Skip to main content
MATARAM Radio City

MATARAM Radio City

By MATARAM Radio City

An online radio streaming and podcast station from Ampenan Bay , Mataram City, Lombok Island with good news and the best music for good people.
We have a tagline ...
GOOD NEWS FOR GOOD PEOPLE
Available on
Google Podcasts Logo
Overcast Logo
Pocket Casts Logo
RadioPublic Logo
Spotify Logo
Currently playing episode

LOVE SONGS OF THE DAY

MATARAM Radio CityMay 31, 2022

00:00
02:18
LOVE SONGS OF THE DAY

LOVE SONGS OF THE DAY

Program musik menampilkan tembang cinta mancanegara era 70an hingga 2000an.
May 31, 202202:18
Prof DR H Judha Riksawan SH MH : Dari Penyiar Hingga Guru Besar

Prof DR H Judha Riksawan SH MH : Dari Penyiar Hingga Guru Besar

Siapa tak kenal  tokoh penyiaran Indonesia yang satu ini. Ya Prof DR H  Judha Riksawan SH MH, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin  Makassar, Sulawesi Selatan.  Kecintaannya pada dunia penyiaran, ternyata masih lekat hingga  sekarang. Saya sendiri pertama kali kenal dan ketemu Prof Judha, 21  tahun lalu. Ketika sama-sama mengikuti  Workshop Program Director Radio  se Indonesia yang diselenggarakan Walhi, Komseni  Jakarta bekerjasama  dengan Jaringan media  Masima Radionet pada 19-23 Maret 1999 di Bumi  Wiyata Depok Jawa Barat. Saya mewakili Radio CNL 95.3 FM Mataram dan Judha Riksawan mewakili  Radio Al Ikhwan (RAI) FM Makassar. Radio tempat kami bekerja,  kebetulan  satu jaringan pemasaran dan sindikasi program dengan Prambors Network.

Uniknya,  selama workshop berlangsung, kami terlibat dalam satu kelompok  hingga hari terakhir mendapat tugas ikut lomba Produksi Iklan Radio  Sukseskan Pemilu 1999, Pemilu pertama pasca tumbangnya rezim Orde  baru."Saya ingat itu Ray. Ketika kelompok lain bikin spot iklan,  kelompok kita bikin Jingle Pemilu dan kelompok kita menang toh,' kata  Prof Judha mengungkapkan kenangannya dalam obrolan hangat RayFreshTalk.  Ya, itulah untuk kali pertama saya berinteraksi dan terlibat  bekerjasama dengan  orang-orang hebat dibalik sukses Radio Anak Muda  dari berbagai Kota besar di Indonesia. Selain Judha Riksawan (Radio AL  Ikhwan FM Makassar), ada juga Beny Hartawan (New Shinta FM Bandung) dan  Ridwan (Guntur FM Singaraja).   Prof Judha sendiri malang melintang di dunia radio profesional sejak  masih duduk di bangku kuliah di Fakultas Hukum Unhas Makassar."Saya  mulai siaran dan terima gaji sebagai penyiar radio sejak kuliah semester  3,"sebutnya. Tapi jauh sebelum itu,Judha remaja ternyata sudah biasa bercuap-cuap di  depan mikropon. Bahkan mulai bersiaran sejak duduk di bangku kelas 5 SD,  menjadi penyiar radio gelap atau ilegal. Judha mengaku bahkan sering  iseng dan berani menghidupkan sendiri pemancar radio gelombang pendek  atau SW  jelang tengah malam. Radio itu dibuat kakaknya untuk keperluan  hobby semata. Tapi keisengannya itu pula, banyak yang penasaran,siapa  anak yang suka siaran tengah malam.

Bagi Judha Riksawan, menjadi penyiar radio adalah taqdir dan garis hidup  yang dijalani. Ditambah lagi, nama pemberian orang tuanya  yang berbau  dunia antariksa. "Saya diberi nama Judha Riksawan, sosok manusia  antariksa, semacam  star war lah. Makanya, saya wujudkan kecintaan pada  antariksa itu menjadi penyiar radio,"selorohnya.  Karir Judha Riksawan sebagai penyiar profesional dimulai dari penyiar  honorer di Radio Bharata AM Makassar  yang kini sudah migrasi ke FM.   Dari penyiar biasa, Judha dipercaya sebagai Music Director Hingga  Program Director. Bahkan pernah juga jadi Kepala bagian pemasaran iklan  dan promosi hingga urusan produksi berita. Semua posisi penting pernah  dipegang.  Dari Radio Bharata, Judha sempat pindah siaran dan berkarir di  Radio  Al Ikhwan (RAI) FM Makassar dan dipercaya sebagai General Manager.  Judha juga pernah menjadi Direktur Radio Delta FM Makassar bahkan  pemegang saham.  Atas segala prestasinya, Judha pun diajak bergabung dengan manajemen  Prambors Network dan ikut mendirikan radio jaringan Prambors FM  Makassar, radionya kawula muda."Tapi itu saya lakoni sebelum jadi  dosen," kenangnya. Lantas?









Feb 17, 202101:00:48
Inilah English LOmbok Style Bareng Della, Sabda dan Aprizal di Ray FreshTalk

Inilah English LOmbok Style Bareng Della, Sabda dan Aprizal di Ray FreshTalk

Ini untuk kali pertama, saya Ray Aruman memandu RayFreshTalk dalam Bahasa Inggris. Dan saya tak menyangka obrolan santai dengan tiga generasi milenial Lombok ini begitu menyenangkan. Mereka punya pandangan, ide, gagasan dan opini brilian seputar masalah aktual dan hangat. Mulai soal fenomena Virus Korona dan situasi terkini di kampung halaman mereka. Hingga soal perkuliahan online yang dinilai tidak efektif dan membosankan." If I can say stop stop,"kata Della, Mahasiswi Bahasa Inggris Undikma Mataram.

Lain lagi Sabda, yang baru saja lulus SMA dan bersiap-siap mau ikut seleksi Akademi Kepolisian. Mengaku senang riset ilmiah dan berorganisasi, tapi kepincut jadi pasukan tempur, pasukan perdamaian."Saya senang main game, apalagi game perang. Dari sana saya bisa mendalami Bahasa Inggris dan ingin jadi pasukan perang,"sebutnya. Wow!

Lain Della, lain Sabda, lain pula Aprizal.

Baru saja lulus kuliah dan mendapat gelar Sarjana Sains dengan predikat Cumlaude dari Program Studi Biologi FMIPA Universitas Mataram. Pria dengan nama lengkap Ye Muhammad Aprizal ini, sedang menyiapkan diri untuk ikut ujian melanjutkan studinya ke jenjang pasca sarjana.

Dengan seabreg prestasi akademis dan kegiatan ekstrakurikuler, Aprizal yang jago Bahasa Inggris dan Jepang ini, memang layak jadi kebanggaan siapa saja. Apalagi orang tuanya ya Guys!

Nah simak, bincang-bincang serunya di RayFreshTalk edisi khusus  Youngster Talk-English Lombok Style hanya Podcast RayFreshTalk - Mataram Radio City.

Sep 13, 202001:06:12
Pemprov NTB Angkat Bicara! (Bagian Akhir)

Pemprov NTB Angkat Bicara! (Bagian Akhir)

Ada fakta mengejutkan lainnya terkait pertumbuhan ekonomi NTB yang hanya  minus 1% ketika pertumbuhan ekonomi nasional justru minus 5% akibat  pandemi global Covid 19 yang diprediksi masih berlangsung sepanjang  2020. Menurut, Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian   (Diskominfotik) NTB I Gede Putu Aryadi, data dari Badan Pusat Statistik  (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi NTB yang lebih  bagus itu, karena  mulai pulihnya sejumlah sektor andalan seperti pertanian, peternakan dan  pariwisata yang juga  mulai menggeliat. Untuk memastikan terwujudnya adaptasi kebiasaan baru NTB (Nurut Tatanan  Baru), Pemerintahan Zulrohmi menerbitkan Peraturan Daerah tentang  Pencegahan Penyakit Menular “Korona” yang efektif berlaku mulai  September 2020 mendatang.”Ini media edukasi, untuk mengingatkan  masyarakat NTB tentang adaptasi kebiasaan baru yang sebenarnya sudah ada  sejak lama sebagai kearifan nilai lokal,”katanya dan berharap  masyarakat makin disiplin mengikuti arahan dan himbauan Pemerintah.  Eit, jangan dikira tidak ada hoax dan misinformasi yang bikin juru  bicara Pemerintah ini berpikir keras bagaimana menghalaunya. Apa saja  hoax dan misinformasi seputar Covid 19?  Yuk, kita Simak selengkapnya  hanya di obrolan hangat dan segar #RayFreshTalk. Keep listening!

Sep 12, 202033:29
Pemprov NTB Angkat Bicara! (Part 1)

Pemprov NTB Angkat Bicara! (Part 1)

Pemerintah  Provinsi NTB melalui Kepala Dinas Komunikasi Informatika  Statistik dan Persandian (Kominfotik) Nusa Tenggara Barat I Gede Putu  Aryadi membantah selentingan yang menyebut Pemerintahan Zulrohmi tidak  transparan dalam menjalankan roda pemerintahan dan anti kritik.”Ya kami  sangat terbuka. Bahkan Gubernur NTB mungkin gubernur paling eksis di   media sosial. Seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah,red) juga aktif  di media sosial. Artinya, kita ingin mendengar semua ide-ide baik dan  keluh kesah masyarakat itu secara proporsional. Pemerintah NTB sangat  terbuka dan tidak anti kritik, tapi mari kita tetap dalam koridor  nilai-nilai kesantunan,”kata Gede Aryadi, sapaan akrab Kadis Kominfotik  NTB ini kepada saya dalam obrolan hangat dan segar #Podcast RayFreshTalk  edisi pertama “PEMPROV NTB BUKAN BASA BASI”.  Ia memaparkan sejumlah prestasi dan terobosan penting Pemprov NTB dalam  menyiasati keadaan serba sulit dan simalakama, Pandemi Korona alias  Covid 19 yang sudah berjalan satu semester.  Mendukung kebijakan NTB Nurut Tatanan Baru (The New Normal), Pemprov NTB  baru-baru ini meluncurkan aplikasi sistem pertemuan virtual  yang  disebut #SmeetON dengan tingkat keamanan yang tinggi dibandingkan  teknologi kelas dunia sejenis seperti Zoom misalnya. Ada juga program  market place jualan online untuk industri kecil menengah melalui  aplikasi #NTB Mall. Belum lagi, gerakan Kampung Sehat hingga  pengembangan jaringan internet masuk desa melalui program #Kampung  Digital untuk menjawab persoalan sinyal internet di sejumlah kawasan  blank spot di Nusa Tenggara Barat. Simak yuk!

Sep 12, 202045:23
 Ori Kero: Legenda Siaran Pedesaan Bahasa Mbojo RRI Mataram

Ori Kero: Legenda Siaran Pedesaan Bahasa Mbojo RRI Mataram

Siaran Pedesaan RRI Mataram dalam Bahasa Mbojo Dompu di era 80-an,tak bisa dipisahkan dari  sosok pengasuh acaranya yang sangat melegenda. Dialah Ori Kero yang punya nama asli Kamran Zain.

Dalam obrolan hangat dan segar Ray Freshtalk selama kurang lebih satu jam, Ori Kero  menuturkan banyak hal seputar kiprahnya memulai karir siaran di RRI Mataram. ”Saya dulu masuk RRI awalnya sebagai Pengasuh Siaran Pedesaan dalam status masih siswa kelas 3 SMA tahun 80,”ucapnya.

Ori Kero diajak oleh seniornya bernama Syamsudin Ali atau akrab disapa Ama Elo yang dikenal sebagai perintis, pengasuh pertama siaran Pedesaaan dalam Bahasa Bima Dompu.”Beliau itu sudah agak sedikit jenuh dan ingin melanjutkan pendidikan. Namun ketika itu sulit mencari penyiar pengganti, siapa yang harus melanjutkan acara ini. Ngomong punya ngomong ketemulah saya,”kenangnya.

Ternyata Ama Elo pula yang secara khusus menyampaikan kepada Kasi Siaran waktu itu, Johanes Purwadi bahwa Ori Kero adalah orang yang pantas menggantikannya sesuai kriteria yang diinginkan Kasi Siaran. Bahkan dirinya dijaminkan oleh Sam Ali agar diusulkan sebagai pegawai RRI Mataram.

Maka, sejak itu pula, karirnya dimulai sebagai penyiar siaran Pedesaan RRI Mataram, bersama dengan Ama Elo dan Ori Moa. ”Jadi kami langsung ngejoss, kalau kata anak muda sekarang,”sebut Ori Kero yang mengaku punya latar belakang sebagai orang teater.

Namun, bukanlah mudah bergabung sebagai pegawai RRI kala itu. Ujiannya sangat ketat terutama sebagai calon penyiar.”Ujiannya berat sekali. Harus praktek, harus punya keahlian, mampu menyampaikan reportase, bisa membaca naskah dalam satu menit 500 kata. Apalagi ketika diuji Idris MZ, penyiar senior itu, orang hebat yang suaranya luar biasa. Suatu ketika, beliau lempar korek api di depan saya. Terus saya  diminta membuat laporan pandangan mata tentang sebuah korek api di depan saya. Diminta menjelaskan dari berbagai sisi, bentuk dan segala macamnya.

Bayangkan saja, spontanitas, kita membuat laporan. Tapi karena saya punya pengalaman teater, ya saya berusaha menyampaikan laporan bla bla, tapi tidak selancar ini,”tuturnya.

Disebutkan, ujian penyiar dulu, dituntut punya banyak keahlian. Cara membaca puisi, membaca naskah, cara reportase, cara berkomunikasi dan macam-macam.”Itu tesnya berat,”kenangnya.

Namun semua dilalui dengan baik, apalagi pengalamannya mengasuh siaran pedesaan. Tak sedikit, pendengarnya mengaku seperti terhipnotis. Banyak yang menanyakan siapa Ori Kero, bagaimana postur tubuhnya, bentuk wajahnya , apakah sudah atau atau bagaimana. ”Namanya Ori, Bahasa Bima itu kan Paman. Jadi anda levelnya sudah tua. Ori Kero itu panggilan untuk Karim. Padahal nama saya Kamran Zain, tapi menurut beliau berdua Ama Elo dan Ori Moa. Nama itulah yang enak didengar jadilah Ori Kero,”ceritanya.

Kamran Zain pun mengutarakan banyak suka duka mengasuh siaran pedesaan terutama dalam hal bagaimana menyampaikan informasi dengan istilah asing dan aneh itu bisa diterima dengan baik, mudah dan gampang oleh pendengar di desa.”Dulu kan musim intensifikasi dan ekstensifikasi, macam-macamlah. Semua istilah itu harus bisa diterjemahkan dalam bahasa daerah,”sebutnya dan merasa bahwa kemampuan para pengasuh siaran pedesaan Bahasa Bima Dompu dalam membangun suasana dan cerita yang menarik dan heboh, menjadikan program siaran Pedesaan sebagai acara yang membumi dan melegenda.

Dalam perjalanan karirnya, Kamran Zain tidak saja dikenal sebagai penyiar handal, tetapi juga sosok Pembawa acara profesional untuk semua bentuk dan jenis acara mulai tingkat RT hingga acara kepresidenan.”Nah, menjadi MC waktu Presiden SBY berkunjung ke NTB itulah yang pertama kali saya berkeringat di ruangan berAC,”kenangnya.

Kok bisa? Simak lebih lengkap penuturan Kamran Zain yang mengakhiri masa tugasnya sebagai petinggi di RRI Aceh, tentunya hanya di Ray FreshTalk Mataram Radio City.

Sep 11, 202001:13:47
Lebih Dekat Dengan H Bochri Rahman SH, Penyiar Legendaris dan Jurnalis Senior RRI Mataram

Lebih Dekat Dengan H Bochri Rahman SH, Penyiar Legendaris dan Jurnalis Senior RRI Mataram

Adalah H Bochri Rahman SH, salah seorang jurnalis senior terbaik dan penyiar legendaris yang pernah dimiliki Radio Republik Indonesia khususnya RRI Mataram. Selama karirnya di lembaga penyiaran publik tersebut, beliau punya banyak prestasi dan  inovasi. Salah satunya  sebagai penggagas dan pencetus Program Quick Report dan Quickcount RRI Pusat Jakarta yang sukses diterapkan pada penyelenggaraan Pemilu langsung,  Pemilihan Presiden - Wakil Presiden tahun 2009.

Dalam obrolan saya di Ray FreshTalk selama lebih dari satu jam, H Bochri Rahman SH menuturkan bagaimana perjalanan karirnya di RRI Mataram. Diterima  sebagai penyiar , dua tahun setelah menyelesaikan pendidikan menengah di SMA Negeri 1 Mataram, tepatnya pada tahun 1969.

Ketertarikannya sebagai penyiar karena mengaku kagum dengan Pengagum penyiar senior RRI Mataram generasi pertama seperti Idris MZ, Ki Agus Adnan, Iskandar Sukmana dan Kartini Mulyono.

Pada tahun 1970, selain sebagai penyiar, Bochri Rahman muda  juga menjadri reporter RRI setelah mengikuti pendidikan jurnalistik yang dilaksanakan oleh Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia ketika itu. Bochri juga  menjadi kontributor Harian KOMPAS Biro Nusa Tenggara Barat.

Rekan seangkatannya adalah H Hadjar AS yang juga dikenal sebagai penyiar kawakan dan produser handal, penulis naskah Sandiwara Radio RRI Mataram.

Selanjutnya, banyak kisah unik dan menarik dialaminya selama menjadi penyiar dan reporter RRI Mataram, terutama program siaran Pedesaan yang sangat membumi.

Seiring waktu, H Bochri Rahman SH  juga menapaki perjalanan karir sebagai pejabat penting di RRI. Pernah dipercaya menjadi Kepala Pemberitaan RRI Papua, dipromosikan menjadi Kepala Stasiun RRI Sumenep Madura, Kepala Stasiun RRI Bengkulu, Kepala Stasiun RRI Makassar dan Kepala Stasiun RRI Bandung Jawa Barat. Selengkapnya, simak saja Ray Freshtalk edisi khusus 75 Tahun RRI, 11 September 2020.

Satu yang pasti H Bochri Rahman berharap RRI Mataram di era hoax saat ini, RRI harus mampu menjawab dengan berbagai acara terutama pemberitaannya. "Caranya gampanglah, mengcounter hoax tidak secara langsung, tapi bikin dengan cara berbeda. Kedua, teknologi sekarang ini cukup canggih, RRI tidak boleh tertinggal, harus mampu dimanfaatkan RRI. Saya gembira, teman-teman RRI memanfaatkan teknologi dengan RRI Play Go, RRI Net dan lain-lain, tinggal klik dengan jari luar biasa.Itu mimpi saya sejak 1999. RRI sedang membuat mesin pencari yang bisa gampang diakses, ini sebuah terobosan baru yang katanya akan dilaunching pada Desember mendatang,"katanya.

Diam-diam H Bochri Rahman ternyata mendukung penggabungan RRI dengan TVRI untuk penguatan lembaga." Saya kira kita tidak bisa hanya melihat sejarah saja, Sudah waktunya, ini suatu keharusan. Bahkan saya pernah mengusulkan agar RRI TVRI dan LKBN Antara menjadi satu payung untuk kepentingan masyarakat, kepentingan negara dan bukan kepentingan penguasa. Ini menjadi pembauran yang sangat menguntungkan, akan memperkuat RTVRI. Sudah diusulkan sejak 2012.  Saya lebih condong ini (penggabungan,red)  daripada RRI digiring menjadi lembaga di bawah kementerian. Maka, RUU RTVRI kiranya cepat dituntaskan. Saya khawatir ada keinginan membuat RRI menjadi tidak independen lagi karena ada wacana mau diusulkan menjadi BLU. Ini jelas kita bisa mundur ke belakang lagi,"tegasnya dan berharap semua pihak di RRI dan TVRI untuk legowo dengan rencana penggabungan kedua lembaga penyiaran publik tersebut.

Lebih Dekat dengan H Bochri Rahman SH,  Penyiar Legendaris dan Jurnalis Senior RRI Mataram

Sep 10, 202001:33:41
Tami Aulia Ft Jaeko - Bedede

Tami Aulia Ft Jaeko - Bedede

Siapa yang tak kenal Tami Aulia. Dialah penyanyi cantik kelahiran Praya Lombok Tengah. Anak pertama dua bersaudara dari pasangan suami isteri Suharyadi dan Baiq Karyati.

Tami Aulia adalah  salah satu Penyanyi Indonesia era kekinian  yang sukses menembus blantika musik tanah air, dengan kepiawaiannya menyanyikan kembali lagu-lagu hits Indonesia dan mancanegara dalam format cover version, akustik gitar.

Lewat akun Youtubenya, Tami Aulia masuk dalam 10 besar deretan youtuber Indonesia paling laris sepanjang tahun 2019 lalu.

Urutan pertama ada Rumah Ricis, Tami Aulia Live Acoustic, Chika Lutfi, Tasyi Athasyia, Billy Syahputra, Hendric Shinigami, NAYofficial, Raden Rauf, Windah Basudara, dan Alfy Saga.

Nah, kali ini  AJONG SASAMBO Mataram Radio City menghadirkan sebuah lagu daerah Sasak Lombok persembahan Tami Aulia berkolaborasi dengan Jaeko. Judul lagunya bedede. Selamat Menikmati.

Sep 06, 202005:10
Yudha Ananda - Inaq Tegining Amaq Teganang ( Sasak Pop Jazz)

Yudha Ananda - Inaq Tegining Amaq Teganang ( Sasak Pop Jazz)

AJONG SASAMBO, kembali hadir dengan sebuah lagu daerah yang sangat melegenda bagi Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Judulnya Inaq Tegining Amaq Teganang

Entah kapan lagu ini dibuat dan siapa penciptanya. Yang pasti, Lagu ini telah dibuat dalam berbagai versi dan genre, dinyanyikan banyak penyanyi dari anak-anak hingga dewasa.

Nah, di tangan seorang seniman musik bernama Yudha Ananda, lagu ini berhasil dibawakan dalam nuansa dan balutan musik Pop jazz , bosas yang ciamik. Selamat menikmati!


Judul Lagu    : Inaq Tegining Amaq Teganang

Penyanyi       : Yudha Ananda

Pencipta        : NN

Leq jaman laek araq sopoq cerite, Inaq Tegining Amaq Teganang arane.

Pegaweane ngarat sampi leq tengaq rau.

Sampin sai tekujang kujing leq tengq rau. Inaq Tegining Amaq Teganang epe ne.

ongkat dengan Tegining Teganang lueq cerite. Ngalahin datu si beleq beleq ongkatne.

Sep 05, 202002:51
Yuni Shara - Poto Tano

Yuni Shara - Poto Tano

AJONG SASAMBO sebuah program musik yang dapat anda dengarkan melalui siaran MATARAM RADIO CITY, setiap hari Pkl. 20.00 Wita hingga selesai. Inilah salah satu lagu Pop daerah Sumbawa berjudul Poto Tano yang dinyanyikan Penyanyi kondang Indonesia Yuni Shara. Lagu ini diciptakan musisi Sumbawa kawakan Ace Let Luar. Poto Tano merupakan salah satu hits single dari album Barapan Kebo yang dirilis sekitar tahun 1993. Selamat menikmati!

judul Lagu : Poto Tano

Penyanyi : Yuni Shara

Pencipta : Ace Let Luar

Album  : Barapan Kebo


Poto Tano lawang desa Palabu tana samawa

No sendi ya tu kalupa Gili ode mara intan

Kasear nonda baroba Tulang jangi tu balayar

Belo tampar somo umak Senap angin batarepa

Sajan ngasi ate notang Me potanang no ku totang

Sia tu ka bilin desa Langan lo layar let rea

Sendi sate tu sangaro    Bentan gama we tanenang

Salam doa ku ko bulan Leng palabu poto tano

Ku nokong ke ai mata Ku tari    kanatang sia

Sabar gama we andi e.. Na gier iman leng ate

Mares pakarap kulete.... Lamen yanan si bagian

Mana pamalat let rea Sadi jangi gayong kita

Sep 05, 202005:23
AKBP Hurri Nugroho Menyoal Oknum Aparat yang Dipecat hingga Rehabilitasi Pecandu Narkoba

AKBP Hurri Nugroho Menyoal Oknum Aparat yang Dipecat hingga Rehabilitasi Pecandu Narkoba

nilah episode ketiga dan terakhir dari seri obrolan hangat #RayFreshTalk yang menghadirkan AKBP Hurri Nugroho SH MH, Kepala BNNK Bima seputar darurat narkoba di Bumi Maja Labu Dahu Bima dan Nggahi Rawi Pahu Dompu. Selengkapnya, kita simak aja yuk!

Sep 05, 202019:52
AKBP Hurri Nugroho,SH MH Blak-blakan Tentang Modus Baru Pemburu Narkoba di Dana Mbojo (Part 2)

AKBP Hurri Nugroho,SH MH Blak-blakan Tentang Modus Baru Pemburu Narkoba di Dana Mbojo (Part 2)

Bagian kedua #Ray FreshTalk yang menghadirkan AKBP Hurri Nugroho SH MH mengangkat berbagai fenomena seputar modus baru para pemburu narkoba. Mulai dari mencari obat nyeri hingga pembalut wanita.     Yuk, kita simak obrolannya lebih jauh!

#RayFreshTalk #Darurat Narkoba #Dana Mbojo #Kabupaten dan Kota Bima #Kabupaten Dompu


Sep 05, 202016:51
Debat Relawan Kandidat MATARAM BARU Versus MATARAM MUDA - Menuju Pilkada Kota Mataram 2020

Debat Relawan Kandidat MATARAM BARU Versus MATARAM MUDA - Menuju Pilkada Kota Mataram 2020

Inilah seri kedua Debat Relawan Kandidat Pilkada Kota Mataram di Ray Fresh Talk yang menghadirkan Rudy Lombok, Perwakilan Relawan MATARAM BARU (H Baihaqi ST & Hj Baiq Dyah Ratu Ganefi) Versus Eko Zulhimam SPd, Perwakilan Relawan MATARAM MUDA (Ir H Lalu Makmur Said & H Badruttamam LC).

Saling kritisi program jagoan masing-masing. Cukup seru dan panas. Selengkapnya, silakan disimak sekarang hanya di Channel Podcast Ray FreshTalk

Sep 05, 202001:02:33
AKBP Hurri Nugroho,SH,MH : Bima Dompu Darurat Narkoba, Sasarannya Pelajar dan Orang Muda (Part 1)

AKBP Hurri Nugroho,SH,MH : Bima Dompu Darurat Narkoba, Sasarannya Pelajar dan Orang Muda (Part 1)

Ray FreshTalk edisi ini mengangkat fenomena aktual dan viral di Nusa  Tenggara Barat berkaitan dengan peredaran dan penyalahgunaan Narkoba.   Menghadirkan bintang tamu, AKBP Hurri Nugroho, SH MH,  Kepala Badan  Nasional Narkotika Kabupaten Bima yang wilayah kerjanya mencakup Kota  Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu. Pada episode pertama ini, terkuak sejumlah fenomena unik bagaimana obat  terlarang itu sudah merambah konsumen kalangan pelajar dari  tingkat  SMP, SMA hingga mahasiswa perguruan tinggi dan kalangan muda lainnya.  Modusnya pun beragam. Yuk simak selengkapnya di RayFreshTalk “DANA MBOJO, DARURAT NARKOBA.”

Sep 03, 202025:31
Cukup Wibowo : Waspada, Korona itu Nyata!

Cukup Wibowo : Waspada, Korona itu Nyata!

Inilah kesaksian terakhir Drs. Cukup Wibowo,MMPd sebagai mantan Pasien  Positif Covid 19 di Mataram. Setelah dinyatakan sembuh dan boleh pulang.  Rupanya Cukup Wibowo harus sabar menghadapi orang-orang di  sekelilingnya yang masih menganggap remeh keberadaan Virus Korona atau  Covid 19. Yang pasti, dia meyakini dan menyampaikan kepada masyarakat  luas bahwa Virus Korona itu nyata adanya. "Namun demikian kita tidak  boleh takut dan harus berani melawan Korona,"katanya. Maka dari itu,  waspadalah! Yuk, Gunakan Masker!

Sep 02, 202014:49
Cukup Wibowo: Masuk Ruang Isolasi, Berpikir  Menjemput Ajal

Cukup Wibowo: Masuk Ruang Isolasi, Berpikir Menjemput Ajal

Inilah episode ketiga #RayFreshtalk dengan narasumber Drs. Cukup  Wibowo,MMPd sebagai mantan Pasien Positif Covid 19 di Mataram. Dalam  episode ini Cukup Wibowo menuturkan bagaimana perasaannya ketika  dinyatakan positif Covid 19 dan masuk ruang isolasi. Dalam hatinya bergejolak beragam rasa dan prasangka. Bahkan berpikir  akan menjemput ajal, sebagai pencipta kematian. Bagaimana rasanya dalam  kesendirian, tidak lagi ditemani orang-orang dekat, keluarga, anak dan  isteri tercinta. Keajaiban demi keajaiban pun terjadi. Simak selengkapnya di Ray  FreshTalk, obrolan hangat dan segar. Hanya di MATARAM RADIO CITY.

Sep 02, 202025:09
Hebat ! Sabun Mones Lombok dan Teh Kelor Dompu Rambah Pasar Lokal dan Mancanegara

Hebat ! Sabun Mones Lombok dan Teh Kelor Dompu Rambah Pasar Lokal dan Mancanegara

Ray Freshtalk, obrolan hangat dan segar episode ini menampilkan dua pengusaha NTB yakni Hafiz Axugo, Pimpinan GRAF Monesindo Persada yang sukses dengan usaha sabun cuci piring merk Mones berkelas nasional dan Nasrin Kidom, Pimpinan CV Tri Utami Jaya dengan produk terbarunya berupa Teh Kelor Dompu alias Kidom yang kini sudah menjajal pasar global, tidak kurang dari 13 negara.
Banyak lika-liku yang mereka tempuh. Jatuh bangun dan berbagai kesulitan tak menyurutkan langkah mereka untuk terus berkreasi dan berinovasi membangun pasar dan kepercayaan khalayak.
Mereka pun kompak saling melengkapi satu sama lain.”Di balik kesulitan dan musibah selalu ada jalan dan kemudahan,”yakin mereka. Mantap.
Ada banyak cerita unik lainnya yang sayang dilewatkan, so pantengin aja RayFreshTalk, Obrolan Hangat dan Segar!
Sep 01, 202001:03:18
Serunya Debat Relawan HARUM Versus SALAM, Siapa Hebat?

Serunya Debat Relawan HARUM Versus SALAM, Siapa Hebat?

Ray FreshTalk edisi khusus Pilkada serentak NTB 2020 akan tampil dalam  format Debat antar Relawan Kandidat, dimulai dari Kota Mataram yang  diprediksi akan diikuti 4 bapaslon jalur parpol dan kemungkinan 1  bapaslon jalur independen. Untuk edisi perdana ini, Ray FreshTalk  mengundang Yudhi Buster Relawan Bapaslon HARUM (H Mohan Roliskana &  TGH Mujiburrahman)  dengan slogan yang diusung We are Taking Over This  Town. Kemudian, ada Lalu Chandra Poci Yudistira SH, Relawan Bapaslon  SALAM (Dra Hj Putu Selly Andayani MSi & TGH Abdul Manan LC) dengan  slogan Berkah dan Cemerlang.Seperti apa keseruan debatnya, Yuk kita  pantengin sekarang juga!

Aug 29, 202053:45
Cukup Wibowo: 5 Kali Swab Test, Duh Sakitnya! (Part 2)

Cukup Wibowo: 5 Kali Swab Test, Duh Sakitnya! (Part 2)

nilah bagian kedua Ray FreshTalk dengan narasumber Drs Cukup Wibowo,MMPd -- mantan Pasien Positif Covid 19 di Mataram.   Pejabat Widyaiswara BPSDM Provinsi NTB ini bercerita panjang lebar bagaimana proses uji ulas tenggorokan atau SWAB TEST dijalaninya.   Duh, ternyata sensasi dan rasanya diuji SWAB ini, berbeda dibandingkan dengan disuntik. Seperti apa sensasi dan rasanya? Dong ayo kita simak!

Aug 23, 202014:46
Eps 09-Cukup Wibowo: Awal Mula Gejala Covid 19, Hilang Rasa dan Aroma (Part 1)

Eps 09-Cukup Wibowo: Awal Mula Gejala Covid 19, Hilang Rasa dan Aroma (Part 1)

Ray Fresh Talk kali ini menghadirkan Drs Cukup Wibowo,MMPd, mantan pasien positif Covid 19 yang akhirnya dinyatakan sembuh setelah 5 kali menjalani test usap tenggorokan atau Swab Test dan menjalani isolasi sesuai standar penanganan pasien positif Covid di RSUD Kota Mataram. Uniknya,  dua putra dan putrinya juga menyusul dinyatakan positif Covid 19 dan mulailah perjuangan itu berperang melawan virus Korona. 

Cukup Wibowo cerita panjang lebar mulai gejala awal disapa Virus Korona, sakitnya menjalani Swab test dan bagaimana kiat-kiatnya bisa sembuh tanpa obat selama menjalani masa isolasi dan karantina. Inilah seri pertamanya! 

Selamat mendengarkan!

Aug 23, 202020:44
Weekend Editorial: Menakar Efektifitas Perda, NTB Lawan Korona

Weekend Editorial: Menakar Efektifitas Perda, NTB Lawan Korona

Peraturan daerah tentang penanggulangan penyakit menular yang diterbitkan Pemerintah Provinsi NTB belum lama ini, tiba-tiba menjadi viral.

Peraturan yang dimaksudkan untuk menekan laju penyebaran penyakit Covid 19 dan memberikan efek jera bagi pelanggar protokol kesehatan ternyata menuai polemik dan pro konta di masyarakat.

Ini dipicu oleh adanya sejumlah denda bagi pelanggar Perda. Salah satunya adalah denda bagi yang tidak memakai masker dengan besaran hingga Rp 500 ribu. Sontak penetapan denda ini, membuat publik terbelah.  Beragam spekulasi pun bermunculan.  Mempertanyakan bagaimana proses penyusunan dan penetapan regulasi dan efektifitasnya membangun kesadaran serta partisipasi publik untuk bersama-sama melawan dan mencegah penularan penyakit Korona yang hingga kini belum ditemukan obatnya.

Harus diakui, NTB merupakan salah satu daerah dengan jumlah pasien positif Covid 19 yang cukup besar. Deretan angka-angka penambahan pasien positif baru setiap harinya, membuat pemangku kepentingan di daerah ini bongkar pasang kebijakan dan berpikir keras bagaimana mencari solusi taktis  dan strategis.

Tak kurang berbagai program dan paket kebijakan digulirkan. Mulai dari  jaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak, program kampung sehat hingga pemberlakukan protokol kesehatan yang ketat  bagi individu dan kelompok masyarakat.

Namun apa yang dijalankan tersebut, sepertinya belum efektif. Bahkan fakta-fakta di lapangan menunjukkan kenyataan berbeda. Pemulasaran jenazah pasien positif Korona dipertanyakan. Bahkan muncul penolakan keluarga pasien yang jenazah anggota keluarganya dikuburkan dengan standar protokol Covid 19.

Ada banyak kasus-kasus penanganan  pasien Covid 19 yang berseliweran di dunia maya, juga turut membangun persepsi publik dan menilai adanya kejanggalan dan ketidakberesan.

Tidak sedikit warga masyarakat yang mengaku takut mendatangi pusat kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit karena tak ingin menjadi target pasien baru reaktif atau kemungkinan terindikasi positif Covid 19.

Bahkan munculnya pernyataan pejabat Kesehatan di daerah ini yang menilai Covid 19 bukan penyakit mematikan, juga turut membangun persepsi khalayak.  Sekalipun pejabat tersebut menarik pernyataannya dan meminta maaf.  Namun opini dan persepsi publik sudah terbentuk.

Akibatnya, anjuran pemerintah tentang adaptasi kehidupan baru, seperti berlalu begitu saja.  Alih-alih melakukan uji mandiri, rapid test dan swab. Menggunakan masker pun masih banyak yang ogah. Padahal itu cara paling mudah dan murah untuk ikut ambil bagian mencegah penyebaran virus Covid 19 yang awal mulanya berasal dari Wuhan China.

Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas NTB untuk Percepatan dan Penanganan Covid 19 menunjukkan, Hingga 6 Agustus 2020, dari total pasien positif Covid 19 sebanyak 2.238 orang, sebanyak 1.407 orang dinyatakan sembuh, 706 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

Deretan data dan fakta ini, turut mewarnai persepsi khalayak yang mayoritas ingin kembali pada kehidupan normal dan mengabaikan adaptasi kehidupan baru.

Kini peraturan daerah telah ditetapkan. Sanksi dan denda pun  siap menjerat siapa saja yang tidak patuh menjalankan protokol kesehatan. Masih minimnya informasi dan pengetahuan masyarakat seputar Peraturan daerah tentang pencegahan penyakit menular merupakan sebuah tantangan dan masalah tersendiri. Akankah regulasi ini efektif? Semoga. (Editor MRC)






Aug 17, 202004:32
Weekend Editorial: Simalakama Belajar Daring, Antara Harapan dan Kenyataan

Weekend Editorial: Simalakama Belajar Daring, Antara Harapan dan Kenyataan

Kebijakan pembelajaran secara daring atau dalam jaringan sebagai upaya memutus persebaran  Covid 19 memberikan dampak bagi dunia pendidikan. Pola pembelajaran yang tidak mengharuskan tatap muka berimbas bagi perekenomian warga.

Pasalnya, untuk bisa mengikuti pembelajaran tersebut membutuhkan kuota internet. Artinya, ada uang belanja tambahan yang harus disediakan orang tua. Padahal, uang tambahan itu bisa jadi dilakukan dengan harus mengurangi bumbu dapur. Itu baru dari sisi pembelian kuota internet.

Dari sisi pemahaman atau pendampingan saat belajar.  Apakah orang tua memahami apa yang diajarkan guru dan bisa memberikan pemahaman kepada anak ketika anak kurang paham terhadap pelajaran yang disampaikan. Kalau orang tua tidak paham? Lantas apa yang diajarkan kembali kepada anak? walllahu a’lam.

Dari sisi anak yang belajar secara daring, juga memiliki kendala yang tidak bisa dianggap ringan.

Dari sisi bahasa pengantar pembelajaran yang menggunakan Bahasa Indonesia, tentu tidak masalah bagi yang sudah terbiasa menggunakan Bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari hari. Tapi, bagaimana dengan masyarakat yang belum terbiasa. Tentu, mengalami kendala dalam pemahamannya.

Masih ada persoalan yang tidak kalah menariknya yakni area blank spot. Beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat termasuk area yang belum  terjangkau lambaian internet. Akibatnya, siswa tidak bisa mengiikuti pembelajaran. Kalaupun dipaksakan dengan mencari area internet, muncul persoalan, pendamping pembelajaran agar siswa memahami apa yang disampaikan dalam pembelajaran daring.

Persoalannya tidak berhenti disitu. Kemauan siswa untuk belajar menjadi hal terpenting.  Ini yang harus ditumbuhkembangkan. Bila tidak, fasilitas yang ada bisa jadi disalahgunakan, misal berselancar di medsos dan lainnya dengan tema yang lain.

Menyiasati kondisi lapangan, beberapa guru  berinisiatif membentuk kelompok belajar .  tapi efektifitasnya pun menjadi persoalan. Belum lagi jumlah siswa yang tidak sebanding dengan jumlah guru.

Apalagi kalau mau bicara kalkulasi hasil pembelajaran? akan lebih banyak variabel lagi yang muncul.

Sampai saat ini hasil pembejaran daring masih sekedar belajar. Ini belum kita menengok kondisi ril di lapangan.

Sebagai contoh, masyarakat yang hidup di kampung, jaringan internet ada tapi orang tua tidak paham pembelajaran daring? Apa yang terjadi? Anak usia SD hingga SMP tetap bermain tanpa tahu kapan waktu belajar dan tidak pernah ke sekolah. Alasannya? macam-macam dari persoalan kuota, tidak paham pelajaran hingga fasilitas pembelajaran.

Adakah solusi lain yang bisa ditawarkan?  Tergantung kebijakan pemangku kekuasaan.

Memang,  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah memberikam Kebijakan dana operasional sekolah (BOS) bisa digunakan untuk pembelian kuota. Tapi, realisasi di lapangan bagaimana? Pastinya, apa yang menjadi keresahan orang tua atas pembelajaran daring harus segera disikapi. Bila tidak, semua berjalan dalam alam mimpi. Begitu bangun dari tidur, hanya kesedihan yang didapat. Semoga secepatnya ada jalan keluar! (Editor MRC)

Aug 17, 202004:22
Weekend Editorial: Merdeka di Fisik, Terjajah di Jiwa

Weekend Editorial: Merdeka di Fisik, Terjajah di Jiwa

17  Agustus 2020 menjadi tonggak dalam kemerdekaan indonesia. 75 tahun sudah Indonesia terlepas dari kekuasaan Belanda dan Jepang. Merdeka, inilah gaung yang menyelusup di sela keheningan siang. Namun, bila kita mau menelisik lebih dalam, masih banyak hal yang harus diperhatikan.

Di masa pemerintahan Hindia Belanda dan Nipon, akses kehidupan menjadi potret hitam. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, penduduk pribumi harus berjuang ekstra. Belum lagi, penghormatan secara berlebih. Saat bala tentara Nipon lewat, pribumi harus membungkukkan badan bila tidak ingin di pukul.

Melihat potret masa kini pun, masih ada sebagian potret hitam. Masih ada para ‘penguasa’ yang ingin dihormati padahal hakiki sebuah kekuasaan tidak lebih dari melayani dan memudahkan kesulitan yang dialami warganya.

Dalam pemerintah skala kecil, katakanlah pemerintahan desa. Perangkat desa mulai dari kepala desa hingga jajaran dibawahnya harus membuka diri seluasnya untuk menerima keluhan, kritikan juga pandangan yang berbeda dari warganya selama apa yang diungkapkannya untuk membangun. Namun, untuk bisa menerima itu, yang utama dan terutama singkirkan keegoan. Bila keegoan sudah bisa dikendalikan maka apapun pandangan yang terlontar dari warga akan dipandang sebagai sebuah wacana yang perlu ditelusiri dan dikembangkan, sekalipun pandangan itu menyakitkan.

Sebagai misal, mari kita melirik pola pendidikan yang dikembangkan negeri ini. Pola pendidikan yang dikembangkan hendaknya tidak menghilangkan ciri khas dari pola pendidikan yang dibangunnya. Kalau ini sampai terjadi,  tidak ada warna yang bisa menjadikan perbedaan itu indah. Bukankah karena perbedaan itu sesuatu menjadi indah, selama selaras sejalan sesuai fungsinya. Bukankah Bhinneka tunggal ika juga mempersatukan yang berbeda dan menjadi indah.

Memasuki 75 tahun Indonesia terlepas dari belenggu kekuasaan lain, tentu banyak perbedaan. Namun, janganlah perbedaan itu yang ditonjolkan. Tapi,  jika  itu yang masih menjadi masalah, segeralah koreksi diri, Benarkah Kita sudah merdeka?

Mungkin benar fisik kita sudah terlepas dari belenggu tapi jiwa kita masih terjajah oleh keegoan. Waspadalah! (Editor MRC)


Aug 17, 202003:20
Pembelajaran Daring di NTB, Berkah Atau Musibah?

Pembelajaran Daring di NTB, Berkah Atau Musibah?

Pemberlakuan  sistem belajar daring atau online oleh Pemerintah Provinsi NTB  menyisakan banyak persoalan. Semua dikupas tuntas dalam  Podcast RAY  FRESHTALK, Obrolan Hangat dan Segar yang kali ini mengangkat thema  “PEMBELAJARAN DARING DI NTB, BERKAH ATAU MUSIBAH?”

Narasumber :

1. DR Lalu Basuki Rahman MPd, Pemangku Kebijakan dari Dinas  Pendidikan dan Kebudayaan NTB. Tepatnya sebagai Kepala Cabang Dinas  Dikbud NTB di Kabupaten Lombok Utara

2. H Gusdink Najamudin SPd, Staf Pengajar di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Lombok Tengah

3.  Dedi Suhadi, Jurnalis Senior NTB sekaligus Pemerhati Pendidikan

Selamat Mengikuti!

Aug 09, 202043:23
Eps 08-Pembelajaran Daring di NTB, Berkah Atau Musibah?

Eps 08-Pembelajaran Daring di NTB, Berkah Atau Musibah?

Pemberlakuan sistem belajar daring atau online oleh Pemerintah Provinsi NTB menyisakan banyak persoalan. Semua dikupas tuntas dalam  Podcast RAY FRESHTALK, Obrolan Hangat dan Segar yang kali ini mengangkat thema “PEMBELAJARAN DARING DI NTB, BERKAH ATAU MUSIBAH?”

Narasumber :

1. DR Lalu Basuki Rahman MPd, Pemangku Kebijakan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB. Tepatnya sebagai Kepala Cabang Dinas Dikbud NTB di Kabupaten Lombok Utara

2. H Gusdink Najamudin SPd, Staf Pengajar di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Lombok Tengah

3.  Dedi Suhadi, Jurnalis Senior NTB sekaligus Pemerhati Pendidikan

Aug 04, 202044:34
Eps 07-Politik Dinasti Menguat di Pilkada Bima?

Eps 07-Politik Dinasti Menguat di Pilkada Bima?

Ray Freshtalk edisi ini mengangkat thema Dinamika Sosial dan dan Politik Jelang Pilkada Serentak di Kabupaten Bima pada 9 Desember 2020. Bintang tamu saya kali ini adalah Akademisi dan Pengamat Politik DR Ibnu Khaldun yang juga Ketua STKIP Tamsis Bima.
Dr Ibnu Khaldun banyak mengulas bagaimana kecenderungan prilaku pemilih yang masih sebatas supporter, sistem penjaringan bakal calon Peserta Pilkada oleh parpol yang masih semi tertutup, tidak dilakukan secara terbuka -- hingga masih menguatnya politik dinasti di Bumi Maja Labo Dahu ini.
Benarkah Petahana berpotensi kalah? Siapa untung siapa buntung?
Simak perbincangan saya selengkapnya hanya di RAY FRESH TALK, bicara yang aktual, hangat dan menyegarkan. Selamat mengikuti!
Jul 26, 202031:35
Pilkada Dompu 2020 Makin Seru?

Pilkada Dompu 2020 Makin Seru?

Suhu politik di Dompu Nusa Tenggara Barat mulai menghangat. Setidaknya baliho sejumlah bakal pasangan calon mulai mewarnai berbagai sudut kota dan kampung di Kabupaten yang terkenal dengan semboyan Bumi Nggahi Rawi Pahu. Yang menarik, dari sekian pasangan bakal calon, tentu saja karena mantan Bupati H Syaifurahman Salman dan istri Bupati Petahana ikut mewarnai kompetisi memperebutkan kursi orang nomor satu di daerah yang berada di Kaki Gunung Tambora ini.  Nah seperti apa, peta dan dinamika politik jelang pendaftaran pasangan calon di KPUD Kabupaten Dompu? Saya coba mengulasnya bersama sahabat dan rekan saya, seorang jurnalis senior di Kota Dompu. Dia adalah Muhyiddin, yang akrab saya panggil Bang Idin. Yuk, simak perbincangan saya hanya di Podcast RAY FRESHTALK, Let's Care N Share!

Jul 26, 202022:01
Eps 06-Pilkada Dompu 2020 Makin Seru?

Eps 06-Pilkada Dompu 2020 Makin Seru?

Suhu politik di Dompu Nusa Tenggara Barat mulai menghangat. Setidaknya baliho sejumlah bakal pasangan calon mulai mewarnai berbagai sudut kota dan kampung di Kabupaten yang terkenal dengan semboyan Bumi Nggahi Rawi Pahu. Yang menarik, dari sekian pasangan bakal calon, tentu saja karena mantan Bupati H Syaifurahman Salman dan istri Bupati Petahana ikut mewarnai kompetisi memperebutkan kursi orang nomor satu di daerah yang berada di Kaki Gunung Tambora ini.
Nah seperti apa, peta dan dinamika politik jelang pendaftaran pasangan calon di KPUD Kabupaten Dompu? Saya coba mengulasnya bersama sahabat dan rekan saya, seorang jurnalis senior di Kota Dompu. Dia adalah Muhyiddin, yang akrab saya panggil Bang Idin. Yuk, simak perbincangan saya hanya di Podcast RAY FRESHTALK, Let's Care N Share!
Jul 26, 202022:01
Eps 01- Special Interview: Godbless Community Lombok - Part 1

Eps 01- Special Interview: Godbless Community Lombok - Part 1

Komunitas musik itu bernama GBCL - Godbless Community Lombok. Mereka adalan komunitas penggemar setia GODBLESS, grup musik rock legendaris Indonesia. Seperti apa kiprah mereka? Simak perbincangan Ray Aruman bersama Yoed Zacharry, Ketua GBCL Lombok. Selamat mendengarkan!
Jul 25, 202029:17
Eps 04-Serunya Pilkada Serentak di NTB, Siapa Untung Siapa Buntung!

Eps 04-Serunya Pilkada Serentak di NTB, Siapa Untung Siapa Buntung!

Halo Podcaster MATARAM RADIO CITY. Apa kabar? Berjumpa lagi bareng saya diperbincangan hangat dan menyegarkan RAY FRESHTALK. Kali ini, saya tertarik mengangkat fenomena Pilkada Serentak di NTB yang bakal digelar pada 9 Desember 2020 mendatang. Pasalnya, suhu politik mulai menghangat menjelang penetapan paket pasangan calon peserta Pilkada serentak yang untuk kali pertama digelar oleh KPU Kabupaten Kota dalam suasana adaptasi kenormalan baru di musim Pandemi Korona. Kabupaten Lombok Tengah salah satunya. Banyak yang penasaran, siapa paket pasangan yang bakal diusung parpol ataupun yang bakal lolos melalui jalur perseorangan atau independen. Untuk mengulas fenomena Pilkada serentak ini. Tentu saja, saya akan mewawancarai banyak pihak. Mulai netizen hingga pakar politik dan ahli komunikasi. Bahkan tidak menutup kemungkinan pemimpin partai politik dan tokoh masyarakat ataupun tokoh berkompeten lainnya. Kali ini saya sengaja mendiskusikan fenomena Pilkada Lombok Tengah dengan seorang kawan dan sahabat yang ternyata cukup mengikuti dinamika dan peta politik jelang Pilkada serentak di Kampung halamannya. Dia adalah El Sukron Prayogi, seorang Pengusaha muda di bidang bisnis media, biro perjalanan wisata dan konsultasi pesta perkawinan dan segala pernak-perniknya. Saran dan komentar mengenai perbincangan ini, saya tunggu lho untuk perbaikan di episode mendatang. Terimakasih dan selamat mengikuti! #RAYFreshTalk #Bicara yang Hangat & Nyegerin #Episode Pilkada Serentak 2020
Jul 24, 202027:09
Eps 03-GBCL: Impian Spektakuler Ingin Godbless Konser di Lombok

Eps 03-GBCL: Impian Spektakuler Ingin Godbless Konser di Lombok

Dalam catatan GBCL, Band rock legendaris Indonesia GODBLESS ternyata belum pernah menggelar konser dengan formasi penuh di NTB khususnya Pulau Lombok. Itulah yang menjadi cita dan impian spektakuler GBCL."Ini memang PR terberat kami dan berharap Korona ini segera berlalu. Biar semua bisa beraktifitas sediakala. Kami juga ingin meneruskan semua agenda yang tertunda termasuk mencari sponsor mendatangkan Godbless ke Lombok,"kata Yoed Zacharry, Ketua GBCL di RAY Fresh Talk Bagian 3. Happy Listening!
Jul 21, 202032:59
Eps 02-Dari Lagu Melankolis Hingga Lagu Rock - Godbless Community Lombok Part 2

Eps 02-Dari Lagu Melankolis Hingga Lagu Rock - Godbless Community Lombok Part 2

Yoed Zacchary selaku Ketua GBCL mengaku awalnya penggemar lagu- lagu melankolis karya Obbie Messakh, Muchlas Adi Putra dan lain-lain. Tapi kecintaannya pada lagu cengeng itu luntur setelah mendengarkan lagu rock berjudul Semut Hitam karya Godbless pada sekitar 1988. Lantas?
Jul 21, 202013:09
Special Interview: Godbless Community Lombok - Part 1

Special Interview: Godbless Community Lombok - Part 1

Komunitas musik itu bernama GBCL - Godbless Community Lombok. Mereka adalan komunitas penggemar setia GODBLESS, grup musik rock legendaris Indonesia.
Seperti apa kiprah mereka? Simak perbincangan Ray Aruman bersama Yoed Zacharry, Ketua GBCL Lombok.
Selamat mendengarkan!
Jul 21, 202013:09