa mendapatkan beasiswa ke Korea dan bertemu sang idola. Ada pula yang menjalankan bisnis agar bisa menghasilkan uang demi membeli tiket konser.

Indah Kezia adalah salah satu contoh dari penggemar yang menjadi produktif dengan berbisnis.

Sejak 2017, Indah menjadi penggemar K-Pop. Setelah gonta-ganti idol, Indah pun menetapkan hati pada Girl Group ‘Secret Number’,  grup wanita Korea Selatan yang memiliki anggota dari Indonesia.

Beberapa waktu lalu, Indah bahkan sempat mengikuti Meet and Greet dengan idola favoritnya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, pada event KV Fest Festival.

Apa alasan Indah menjadi penggemar dari grup tersebut? Ia tertarik karena pertama, ada orang Indonesia dalam grup tersebut. Kedua, Secret Number adalah grup yang bagus.

Selengkapnya di Katolikana.com

Oct 17, 202205:10
Komunitas Mahasiswa NTT UAJY Rutin Gelar Bakti Sosial ke Panti Asuhan

Komunitas Mahasiswa NTT UAJY Rutin Gelar Bakti Sosial ke Panti Asuhan

Katolikana.com—Di Universitas Atma Jaya Yogyakarta terdapat sejumlah komunitas mahasiswa berbasis kedaerahan, salah satunya Komunitas Mahasiswa Nusa Tenggara Timur.

Komantta UAJY adalah kumpulan mahasiswa dari berbagai daerah asal NTT yang belajar di Universitas Ama Jaya Yogyakarta.

Komunitas ini kerap melakukan aksi sosial, salah satunya mengunjungi panti asuhan Darun Najah dan memberikan sumbangan seperti makanan, mainan dan juga pakaian.

Menurut ketua divisi perlengkapan Komantta UAJY Alis Poleng, mereka memilih panti asuhan sebagai sasaran bakti sosial karena ingin memberikan kebahagian kepada anak-anak.

Komunitas ini tak hanya memberikan sumbangan tetapi hadir di tengah-tengah anak-anak untuk memberikan dukungan dan semangat.

Simak penuturan Alis Poleng tentang kegiatan Komantta UAJY.

Oct 10, 202218:27
Gereja Batak Karo Protestan Rangkul Mahasiswa Baru Lewat PPMB

Gereja Batak Karo Protestan Rangkul Mahasiswa Baru Lewat PPMB

Katolikana.com—Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) merupakan salah satu gereja Kristen yang jemaatnya berasal dari suku Karo. GBKP Yogyakarta berdiri sejak 1985. Selain di Yogyakarta, GBKP juga tersebar di berbagai daerah maupun provinsi yang ada di Indonesia.

Penyambutan dan Pembekalan Mahasiswa Baru (PPMB) diselenggarakan untuk menyambut mahasiswa-mahasiswa suku Karo dari dalam maupun luar kota Yogyakarta.  Kegiatan PPMB ini diselenggarakan oleh pihak Gereja dan dilakukan setiap setahun sekali.

Selain pihak gereja sebagai penyelenggara, muda-mudi gereja juga ikut ambil bagian untuk menyukseskan kegiatan ini. Syaratnya, mereka sudah mengikuti kegiatan PPMB sebelumnya.

Simak wawancara Katolikana dengan Ketua PPMB 2022 Egi Geraldy Ginting, mahasiswa Universitas Duta Wacana Yogyakarta. 

Oct 10, 202222:00
Maharani Tumbuh dan Berkembang Lewat Tari

Maharani Tumbuh dan Berkembang Lewat Tari

Katolikana.com—Gempuran tari modern seperti K-Pop di kalangan anak muda, tak mematahkan semangat Fransiska Romana Maharani untuk terus melestarikan tari tradisional.

Rara, panggilannya, mengaku tertarik dan menyukai tari tradisional sejak di bangku Taman Kanak-Kanak. Ia bahkan pernah mengorbankan kesehatannya agar tetap bisa mengikuti latihan menari di sekolahnya.

“Aku pernah mengalami demam tinggi, namun aku tetap semangat ikut latihan menari,” ujar Rara.

Selengkapnya di Katolikana.com: https://www.katolikana.com/2022/09/26/maharani-tumbuh-dan-berkembang-lewat-tari/

Sep 26, 202213:34
Winy Kobesi: Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin

Winy Kobesi: Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin

Katolikana.comAlfonsa Maria de Liguari Winy Srikandi Timor Kobesi  merupakan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Stikom Uyelindo Kupang, Nusa Tenggara Timur sejak Maret 2022.

Perempuan manis kelahiran Kefa Nusa Tenggara Timur ini mencalonkan diri sebagai Ketua BEM untuk membuktikan bahwa perempuan bisa memimpin.

“Saya ingin membuktikan bahwa perempuan bisa memimpin dan tidak lagi menjadi kaum terbelakang. Melalui BEM saya ingin mengabdi sunguh-sungguh dan berkontribusi bagi kampus,” kata Winy kepada Katolikana, Sabtu (11/9/2022).

Selengkapnya di Katolikana.com

Sep 22, 202208:09
Pengalaman Rohani Blasius: Semakin Dekat dengan Tuhan Melalui Antonius Padua

Pengalaman Rohani Blasius: Semakin Dekat dengan Tuhan Melalui Antonius Padua

Katolikana.com—Santo Antonius dari Padua merupakan orang kudus yang semasa hidupnya mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa dan wafat sebagai martir. Santo Antonius dikenal karena besar kasih-Nya kepada Allah dan mukjizat yang terjadi melalui perantaraan doanya.

Mukjizat ini dialami oleh Blasius saat membersihkan halaman Kapela Santo Antonius Padua di Oekusi Timor Leste.

Berawal ketika Blasius melewati kapela tersebut dan melihat betapa tidak terurus tempat ibadah yang kudus tersebut dipenuhi dedaunan kering serta semak belukar. Kemudian Blasius tergerak hati untuk membersihkannya.

Selengkapnya di Katolikana.com

Sep 09, 202208:38
Tetes Embun 4 Juli 2022: Mengapa Masih Ragu?

Tetes Embun 4 Juli 2022: Mengapa Masih Ragu?

Renungan Tetes Embun: Senin, 4 Juli 2022.

Judul renungan: Mengaoa Masih Ragu?

Penulis Renungan: Krisna

Pengisi Renungan: Fina

Renungan Tetes Embun bisa disimak dan diakses melalui:

Radio Katolikana: https://radio.katolikana.com

Aplikasi Radio Katolikana: http://bit.ly/AppsKatolikana: pukul 15.00 WIB

YouTube:  http://youtube.com/katolikana

Podcast: http://anchor.fm/katolikana

Selamat mendengarkan!
#renungan #tetesembun #katolikana

Jul 04, 202205:27
Tetes Embun 3 Juli 2022: Tuhanlah yang Memampukanmu

Tetes Embun 3 Juli 2022: Tuhanlah yang Memampukanmu

Renungan Tetes Embun: Minggu, 3 Juli 2022.

Judul renungan: Tuhanlah yang Memampukanmu

Penulis Renungan: Krisna

Pengisi Renungan: Fina

Renungan Tetes Embun bisa disimak dan diakses melalui:

Radio Katolikana: https://radio.katolikana.com

Aplikasi Radio Katolikana: http://bit.ly/AppsKatolikana: pukul 15.00 WIB

YouTube:  http://youtube.com/katolikana

Podcast: http://anchor.fm/katolikana

Selamat mendengarkan!
#renungan #tetesembun #katolikana


Jul 03, 202205:11
Tetes Embun 2 Juli 2022: Pelajari Sebelum Berkesimpulan

Tetes Embun 2 Juli 2022: Pelajari Sebelum Berkesimpulan

Renungan Tetes Embun: Sabtu, 2 Juli 2022.

Judul renungan: Pelajari Sebelum Berkesimpulan

Penulis Renungan: Krisna

Pengisi Renungan: Fina

Renungan Tetes Embun bisa disimak dan diakses melalui:

Radio Katolikana: https://radio.katolikana.com

Aplikasi Radio Katolikana: http://bit.ly/AppsKatolikana: pukul 15.00 WIB

YouTube:  http://youtube.com/katolikana

Podcast: http://anchor.fm/katolikana

Selamat mendengarkan!
#renungan #tetesembun #katolikana

Jul 02, 202205:32
Tetes Embun 1 Juli 2022: Menjadi Saudara Bagi Siapapun

Tetes Embun 1 Juli 2022: Menjadi Saudara Bagi Siapapun

Renungan Tetes Embun: Jumat, 1 Juli 2022.

Judul renungan: Menjadi Saudara Bagi Siapapun

Penulis Renungan: Krisna

Pengisi Renungan: Fina

Renungan Tetes Embun bisa disimak dan diakses melalui:

Radio Katolikana: https://radio.katolikana.com

Aplikasi Radio Katolikana: http://bit.ly/AppsKatolikana: pukul 15.00 WIB

YouTube:  http://youtube.com/katolikana

Podcast: http://anchor.fm/katolikana

Selamat mendengarkan!
#renungan #tetesembun #katolikana

Jul 02, 202204:45
Tetes Embun 30 Juni 2022: Julid

Tetes Embun 30 Juni 2022: Julid

Renungan Tetes Embun: Kamis, 30 Juni 2022.

Judul renungan: Julid

Penulis Renungan: Suster Vianney SPM

Pengisi Renungan: Ale

Renungan Tetes Embun bisa disimak dan diakses melalui:

Radio Katolikana: https://radio.katolikana.com

Aplikasi Radio Katolikana: http://bit.ly/AppsKatolikana: pukul 15.00 WIB

YouTube:  http://youtube.com/katolikana

Podcast: http://anchor.fm/katolikana

Selamat mendengarkan!
#renungan #tetesembun #katolikana

Jun 30, 202204:44
Tetes Embun 29 Juni 2022: Pengenalan

Tetes Embun 29 Juni 2022: Pengenalan

Renungan Tetes Embun: Rabu, 29 Juni 2022.

Judul renungan: Pengenalan

Penulis Renungan: Suster Vianney SPM

Pengisi Renungan: Ale

Renungan Tetes Embun bisa disimak dan diakses melalui:

Radio Katolikana: https://radio.katolikana.com

Aplikasi Radio Katolikana: http://bit.ly/AppsKatolikana: pukul 15.00 WIB

YouTube:  http://youtube.com/katolikana

Podcast: http://anchor.fm/katolikana

Selamat mendengarkan!
#renungan #tetesembun #katolikana

Jun 28, 202204:49
Tetes Embun 28 Juni 2022: Tuhan Menjaga

Tetes Embun 28 Juni 2022: Tuhan Menjaga

Renungan Tetes Embun: Selasa, 28 Juni 2022.

Judul renungan: Tuhan Menjaga

Penulis Renungan: Suster Vianney SPM

Pengisi Renungan: Theodora

Renungan Tetes Embun bisa disimak dan diakses melalui:

Radio Katolikana: https://radio.katolikana.com

Aplikasi Radio Katolikana: http://bit.ly/AppsKatolikana: pukul 15.00 WIB

YouTube:  http://youtube.com/katolikana

Podcast: http://anchor.fm/katolikana

Selamat mendengarkan!
#renungan #tetesembun #katolikana

Jun 27, 202204:07
Tetes Embun 27 Juni 2022: Follower

Tetes Embun 27 Juni 2022: Follower

Renungan Tetes Embun: Senin, 27 Juni 2022.

Judul renungan: Follower

Penulis Renungan: Suster Vianney SPM

Pengisi Renungan: Theodora

Renungan Tetes Embun bisa disimak dan diakses melalui:

Radio Katolikana: https://radio.katolikana.com

Aplikasi Radio Katolikana: http://bit.ly/AppsKatolikana: pukul 15.00 WIB

YouTube:  http://youtube.com/katolikana

Podcast: http://anchor.fm/katolikana

Selamat mendengarkan!
#renungan #tetesembun #katolikana

Jun 26, 202204:03
Tetes Embun 26 Juni 2022: Fokus

Tetes Embun 26 Juni 2022: Fokus

Renungan Tetes Embun: Minggu, 26 Juni 2022.

Judul renungan: Fokus

Penulis Renungan: Suster Vianney SPM

Pengisi Renungan: Theodora

Renungan Tetes Embun bisa disimak dan diakses melalui:

Radio Katolikana: https://radio.katolikana.com

Aplikasi Radio Katolikana: http://bit.ly/AppsKatolikana: pukul 15.00 WIB

YouTube:  http://youtube.com/katolikana

Podcast: http://anchor.fm/katolikana

Selamat mendengarkan!
#renungan #tetesembun #katolikana

Jun 25, 202204:03
Tetes Embun 25 Juni 2022: Menyimpan

Tetes Embun 25 Juni 2022: Menyimpan

Renungan Tetes Embun: Sabtu, 25 Juni 2022.

Judul renungan: Menyimpan

Penulis Renungan: Suster Vianney SPM

Pengisi Renungan: Fina

Renungan Tetes Embun bisa disimak dan diakses melalui:

Radio Katolikana: https://radio.katolikana.com

Aplikasi Radio Katolikana: http://bit.ly/AppsKatolikana: pukul 15.00 WIB

YouTube:  http://youtube.com/katolikana

Podcast: http://anchor.fm/katolikana

Selamat mendengarkan!
#renungan #tetesembun #katolikana

Jun 24, 202204:24
Tetes Embun 24 Juni 2022: Pulang

Tetes Embun 24 Juni 2022: Pulang

Renungan Tetes Embun: Jumat, 24 Juni 2022.

Judul renungan: Pulang

Penulis Renungan: Suster Vianney SPM

Pengisi Renungan: Fina

Renungan Tetes Embun bisa disimak dan diakses melalui:

Radio Katolikana: https://radio.katolikana.com

Aplikasi Radio Katolikana: http://bit.ly/AppsKatolikana: pukul 15.00 WIB

YouTube:  http://youtube.com/katolikana

Podcast: http://anchor.fm/katolikana

Selamat mendengarkan!
#renungan #tetesembun #katolikana

Jun 23, 202205:08
Tetes Embun 23 Juni 2022: Murid Kristus Sejati

Tetes Embun 23 Juni 2022: Murid Kristus Sejati

Renungan Tetes Embun: Kamis, 23 Juni 2022.

Judul renungan: Murid Kristus Sejati

Penulis Renungan: Martina Ratmini

Pengisi Renungan: Fina

Renungan Tetes Embun bisa disimak dan diakses melalui:

Radio Katolikana: https://radio.katolikana.com

Aplikasi Radio Katolikana: http://bit.ly/AppsKatolikana: pukul 15.00 WIB

YouTube:  http://youtube.com/katolikana

Podcast: http://anchor.fm/katolikana

Selamat mendengarkan!
#renungan #tetesembun #katolikana

Jun 22, 202204:38
Tetes Embun 22 Juni 2022: Peka Melihat Tanda-Tanda Zaman

Tetes Embun 22 Juni 2022: Peka Melihat Tanda-Tanda Zaman

Renungan Tetes Embun: Rabu, 22 Juni 2022.

Judul renungan: Peka Melihat Tanda-Tanda Zaman

Penulis Renungan: Martina Ratmini

Pengisi Renungan: Ale

Renungan Tetes Embun bisa disimak dan diakses melalui:

Radio Katolikana: https://radio.katolikana.com

Aplikasi Radio Katolikana: http://bit.ly/AppsKatolikana: pukul 15.00 WIB

YouTube:  http://youtube.com/katolikana

Podcast: http://anchor.fm/katolikana

Selamat mendengarkan!
#renungan #tetesembun #katolikana

Jun 21, 202203:42
Tetes Embun 21 Juni 2022: Menjadi Pribadi yang Bijak

Tetes Embun 21 Juni 2022: Menjadi Pribadi yang Bijak

Renungan Tetes Embun: Selasa, 21 Juni 2022.

Judul renungan: Menjadi Pribadi yang Bijak

Penulis Renungan: Martina Ratmini

Pengisi Renungan: Ale

Renungan Tetes Embun bisa disimak dan diakses melalui:

Radio Katolikana: https://radio.katolikana.com

Aplikasi Radio Katolikana: http://bit.ly/AppsKatolikana: pukul 15.00 WIB

YouTube:  http://youtube.com/katolikana

Podcast: http://anchor.fm/katolikana

Selamat mendengarkan!
#renungan #tetesembun #katolikana

Jun 21, 202203:53
Tetes Embun 20 Juni 2022: Jujur dalam Menilai

Tetes Embun 20 Juni 2022: Jujur dalam Menilai

Renungan Tetes Embun: Senin, 20 Juni 2022.

Judul renungan: Jujur dalam Menilai

Penulis Renungan: Martina Ratmini

Pengisi Renungan: Ale

Renungan Tetes Embun bisa disimak dan diakses melalui:

Radio Katolikana: https://radio.katolikana.com

Aplikasi Radio Katolikana: http://bit.ly/AppsKatolikana: pukul 15.00 WIB

YouTube:  http://youtube.com/katolikana

Podcast: http://anchor.fm/katolikana

Selamat mendengarkan!
#renungan #tetesembun #katolikana

Jun 19, 202204:01
Tetes Embun 19 Juni 2022: Melayani Sesama

Tetes Embun 19 Juni 2022: Melayani Sesama

Renungan Tetes Embun: Minggu, 19 Juni 2022.

Judul renungan: Melayani Sesama

Penulis Renungan: Martina Ratmini

Pengisi Renungan: Agung

Renungan Tetes Embun bisa disimak dan diakses melalui:

Radio Katolikana: https://radio.katolikana.com

Aplikasi Radio Katolikana: http://bit.ly/AppsKatolikana: pukul 15.00 WIB

YouTube:  http://youtube.com/katolikana

Podcast: http://anchor.fm/katolikana

Selamat mendengarkan!
#renungan #tetesembun #katolikana

Jun 18, 202205:14
Ziarah ke Gua Maria Kerep, Jangan Lupa Nikmati 6 Kuliner Wajib di Ambarawa

Ziarah ke Gua Maria Kerep, Jangan Lupa Nikmati 6 Kuliner Wajib di Ambarawa

Katolikana.com—Gua Maria Kerep Ambarawa menjadi pilihan ziarah dan wisata rohani di Jawa Tengah. Gua ini dibangun pada 1954 setelah Gua Maria Sriningsih di Klaten Jawa Tengah, dan Gua Maria Sendangsono di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pembangunan Gua Maria Kerep Ambarawa diawali dengan persembahan tanah seorang warga Belanda kepada Gereja. Oleh Gereja, tanah itu diberikan kepada Kongregasi Bruder Para Rasul.

Kongregasi yang didirikan oleh Mgr Albertus Soegijapranata ini beranggota orang-orang pribumi dan berstatus kongregasi keuskupan. Setelah kongregasi ini dibubarkan, didirikanlah Gua Maria Kerep Ambarawa di tanah tersebut.

Gua Maria Kerep Ambarawa memiliki sejumlah spot yang wajib dikunjungi di dalam pancuran air suci, Taman Eden, Patung Maria Assumpta, Jalan Salib, Pusat Souvenir, dan  Pujasera.

Patung Maria Assumpta merupakan objek wisata terbaru. Patung ini baru selesai dikerjakan pada 27 April 2017. Patung setinggi 42 meter ini menjadi daya tarik wisatawan.

Pengunjung yang masuk ke area Gua Maria Kerep tidak dikenakan biaya. Di masa pandemi Covid-19 ini, Gua Maria Kerep Ambarawa beroperasi dari pukul 06.00-22.00 WIB.

Selengkapnya di Katolikana.com

Jun 18, 202202:03