Selalu ada alasan atas segala sesuatu, demikian juga dengan Belief System yang tercipta serta kita yakini dalam hidup. Terdapat proses yang mungkin tidak kita sadari, namun bisa kita kenali. Berikut ini kita akan mempelajari berbagai proses dalam pembentukannya di mulai dari beberapa masa penting dimana sebuah keyakinan atau nilai menjadi menetap dan kita percayai :
Masa Imprint (usia 0 sampai 7 tahun), masa ini di bagi menjadi 0-3 tahun, yaitu ketika seorang anak ada dalam periode "emasnya" dimana pikiran bawah sadarnya mampu menyerap apa saja yang di perhadapkan kepadanya, belum ada pemikiran kritis untuk memfilter semua informasi yang ada, jadi apapun yang ia alami pada usia ini bisa terserap secara langsung, baik itu ide, pengalaman, ataupun semua ucapan dari orang terdekatnya. Setelah itu, di usia 4-7 tahun, pikiran kritis mulai berkembang, mulai melakukan analisa terhadap apa yang terjadi di sekitar. Pada tujuh tahun pertama inilah peranan orangtua sebagai pemberi nilai hidup sangat berpengaruh dalam diri seorang anak.
Masa Modeling (Mulai usia 7 sampai 14 tahun - Remaja awal), pada saat inilah seseorang biasanya mencontoh atau memodel orang yang ia kagumi dan juga sayangi, bisa jadi itu adalah orangtuanya, teman terdekat, guru dan juga tokoh imajinasi yang berpengaruh dalam hidupnya. Ia bisa saja meniru kebiasaan, pola tingkah laku, gaya hidup dan juga hal-hal yang di lakukan oranglain karena di anggapnya baik. Intinya, teladan atau siapa role model seseorang sangat penting di masa ini, untuk di jadikan sebagai pedoman dalam menjalani hidup ke depannya.
Masa Sosial (Mulai usia 14 tahun hingga 21 tahun - Dewasa awal), saat dimana seseorang belajar hal baru tidak lagi orang terdekat dan juga orang yang ia kenal, tapi juga dari dunia secara luas. Pengalaman sepanjang hidup, keputusan yang di lakukan serta pilihan-pilihan hidup juga turut membentuk nilai yang ada di dalamnya. Pada masa inilah seseorang sebenarnya menentukan belief systemnya sendiri, tentang apa yang ia yakini dan akan ia lakukan di masa depan. Selain melalui berinteraksi secara langsung dengan dunia luar, pada masa sosial inilah setiap minat yang terkait dengan diri seseorang juga bisa menjadi sumber masukan bagi nilainya, seperti apa saja buku yang ia baca, film yang ia saksikan, komunitas serta tempat-tempat yang ia kunjungi dan berkesan di dalam diri.
Selengkapnya bisa di dengarkan di Audio Podcast