skenaria

Skenaria kembali lagi dengan episode terbaru. Di episode ketujuh ini kita akan membicarakan tentang musik dangdut dan politik. Tentang bagaimana di sepanjang sejarah Indonesia, dangdut kerap digunakan sebagai media kampanye politik baik di tingkat daerah maupun nasional.

PS: Episode ini adalah audio dari presentasi visual saya untuk acara Ipoh Music Symposium 2021.

Setelah vakum selama setahun karena pandemi COVID-19, akhirnya Skenaria hadir lagi dengan episode baru. Di episode keenam ini Skenaria ngobrol dengan Rully Shabara dari Senyawa dan Zoo.

Di sini kami ngobrol ngalor ngidul membahas album baru Senyawa bertajuk "Alkisah", desentralisasi musik, relasi kuasa dalam musik, apakah kritik musik di twitter itu valid? serta pemaknaan musik adalah ilmu pengetahuan, bukan sekadar produk hiburan.

Selamat menyimak. Jika ada saran dan kritik sila hubungi kami di skenariapodcast@gmail.com

Tentang musik dan pandemi Covid-19. Semoga kita semua sehat, semoga semua baik-baik saja. Semoga pandemi Covid-19 ini lekas berlalu. Kirim saran dan kritikmu ke skenariapodcast@gmail.com

Episode ketiga Skenaria kali ini membahas tentang musik dan kecerdasan buatan. Tentang perkembangan penelitian Artificial Intelligence alias A.I, dan korelasinya dengan musik.

Untuk episode 3 ini tidak ada co-host, karena Aris sedang menikmati kesendiriannya dengan syahdu (ceiileeeh).

Selamat mendengarkan. Jika ada saran, kritik, atau masukan tentang topik apa yang menarik untuk dibahas di episode berikutnya, sila kirim surel ke skenariapodcast@gmail.com

DAFTAR BACAAN:

1. Yuval Noah Harari - Homo Deus

2. Yuval Noah Harari - 21 Lessons for the 21st Century (Aris salah sebut 21 suggestion di podcast. Hahaha. Maafkeuunnn)

3. Shoshana Zuboff - Surveillance Capitalism.

4. Seri "The Age of AI" di YouTube.

5. Episode "The Rise of AI" Seri Hello World Bloomberg di YouTube.

6. Artikel "Musik dan Kecerdasan Buatan" di Serunai.co

7. Artikel "Music and Artificial Intelligence" di arissetyawan.net

TRIGGER WARNING: Di episode ini terdapat percakapan dengan kosakata, istilah, atau beberapa hal terkait kesehatan mental yang cukup sensitif untuk beberapa orang. Jika kamu tergolong orang yang berhati-hati dan tidak nyaman mendengarkan model percakapan seperti ini, stop di sini dan jangan lanjut mendengarkan.

Episode kedua Skenaria ini membicarakan korelasi antara musik dan kesehatan mental: kenapa dan bagaimana musik mampu memengaruhi mental seseorang, ihwal kesehatan mental di kancah musik Indonesia, tentang bagaimana Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menggunakan musik sebagai katarsis untuk release mental state mereka, hingga maraknya musisi yang mengalami gangguan mental lalu memutuskan mengakhiri hidupnya sendiri.

Skenaria episode ini ditemani oleh Rifki AP. Selain bergerak sebagai seorang peneliti di Kunci Study Forum and Collective, AP yang merupakan lulusan jurusan Psikologi salah satu Universitas di Yogyakarta ini juga menjadi fasilitator di id.overthinkers, sebuah experimental support group yang kerap membahas ihwal kesehatan mental dalam aktivitasnya.

Selain Rifki AP, di Skenaria episode kedua ini juga ada perbincangan dengan musikolog dari Art Music Today, Erie Setiawan. Musikolog dan juga penulis ini menjabarkan secara ilmiah bagaimana musik bekerja dan memengaruhi mental pendengarnya.

Selamat mendengarkan. Jika ada saran, kritik, atau masukan kira-kira topik apa yang menarik untuk dibahas di episode berikutnya, hubungi kami di skenariapodcast@gmail.com

NB: Karena adanya kesalahan teknis pada alat perekam yang terlalu sensitif, audio episode 2 ini memiliki banyak noise (suara angin yang saking kencangnya ikut terekam). File audio ini sudah melalui proses editing dengan menggunakan noise reduction untuk mengurangi noise yang ada. Semoga noise ini tidak mengganggu kenyamanan kawan-kawan saat mendengarkan episode ini ya. Ini jadi pengalaman berharga untuk merekam dengan lebih baik di episode selanjutnya.

*AS*

Perkenalan. Episode pertama ini mengenalkan apa itu Skenaria, kenapa Skenaria dibikin, kenapa kita harus membicarakan musik dengan serius tapi santai, dan tetek bengek perkenalan lainnya.

Di episode perdana ini Skenaria ditemani oleh Mas Dom, seorang seniman cum wirausahawan yang memiliki kemampuan bicara ceplas-ceplos tanpa tedeng aling-aling. Jadi mohon maaf kalau episode perdana ini terdengar slenge'an dan nggak serius.

Pembicaraan yang lebih serius (tapi santai) akan dihadirkan di episode 2 kelak.

Selamat mendengarkan.

Untuk memberikan saran dan kritik (atau caci maki) dan masukan kira-kira topik tentang musik apa yang ingin kalian dengarkan, hubungi Skenaria di skenariapodcast@gmail.com