Skip to main content
uTara dari Tempo Institute

uTara dari Tempo Institute

By Tempo Institute

uTara podcast dari Tempo Institute menyajikan obrolan yang ringan tapi perlu didengarkan. Kita akan berbicara soal literasi, tips menulis, dan hal-hal menarik di sekitar kita. Di uTara kami mendatangkan pakar, sosok publik, hingga awak redaksi TEMPO. Selamat mendengarkan uTara.
Available on
Apple Podcasts Logo
Google Podcasts Logo
Overcast Logo
Pocket Casts Logo
PodBean Logo
RadioPublic Logo
Spotify Logo
Currently playing episode

Jadi Orang Bodoh dan Temukan Ide | PodKelas

uTara dari Tempo InstituteMar 19, 2020

00:00
16:56
Menceritakan Makanan bersama Ade Putri Paramadita | DuaArah

Menceritakan Makanan bersama Ade Putri Paramadita | DuaArah

Episode 23 - Menulis cerita kuliner sampai memancing ikan di dalam gua bersama chef internasional Gordon Ramsay.

Di episode kali ini, Qarist Tajudin dari Tempo Institute akan berbincang dengan Ade Putri Paramadita seorang penulis kuliner. Mereka membahas bagaimana cara menjadi food storyteller, kenapa menceritakan makanan khususnya makanan Indonesia itu menarik, dan tentunya keseruan Ade menjelajahi kuliner di Sumatera Barat bersama Gordon Ramsay dan National  Geographic.

Dengarkan di #DuaArah #uTaraPodcast!

emwxsycd

Jun 17, 202032:45
Menuliskan Imajinasi bersama Gladhys | DuaArah

Menuliskan Imajinasi bersama Gladhys | DuaArah

Episode 22 - Ide menulis cerita fiksi sebenarnya bisa datang dari hal-hal yang dialami di dunia nyata. Gladhys penulis buku Tentang Desir berbagi cerita di #DuaArah bersama Jefry Adhipradana dari Tempo Institute.

Dengarkan #uTaraPodcast!

May 22, 202032:25
Film-Film Jurnalisme vs RL | DuaArah

Film-Film Jurnalisme vs RL | DuaArah

Episode 21 - Aisha Saidra, jurnalis Tempo akan membahas film-film bertema jurnalisme yang bisa kamu tonton saat #DiRumahAja.  Ditemani Alya Chandra dari Tempo Institute di obrolan #DuaArah, mereka akan membandingkan antara kejadian di film tersebut dengan kondisi di dunia nyata (real life).

Dengarkan #uTarapodcast! 

Apr 27, 202032:02
Jangan Kebanyakan Gaya | PodKelas

Jangan Kebanyakan Gaya | PodKelas

Episide 20 - Sebelum kita bisa bermain bola dengan bergaya seperti Messi, Ronaldo, atau Salah, kita wajib bisa bermain bola dengan benar. Juga dalam menulis, kita bisa menemukan gaya menulis kalau sudah paham cara menulis dengan benar. Selanjutnya kita bisa menemukan gaya menulis kita sendiri. Qaris Tajudin dari TEMPO akan berbagi soal gaya menulis bersama Fadhli Sofyan dari Tempo Institute.

Yuk! Dengarkan #podkelas di #uTarapodcast.

Mar 27, 202019:47
Jadi Orang Bodoh dan Temukan Ide | PodKelas

Jadi Orang Bodoh dan Temukan Ide | PodKelas

Episode 19 - Seringkali kita buntu saat memulai tulisan atau pekerjaan. Ide tak kunjung datang di kepala. Direktur Tempo Institute Qaris Tajudin berbagi cara "menjadi orang bodoh" dan menulis sesuai passion. Di episode kali ini ada Fadhli Sofyan yang akan banyak bertanya.

Yuk! dengarkan #podkelas dari #uTarapodcast.

Mar 19, 202016:56
Memulai Tulisan? Ngawur aja dulu | PodKelas

Memulai Tulisan? Ngawur aja dulu | PodKelas

Episode 18 - Menulis dimulai dari mana? Judul, ide, atau kesimpulan? Pertanyaan itu selalu muncul di kepala penulis pemula. Qaris Tajudin, wartawan Tempo, memberikan kiat untuk memulai tulisan. Ngawur aja dulu! Jangan takut salah, tulis apa yang ada di kepala, Di episode kali ini Alya Chandra dari Tempo Institute memandu obrolan #podkelas di #uTarapodcast.

Feb 27, 202014:51
uTara #17 - Negara yang Demokratis dan Optimisme Anak Muda

uTara #17 - Negara yang Demokratis dan Optimisme Anak Muda

Direktur Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philip J. Vermonte memandang negara yang demokratis akan menggunakan riset dan bukti sebagai dasar pembuatan kebijakan. Ia juga bicara soal optimisme anak muda di tengah masa ketidakpastian ini. Gelombang demonstrasi mahasiswa beberapa bulan yang lalu adalah salah satu contohnya. Dengarkan pembahasannya bersama host Gita Putri Damayana.  Di uTara podcast dari Tempo Institute, menyajikan obrolan yang ringan tapi perlu didengarkan. Kita akan berbicara soal bangsa, bahasa atau apa saja. Di uTara kami mendatangkan pakar, tokoh publik, hingga awak redaksi TEMPO.


Dec 15, 201949:51
uTara #16 – Mau Dibawa ke mana BRIN?

uTara #16 – Mau Dibawa ke mana BRIN?

Tempo Institute mewawancarai Irsan Pawennei - Co-Founder & Advisor dari Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG). Irsan berbicara seputar Badan Riset dan Inovasi Nasional, Undang-Undang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, hingga ABG. Melalui UU No. 11/2019 tentang Sisnas Iptek, litbang diperluas aktivitasnya menjadi penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan atau disingkat litbang jirap, dalam bentuk invensi dan inovasi.

Dengarkan pembahasannya bersama host Gita Putri Damayana.  Di uTara podcast dari Tempo Institute, menyajikan obrolan yang ringan tapi perlu didengarkan. Kita akan berbicara soal bangsa, bahasa atau apa saja. Di uTara kami mendatangkan pakar, tokoh publik, hingga awak redaksi TEMPO.

Nov 28, 201941:26
uTara #15 - Kue dari Swasta untuk Riset

uTara #15 - Kue dari Swasta untuk Riset

Tempo Institute mewawancarai Marendra Cahya Sadikin - Acting Executive Director - CCPHI. Marendra berbicara seputar riset yang dari perusahaan swasta, pendanaan, prasangka buruk pada swasta, hingga curhatan swasta dan CSO yang hanya dilibatkan di bagian ujung dalam proses pembuatan kebijakan publik.

Dengarkan pembahasannya bersama host Gita Putri Damayana.  Di uTara podcast dari Tempo Institute, menyajikan obrolan yang ringan tapi perlu didengarkan. Kita akan berbicara soal bangsa, bahasa atau apa saja. Di uTara kami mendatangkan pakar, tokoh publik, hingga awak redaksi TEMPO.

Nov 20, 201930:07
uTara #14 – Diserang Fans Drakor, Risiko Jurnalis
Nov 14, 201933:49
uTara #13 – Ben Laksana: Jadi Pendidik Jangan Netral

uTara #13 – Ben Laksana: Jadi Pendidik Jangan Netral

Ben Laksana berbicara soal pendidikan dan mempertanyakan keberanian kita berimajinasi. Peneliti dan pendidik di International University Liaison Indonesia ini menjadi tamu di podcast uTara episode 13. Bersama pembawa acara Gita Putri Damayana, Ben akan menceritakan pengalaman dan pandangannya soal pendidikan, kemanusiaan, hingga jadi ikan sarden tiap hari di dalam kereta.

Ben menilai kalau seorang pendidik jangan lah netral, sebagai pengajar kita harus memiliki keberpihakan, netral akan membentuk manusia yang tidak berpihak kepada apa pun, termasuk kepada ketidakadilan. "Justru saya ingin mendorong mahasiswa saya untuk berpihak pada kemanusiaan, dibanding untuk netral-netral saja."

Laki-laki yang aktif mengajar fotografi kritis di Arkademy Project ini juga mempertanyakan keberanian kita untuk berimajinasi soal kehidupan. "Kenapa sih kita gak memiliki imajinasi akan sebuah alternatif yang lebih memanuasiakan kita?" ucap Ben Laksana.

Ben Laksana mencontohkan, sebagai penumpang kereta KRL yang harus kerja dari jam 8 sampai jam 6 dan kadang pulang sumpek-sumpekan seperti ikan sarden, harus bertanya kenapa hidup seperti ini? Kenapa hidup kita gak bisa lebih baik dari ini? Apakah keadaan saat ini harus terima saja atau membayangkan keadaan yang lebih memerdekakan kita? Kenapa kita sangat tidak peduli dan tidak mampu untuk membayangkan sebuah alternatif hidup?

Dengarkan perbincangan lengkapnya di podcast uTara episode 13.

Oct 14, 201946:31
uTara #12 - Negara Kasih Jatah Buat Ormas?

uTara #12 - Negara Kasih Jatah Buat Ormas?

Pernah mendengar kalau pemerintah kini bisa memberi dana APBN kepada organisasi kemasyarakatan (ormas)? Ormas atau sering juga dikenal Nongovermental Organization (NGO) kini dapat memanfaatkan dana dari pemerintah untuk pengadaan barang atau pun jasa, salah satu yang menarik adalah pemerintah bisa menggunakan jasa penelitian dari ormas. Hal tersebut tertuang di Perpres Nomor 16 Tahun 2018.

Bayangkan deh, ormas pakai dana APBN atau APBD, hmm... produktif gak sih? Mampu gak sih ormas mengelola dana itu?

Dengarkan pembahasannya di podcast uTara episode 12 bersama host Gita Putri Damayana dan Sely Martini, peneliti dan pemerhati kebijakan publik.

Sep 27, 201931:00
uTara #11 – Bagaimana Tempo Memuat Sebuah Berita, Ketika Media Lain Tidak?

uTara #11 – Bagaimana Tempo Memuat Sebuah Berita, Ketika Media Lain Tidak?

Di podcast episode ini Qaris Tajudin mewawancarai jurnalis Majalah Tempo Stefanus Pramono. Pram menjawab pertanyaan kenapa Tempo menerbitkan berita yang tidak banyak dimuat di media lain? Bagaimana Tempo menelusuri sumber berita? Apa saja disiplin-disiplin kerja jurnalistik yang dilakukan?

Perbincangan ini direkam di Bulan Juni, setelah Tempo menerbitkan majalah dengan berita Tim Mawar dan Rusuh Sarinah. Dengarkan percakapan menarik ini, eksklusif hanya di podcast uTara dari Tempo Institute.

Sep 16, 201925:50
uTara #10 – Perbedaan Nyinyir dan Perangai Ilmiah, Serta Benang Merahnya dengan Kebijakan.

uTara #10 – Perbedaan Nyinyir dan Perangai Ilmiah, Serta Benang Merahnya dengan Kebijakan.

Inaya Rakhmani, Pengajar di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP, Universitas Indonesia.  Inaya akan berbicara soal perangai ilmiah. “Dari awal sistem pendidikan kita dirancang bukan untuk membentuk ilmuwan tapi untuk siap pakai untuk birokrasi atau (contohnya) kesehatan,” ujar Inaya.

Peneliti sosial dan humaniora ini juga mengucapkan bahwa perangai ilmiah adalah kebiasaan untuk selalu mempertanyakan sesuatu, rasa ingin tahu dan skeptis. "Jangan ikuti rasa takut, tapi ikuti rasa ingin tahu," tambah Inaya.

Apa bedanya nyinyir dan perangai ilmiah? Bagaimana hubungan perangai ilmiah dengan sistem pendidikan serta kebijakan pemerintah?

Dengarkan percakapan lengkap Inaya Rakhamani dan Gita Putri Damayana di #uTarapodcast eps #10.

Jul 25, 201942:38
uTara #9 – Kebijakan Berbasis Data Saja Bisa Salah, Apa Lagi Wangsit?

uTara #9 – Kebijakan Berbasis Data Saja Bisa Salah, Apa Lagi Wangsit?

Mayang Rizky, peneliti dari Lembaga Riset SMERU berbicara soal kebijakan pemerintah berbasis data/bukti. “Kebijakan yang berpijak data saja bisa salah, apa lagi yang tanpa data,” ujar Mayang. Ia menambahkan bahwa menyampaikan hasil riset ke pemangku kebijakan juga masih berkendala. Padahal hasil riset yang dilakukan oleh lembaga penelitian bisa memudahkan pemerintah dalam membuat kebijakan.

Lalu seberapa kuat publik menginginkan kebijakan yang berbasis data?

Dengarkan percakapan lengkap Mayang Rizky dan Gita Putri Damayana di #uTarapodcast eps #9.

Jul 09, 201932:57
uTara #8 - Kenapa Indonesia Tertinggal dari Korea dan Taiwan?

uTara #8 - Kenapa Indonesia Tertinggal dari Korea dan Taiwan?

uTara #8 - Chairil Abdini, Sekretaris Jendral Akademi Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) berbicara soal dana abadi dan solusi ideal pendanaan riset di Indonesia. "Bangsa yang mengusai sains dan teknologi itu bangsa yang maju," ujar Chairil membuka perbincangan. Ia kemudian memaparkan kisah empat negara, Korea, Taiwan, Malaysia, dan Indonesia. Keempat negara tersebut berada di bawah kependudukan Jepang saat perang dunia kedua tapi nasib pendapatan per kapita keempat negara tersebut berbeda. "Korea dan Taiwan investasi di bidang ilmu pengetahuan, sehingga membantu percepatan pertumbuhan ekonomi," tambah Chairil.

 Dengarkan percakapan lengkap Chairil Abdini dan Gita Putri Damayana di #uTarapodcast eps #8.

Jun 27, 201936:35
uTara #7 - Hijrah ke Suriah, Hingga jadi Ahli Ruqyah

uTara #7 - Hijrah ke Suriah, Hingga jadi Ahli Ruqyah

Wartawan Tempo Husein Abri Dongoran menemui orang Indonesia di Suriah. Husein menembus Raqqah, Suriah, ibu kota ISIS yang kini porak-poranda. Menemui simpatisan ISIS yang terlunta-lunta di kamp pengungsian. Bagaimana proses liputan perang yang dilakukan Husein? Dengarkan podcast uTara episode #7 yang dipandu oleh Qaris Tajudin dari Tempo Institute.

Jun 20, 201919:54
uTara #6 - Kebijakan Tanpa Riset, Kebijakan Tanpa Arah

uTara #6 - Kebijakan Tanpa Riset, Kebijakan Tanpa Arah

Tri Nuke Pudjiastuti Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berbincang bersama Gita Putri Damayana di podcast uTara episode 6. Nuke berbicara soal kebijakan publik yang ideal untuk dirancang dan dibuat. Salah satu syaratnya adalah keterlibatan publik dalam rancangan kebijakan, melalui riset yang memiliki data yang kuat sebuah kebijakan akan menjadi kebijakan yang menjawab permasalahan publik. Nuke juga menceritakan perjalanannya sebagai ilmuwan perempuan dan tantangannya.

Kalau penelitian yang sekadar meneliti akan berbeda dengan penelitian untuk kebijakan. Apa bedanya? dengarkan di #uTarapodcast eps #6.

Jun 18, 201937:37
uTara #5 - Tempo, berdiri di sisi mana?
Jun 12, 201932:52
uTara #4 - #ulasbuku Zucked: Gelagat Buruk Facebook

uTara #4 - #ulasbuku Zucked: Gelagat Buruk Facebook

Mardiyah Chamim, pendiri Tempo Institute menceritakan buku berjudul "Zucked" yang sedang ia baca. Kata Zucked sebenarnya pelesetan dari nama pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Mungkin juga pelesetan dari sebuah kata berbahasa Inggris, bisa menebak kata apa?

Mardiyah akan membahas buku tulisan Roger McNamee ini bersama podcaster uTara, Qaris Tajudin. Roger McNamee pernah menjadi investor di masa awal Facebook berdiri, tahun 2004 ketika masih startup kecil. Mark menemui Roger ketika Yahoo! tertarik untuk membeli Facebook, kala itu Mark meminta pendapatnya.

Tapi Roger kini malu telah menjadi bagian dari Facebook. Facebook yang ia rasa bersih dan tak bersalah, kini muncul dengan wajah buruk. Sebut saja sekandal cambridge analytica, fake news, hate speech juga privasi data. Lantas bagaimana facebook berhasil membuat penggunanya tetap kecanduan scrolling?

Dengarkan #uTarapodcast episode keempat dari Tempo Institute. 



May 24, 201916:41
uTara #3 – Di Jerman, Pembaca Ikut "Rapat Redaksi"

uTara #3 – Di Jerman, Pembaca Ikut "Rapat Redaksi"

 

Podcast uTara kedatangan tamu dari dapur redaksi Tempo. Bagja Hidayat, redaktur pelaksana investigasi di majalah Tempo, akan bercerita soal pengalamannya bertamu ke berbagai media besar di Jerman. Di episode uTara #3 – Di Jerman, Pembaca Ikut "Rapat Redaksi" ini Qaris Tajudin, Direktur Tempo Institute akan memandu podcast.

Bagja diundang oleh UNESCO untuk mengunjungi 14 kantor media di Jerman selama dua pekan di bulan Desember 2018. Ada banyak hal menarik yang bisa dipelajari, yang pertama adalah betapa independennya media-media di Jerman. Kedua soal bisnis media saat menghadapi distrupsi internet. Ketiga adalah kolaborasi investigasi, cara media di Jerman  melakukan kolaborasi untuk investigasi. Bagja juga menceritakan ada seorang wartawan Jerman yang ketahuan membuat berita palsu. Padahal media di Jerman sudah cukup ketat melakukan cek fakta secara internal juga eksternal.

Media di Jerman sangat independen dan tak tergantung pada yang lain. Bagja sempat berkunjung ke koran harian Die Tageszeitung berideologi kiri liberal. Die Tageszeitung awalnya adalah koran mahasiswa yang didirikan tahun 1970-an dan mendapat banyak pembaca. Tapi tahun 1990-an media ini terancam bangkrut. Lalu mereka mencari  jalan keluar supaya terlepas dari ancaman kebangkrutan. Kemudian mereka mendapatkan tawaran menyambung nyawa dari iklan wajib militer, padahal ideologi mereka antimiliter. Akhirnya iklan itu diterima, uniknya iklan "wajib militer" itu ditaruh bersebelahan dengan iklan "jangan ikuti wajib militer."

Pembaca media di Jerman juga diajak untuk kolaborasi dengan redaksi. Redaksi mengumpulkan aspirasi dari pembacanya, masalah apa yang ingin diangkat lalu diterbitkan menjadi liputan. Bahkan sampai ke tahap advokasi ke pemerintah lokal setelah hasil liputan terbit.

Ikhwal disrupsi, media cetak di Jerman justru tak mengalami disrupsi oleh media daring. Hal yang mengejutkan lagi jumlah cetak justru meningkat, terutama setelah kolaborasi dengan pembaca dilakukan dan liputan investigasi. Faktor lainnya juga kebiasaan membaca yang bagus di Jerman, masyarakat masih suka membaca media cetak. Bagja juga bercerita kalau pun membaca media online, umumnya mereka membaca berita yang berlangganan. Isi artikelnya berupa long form, artikel panjang yang mendalam, berbeda dengan berita online hard news yang mainstream di Indonesia.

Kira-kira apa lagi obrolan menarik lainnya?

Dengarkan #uTarapodcast episode ketiga dari Tempo Institute.

May 16, 201926:14
uTara #2 - Giliran Nelayan dan Petani Bicara Industri 4.0
Apr 24, 201949:32
uTara #1 - Kalau Ditumpuk, Hasil Penelitian Bisa Sampai ke Bulan
Apr 11, 201928:25
uTara eps 0 - Podcast dari Tempo Institute
Apr 11, 201900:14