Psikosomatik Dokter Andri
By Andri Psikosomatik
Psikosomatik Dokter AndriNov 05, 2022
Ingatan Kita Membuat Perilaku Kita
Media Sosial dan Saya : Simak Alasan Mengapa Saya Sering Deactivated Akun Medsos
Mengapa Asuransi Swasta Tidak Menanggung Biaya Ke Dokter Jiwa ?
Banyak pasien dan teman-teman mungkin bertanya mengapa ke dokter jiwa tidak ditanggung asuransi swasta? Bahkan di dalam form rawat jalan yang bisa digunakan ke dokter lain pun biasanya ada tertulis pengecualian untuk kasus psikosomatik/gangguan jiwa.
Simak jawabannya di dalam podcast ini, sejarahnya ternyata lumayan panjang.
Pikiran Yang Terus Aktif dan Terganggu Oleh Banyak Hal Adalah Penyebab Kecemasan Banyak Orang
Pikiran Yang Terus Aktif dan Terganggu Oleh Banyak Hal Adalah Penyebab Kecemasan Banyak Orang
Gembira Kok Malah Bikin Cemas? Peran Hormon Adrenalin Pada Gangguan Cemas
Gembira Kok Bikin Cemas? Peran Hormon Adrenalin Membuat Pasien Cemas Merasa Cemas Ketika Gembira
#aderenaline #hormon
GERD ANXIETY ITU BISA DISEMBUHKAN! PALING BANYAK KASUSNYA BERKAITAN DENGAN CEMAS (w/@kakagastro)
LEBIH SEDIKITKali ini saya diundang IG LIVE bersama dr. Kaka Renaldi, SpPD - KGEH seorang dokter ahli gastrointestinal yang sangat sering menemukan kasus GERD berkaitan dengan masalah kecemasan atau Anxiety. Akun IG @kakagastro adalah tuan rumah dari acara ini. #gerd #anxiety #GERDANXIETY #cemas #psikosomatik
Ikhlas Bukan Berarti Pasrah Tanpa Usaha : Cara Awal Mengobati Kecemasan adalah Menerimanya!
Salah satu mantra yang kerap saya ulang adalah Ikhlas Sabar dan Sadar. Bagaimana kita bisa belajar Ikhlas dan manfaatnya untuk mengobati kecemasan
#cemas #ikhlas #sabar #sadar
Saat Pulang Saat Jiwa Beristirahat
Mengenali Hubungan Yang Toksik dan Bagaimana Menghadapinya?
Hubungan yang toksik (Toxic Relationship) sering kali tidak dikenali dan dibiarkan. Latar belakang gangguan kepribadian seperti gangguan kepribadian "anti social" yang juga dikenal dengan perilaku psikopatik dan gangguan kepribadian dependen pada orang yang terjalin dalam hubungan bisa membuat hubungan makin rumit dan toksik.
#toxicrelationship
Ketika Akhirnya Kami Memutuskan Untuk Menginap Liburan
Cerita Pasien Cemas : Awal Mulanya Gejala Lambung Yang Bikin ke IGD Berulang
Kali ini saya berbicara dengan pasien cemas yang sering merasa lambungnya tidak nyaman sebagai gejala awal serangan panik yang membawanya ke IGD setiap kali serangan.
Cerita Pasien Cemas : Mengapa Pengobatan Bisa Sampai Bertahun-Tahun?
Kali ini saya berbicara dengan salah satu content creator di channel YouTube "Cerita Ola" tentang gangguan cemas yang dialaminya dan pengobatan yang sudah berjalan bertahun-tahun lamanya. Apa yang membuat pengobatan bisa begitu lama?
Bincang Dengan Mantan Pasien Gangguan Cemas Panik : Repotnya Bolak Balik IGD
Kali ini saya berbincang dengan Yudith salah seorang mantan pasien Gangguan Cemas Panik
Fobia Spesifik : Takut Terhadap Satu Hal Yang Irasional
Fobia adalah ketakutan irasional. Fobia spesifik adalah bagian dari gangguan cemas.
Fokus Pada Satu Titik, Hindari Multitasking Agar Tidak Mudah Cemas
Demam Panggung atau Fobia Sosial?
Penelitian dulu mengatakan bahwa 45% orang Amerika mengalami ketakutan saat berada di tempat umum dan menjadi pusat perhatian orang atau istilahnya Fobia Sosial. Apa sih bedanya dengan demam panggung biasa, atau malah itu sebenarnya Fobia Sosial. Simak berikut ini.
Membedakan Serangan Jantung dengan Serangan Panik
Banyak orang yang mengalami gejala serangan panik mengira dirinya mengalami serangan jantung. Ketahui perbedaan di antara keduanya.
Mengapa Bisa Mengalami Psikosomatik ?
Gejala fisik namun tidak ada kelainan organik dikenal sebagai kondisi psikosomatik. Banyak faktor terkait stres kehidupan sehari-hari baik yang disadari maupun tidak yang memicu kondisi ini. Pembahasan kali ini berkisara bagaimana orang bisa mengalami psikosomatik.
Bincang Dokter COVID-19 : Konspirasi, Insentif Dokter, New Normal dan Heboh Hoax di Medsos
Saya berbincang kembali dengan dr.Ardian Pratama, seorang dokter di Puskesmas Tanah Abang, DKI JAKARTA terkait perkembangan COVID-19. Dokter yang sudah meninggal karena COVID-19 ada 68 orang, kebanyakan dokter bedah dan psikiater, juga heboh medsos terkait konspirasi COVID-19, insentif dokter yang katanya besar karena COVID-19 sampai membuat banyak berita bohong terkait ini, sampai peran Bapak Anies Baswedan dalam penanganan COVID-19 di Jakarta.
Mengenal Apa Itu PreMenstrual Dysphoric Disorder ?
PMDD dialami oleh sekitar 2%-5% perempuan masa subur. Biasanya dialami menjelang 2-14 hari menjelang menstruasi. Jika mengalami lebih dari 2 kali siklus menstruasi, sebaiknya bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran jiwa atau psikiater.
Gejala dan Tanda :
Perubahan suasana hati Depresi atau perasaan putus asa
Kemarahan yang hebat dan konflik dengan orang lain
Ketegangan, kecemasan, dan lekas marah
Minat yang menurun pada aktivitas biasa
Kesulitan berkonsentrasi
Kelelahan Nafsu makan berubah
Merasa di luar kendali
Masalah tidur Kram dan kembung
Nyeri payudara Sakit kepala
Nyeri sendi atau otot
Hot flashes
Bagaimana Agar Bisa Menerima Pandangan Orang Yang Berbeda?
Apakah Penting Menjaga Kesehatan Jiwa, Seberapa Pentingkah Untuk Kehidupan Kita ?
Perbincangan saya ini merupakan hasil rekaman dari Webinar bersama dengan BerbagiCerita.id beberapa waktu yang lalu.
Kami membicarakan banyak hal terkait kesehatan jiwa dan gangguan jiwa yang bisa dialami oleh siapa saja.
Dampak PSBB Tidak Efektif, Siapkah Kita Menuju "New Normal" ?
Featuring : dr.Ardian Pratama
Sebenarnya kalau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) itu bisa sukses, maka seperti "Terapi Perilaku" pada umumnya dalam ilmu psikologi, akan tercipta suatu perilaku baru yang lebih baik daripada sebelumnya.
Pada saat ini, perilaku yang berkaitan dengan bagaimana hidup di masa pandemi Covid-19. Sayangnya PSBB buat sebagian masyarakat kita sepertinya tidak berhasil!
Lihat saja video-video dan berita yang tersebar terkait bagaimana masyarakat mengakali PSBB untuk mudik, berkerumun di keramaian, tidak takut desak-desakan di tempat umum, dan mengabaikan menggunakan masker yg benar.
Punishment atau hukuman untuk pelanggar PSBB sepertinya tidak cukup manfaatnya. Ketidakpedulian mereka lebih dominan daripada kesadaran untuk menjaga diri sendiri dan orang lain.
Dalam Ilmu Psikiatri sebenarnya ketika Terapi Perilaku dilakukan dengan baik oleh pasien maka akhirnya akan tercipta perilaku baru yang lebih adaptif dengan kondisi pasien.
Hal ini akan membuat kualitas hidup pasien sendiri akan meningkat. Walaupun kadang pada saat selesai terapi perilaku dilakukan, kognitif atau daya pikirnya belum paham benar mengapa perilakunya harus berubah, tapi perilaku baru yang lebih adaptif terhadap kondisi pasien sudah terjadi.
Hal ini sebenarnya sama dengan PSBB ini. Anjuran dan segala macam larangan telah diterapkan, namun sebagian besar masyarakat tidak paham mengapa harus pakai masker, menjaga jarak, dan #dirumahaja.
Mereka mungkin berpikir apa sebenarnya untungnya buat mereka dengan melakukan semua itu? Maka ketika dilonggarkan, semua aturan PSBB dilanggar! Artinya dalam hal ini PSBB bagi sebagian masyarakat telah gagal menjadi suatu proses Terapi Perilaku.
Hal yang saya khawatirkan dan sepertinya akan terjadi adalah ketika terjadi relaksasi PSBB ini maka "New Normal" yang diharapkan oleh pemerintah tidak akan tercapai karena perilaku masyarakat belum berubah, apalagi kognitifnya berkaitan dengan pandemi.
Mereka bisa lupa untuk menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan lebih sering jika banyak memegang sesuatu. Mereka akan menganggap pandemi sudah berlalu dan kita kembali seperti semula. Padahal kalau melihat grafik penambahan kasus sendiri di Indonesia sepertinya belum mengalami stagnasi tetapi cenderung terus bertambah.
Walaupun dari yang terinfeksi hanya 5% yang akan menjadi parah dan memerlukan perawatan intensif, namun jika yang terinfeksi jutaan manusia maka kita akan sangat kewalahan atau bahkan tidak sanggup merawat 5% orang-orang tersebut di rumah sakit-rumah sakit yang kita miliki karena kekurangan alat kesehatan dan ruangan yang baik.
Hal ini juga akan membuat penderita penyakit lain juga kesulitan untuk bisa berobat ke rumah sakit karena khawatir tertular karena mereka sendiri rentan.
Kalau ditanya mengapa bisa demikian? Mengapa PSBB tidak efektif mengubah perilaku masyarakat? Maka jawabannya bisa banyak. Dari tidak adanya solidaritas antara kita sebagai masyarakat, ketidakpedulian kita, rasa mau menang sendiri bisa jadi jawabannya.
Atau juga mungkin pandemi ini belum sepenuhnya dimengerti masyarakat tentang bahaya dan kemungkinan menularkannya walaupun setiap hari pemerintah hadir di media TV.
Bagaimana pendapat teman-teman, apakah yang membuat PSBB ini tidak bisa menjadi ajang pembelajaran untuk menghadapi "new normal"?
Salam Sehat Jiwa
Relasi Menolong Untuk Menumbuhkan Pribadi Yang Kuat (feat. dr. Rossalina Lili, Sp.KJ)
Kali ini saya berbincang dengan dr. Rossalina Lili, Sp.KJ, Psikiater, Fasilitator PRH Indonesia (pendamping pertumbuhan pribadi) yang berada di Vienna, Austria. Kita berbincang salah satu teknik konseling yang sangat bermanfaat untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Teman-teman bisa menghubungi dokter Lili lebih lanjut di email : helpingappointment@gmail.com atau Instagram dan Twitter @drrossalinalili
Konspirasi Di Tengah Pandemi : Pendapat Dua Dokter
Saya dan dr.Ardian yang bekerja di Puskesmas Tanah Abang membicarakan tentang Konspirasi yang meliputi Pandemi. Kami berdua hanya sekedar urun pendapat. Semoga bermanfaat.
Mencoba Berdaptasi Dengan "A New Normal Life"
Wawancara dengan JAK FM pada tanggal 11 Mei 2020 ini berbicara tentang bagaimana bisa beradaptasi dengan "A New Normal Life"
Belajar Mencintai Diri Sendiri Untuk Kesehatan Jiwa
Perbincangan dengan The Asian Parent Indonesia ini membahas tentang bagaimana belajar mencintai diri sendiri. Ada juga beberapa pertanyaan terkait dengan #selflove pada episode podcast kali ini
Terapi Mindfulness Untuk PSIKOSOMATIK
Perbincangan saya kali ini bersama Bening Lara dari Mindfulness Indonesia. Kita berdiskusi tentang Mindufulnes, praktek dan bagaimana gunanya untuk terapi psikosomatik
Apa Yang Perlu Dilakukan Di Pagi Hari Agar Hidup Lebih Bermakna
Salah Kaprah Network Marketing (Feat.dr Feby)
Potensi Terjadinya Cabin Fever di Masa Pandemi Covid-19
Perlukah Perempuan Bekerja ?
Perempuan bekerja memilik banyak tantangan, salah satunya mungkin bisa dari pasangan sendiri ketika dia sudah menikah. Saya dan istri saya Feby sedikit berbincang terkait dengan keputusan kami sama-sama bekerja walaupun istri bekerja dari rumah.
Pendidikan dan Pendidikan Kedokteran : Refleksi Hari Pendidikan Nasional
Saya bersama dr.Ardian Pratama kali ini berbincang tentang Pendidikan dan Pendidikan Kedokteran. Suatu survei yang saya lakukan di Twitter dan di YouTube komunitas saya minggu lalu mengatakan dari sekitar total 3000 responden yang menjawab mana yang lebih penting disediakan negara, Jaminan Pendidikan Tinggi atau Jaminan Kesehatan Penuh, ternyata lebih dari 81% mengatakan lebih memilih Jaminan Kesehatan Penuh. Apakah ini berarti Pendidikan dianggap tidak lebih penting daripada Kesehatan di Indonesia? Simak obrolan serius tapi santai kali ini.
Cerita Dari Karyawan Jadi Pebisnis (featuring dr. Feby)
Makna Berbagi dan Manfaatnya Untuk Kesehatan Jiwa
Berani Bermimpi, Berani Merencanakannya !
Mengenali Gangguan Cemas Sebagai Dasar Gejala Psikosomatik
Obrolan Santai Usir Kebosanan #dirumahaja
Andai Saya POSITIF COVID-19
Tanya Jawab Tentang Rapid Test dan Swab Test COVID-19
Bagaimana Stres Akan COVID-19 Bisa Sebabkan Psikosomatik
Apa Kata Dokter Puskesmas Terkait Wabah COVID-19?
Menjaga Kesehatan dan Kewarasan Jiwa Saat Wabah COVID-19
LGBT (fokus ke Homoseksual)
Belajar Berpikir Sehat
Berpikir Sehat itu perlu diupayakan. Kita tidak hanya bisa diam dan tidak melakukan apa-apa agar bisa berpikir sehat
Update Info Terkait Gangguan Cemas
Info terbaru ini saya dapatkan dari acara kongres dunia gangguan cemas di Wurzburg, Jerman bulan Oktober di tahun 2019 lalu. Semoga bermanfaat
KAPAN PASIEN CEMAS HARUS KE PSIKIATER/DOKTER JIWA?
Tidak semua orang yang mengalami gangguan cemas harus ke psikiater atau dokter jiwa. Ada beberapa kriteria untuk bisa berkunjung ke psikiater jika alami gangguan cemas.
Memberikan Pasangan Kemandirian Membuat Hubungan Tambah Mesra Lho!
Kemandirian bukan selalu berarti menjauhkan pasangan satu sama lain. Beberapa studi dan hasil pengalaman praktek para pakar di bidang kesehatan jiwa mengatakan bahwa memberikan pasangan ini kebebasan dan kemandirian membuat hubungan bertambah mesra. Simak ulasan berikut ini.
Macet, Stres dan Bagaimana Menghadapinya?
Apa Hal Yang Harus Dihindari Pasien Cemas/Anxiety
Ada beberapa hal yang harus dihindari saat pasien cemas masih dalam tahap pengobatan. Simak beberapa hal tersebut dalam podcast ini.