Enviro Podcast by HMTL ITB

"bersama zaidan, timo, dan fikry"

Berbagi sesuatu dari cerita, pengetahuan ataupun pengalaman merupakan hal yang marak dilakukan saat bertemu dengan orang-orang. Berbagi adalah proses kita juga untuk mengenalkan diri lebih dalam ke seseorang akan ketertarikan kita dan juga kenyamanan kita terhadap pendengar. Dulu, kita berada pada era pandemi, yang menyebabkan sulitnya proses berbagi cerita secara langsung. Namun sekarang keadaan sudah berubah, banyak kegiatan yang telah kembali dilakukan secara luring dan memudahkan kita untuk berbagi cerita. Walaupun demikian, seharusnya itu tidak memberhentikan kita untuk berbagi secara daring. Media daring tetap menjadi salah satu media untuk berbagi cerita baik dalam pandemi maupun tidak.

Pada podcast sebelumnya, kita sudah sedikit mendengar tentang keberjalanan IMTLI pada masa lalu dari Bapak Haryo Satrio Tomo dan Bapak Riza Oktavianus. Tapi, Divisi Ekstrakampus masih punya beberapa pertanyaan nih tentang IMTLI! Penasaran dengan kelanjutannya? Yuk, langsung dengerin Part II dari episode Renascent of IMTLI!

This is the first recorded evidence from 2045 ENVIRO Project. Listen to their warning if you care about life on Earth.

Kali ini, Divisi Ekstrakampus mendapat kesempatan berbincang-bincang mengenai keberjalanan IMTLI pada masa lalu dengan Bapak Haryo Satrio Tomo dan Bapak Riza Oktavianus. Kedua Narasumber tersebut merupakan para pengurus IMTLI pada masanya loh. Banyak sekali tantangan yang dihadapi dalam proses tesebut. Yuk, langsung kepoin podcast berikut ini!

Tahun ini, Tim Amandemen AD/ART HMTL ITB yang diinisiasi oleh BPA HMTL ITB 2021/2022 mau adain amandemen. Apa aja sih yang jadi concern mereka dan kenapa perlu diadakan amandemen? Yuk, kepoin episode kali ini!

Tiga tahun bukanlah waktu yang singkat untuk mengukir lembaran catatan perjalananmu di Teknik Lingkungan. Podcast Wisville K3L merangkum berbagai pengalaman dan cerita menarik dari sudut pandang wisudawan dalam menyelesaikan studi di tingkat 2, 3, dan 4. Pada kesempatan kali ini, wisudawan April yang diwakili oleh Kak Haris Faza Indrapta (TL'16) dan Kak Sabrina Farah S. (TL'16) akan membawa kita kembali mengenang masa-masa mengejar laporan praktikum, kuliah sambil menjadi BP, hingga bagaimana menyelesaikan PTL dan KP di masa pandemi. Semoga podcast ini dapat menjadi inspirasi kamu untuk tetap semangat dalam mengisi hari-hari di Teknik Lingkungan, selamat mendengarkan.

Dalam penyelenggaraan Ecoproject 2021, kami bersama panitia Ecopro tahun ini mengundang kak Nabilah Kushaflyki (TL'15) selaku founder dari Sadari Sedari, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang peningkatan kesadaran masyarakat mengenai sustainable fashion serta dampak-dampak lainnya dari industri pakaian dalam segi sumbangsih terhadap perubahan iklim. Pada kesempatan kali ini, Kak Nabilah akan membahas seputar industri fast fashion -- mulai dari proses pengadaan pakaian hingga hulu ke hilir, beberapa eksploitasi yang terjadi di dalamnya, elemen-elemen industri yang mendorong perubahan iklim, serta hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk menanggulangi masalah yang berkepanjangan ini.

Sebagai himpunan mahasiswa dengan disiplin ilmu yang mengedepankan kemaslahatan lingkungan serta hubungan dan dampaknya terhadap khalayak, HMTL ITB tentunya memiliki beberapa bentuk pengabdian masyarakat. Hal ini tentunya sangat terdampak dalam segi eksekusi setelah terjadinya disrupsi yang besar dalam bentuk pandemi COVID-19 selama satu tahun ke belakang hingga saat ini. Pada kesempatan kali ini, tim Enviro bersama dengan Reno Favian (TL'17) sebagai Kepala Departemen Kemasyarakatan HMTL ITB periode 2020/2021 berbincang dengan Farhan Firdaus (PL'17), sang ketua KKN Tematik ITB 2020 tentang agenda-agenda kegiatan yang tertunda dari kedua perspektif, alternatif pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh masing-masing pemimpin, dan juga rintangan yang dilalui selama pelaksanaan pengmas di kedua wadah.

Tidak terasa sebentar lagi HMTL ITB akan memiliki wajah-wajah baru di jajaran kepemimpinannya. Sebelum segala rangkaian pemilihan umum dimulai, tim Enviro dengan bantuan Ipeh (TL'18) dan Tepe (TL'18) akan mencoba mengenal lebih dalam sosok-sosok calon ketua himpunan dan senator HMTL ITB periode 2021/2022 dengan format yang ringan, seru, dan mengundang tawa. Bagi para pendengar yang penasaran dan ingin menggali pengetahuan tentang siapa sebenarnya calon stakeholder di HMTL tercinta pada waktu yang tidak lama lagi, kurang lebih satu jam perbincangan hangat yang disertai banyak gelak tawa, berbagai candaan ringan, dan trivia menarik ini sama sekali nggak patut untuk dilewatkan.

Perkenalkan, Seti, Advan, Werner, dan Sapta. Inilah Enviro Podcast edisi spesial Pemilu HMTL yang lain daripada biasanya.

Selamat mendengarkan!

Hampir tiga bulan telah berlalu sejak Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja ditetapkan sebagai bagian dari hukum di Indonesia dalam upaya transformasi lanskap bisnis di negara ini. Dikatakan terdapat berbagai implikasi negatif. Berbagai isu, analisis, dan ruang diskusi, ketika berita ini sedang hangat-hangatnya, dilontarkan dan diselenggarakan oleh para aktivis, pakar, serta pelajar yang peduli akan keberlanjutan lingkungan dan iklim di masa depan berkaitan dengan undang-undang kontroversial ini. Pada akhirnya, muncul satu dari banyak sekali kesimpulan: "Omnibus Law" bersifat membahayakan untuk keberlangsungan aksi iklim.  Apakah hal ini benar adanya?

Berita yang sudah lalu bukan berarti ditinggal terbenam jadi isu terdahulu. Dalam upaya menolak lupa, tim Enviro mengundang Audi Gusti Baihaqie, Co-Founder dan Director of Climate Change dari Environmental Law Society Fakultas Hukum Universitas Indonesia, organisasi untuk sekelompok mahasiswa hukum yang menggeluti perkembangan dan permasalahan di hukum lingkungan. Bersama dengan Muhammad Reza Rahmaditio (TL'17), akan didiskusikan pentingnya litigasi perubahan iklim, dampak dari penerapan UU Ciptaker terhadap climate action, serta berbagai implikasi dan upaya-upaya lain terkait kebijakan lingkungan di Indonesia.

Sekitar satu tahun yang lalu, tepatnya tanggal 20 September 2019, massa HMTL ITB bersama dengan berbagai komunitas aktivis lingkungan nasional menapaki jalan ibukota dalam usaha menyerukan bahaya dari perubahan iklim dan urgensi penindaklanjutan oleh pemerintah. Kegiatan ini sendiri merupakan bentuk dukungan dari gerakan Skolstrejk för klimatet yang disusun oleh Greta Thunberg dua tahun silam -- aksi mogok sekolah hari Jumat demi menuntut para pemimpin politik untuk bertindak dalam menghadapi perubahan iklim.

Pada kesempatan kali ini, kami mengundang K3M ITB 2020-2021, Nada Zharfania Zuhaira (TL' 16) sebagai inisiator partisipasi HMTL ITB dalam Global Climate Strike tahun 2019 di Jakarta. Dipandu oleh Annisa Gita Salsabila (TL' 17) sebagai moderator, Kak Nada sangat antusias menceritakan berbagai pertimbangan dalam keterlibatan HMTL ITB di Climate Strike 2019, perumusan mosi dan pernyataan sikap yang ingin dibawa, persiapan memimpin massa himpunan dan melakukan eksekusi di lapangan, hingga implikasi serta dampak dan harapan dari keterlibatan HMTL ITB pada aksi untuk iklim untuk saat ini dan di masa mendatang. 

Selamat mendengarkan!

Acara kaderisasi terpusat paling besar di Institut Teknologi Bandung sudah di depan mata. Oleh karena itu, tim redaksi Enviro tidak tinggal diam dan mengundang dua sosok petinggi Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa ITB 2020, Ariq Haikal (GD'17) dan Miranda Prima (FT'17), selaku Kepala Bidang Acara dan Kepala Bidang Materi dan Metode untuk berbincang bersama mengenai seluk-beluk dan wujud OSKM yang akan segera datang, persiapan-persiapan mereka dan panitia lainnya untuk menyambut maba sejauh ini, pengalaman merancang dan mengeksekusi berbagai kegiatan diklat selama masa pandemi, dan kisah-kisah menarik lainnya.

Ditemani Nabila Safitri (TL'17) sebagai host, para narasumber telah siap menjawab pertanyaan-pertanyaan ciamik dari massa HMTL ITB mengenai serba-serbi wadah kaderisasi tahunan termasif di Institut Teknologi Bandung. Selamat mendengarkan!