Getme Gerakan Terus Membaca

Ini adalah cerita mengikuti test 1 di Malang. Tahapan ini sebenarnya biasa saja, asyik untuk di jalani dan menyenangkan untuk berinspirasi. Namun ya begitulah, keragaman para peserta dan perbedaan background mereka membawa warna yang kadang menyilaukan.

Berikut adalah pengalaman mengikuti proses seleksi menjadi seorang Kepala Sekolah, berdasar pengalaman yang sedang berlangsung, saya ikuti saat ini. Happy Listening ya...saya tunggu feedback positif nya dan juga pertanyaan- pertanyaan yang menginspirasi untuk segmen berikutnya. Terimakasih!

Bertemu banyak orang dari berbagai background life. Mengamati variasi diri, mendapat banyak inspirasi. Berinteraksi dengan sahabat, kawan lama, kenalan baru; an open heart and an open mind, all it takes to have a good time.

Kali ini saya terinspirasi dari salah seorang pendengar podcast dan follower saya. Sungguh, saya senang sekali ketika kalian men-chat saya dengan pertanyaan, feed back atau apapun itu, keluh kesah kalian. I'm happy to help in anyway I can. Saya jadikan itu sebagai social integration saya yang penuh inspirasi dan bisa saling berbagi. Happy Listening, and please hit me with massages.

This is what a student day look like during the Pandemic time. Sometimes, he feels like teachers are too many in giving assingments without noticing the situation, while teachers also neglect it in giving score. Lets learn from students, because they are supposely the teachers' allies.

Lalalalalala life goez on 😅😅

Podcast kali ini tentang yang terjadi di sekitar saya. Bagaimana saya melihat anak-anak belajar dengan mengandalkan kecepatan internet.

Bagaimana kesulitan mereka ketika harus mengupload file yang bentuk dan ukurannya terbatas. Bagaimana mereka kehilangan file yang sudah dikerjakan dan tinggal tekan submit namun semuanya hilang.
Mereka saya hibur dengan lagu yang sedang saya sukai Obladi Oblada lalalalalala life goez on 😅😅

Bahasa itu, lisan dan tulis.
Menurut saya, berlatih Bahasa sebagai alat berkomunikasi, adalah melatih kemampuan menulis, membaca, mendengarkan, dan berbicara.

Adalah tantangan, untuk mengolah keempat faktor tersebut di atas untuk menjadi sebuah produk yang bermanfaat sangat luas di masyarakat sekolah, maupun masyarakat umum, dan memiliki kebermanfaatan
baik langsung maupun tidak langsung secara terus-menerus.

Pada akhirnya
Saya memutuskan untuk membuat podcast yaitu membuat rekaman suara dan mempublikasikannya secara luas untuk mengembangkan skill komunikasi.

Ketika kita berbicara baik saat monolog maupun berbicaraB interaktif dengan orang lain, suara kita tidaklah monotun. Dinamika dan kekuatan suara kita akan sangat terasa, dan bermakna.

PODCAST adalah Suara Bermakna!

Di tempat saya para murid sudah belajar Bahasa Inggris selama 10 tahun bahkan ada yang lebih sehingga mereka sangat banyak memiliki teori ilmu pengetahuan bahasa Inggris.

Melalui Podcast, saya mengembangkan dan mengolah faktor tersebut di atas untuk menjadi sebuah produk yang bermanfaat sangat luas di masyarakat sekolah maupun masyarakat umum, dan memiliki kebermanfaatan
baik langsung maupun tidak langsung secara terus-menerus.

Harapan saya, melalui podcast ini akan tumbuh dan berkembang rasa berani dan lebih percaya diri dalam memakai Bahasa sebagai alat berkomunikasi.

Pernah saya ditanya tentang sukses sebagai guru, pada sebuah interview. Pertanyaannya adalah Bagaimana sukses anda sebagai seorang guru.
Saya mengatakan bahwa saya tidak pernah merasa sukses sebagai guru, namun saya sangat bangga dan merasa sangat bahagia ketika para siswa di kelas saya menemukan aha moment, mendapatkan inspirasi, berlatih, dan belajar hal-hal yang tidak mereka ketemukan di kelas lain. Bagi saya suatu keunikan yang mereka temukan tersebut, akan membangkitkan rasa percaya diri, kesadaran dan pemahaman bahwa tiap orang memiliki keberagaman masing-masing individu. Dengan konsep special masing-masing, mereka akan menyadari kemampuan yang dimiliki lalu mengembangkannya secara optimal dengan rasa aman dan nyaman. Yang pada akhirnya merasa sukarela dan ujungnya, Berlatih dan Belajar merupakan kebutuhan, bukan keharusan. Itulah Merdeka belajar menurut saya.

Don't be Ordinary, because we're not. We are extraordinary!

Ketika kita mengenali dan menyadari, bahwa tiap individu itu punya keunikan sendiri yang berbeda satu sama lainnya, maka kita akan fokus di sana, fokus pada kelebihan tersebut.

Kita tidak akan membandingkan dengan random situation, kita tidak membandingkan dengan random people.

Yang pada akhirnya kita akan menjadi oke pada orang lain, dan harapan kita, orang lain pun oke pada kita.

Bahasa itu, lisan dan tulis.
Menurut saya, berlatih Bahasa sebagai alat berkomunikasi, adalah melatih kemampuan menulis, membaca, mendengarkan, dan berbicara.

Ketika kita berbicara baik saat monolog maupun berbicara interaktif dengan orang lain, suara kita tidaklah monotun. Dinamika dan kekuatan suara kita akan sangat terasa, dan bermakna. Kita dengerin yuk tentang suara berikut ini dari Nadiah.
Happy Listening!

Ketika siswa berproses, belajar, berlatih, dan menemukan sendiri hal-hal yang dipelajari, itu luar biasa! Saya menyebutnya a-ha moment! Penemuan tersebut akan diingat sebagai memorable moment oleh siswa, dan akan bertahan lama tersimpan di memorinya.
Karena mereka belajar dengan memiliki rasa aman dan nyaman. Ketika melakukan proses pembelajaran tidak ada rasa takut, diancam nilai, ditakut-takuti dengan deadline, dan hal lain yang hanya menyebabkan keterpaksaan, dan ujungnya pasti menyebalkan. Saya sih tidak akan mau diingat sebagai orang yang menyebalkan😁
Kita dengar yuk temuan Naili dalam berproses di kelas saya.
Saya senang sekali mendengar suaranya yang genuine, sincere, dan generous. Saya yakin ada banyak potensi yang tersembunyi, disana. Happy Listening!

Minta maaf dan selalu merasa bersalah itu ya boleh, tapi ya jangan semuanya terus diukur dengan salah dan benar.

Minta maaf juga ada tempatnya yang pas.
Kalau minta maaf tidak pada tempatnya tuh, aneh rasanya.

Kita dengerin yuk sekarang termasuk tepat, harus minta maaf apa tidak ya?
Happy Listening!

Takut salah itu ya boleh-boleh saja, tapi ya yang wajar tidak harus selalu sampai paranoid.

Jangan sampai takut salah itu membuat kita rendah diri, serba salah, dan tidak tahu harus melakukan apa. (=Menjadi salting, tuh)

Yuk kita dengarkan Bagaimana seharusnya takut salah itu kita sikapi, sehingga kita tetap dan bahkan tambah memiliki percaya diri.

Belajar bahasa Inggris ya memang harus kemaruk, tapi ya tidak harus semuanya terus di Inggriskan. Seperti kata mie ayam, atau bakso.
Ya tetap saja, apalagi nama tempat seperti, Kalibaru.
Tidak harus menjadi New River, Kalisat tidak harus menjadi Empty River. 😀
Panggilan saya Bu Umi, ya Bu Umi saja. Tidak usah Mam Umi.
Berikut yuk kita dengarkan tentang hal tersebut.

Seperti dalam lagunya Sting yang berjudul Englishman in New York.
Ada sebuah lyric kalimat yang sangat saya suka yaitu Be Yourself No Matter What They Say!

After you did research to get to know my class profile, by searching my name (umi rukailah safari) and listening to my podcast (https://anchor.fm/umi-rukailah-safari), then lets now start producing. Lets get the inspiration. HAPPY LISTENING!

Berorganisasi, Relasi, dan Solusi.

Dalam berkawan, saya tidak membedakan umur, jenis kelamin, latar belakang kehidupan, warna kulit, agama yang dianut, apalagi strata sosial dan sebagainya.

Saya tidak membatasi lingkaran pertemanan.
Siapapun yang ingin berteman, saya selalu menyambutnya dengan baik.

Orang lain, malah yang kadang tidak menyambut, keinginan saya untuk berteman, haha

Termasuk dengan Shanty ini. Saya tidak ingat bagaimana kita bisa tetap getting in touch, sehingga podcast ini seperti root beer yang saya suka, membuka lembaran, lembaran yang gamblang terbuka depan saya.
Thanks dong, your time and efforts. Good luck for whatever you are doing now. I love you!

Assalamualaikum wr. wb
Bu saya Cintya Maharani Sugiyanto dari XII MIPA 3 SMANA.

Apa boleh apabila saya share podcast nya bu umi yang di spotify agar lebih didengar banyak orang?🙏

Berawal dari sapaan Cintya, tersebut di atas, maka jadilah podcast ini.

Cintya belum pernah bersua. Namun saya merasakan tentang suara dan kekuatannya.

Hopefuly we have a chance to know each other directly.

Thanks you so much for your time, support, and your move to get in touch with me.

I love you, even more!

Ini, sudah akhir pekan kedua ya... Bagi kalian yang memiliki uneg uneg, saran, ide, atau feedback, atau ada hal-hal yang ingin disampaikan, silakan bisa ditulis, atau direkam suara.
Sampaikan ke saya nanti saya features kan di podcast, sekalian belajar speaking. Jangan di batin uneg uneg nya lo ya....nanti jadi jerawat😀 Lebih bahaya lagi kalau jadi bisul🤣😂

Hi guys, Novia is here. I'm from the XI SCIENCE 7 class of Ambulu Senior High School.
Last time, I tried to record my first impression of Mrs. Umi.
And today, I want to tell you how I feel after joining her class and get to know her.
When I got the first task to hear her podcast, I feel like I'm not into it. And honestly, at the time, I don't even have the Spotify apps. But I listen to it on my computer.
In the second task, my class were asked to write a thread about her. After uploading the threads at our social media account, we got another assignment to record our first impression about her.
I'm following her instruction and tried to do my best even though I don't know the purpose and the profit that we got.
But then I realize, I've done some basic English skills training. I've trained my writing skills through the second task. On the latest assignment, I've tried some skills, like speaking, spelling, and also listening. Wow! I don't believe it for the first time. What a great and fun learning method.
I've gone to 'Kampung Inggris Pare' for a week. There, I learn English in such a condition that I have to speak English. And, It's a must. I'm trying to speak, of course. But I feel the pressure. But in Mrs.Umi's class, I don't feel like I'm speaking in English, which is not my Mother's language. It's light and fun. I love it. I hope, that this kind of learning can be maintained in the future and can continue to develop for the better.
We have a year to learn with Mrs.Umi and I'm sure to enjoy it! Please guide me to improve my English skills, Ma'am. I'm going to do my best! Thank you

Getting in Touch with Students (Bergaul dan Berinteraksi dengan Murid)
.

My world is maybe boring to my students.
But I always find their world interesting, that's why I come to their world instead of taking my world to them.

.

Saya selalu bilang pada para siswa saya: bahwa,
No matter how much you learn from me I will always learn so much, even more, from you.

.

I will never stop being grateful for that!

.

Bahasa sebagai alat berkomunikasi tidak lepas dari kemampuan menulis, membaca, mendengarkan, dan berbicara.
Oleh karena itu di kelas saya ini kita belajar bersama, mengasah kemampuan, menumbuhkembangkan kemampuan tersebut.
Harapan saya kita melakukannya dengan senang hati dan tanpa terasa kita belajar dan berkembang menjadi lebih baik.
Potensi besar yang dimiliki para siswa bisa terasah dengan baik tanpa mereka menyadarinya berkembang lebih optimal.

Ketika saya menggebu, mencari beasiswa ke luar negeri, sebetulnya saya tidak hanya ingin pengalaman baru. Namun saya juga ingin menulari siswa seperti Didik. Menurut saya, menginspirasi, memotivasi, atau mengajak siswa itu lebih gampang dengan melakukannya juga. Hal itu lebih mudah bagi saya, dengan kehadiran saya dan kita bersama melakukannya juga. Jadi tidak hanya menghimbau atau menceramahi. Seperti halnya juga ketika kita berlatih menulis refleksi, atau menulis bebas di kelas. Saya juga menulis bersama siswa, saya juga mendisplay tulisan bareng dengan tulisan mereka. Jadi kita memang belajar bersama.

I met Ika, the first time when I was at a workshop for Peace Corp Indonesia. We become friend ever since. We visit each other and talk and travels together. I visit her town, Kediri, a lot. I love it.

STAY AWAY FROM
NEGATIVE PEOPLE,
THEY HAVE A
PROBLEM FOR
EVERY SOLUTION.

Ada banyak istilah pada podcast saya berikut ini. Ada istilah Butt-heads, ada Otak-udang, saya juga mengenalkan kata Folks sebagai pengganti kata Guys, dan beberapa kata lain, dalam Bahasa yang Berbeda. Kepoin yuk dengerin. Terima kasih!

Murid, menurut saya, adalah individu-individu yang memiliki keunikan dan perbedaan masing-masing. Saya tidak pernah menseragamkan mereka.
Saya juga Selalu berusaha menjadi pendengar yang baik.
Mendengarkan tanpa memakai kacamata benar/salah sehingga apapun yang dikatakan dan diceritakan kepada saya akan selalu saya terima dengan genuine dan generous.
Saya menghargai keberagaman dan perbedaan cara berfikir.
Harapan saya hal itu akan menumbuhkembangkan critical thinking.
Saya percaya, bahwa, guru seharusnya lebih memfasilitasi daripada memaksakan cara berpikirnya kepada siswa. Tidak usah banyak memberikan template. Tidak usah banyak keharusan, apalagi terlalu banyak mewajibkan.
Sehingga kreativitas akan tumbuh dan berkembang lebih otentik, lebih alami, dan
lebih faktual.

Mau bicara apa ya....
Pandemi membawa berkah, bagi sebagian orang, pandemi juga membawa ketakutan bagi beberapa orang.
Ada juga yang memanfaatkan sitiasi untuk kepentingan diri sendiri.( Inikah yang dimaksud kreasi?). Hampir semua sendi kehidupan terinfeksi Virus ini, termasuk menyerang pertahanan jati diri. Saya pun dengan hati-hati, mengungkapkan isi hati, berikut ini. kita dengerin yuk silakan yang punya opini, komen, ataupun feedback yang sifatnya membangun bisa langsung record atau direct message pada saya. Thank you!

Ketika saya tinggal di Amerika, saya hidup di tengah-tengah masyarakat yang tidak mengenal bahasa lain, kecuali Bahasa Inggris yang menjadi bahasa mereka sehari-hari sejak lahir.

Mereka sangat kagum, ketika mengetahui bahwa saya berbicara banyak bahasa.

Hal itu membuat saya lebih percaya diri, akan kemampuan yang saya miliki. Tidak bermaksud Sombong lo ya.

Menurut saya,
orang yang berbicara banyak bahasa adalah orang yang memiliki intelektual tinggi, mudah beradaptasi, dan fleksibel terhadap situasi yang dihadapi.
Hebat dong!

Dalam berkawan, saya tidak membedakan umur, jenis kelamin, latar belakang kehidupan, warna kulit, agama yang dianut, apalagi strata sosial dan sebagainya.

Saya tidak membatasi lingkaran pertemanan.
Siapapun yang ingin berteman, saya selalu menyambutnya dengan baik.

Orang, malah yang kadang tidak menyambut, keinginan saya untuk berteman, haha

Menurut saya, semakin beragam teman kita, kita akan semakin banyak memperoleh inspirasi,
wawasan kita jadi luas, dan kita tidak katrok tuh alias ndesit, 🤣🤭

. Meeting Lisa, to me is a gift.
After some times living in United States, I got back home to Indonesia, continue my life, and meeting almost the same people I met before, I never thought I would meet somebody from Lake Tahoe.
It's like pouring water to my longing soul of my life in her country. I talked to her about how I miss some of good snack like pretzels, almonds, walnuts, pecans, jelly beans, and maple syroop. As always, it's so good talking to her. I love you, Lisa!

Yuk berlatih bikin Pede, bareng Niak!
Kurnia Maulana, saya biasa panggil, Niak.
Dia salah seorang siswa smana yang pernah di kelas saya pada awal saya menjadi guru di AMBULU. Satu hal yang membuat saya tetap berada di lingkaran networknya adalah cerminan keunikan interaksi guru- murid. Bagi saya, tidak hanya mereka( para murid) yang mendapatkan pengetahuan dari saya, namun justru sayalah yang selalu banyak belajar dari mereka. SEMUA MURID SEMUA GURU

Shaggy Berani Bicara Dong!

Belajar Bahasa Inggris itu, menurut saya seperti belanja dengan harga pas. Take it or leave it! Iya atau tidak! Kalau iya ya ayo, kalau tidak ya silahkan.

Jadi ya harus total, harus kemaruk, dipakai semua. Ungkapkan diri dengan sederhana, sebisanya, dan alami.

Berlatih Bahasa Inggris itu tidak hanya di dalam hati, karena bukan ilmu kebatinan. Masak di batin doang 🤭

Lockdown memaksa kita diam, stay home. Namun mendengar suara, Ryo, berikut seolah datang dari kokpit dan siap membawa kita melayang tinggi ke awan. Menjelajah memahami keberagaman, mengenali bahwa kita adalah sepadan.

Saya pun percaya bahwa hanya Laundry yang boleh memisahkan warna.💖

Flying safe to the moon and back to the ground happily, thanks to you!

Berlatih mengenal orang lain dan lingkungan dunia sekitar kita, sangatlah menarik.
Namun tidak kalah menarik ketika kita juga belajar mengenal dan mengetahui tentang diri kita sendiri.

Menurut saya dengan mengenal diri kita sendiri kita akan menjadi pribadi yang lebih kokoh, dan lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan kehidupan kita.

Yuk kita dengar, bagaimana Arni, mengenal lebih baik tentang dirinya melalui Book Of Me!

Menemukan Amah, teman masa kecil.
.
.

Mendengarkan Amah, bercerita, membawa kembali memori pada sosok umi, guru muda energik, out- going, dan idealis.
.
.

Thanks Anang Mahmudi, atas suaramu mengantar perjalanan ke masa kecil yang menyenangkan.
Tak sabar ku menunggu kesempatan bertemu lagi dan berbagi cerita denganmu....

Jangan pernah bilang tidak bisa, jika belum mencoba. Kayak kalah tuh, tapi belum ngapa-ngapain😂! Looser kan?Orang semacam Niak, saya, adalah orang- orang yang optimis. Suka tantangan, tidak gentar mencoba apapun, dan kapanpun.

Satu hal yang membuat saya tetap berada di lingkaran networknya adalah cerminan keunikan interaksi guru- murid.
.
Bagi saya, ketika mereka menghadiri kelas saya, tidak hanya mereka yang mendapatkan pengetahuan dari saya, namun justru sayalah yang selalu lebih banyak belajar dari mereka. SEMUA MURID SEMUA GURU

Terimakasih Yeni, Happy happy birthday to you!
Kita merasa sangat terhormat menerima suara mu tentang pemikiran global di hari istimewa ini. Good luck and all the best whatever you are doing now. Semoga banyak kemudahan!

Bertemu Nafi'
.

Menjadi Guru itu harus selalu siap dengan solusi yang jitu. Guru juga harus siap dengan cerdas merespon, ketika menghadapi keluh kesah anak murid nya.
.

Namun, dengan berbagai kesibukan, banyak juga guru yang masih memakai kacamata benar/salah. Sehingga terkadang Guru cenderung seolah mencari-cari kekurangan dan kesalahan murid.
.

Hasilnya, murid selalu merasa tidak pernah benar dan itu justru menggembosi semangat belajar.
.

Begitu pula dengan Nafi'.
.

Dalam proses belajar nya, Nafi',
merasa waktu dan energinya banyak tersita oleh rasa tidak se- briliant dengan kawan di kelas.
.

Dia berfikir; "Kalau saya terus"an fokus pada kekurangan saya, kapan saya mau berkembang".
Saya menimpali;
"Iya, masak tiap hari meratap
nangis cendol, ambyar, 😅 ditambah rasa minder terusan".
.

Di kelas saya, Nafi' menemukan bahwa; Hidup ini terlalu singkat untuk hal hal demikian, dia pun lebih focus on his skills( strenght), instead of focusing on his weaknesses.
.

Sayapun belajar dari Nafi' bahwa;
Guru itu harus memikirkan
Bagaimana memanfaatkan hal yang berbeda dari lainnya, agar tidak ada hal yang terbuang karena pada dasarnya semua hal pasti akan berguna tapi pada tempat yang berbeda.
.

Thanks Nafi', I love you!

Please meet, Bapak Kampoeng Batja! Getting to Know him, for me, is one of the best gift I will always grateful for. I started drawing and learning painting again, because of him.

Berawal dari perhatian saya pada perlakuan tidak adil, terhadap orang yang sedang ber-ulang tahun, ada yang di siram air, ada yang di tabur tepung, dll yang tidak menyenangkan.
Bagi saya, seharusnya mereka yang sedang ulang tahun di perlakukan istimewa, di traktir, di beri hadiah, bukannya malah di-palak-in😭 Dari situlah, saya promosikan, saya chalenge, how to treat people well.

Yuk kita dengarkan Suara Devvy....
Secara umum, tahapan kelas saya adalah;


[ ] Mengenal murid, dan mengetahui kebutuhan nya. (Saya melakukan survey questionaire lewat format google)


[ ] Mendesign kelas, membuat kesepakatan.

[ ] Berkolaborasi, membentuk kelompok dalam group chatt ( Saya memakai Telegram, atau Line, sesuai kesepakatan)

[ ] Membuat produk dan menyelenggarakan pameran. (Sering walking Galery)

[ ] Menulis Refleksi dan berdiskusi berbagi inspirasi dan feeddback.

Wow, Febri satu tahun bertemu saya di kelas 10. Kelas baru, ĺanjutan dari SMP di sekitar Ambulu. Pastilah para murid juga perlu waktu untuk saling mengenal diantara mereka.
Atmosfer ketegangan, dan tanda tanya menuntut guru harus sigap dengan ice breaker yang jitu. Jangan sampai melontarkan guyonan yang terkesan garing, 🤭.

Berikut ini adalah cerita Ge.
Saya percaya bahwa proses belajar itu akan terjadi dengan mudah, apabila ada rasa aman dan rasa nyaman. ( =feeling safe and comfortable).
Untuk membangun atmosfer belajar yang demikian, tidaklah mudah.
Dengan tipikal kelas yang besar( lebih dari 30 orang/ kelas) tentu saja hal tersebut perlu usaha keras dan kreatifitas guru.

Saya memakai kuesioner survey untuk lebih mengenal siswa di kelas saya. Harapan saya, saya bisa mengenal lebih dekat masing- masing siswa secara personal, sehingga saya bisa tampil sebagai guru yang profesional.

Saalsa mengikuti kelas saya satu tahun di kelas 12. Artinya satu tahun itu hanya sekitar 8 bulan, ditambah ada pandemi, jadi kurang dari itu. Masuk kelas Saalsa, saya mulai dengan beberapa survey pakai google form, cara saya mengenal lebih dekat mengenal dan memperhatikan kebutuhan mereka di kelas saya. Dengan keberagaman background siswa di kelas, saya mengenalkan banyak hal tentang MERDEKA menjadi diri sendiri; being respectful, caring, having big dream dan banyak hal dengan tujuan untuk membangun rasa percaya diri. Harapan saya, siswa menjadi lebih confident dengan Bahasa Inggris. They are more confident in English!

Thanks Yitno, yang sudah sempatkan nyapa di tengah kesibukannya. Semoga ada banyak inspirasi untuk para Junior di smana menjadi lebih confident dan authentic creative 💖

Cerita Oci, Salah seorang siswa yang pernah di kelas saya selama 3 tahun. Saya mengajar di kelasnya, sejak kelas 10 sd kelas 12.

Saya akan mengawali podcast ini dengan Getting to know each other indirectly.
Bagaimana kita bisa saling mengenal satu sama lain secara tidak langsung.

There is nothing impossible if we believe