Santapan Rohani

Kematian tidak akan ada lagi; kesedihan, tangisan, atau kesakitan pun akan tidak ada pula. Hal-hal yang lama sudah lenyap. (Wahyu 21:4 BIMK)

Bersama Yesus untuk selamanya adalah puncak dari segala kebahagiaan.

“Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” (Yohanes 11:25)

Dalam kehidupan dan kematian, Yesuslah satu-satunya harapan kita.

Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. (1 Korintus 15:26)

Karena kubur Kristus yang kosong, kita dapat dipenuhi dengan pengharapan.

Suara TUHAN penuh kekuatan, suara TUHAN penuh semarak. (Mazmur 29:4)

Kita mengalami kedamaian—bukan kepanikan—ketika kita mempercayai kuasa Allah.

“Tuhan adalah bagianku,” kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. (Ratapan 3:24)

Saat kita mempercayai kesetiaan Allah, ketakutan kita pun enyah.

Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan. (2 Korintus 1:3)

Saat Allah mengizinkan terjadinya pencobaan, Dia juga menyediakan penghiburan.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. [YOHANES 3:16 TB]

Dengan jalan inilah kita mengetahui cara mengasihi sesama: Kristus sudah menyerahkan hidup-Nya untuk kita. [Band. 1 YOHANES 3:16 BIMK]

Ia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya. [MAZMUR 147:4 TB]

Waktu tulang-tulangku dijadikan, dengan cermat dirangkaikan dalam rahim ibuku, sedang aku tumbuh di sana secara rahasia, aku tidak tersembunyi bagi-Mu. [MAZMUR 139:15 BIMK]

Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? [MAZMUR 8:5a TB]

Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.” [KEJADIAN 1:26a TB]

Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. [MAZMUR 42:2]

Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! –Yesus (YOH. 7:37)

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. [IBRANI 13:5]

Kekayaan terbesar kita adalah kekayaan yang kita miliki di dalam Kristus.

Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. [FILIPI 4:11]

Kita menemukan kepuasan di tempat yang sama kita menemukan keselamatan—di dalam Kristus.

Aku membenci segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari, sebab aku harus meninggalkannya kepada orang yang datang sesudah aku. [PENGKHOTBAH 2:18]

Orang yang merasa puas takkan pernah miskin; orang yang tak merasa puas takkan pernah kaya.

Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. [1 TIMOTIUS 6:8]

Kepuasan dialami bukan karena limpahnya kekayaan, tetapi dari sedikitnya keinginan kita.

Untuk siapa aku berlelah-lelah? Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan. [PENGKHOTBAH 4:8]

Orang kaya adalah orang yang merasa puas dengan apa yang telah dimilikinya.

Siapakah atau peristiwa apakah yang terlintas dalam benak Anda ketika memikirkan kata Kekecewaan? Kecewa pada diri sendiri, sesama, gereja, kantor, bahkan pada Tuhan.

Dosakah jika kita kecewa? Adakah cara yang lebih baik untuk melepaskan kekecewaan yang menggayuti hidup kita.

Siapakah atau peristiwa apakah yang terlintas dalam benak Anda ketika memikirkan kata Kekecewaan? Kecewa pada diri sendiri, sesama, gereja, kantor, bahkan pada Tuhan.

Dosakah jika kita kecewa? Adakah cara yang lebih baik untuk melepaskan kekecewaan yang menggayuti hidup kita.

Siapakah atau peristiwa apakah yang terlintas dalam benak Anda ketika memikirkan kata Kekecewaan? Kecewa pada diri sendiri, sesama, gereja, kantor, bahkan pada Tuhan.

Dosakah jika kita kecewa? Adakah cara yang lebih baik untuk melepaskan kekecewaan yang menggayuti hidup kita.

Siapakah atau peristiwa apakah yang terlintas dalam benak Anda ketika memikirkan kata Kekecewaan? Kecewa pada diri sendiri, sesama, gereja, kantor, bahkan pada Tuhan.

Dosakah jika kita kecewa? Adakah cara yang lebih baik untuk melepaskan kekecewaan yang menggayuti hidup kita.

Siapakah atau peristiwa apakah yang terlintas dalam benak Anda ketika memikirkan kata Kekecewaan? Kecewa pada diri sendiri, sesama, gereja, kantor, bahkan pada Tuhan.

Dosakah jika kita kecewa? Adakah cara yang lebih baik untuk melepaskan kekecewaan yang menggayuti hidup kita.

Siapakah atau peristiwa apakah yang terlintas dalam benak Anda ketika memikirkan kata Kekecewaan? Kecewa pada diri sendiri, sesama, gereja, kantor, bahkan pada Tuhan.

Dosakah jika kita kecewa? Adakah cara yang lebih baik untuk melepaskan kekecewaan yang menggayuti hidup kita.

Natal akan segera tiba, membawa kehangatan dan sukacita bagi kita semua. Di tengah kenaikan inflasi, harga pangan, dan biaya hidup yang terus meningkat, bagaimana kita dapat merayakan Natal dengan penuh makna? 

Yesus sangat memahami betapa sulitnya tantangan kehidupan di dunia ini. Dia sendiri pernah menjalaninya. Kehidupan-Nya sangat sederhana, semenjak lahir hingga mati-Nya, dan semua proses dijalani-Nya dalam kesetiaan. Hasrat-Nya adalah menjangkau setiap orang yang berada dalam kesulitan, ketidakpastian, dan ketakutan hidup sehari-hari, serta menunjukkan nilai mereka yang sesungguhnya bagi-Nya.

Dalam situasi-situasi dan kondisi yang tak bisa kita kendalikan, yang datang tak terduga, memikirkan kemungkinan terburuk tidak akan menyelesaikan masalah—namun justru menambahkannya. Jadi, kalau khawatir hanya akan menambah masalah, mengapa kita melakukannya?

Ayat Bacaan: Yesus Kristus . . . telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. [ 2 TIMOTIUS 1:10 ]

Hanya iman kepada Yesus yang dapat mengenyahkan rasa takut akan kematian.

Ayat Bacaan: Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam dengan aman. [ MAZMUR 4:9 ]

Jika kita bersandar kepada Tuhan, ketakutan tidak akan mengganggu tidur nyenyak kita.

Ayat Bacaan: Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna. [ 2 KORINTUS 12:9 ]

Ketika Allah memberikan beban, Dia selalu memberi kita anugerah supaya dapat menanggungnya.

Ayat Bacaan: Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada Tuhan. [ MAZMUR 112:7 ]

Iman kepada Allah yang hidup dapat mengenyahkan ketakutan di hidup kita tentang hari esok.

Ayat Bacaan: Berdiam dirilah di hadapan Tuhan dan nantikanlah Dia. [ MAZMUR 37:7 ]

Kekhawatiran menghasilkan kesia-siaan, tetapi iman menghasilkan buah. 

Ayat Bacaan: Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau. [ MAZMUR 55:23 ]

Allah mengundang kita untuk menyerahkan kepada-Nya segala beban yang kita tanggung.

Ayat Bacaan:

Ia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya. –Mazmur 147:4

Melalui ciptaan-Nya, kita dapat melihat tangan Allah; melalui penebusan-Nya, kita dapat melihat hati-Nya.

Ayat Bacaan:

Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan . . . dan kesesakan oleh karena Kristus. –2 Korintus 12:10

Penderitaan akan terasa lebih ringan, ketika kita menjalaninya dengan ucapan syukur.

Ayat Bacaan:

Tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. –Filipi 4:6

Doa seharusnya menjadi jalan keluar kita yang terutama, dan bukan jalan terakhir.

Ayat Bacaan:

Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? –Mazmur 13:2

Ketika kita mempercayai kesetiaan Allah, ketakutan kita pun lenyap.

Ayat Bacaan: 

Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan. –2 Korintus 1:3

Saat Allah mengizinkan pencobaan, Dia juga menyediakan penghiburan.

Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. –1 Timotius 6:10

Harta di surga tertimbun pada saat harta di dunia dilepaskan.

Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. –1 Timotius 6:17

Di masa-masa yang penuh ketidakpastian, kita dapat merasa aman sepenuhnya di dalam Allah.

Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. –Amsal 30:8

Ketidakpuasan membuat kita miskin sedangkan kepuasan membuat kita kaya! 

Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? –Matius 6:26

Jauh lebih buruk miskin tujuan daripada miskin uang.

Banyak orang takut menghadapi kematian. Mereka yang memiliki harta melimpah bahkan mengupayakan berbagai cara dan teknologi demi dapat menaklukkan kematian, tetapi segala usaha manusia tidak berhasil, karena manusia telah terjerumus ke dalam dosa dan upah dosa adalah kematian kekal yang tidak dapat dihindari oleh siapa pun. Namun, ada kesempatan untuk setiap manusia dapat mengalami kehidupan yang kekal dan abadi bersama Sang Pencipta melalui kebangkitan setelah kematian jasmani. Bagaimana manusia dapat mengalami kehidupan yang kekal bersama Allah? Maukah Anda mengalaminya?

Ayat Bacaan: 1 Tesalonika 5:1-11

Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. (1 Tesalonika 5:6)

Adakah hal yang akan Anda ubah, seandainya hari ini adalah hari terakhir Anda?

Ayat Bacaan: 1 Korintus 15:1-8

Bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci. (1 Korintus 15:4)

Karena kubur Yesus telah kosong, kita dapat hidup dengan penuh pengharapan.

Ayat Bacaan: 2 Timotius 1:8-14

Karena aku tahu kepada siapa aku percaya. (2 Timotius 1:12)

Pengenalan akan Kristus merupakan pengetahuan yang terbesar dari segalanya.

Ayat Bacaan: Matius 6:25-34

Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat. (2 Korintus 5:7)

Anda hanya mencari-cari masalah ketika Anda mereka-reka tentang hari esok.

Ayat Bacaan: Efesus 2:1-10

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. (Yohanes 3:16)

Banyak orang menyerahkan nyawanya bagi negara, tetapi Yesus menyerahkan nyawa-Nya bagi dunia.