LetterTalks

Yang tak kalah penting dari sebuah desain jersey sepakbola adalah nameset. Jika dipilih dengan benar, bentuk huruf di yang dipakai di nameset akan mampu menguatkan desain jersey dan narasi yang dibawa ke level yang lebih mbois. Kali ini kami mengobrol dengan @fajarrusalem, desainer jersey Timnas Indonesia dari Mills tentang seluk beluk apparel design & pentingnya pilihan nameset untuk sebuah jersey.

Merchandise memang menjadi hal yang penting bagi kita semua. Dari sisi penikmat, kita pasti menunggu-nunggu rilisan merchandise terbaru dari artist favorit kita. Rasanya kayak pingin mengoleksi semua merchandisenya kalau memang ada kesempatan. Iya apa iya? Ehe. Dari sisi sebagai artist/designer, merchandise bisa menjadi media perpanjangan untuk karya/gagasan yang sebelumnya telah dibuat. Selain itu, merchandise juga bisa menjadi salah satu sumber pemasukan tersendiri.

Sebagai artist/designer, sebenarnya apa saja, sih, yang harus disiapkan sebelum merilis sebuah merchandise? Akan kita bahas secara wasik bersama @rasayangsama & @thegoodspell.

LetterTalks mendapat kesempatan ngobrol dengan Aditya Bayu, seorang penggiat aksara Nusantara yang telah membuat puluhan typeface aksara, mulai dari aksara Jawa, Bali, Sunda, Bugis, dsb. Di episode kali ini Abay bercerita tentang prosesnya mengenal aksara Nusantara, bagaimana caranya mempertahankan rasa ingin tahu ketika melakukan riset, kolaborasinya dengan Monotype, dan banyak hal menarik lainnya tentang aksara Nusantara. 

Sebuah karya, apapun bentuknya, sudah fitrahnya menjadi sebuah media untuk melampiaskan perasaan. Tak jarang ketika kita melihat karya seseorang di linimasa, kita bisa langsung berfikir, "wah, aku banget ini!", kemudian langsung kita share. Seakan ada frekuensi yang sama antara kita dan karya tersebut. Pernah, kan?

Nah, kalau kita sendiri, nih, bagaimana ya caranya melampiaskan perasaan melalui sebuah karya? Apakah memang perasaan negatif seperti resah, sumpek, sambat, galau, marah, dsb ini memang bisa menjadi energi lebih dalam membuat karya?

Di episode #kajianresahmu kali ini, kita akan membahas tentang bagaimana sebuah karya mampu menjadi media untuk melampiaskan perasaan dan segala dinamika yang ada bersama mas Khirzan @lathigeni. Dibahas dalam suasana cangkruk nan gayeng yang semoga relate dengan apa yang sedang teman-teman rasakan hari ini.

"Dimulai dari manapun niat kalian, mau itu sekedar hobi, atau bekerja, apapun itu, apapun yang kamu lakukan, lakukanlah dengan cara yang terbaik. karena kita tidak pernah tahu apa yang kita lakukan sekarang akan berdampak di selanjutnya (masa depan)."

Di Episode kali ini, LetterTalks berbincang bersama salah satu kolega biasa yang sering menemani kita di tajuk #kajianresahmu, Fitra Dwivani @fitradv. Fitra bercerita banyak tentang prosesnya mengenal dunia lettering dari awal hingga kini. Bagaimana ia tetap bertahan dengan lettering walaupun tidak berangkat dari background desain/seni. Serta bagaimana ia kini terjun semakin dalam ke ranah type design.

Mungkin kita bisa sepakat bahwa 2020 adalah tahun yang penuh tantangan. Banyak hal yang harus ditahan terlebih dahulu, harus terus menerus beradaptasi untuk bisa survive, memutar otak agra mbuh piye carane kudu tetep berdaya dan berkarya. Banyak hal. Namun ternyata tahun ini juga mengajarkan kita banyak hal. Tentang bersyukur dengan apa yang kita miliki, sekecil apapun itu. Tentang kesempatan-kesempatan yang sebelumnya tidak pernah terlihat. Juga tentang inovasi-inovasi kecil yang kita buat di tengah segala keterbatasan yang ada di tahun ini.

Ternyata kita juga bisa, kok, melewati ini. Iya, kan?

Di episode #kajianresahmu kali ini, bersama Kolega Biasa, kita akan membahas bagaimana proses kita mencari style dan juga cara eksplorasinya. Juga siapa saja artist yang menjadi inspirasi terbesar dalam proses mereka berkarya. Shout out buat teman-teman lettering artist & kaligrafer yang ada di Indonesia dan luaran sana! Kalian semua menginspirasi 🔥

"Kita itu ibarat kata di sebuah industri, aku tuh memandangnya seperti kita lagi ada di stadion yang gwede banget dan gimana caranya kita bisa dapat tempat duduk. Dan semua yang aku lakukan sekarang itu ya caraku untuk dapat tempat duduk. Biar gak selamanya berdiri dan lari sana lari sini."

Di Episode kali ini, LetterTalks ngobrol banyak hal dengan salah satu type designer yang memiliki persona sangat kuat, Ian Irwan Wismoyo @ianiwismoyo.  Tentang bagaimana Ian memulai pengembaraannya di industri type design, proses membangun @konstantinestudio yang sekarang sudah berjalan 6 tahun, proses riset huruf, melihat celah-celah kecil yang menarik untuk dimaksimalkan, dan kehausannya akan hal-hal baru.

Kadang kita memang harus melihat dari jarak yang agak jauh terlebih dahulu agar bisa lebih memahami secara menyeluruh. Episode #kajianresahmu kali ini membahas hal itu. Bersama @thomasbenmetan,  seorang kolega yang sedang melanjutkan studi di Belanda. Dia bercerita banyak hal tentang bagaimana bedanya model pendidikan di Indonesia dengan di Belanda, bagaimana caranya survive di negeri orang, tentang banyaknya museum di Belanda yang menyimpan artefak budaya Indonesia, hingga keinginannya untuk lebih memahami Indonesia dan kampung halamannya, Kupang.

Buat teman-teman yang punya keinginan untuk kuliah di luar negeri, episode ini bisa jadi untuk kalian.

"Menurut saya orang itu kalau semakin banyak mendengar, semakin banyak belajar, itu seperti semakin melihat ke kaca. Oh, ternyata harusnya memang aku sendiri. Semua masalah, semua apa saja itu semuanya harus dimulai dari diri sendiri", mas Abdul.

LetterTalks refleksi Jumat minggu ke-3. Jagongan kehidupan bersama Mas Abdul sebagai refleksi perjalanan berkarya kita semua. Monggo disumet.

"Jangan takut salah. Karena kalau kita membuat sesuatu dan ternyata salah, itu sebenarnya peluang buat kita. Karena kita akan tahu yang salah di mana dan tahu harus berbuat apa.", sebuah kalimat dari @_rdwnsyh, salah seorang lettering artist asal Jakarta yang sangat dikenal dengan bentuk huruf modern scriptnya yang sudah kita tahu bersama seperti apa asiknya.

"Kalau brush calligraphy, intinya ya harus sering latihan. Hari ini nyoba lagi. Besok nyoba lagi. Karena calligraphy itu satu kali, kalau gak jadi, ya harus nulis lagi", sebuah kalimat dari @exsan_, salah seorang hand lettering designer yang sangat dikenal dengan bentuk huruf scriptnya dan tarikan garis brushnya yang khas.

Di episode kali ini, Bapak Guru Eksan banyak bercerita tentang sedikit proses hidupnya dan keseruannya menjadi seorang Guru SD. Bagaimana menyeimbangkan kehidupan sebagai Guru dan hand lettering designer dalam satu waktu yang bersamaan adalah hal yang sangat menarik di obrolan kali ini.

Episode #kajianresahmu kali ini terasa spesial karena pertama kalinya rekaman rame-rame dengan mengundang kolega LetterTalks sekalian. Di episode kali ini kita membahas tentang proses berkarya selama masa pandemi, apa yang ingin kita lakukan selepas pandemi dan mimpi-mimpi setelahnya.

"Jangan berekspektasi pingin like banyak atau followers nambah, kalau pingin berkarya ya berkaryao sing los. Nanti pasti kamu bisa menemukan kesenanganmu sendiri. Itu dulu yang penting", sebuah kalimat dari @binsarap yang memang harus selalu kita perhatikan ketika berkarya dan ingin membagikannya ke medsos. Di episode kali ini, Binsar banyak bercerita tentang masa-masa awalnya mengenal hand lettering, proses eksplorasinya, fokusnya yang kini menjadi desainer produk serta eksplorasi material plastic recycle yang sedang ia geluti sekarang. Gas!

"Semakin orang menekuni suatu bidang, seharusnya orang itu menjadi semakin tahu bahwasanya masih banyak yang perlu dipelajari", kalimat dari @akufadhl ini menjadi poin tersendiri di episode #lettertalks kali ini. Bahwa etos belajar ini perlu dibentuk sejak dini agar proses perjalanan kita tidak oleng ke sana kemari.

Di episode kali ini, Fadhl banyak bercerita tentang apa saja yang perlu dipersiapkan ketika ingin mendalami dunia type design. Tentang betapa pentingnya mempelajari sejarah perkembangan huruf, pintu mana saja yang bisa dibuka untuk masuk ke dunia type design, hingga mengapa kita perlu mengangkat kembali aksara daerah ke level yang lebih tinggi lagi.

IG - @lettertalks

"Saya percaya Tuhan pasti menciptakan kita dengan talentanya masing-masing. Ketika kita bisa mengembangkan talenta itu, kita bisa hidup dari itu. Apapun bentuknya", begitu kata @novia_jonatan di obrolan #lettertalks kali ini. Yang saya amini seketika itu juga.

Dalam episode ini, Novia bercerita tentang awal mula kecintaannya terhadap huruf dan bagaimana prosesnya membuat karya hand lettering. Tak lupa juga ia berbagi pengalaman menjadi seorang freelancer dan yang paling penting, caranya bisa konsisten dengan hand lettering hingga saat ini.

Berita tentang Coronavirus memang membuat kita semua menjadi khawatir, was-was, dan mulai sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Himbauan untuk menjaga jarak atau social distancing dan campaign #dirumahaja banyak digalakkan. Work for home atau kerja remote menjadi salah satu solusi bagi sebagian kantor dan studio menanggapi situasi ini.

Di episode #kajianresahmu kali inibersama para kolega biasa, @fitradv @tintakarya @dirty.type dan @yourbluemonday, kami membahas tentang keseruan apa saja yang terjadi ketika harus work from home dari sisi mereka yang bekerja di studio yang kini harus remote dan dari sisi freelancer yang memang sudah hari-hari work from home.

Keresahan bisa menjadi alasan kuat berkarya jika dikelola dengan baik dan benar. Sepertinya kalimat itu yang cocok untuk menggambarkan obrolan #lettertalks kali ini. Bersama Aji @rasayangsama, mari kita sama-sama merayakan keresahan dan mengolahnya menjadi semangat untuk berkarya.

Dalam episode ini, Aji banyak menceritakan awal mulanya terjun di dunia kesenian. Mulai dari perkenalannya dengan dunia street art hingga menjadi freelance lettering designer seperti sekarang ini. Aji juga menceritakan tentang bagaimana berinteraksi melalui medsos, kedekatannya dengan musik, Mbah Nun, Kiai Kanjeng, dan upayanya membungkus keresahan dalam bentuk karya.

Simak obrolan selengkapnya di podcast LetterTalks di platform podcast andalanmu. Salam!

Memasuki babak terakhir Februari, bulan yang disebut-sebut penuh dengan cinta dan hal menyenangkan lainnya, sepertinya seru jika kita juga mengingat-ingat tentang apa yang membuat kita cinta dan bertahan di dunia lettering dan kaligrafi. Bersama para kolega biasa, kami membahas tentang cinta dan kesenangan kami masing-masing yang membuat tetap bertahan dengan lettering dan kaligrafi hingga saat ini. Jika kami bertahan karena banyak hal ajaib yang terjadi dalam proses kami masing-masing. Bagaimana denganmu?

Simak obrolan selengkapnya di podcast LetterTalks di platform podcast andalanmu. Salam!

Episode kali ini, #lettertalks akhirnya dapat kesempatan buat ngobrol bareng salah satu lettering artist dari luar Pulau Jawa. Bersama Zulfian Rahman @zulfianrahman yang berasal dari kota khatulistiwa, Pontianak, kami banyak ngobrol tentang dinamika berkesenian di sana yang tentu beda dengan kita yang berada di Pulau Jawa. Banyak bahasan menarik di obrolan kali ini. Bukan hanya tentang lingkup hand lettering dan kaligrafi, juga tentang industri kreatif di Pontianak secara umum. Pembahasan tentang menjadi perantauan, culture shock, dan keresahan hidup yang lainnya, juga tak luput dari obrolan kami kali ini.

Sebuah pengalaman yang menyenangkan mendengar cerita dari teman-teman yang berada di luar Pulau Jawa. Apalagi mengetahui semangat dan upaya mereka agar komunitasnya bisa tetap selalu berkegiatan. Harus kita support sama-sama, sih. Tapi ada satu pertanyaan yang muncul setelah obrolan #lettertalks kali ini. Apakah memang benar bahwa ternyata persebaran informasi dan tren, khususnya yang berbau seni/desain, belum tersebar secara merata ke seluruh wilayah Indonesia?

Kajian Resahmu Live bersama Rahadil Hermana (@bodilpunk). Banyak obrolan yang terjadi di episode spesial ini. Mulai dari  proses berkarya bodilpunk dari awal berjalan sendiri hingga sekarang sudah mulai membentuk tim, banyak poin-poin lainnya yang tak kalah penting. Bodil bercerita bahwa memahami diri sendiri, bagusnya di mana, sukanya di mana, bisanya style ilustrasi yang seperti apa, akan memudahkan untuk menentukan positioning diri nantinya.  Kemudian tentang pentingnya menjaga komunikasi dengan klien, memberikan kontrak kerja, dan pentingnya SOP untuk kita sendiri sebagai pelaku kreatif. Terima kasih untuk teman-teman @malangartmap dan @nirhaus untuk kesempatan kolaborasi perdana ini. Gaspol!

Beberapa episode terakhir #lettertalks nampaknya banyak membahas tentang kehidupan freelance. Tentang bagaimana menyiasati waktu agar tak malah habis dikejar deadline. Bicara tentang freelance juga tak bisa dilepaskan dari pandangan bahwa ia bisa bebas bekerja di manapun, berpindah-pindah antar cafe/kedai kopi, yang kerap ditemukan di sekitar kita.

Berbicara tentang cafe/kedai kopi yang nyaman untuk bekerja, kali ini LetterTalks berkesempatan berbincang dengan @kondimen.mlg, sebuah media kopi independen asal Malang, yang gaungnya sudah tak bisa dihindari lagi di skena perkopian Malang Raya. Lalu juga ada @malangartmap, sebuah media informasi seni dan desain Malang Raya, yang menjadi tandem agar obrolan kali ini semakin seru.

Obrolan kami bertiga di episode ini selain bagaimana kriteria cafe/kedai kopi yang nyaman untuk bekerja, juga tentang bagaimana dinamika merintis sebuah media independen, dan yang pasti bagaimana konsisten menghidupi ide yang sementara belum cukup menghasilkan. Penasaran? Simak obrolan selengkapnya di podcast LetterTalks di platform podcast andalanmu. Salam!

Episode kali ini #lettertalks ngobrol bareng salah satu lettering artist yang kemarin baru saja membuat project inisiatif yang seru banget, "Letter Press Calendar 2020", @talenta.priyatmojo.

Banyak bahasan menarik di obrolan kali ini. Tentang culture shock yang sempat dialami Talen ketika harus pindah ke Solo, proses berkaryanya dari awal hingga sekarang, serta cerita tentang dinamika menjadi seorang freelance graphic designer. Beberapa poin penting yang ada di obrolan kali ini adalah, bagaimana kita sebagai designer/artist ternyata membutuhkan untuk bertemu dan berkolaborasi dengan orang lain yang lintas bidang agar kita bisa semakin berkembang. Juga tentang keharusan tetap menjadi diri sendiri di manapun berada. Entah di dunia maya maupun di dunia nyata.

Simak obrolan selengkapnya di podcast LetterTalks di platform podcast andalanmu. Salam

Beberapa minggu lagi 2019 sudah berakhir. Bukan, kita bukan mau mengajak melakukan refleksi akhir tahun dan semacamnya itu. Bukan, kok. Bukan juga tentang berapa banyak wacana yang tidak terlaksana. Karena Itu hal yang sudah biasa terjadi, kan? Tapi lebih tentang bagaimana kita bisa mensyukuri dan menikmati yang telah terlaksana. Pasti ada letupan-letupan kecil yang tak terduga di tahun ini. Sesuatu yang (mungkin) di awal tahun sempat kita ragukan, ternyata bisa kejadian. Walaupun wacana banyak yang tertunda, tapi selalu ada saja hal baik yang terlaksana, kan?

Kira-kira begitulah obrolan saya bersama teman-teman biasa, @fitradv @tintakarya @dirty.type pada #KajianResahmu kali ini. Obrolan tentang momen terbaik di tahun ini dan mengingat lagi mengapa bisa suka dengan hand lettering & calligraphy. Jadi, mari kita mengingat-ingat.  Apa momen terbaikmu di tahun ini?

Simak obrolan selengkapnya di podcast LetterTalks di platform podcast andalanmu. Salam!

Kali ini #lettertalks ngobrol bareng salah satu lettering artist asal New Coral, Central Java, yang karyanya sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. The one and semoga only, Ruddy @_akarmati.

Selain membahas proses berkarya mas Ruddy selama ini, obrolan tentang proses pencarian "style" pun tak luput dari bahasan kami berdua. Banyak hal menarik yang bisa didapat dari obrolan kali ini, tentang totalitas dan juga menjaga energi untuk berkarya. Kalau tentang mengapa namanya "akarmati" rasanya gak perlu dibahas lagi kan? Ehe.

Kali ini LetterTalks mengobrol dengan salah satu penggiat perhurufan dari Kota Batu, Dimas Aditya, atau yang lebih akrab dengan sebutan @dirty.type.

Obrolan kali ini berpusat tentang bagaimana proses perjalanan Dimas Aditya dalam mencari jalan hurufnya, hingga menjadi type designer dan bergabung di salah satu studio desain di Malang. Banyak hal menarik yang dalam obrolan saya dengan Dimas, salah satunya tentang upaya tetap bertahan hidup dan juga selalu ingat bahwa di sekitar kita selalu ada teman yang siap membantu. Iyo, kan?

Loha teman-teman! Akhirnya setelah 2 bulan lebih istirahat, kali ini #lettertalks kembali lagi mengisi ruang dengar kalian dengan keresahan-keresahan yang selama ini kalian rindukan. Obrolan dengan para penggiat lettering & kaligrafi juga tetap ada, kok, dan semoga lebih seru dari sebelumnya.

Tapi sebelum itu semua, kami akan bercerita tentang keseruan #letteringcamp2019 kemarin. Bersama dengan @tintakarya @fitradv, kami akan membahas bagaimana proses persiapan @camplettering hingga keseruan sewaktu acaranya berlangsung. Siapa yang di sini yang masih belum bisa move on dari Lettering Camp kemarin? Siapa yang masih merasa waktunya kurang buat bertemu teman-teman yang selama ini hanya bertemu di dunia maya?

Simak obrolan LetterTalks selengkapnya di platform podcast andalanmu. Salam!

Kali ini, LetterTalks ngobrol bareng Ido Ins, Wahyu TintaKarya, Dimas DirtyType dan Achmad Faris untuk membahas seputar Ramadhan project dan usaha untuk terus mengeksplor kemampuan diri sendiri. Kayaknya lebih yoi juga kalau Ramadhan juga diisi dengan kegiatan berkarya, apalagi ditambah dengan berdzikir di setiap prosesnya. Sekali gores, 2-3 kebajikan bisa kita ambil. HabluminAllah dapet, habluminannas juga dapet, dan pastinya habluminalkarya juga semakin yoi. Ada banyak ide Ramadhan project dari teman-teman yang diobrolkan di episode kali ini. Siapa tahu bisa menjadi ide untuk Ramadhan projectmu kali ini, kan?

Loha teman-teman. Welkam to... LetterTalks. Hmm, talah. Di tulisan aja masih pake opening kayak gitu. Hehe

Selamat datan di episode LetterTalks spesial. Karena kali ini LetterTalks berkesempatan berkolaborasi dengan Kaligrafina dalam mengadakan kampanye kecil di social media dalam memperingati Hari Kartini 2019 yang dinamakan Perempuan Dalam Aksara.  Kampanye ini terinspirasi dari Google Doodle di International Women Day di awal Bulan Maret 2019. Ada 7 orang perempuan yang ikut dari seluruh Indonesia yaitu Andi Rara Bidja dari Makassar, Aftri Marriska dari Pontianak, Ngah Muli Ong dari Jakarta, Novia Jonatan dari Jakarta, Vallery Darmadji dari Surabaya, Insannita dari Surakarta, Hanny Imania dari Malang.

Karya-karya mereka bisa dinikmati di halaman Instagram @kaligrafina dan juga di website kaligrafina.com.

Sebenarnya apa sih personal branding itu? Apa iya cuma pake media sosial bisa membangun personal branding? Apa harus jadi selebgram dulu biar personal brandingnya semakin kuat? Hmm pasti kadang bingung sendiri kan sebenernya gimana sih membangun personal branding ini? Nah! Di #kajianresahmu kali ini saya membahas soal personal branding bareng @sophiamega. Kebetulan doi juga baru menerbitkan buku tentang personal branding, judulnya ‘Lo Ngerti Siapa Gue’. Sekalian bedah buku tipis-tipis, lah hehehe.

Siapa yang penasaran gimana cerita dibalik si empunya #lettertalks? Nyoh! hehehe. Episode kali ini cukup spesial karena untuk sementara diambil alih sama Fitra DV & Amrizal Alfin yang sekarang gantian bertugas buat tanya-tanya ke Dimazfakhr soal bagaimana awal mula lahirnya Letter Talks, cara mengelola ide dan rasan-rasan tentang kehidupan sekitar. Ada statement penting lo buat yang dengerin dari awal sampai akhir. hehe

Simak obrolan selengkapnya di podcast LetterTalks. Semoga bisa bermanfaat dan menghibur teman-teman semua.

Setelah bagian 7.1 kemarin membahas algoritma Instagram dari perspektif artist langsung, kali ini di bagian 7.2 kita ngobrol soal algoritma Instagram dari sudut pandang teknis bareng @ekowahyulianto, yang lagi sering-seringnya ngulik soal traffic, seo, dan semacamnya. Selengkapnya bisa ada di @lettertalks yang bisa didengarkan di kanal podcast favorit kalian. ///  Salam kompak selalu antara hati dan pikiranmu. Letter Talks avalilable at: Spotify, Soundcloud, iTunes Podcast, Anchor FM, Google Podcast, YouTube. 

Loha teman-teman! Gimana? Masih berjuang melawan algoritma Instagram yang semakin semena-mena. Sebel juga kan ya lama-lama tiap scrolling itu-itu aja yang dilihat. Yang katanya tiap posting disebarkan ke 10% dari followers, terus sekarang turun jadi 7%. Yang harus ngelike dan comment terus. Ya, hal-hal teknis semacam itu yang harus kita lakukan terus biar apa yangkita unggah gak tenggelam dan masih bisa dinikmati sama teman-teman kita. Hmm talah. Capek gak harus mikirin kontan konten kontan konten terus? hehehe. #kajianresahmu kali ini membahas soal fenomena algoritma Instagram yang semena-mena perubahannya dari sudut pandang artist, bareng @amrizalalfin @tintakarya @fitradv dan @dirty.type, yang sering menggunakan Instagram untuk membagikan karya mereka. Juga membahas dari sudut pandang teknis bareng @ekowahyulianto, yang lagi sering-seringnya ngulik soal traffic, seo, dan semacamnya. Selengkapnya bisa ada di @lettertalks yang bisa didengarkan di kanal podcast favorit kalian. ///  Salam kompak selalu antara hati dan pikiranmu. Letter Talks avalilable at: Spotify, Soundcloud, iTunes Podcast, Anchor FM, Google Podcast, YouTube.

Loha teman-teman! Gimana kabar awal tahunmu? Semoga tetap selalu bersemangat ya merealisasikan wacana-wacana yang ada. Mau itu wacana tahun lalu yang belum terealisasikan, atau wacana-wacana baru yang sudah mulai dipersiapkan. Yang penting kita selalu ingat dan bersemangat. Topik #kajianresahmu kali ini gak jauh-jauh dari itu, masih seputar wacana dan realita. Kali ini saya ditemani oleh teman-teman dari @makaryo.co, ada @amrizalalfin @fitradv dan @dirty.type untuk bareng-bareng merespon wacana-wacana dari teman-teman semua. Selengkapnya bisa ada di @lettertalks yang bisa didengarkan di kanal podcast favorit kalian. // Ohya, jangan terlalu percaya sama apa yang kami obrolkan di episode ini. Karena bisa jadi itu salah, tapi juga bisa jadi benar. Jangan dianggap guyon, lah, pokoknya. Egimana? // Salam kompak selalu antara hati dan pikiranmu. Letter Talks avalilable at: Spotify, Soundcloud, iTunes Podcast, Anchor FM, Google Podcast, YouTube.