Teman Dongeng Nusantara
By Alifia Nur Alima
Teman Dongeng NusantaraDec 10, 2020
Legenda Garuda Wisnu Kencana
Cerita ini berasal dari pulau Bali tentang sejarah cerita Garuda Wisnu Kencana. Dimana Garuda anak Winata mempunyai hubungan dengan Garuda Lambang Negara Indonesia. Karena melihat filosofi dari kisah ini, para petinggi yang membangun Negara Indonesia kemudian memilih Burung Garuda sebagai lambang Negara Indonesia karena melihat kegigihan Burung Garuda dalam berbakti kepada ibunya agar ibunya dapat lolos dari perbudakan. Garuda tersebut melambangkan kegigihan masyarakat pribumi (masyarakat indonesia) dalam memperjuangkan tanah Ibu pertiwi agar lolos dari perbudakan para penjajah kala itu.
Hiu dan Lumba-lumba
Hiu banyak dikenal oleh masyarakat dengan predator yang jahat pada film-film. Sedangkan Lumba-lumba banyak ditemui sebagai mamalia yang lucu, cerdas, dan sangat hangat dengan manusia. Cerita berjudul "Hiu dan Lumba-lumba" ini mengisahkan tentang bagaimana asal-usul sifat yang terdapat pada Hiu dan Lumba-lumba. Diharapkan teman-teman bisa meniru sifat-sifat baik yang ada pada cerita ini dan menjauhi sifat yang buruk. Cerita ini merupakan karya Naufal Prakoso yang dibawakan oleh Tedora dengan gayanya.
Jaka Seger dan Rara Anteng
Jaka Seger dan Rara Anteng adalah sebuah legenda yang beredar di kalangan masyarakat Jawa Timur, Indonesia. Legenda yang mengisahkan tentang percintaan antara Jaka Seger dan Rara Anteng ini menerangkan tentang asal-usul Gunung Brahma (Bromo) dan Gunung Batok, serta asal-usul nama suku Tengger, yaitu sebuah suku yang tinggal di sekitar Gunung Bromo. Bagi suku Tengger, Gunung Bromo merupakan gunung yang suci. Itulah sebabnya, setiap setahun sekali, yaitu setiap bulan Purnama pada bulan ke-10 tahun Saka, mereka melaksanakan upacara yang dikenal dengan Yadnya Kasada. Konon, keberadaan upacara tersebut juga diyakini berasal dari cerita Jaka Seger dan Rara Anteng ini. Upacara yang juga merupakan daya tarik wisata ini dilaksanakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama, yaitu sekitar tanggal 14 – 15 di bulan Kasada (kepuluh) menurut penanggalan Jawa.