Apa Kabar?

Ketika peran utama yang aku perankan hanyalah selingan untuk menyambut sang tokoh utama, dan pada akhirnya hanya peran pembantu yang aku dapatkan

Kalau ditanya kenapa bisa bertahan, jawabnya sekedar yakin dia bisa berubah dan malas untuk memulai semua dari nol kembali

Hai kamu manusia yang tidak dapat minum kopi, apa kabar?

Terdakang aku sampai sekarang masih berfikir, sampai mana aku akan berenang dalam samudra kehidupan ini? Dan apa yang sebenarnya ada diujung sana?

Nah nah si dia nonton story nihhh

Semua yang terjadi seperti dejavu

Sebenarnya apa alasan ruh atau jiwaku bersedia untuk dilahirkan di dunia ini?

Salahkah jika aku berharap pada dirimu? Dan bolehkah aku mengetuk pintu hatimu?

Kini aku hanya bisa mencoba terbiasa dengan semuanya

Jika hancur jangan salahkan sepihak kepadaku. Karena aku telah berusaha untuk menahannya.

Tak selalu pelangi muncul setelah hujan redaa
Tak selalu matahari muncul seusai mendung

Mungkinkah pertemuan kita berdua ini adalah kesalahan dan dosa yang besar?
Atau justru jawaban dari setiap doaku?

Aku takut kisah yang dulu terulang kembali

Aku rindu aku dan masih adakah waktu

Hai sepertinya kita sudah cukup lama tidak bertegur sapa, hufft akhir akhir ini memang harus ada beberapa hal yang enggak bisa ditinggalkan. Jujur aku juga rindu bergumam kembali di podcast ini hehe…..dan akhirnya kita bertemu lagi disini, emmm omong omong Apa Kabar? Kamu baik baik sajakan? Aku yakin kamu jauh lebih baik dari sebelumnya. Ssmangat terus yaaa. Podcsat aku siap buat menenmani kamu.
Pada episode kali ini, aku tidak tau lagi harus berkata apa dan bagaimana. Aku rasa semua ini sudah cukup. Kamu dan aku telah menemukan jalan itu. Jalan yang menunjukan dimana kita harus berjalan, dan di persimpangan ini kita harus berpisah. Jika memang semesta mengizinkan, kita bisa bertemu kembali. Namun bukan pada arah yang sama kembali.

Andai saja aku yang menemukanmu lebih dulu. Mungkin semua itu tidak akan seburuk ini

Pada dasarnya Ekspetasiku kepadamu yang membunuhku. Menikamku dan melumpuhkan segala panca indra tubuhku

Apakah status itu penting jika semua ini hanyalah kehaluan saja

Yang aku pikir menenangkan, justru mematikan

Hilang tidak dicari, hadir tak akan dinanti. Pergi tak akan ditahan, dan kembali tidak untuk diharapkan

Mari mulai kembali. Seperti kertas putih, dan jangan akhiri dengan kata tamat.

Jika kamu mencariku, tanyakan pada dirimu. Dimana kau membuangnya, bagaimana kau mengabaikannya dan bagaimana mudahnya kamu minggalkannya

Salahku yang membalas candaanmu dengan hati

Ajari aku bagaimana menjadi seseorang yang mudah berkata “Terserah” dan sekeras batu.

Patahkan saja tubuhku, jangan harapanku

Kamulah pemenangnya, aku mengaku kalah. Terima kasih telah membuat runtuh anganku kepadamu dan lumpuhnya hatiku

365 hari yang masih belum bisa aku taklukkan, dan bisakah hanya kamu yang menjadi satu satunya yang disisiku?

Jika memang mesin waktu itu nyata, boleh kah aku memakainya. Aku lelah, dan aku takut. Aku hanya ingin kembali

Bisakah kembali ke rumah yang nyaman? Bukan ke tempat singgah, yang hanya nyaman sesaat saja

I love you my everything

Tinta dari penaku ini telah habis, dan sekarang telah masuk ke halam yang terakhir. Lalu apakah aku bisa mendapatkan halamanku yang baru?

Pelangi setalah hujan itu memang indah. Namun semua itu hanya sementara, warna pelangi itu semakin memudar.

Salahkah jika aku berkata kamu egois?

Menjadi dewasa ternyata tidak semenyenangkan apa yang dipikirkan sebelumnya ---- bersama @joymerari

Warna itu ada, tapi tidak warna itu tidak banyak diinginkan

Juli, aku pikir kamu menyenangkan. Namun ternyata, kau penuh dengan mendung yang teramat pekat

Berjalan bersama dengan langkah kaki yang sama namun bukan untuk bersama untuk selamanya

Menggenggam duri dengan begitu hikmat. Menjadi kaku bagai kayu, dan hacur bagaikan debu

Aku pikir senyumanku kemarin, akan terus bertahan. Tapi aku salah, ternyata senyumanku itu tidak dapat bertahan lama

Untuk apa ada janji, jika tidak ada bukti. Untuk apa ada rasa sayang, jika itu hanya menimbulkan luka yang tidak dapat diobati, dan untuk apa ada rasa percaya jika itu dihiyanatti

Biarkan waktu yang menjawab semua pertanyaan itu, dan biarkan semesta yang menggambarkan alur ceritanya

Bund, jadi seperti ini kah kehidupan yang sebenarnya? Keras dan tak bersahabat

Beristirahatlah, dan biarkan diriku menikmati senjaku sendiri

Teruslah tersenyum, wahai engkau mahkluk Tuhan yang selalu aku puja dalam hidupku

Teruslah menjadi seseorang yang aku kenal, karena kamu adalah alasan aku berada di bumi ini

Kenapa, dirimu yang dulu manis dan hangat seperti teh manis hangat, kenapa sekarang kamu dingin bagaikan ice cream, meskipun memang benar manis tapi sayangnya rasa manis itu cepat meleleh

Bisa kah kita merasakan rasa yang manis seperti dulu lagi bersama berdua

Aku selalu berharap dan berdoa, semoga kata "Kita" selalu ada diantara aku dan kamu

Hai, janganlah engkau menyerah begitu saja, cobalah lihat dirimu dicermin, lihat dia tataplah dia, apakah kamu tega meruntuhkan semangatnya, apakah kamu tega melukainya, dan apakah kamu tega menghilangkan senyuman indah itu. Jadi mulailah dari sekarang untuk selalu berdiri tegak dan hadapi segalanya dengan senyuman

Aku tahu, aku adalah orang baru didalam hidupmu. Tapi izinkan bahu ini menjadi sandaran bagimu dan izinkanlah tangan ingin menghapus setiap air matamu yang menetes disaat dirimu bersedihan. Aku juga ingin menjadi seseorang yang kamu cari disaat kamu terluka