KUTU BUKU
By Izzuddin Hakim
Jangan khawatir jika kamu belum menguasai Bahasa Inggris atau ngak punya waktu untuk baca tuntas!
KUTU BUKU akan bantu kamu untuk dapat memahami isi bukunya.
KUTU BUKUJan 07, 2021
Being Human in the Age of Artificial Intelligence
Diskursus tentang AI mestinya tidak hanya melibatkan para pegiat teknologi dari Silicon Valley. Topik ini mesti masuk menjadi bagian dari diskusi publik, bahkan menjadi perhatian para pembuat kebijakan. Hal ini karena kajian tentang AI sudah tidak perlu lagi berkutat pada apakah ia memiliki dampak positif atau negatif bagi kehidupan manusia. Lebih jauh dari itu, pertanyaan yang perlu kita jawab adalah:
(1) apakah mungkin kita memberikan AI sebuah tujuan?,
(2) Jika bisa, tujuan siapa yang harus diakomodir?
(3) Dapatkah kita memastikan bahwa AI tetap dalam kendali manusia di saat ia menjadi lebih cerdas dari si pembuatnya?
Yuk ikuti bedah buku ‘Life 3.0: Being Human in the Age of Artificial Intelligence’. Agar pertanyaan-pertanyaan di atas bisa kamu jawab dengan memuaskan.
Bagaimana membaca (not to judge) seseorang
Perilaku seseorang itu sangat kompleks. So, bila kamu pikir hanya dengan melihat postur tubuh atau nada bicara, lalu kamu merasa sudah bisa prediksi perilaku orang tersebut, maka kamu sebenarnya hanya melakukan judgment.
Kamu sebenarnya belum benar-benar mampu membaca (reading) orang tersebut. Sayangnya, hal ini tampak lumrah terjadi di sekitar kita. Dengan judgement, bukannya pemahaman, justru kesalahpahaman yang timbul.
Nah, buku “Reading People” yang kami bedah di podcast kali ini mengajarkan kita untuk memiliki skill yang dibutuhkan agar kita bisa reading (not judge) orang-orang di sekitar kita.
Enjoy the podcast!
Tips Mengatur Emosi di Tempat Kerja
Hal ini cenderung kita iyakan dan kita anggap normal.
Padahal, apa iya kita sebagai manusia bisa mengabaikan sama sekali perasaan kita di tempat kerja? Pasti ngak bisa! Dan hal ini justru lebih normal. Bahkan melibatkan perasaan kita dalam hal apapun, termasuk bekerja, lebih sesuai dengan kodrat kita sebagai manusia.
Jadi, hal yang perlu dilakukan di tempat kerja bukan mengabaikan perasaan sepenuhnya dan menjadi 'super profesional' yang akhirnya memaksa kita keluar dari kodrat sebagai manusia. Di sisi lain, kita juga gak boleh selalu baper. Hal itu ngak sehat juga untuk jiwa kita.
Nah, di buku "No Hard Feeling" ini, kita akan bahas bagaimana kita mengelola perasaan kita di tempat kita bekerja.
Enjoy!
Seni Berpikir Kritis
Seni Mengelola Uang yang Wajib Kamu Tahu
Buku The Psychology of Money baru terbit bulan September 2020 kemarin. Bila buku-buku tentang finansial kerap kali membahas uang dari perspektif angka dan akumulasi, maka buku ini memberikan perspektif berbeda.
Bagi Housel (2020), mengelola keuangan bukan melulu pembahasan matematis, namun lebih pada aspek psikologis. Itu yang tak banyak kita sadari. Membaca buku ini akan menyadarkan kamu.
Selain itu, dalam buku ini kamu akan memperoleh pemaparan yang cukup counterintuitive:
1. Cara untuk Getting Rich beda banget dengan cara untuk Staying Rich
2. Kekayaan Bill Gates dan beberapa billionaire lainnya bukan semata dari kerja keras, tapi lebih banyak karena keberuntungan.
3. Warren Buffet rupanya tidak sekaya yang kamu bayangkan.
Penasaran, yuk simak review nya!
Apa yang Salah dengen Cara Berpikir Kita?
Perubahan dalam hidup kita dimulai dari perubahan cara berpikir. Itulah yang menjadi argumen utama dalam buku berjudul 101 Essays that Change the Way You Think karya Brianna Wiest.
Lantas, perspektif apa saja yang perlu kita ubah agar perubahan ke arah yang lebih baik dapat terjadi dalam hidup kita?
Sambil WFH, yuk kita simak ulasannya!
Wanita dan Terorisme. Adakah hubungan?
Di episode kali ini, konten yang kita diskusikan dalam Book Review beda dengan yang sebelum-sebelumnya. Umumnya kita bahas tentang personal development, kini kita masuk ke pembahasan yang rada akademis alias serius. Hehe
Di sini kita bahas isu terorisme dari perspektif gender, satu pandangan yang tidak banyak diperhatikan karena selama ini kita lihat kasus-kasus terrorisms dari sudut pandang sosioekonomi dan ideologi.
Selamat menikmati diskusinya!
Mencintai Ketidaksempurnaan dengan Cara yang Sempurna
Hi Gen Millennials Indonesia
Pernah ngak tiap hari kamu bawaannya kesel mulu karena yang ideal/perfect menurutmu tidak kamu lihat di pasanganmu, rekan kerja, termasuk dalam dirimu sendiri.
Banyak loh orang yang ngelihat retak pada sebuah kaca itu sebagai aib. Tapi ada juga yang ngelihat hal itu sebagai keunikan tersendiri. Apa yang menurut orang lain aib atau kekurangan dilihatnya sebagai keindahan dengan penuh apresiasi dan kekaguman.
Itulah Wabi Sabi. Wabi Sabi adalah cara pandang dimana “you love the imperfections in yourself and in others perfectly” alias mencintai ketidaksempurnaan dalam dirimu dan orang lain dengan sempurna.
Read - Discuss - Inspire
Atomic Habits: Hal Kecil yang Memberikan Hasil Maksimal
Hi Gen Millennials Indonesia
Kita semua tentu punya mimpi besar yang ingin kita raih. Namun, kata-kata motivasi, dan seminar mahal dari para motivator belum juga membuat kita beranjak lebih dekat dengan mimpi kita itu. Bagaimana bila selama ini kita sebenarnya ‘tertipu’ dengan cara-cara pengembangan diri oleh mereka yang menyebut dirinya sebagai motivator?
Faktanya, kalian tak butuh motivasi, pesan inspiratif maupun kisah heroik para motivator yang kadang sebenarnya hanya dibuat-buat untuk dapat meraih mimpi. Yang anda perlukan hanya mengaplikasikan konsep ‘atomic habits’ dalam buku ini.
Apa itu konsep atomic habits? Bagaimana ia dapat membantu kita meraih tujuan dalam hidup?
Jangan lewatkan bedah buku "Atomic Habits: Tiny Changes Remarkable Results" bareng @izzuddin_alhakimi.
Mari buka wawasan dengan buku!
Read, discuss, inspire!
Seni Bersikap Masa Bodoh
Bukan buku baru sih, tapi tetap relevant utk dibahas. Apalagi di kondisi saat ini, dimana tak sedikit orang depresi karena komentar netizens. Buat yang udah pernah baca, kuy buka lagi buku karya Mark Mansion yang satu ini!
Read, Discuss, Inspire!
7 Kebiasaan Orang Hebat
Hi Gen Millennials Indonesia,
Mungkin kalian termasuk dari mereka yang gemar baca buku-buku self-development tapi belum juga berubah menjadi individu yang lebih baik?
Hal ini bisa jadi karena buku-buku yang kalian pernah baca hanya melulu soal "the personality ethic", bukan "the character ethic”.
Dalam buku The 7 Habits of Highly Effective People, kalian akan mendapatkan paradigma baru tentang konsep "the character ethic” yang kalian bisa aplikasikan untuk menjadi individu yang lebih baik.
Kalian tak perlu baca tuntas bukunya. Cukup pantengin podcast ini. Jangan sampai kalian gak tahu isi dari buku yang sudah dicetak lebih dari 25 juta eksemplar ini!
Read-Discuss-Inspire
Rahasia Hidup Bahagia dari Jepang
Hi Gen Millennials Indonesia
Tahukah kamu bahwa Okinawa di Jepang adalah pulau dengan penduduk berusia paling langgeng di dunia? 24.5 persen penduduk di sana berusia di atas 100 tahun loh. Setelah diamati, rahasia di balik usia panjang mereka adalah konsep IKIGAI. Sayangnya, konsep ini belum banyak menjadi perhatian dalam dunia psikologi di barat maupun ataupun di luar Jepang.
Apa itu konsep IKIGAI, dan bagaimana ia dapat diaplikasikan dalam kehidupan kamu sebenarnya sudah dibahas tuntas dalam buku IKIGAI: The Japanese Secret to a Long and Happy Life.
Masalahnya, buku setebal 200 halaman tersebut ditulis dalam bahasa Inggris, dan kamu nggak ada waktu buat baca bukunya sampai tuntas. Iya kan?
Tapi tenang aja, kamu tetap bisa kuasai konsep IKIGAI hanya dengan pantengin podcast ini. Jangan sampai kamu lewatkan kesempatan untuk tahu rahasia hidup langgeng penduduk Okinawa ini!
Read-Discuss-Inspire