Jam Makan Siang (JMS) Project

Ingat lirik "Naik kereta api tut... tut... tut..."? Lirik ini adalah bukti bahwa dari kecil kita diajarkan untuk menggunakan Transportasi Umum. Pada episode ini, rekan-rekan JMS membagi pengalamannya tentang manis-getirnya transportasi umum Indonesia juga perbandingan dengan transportasi umum di negara lain.

Episode art: antara

Opening song: tiktok @iniganti

Closing song: tiktok @zulfikar_basyaiban

Setelah satu tahun lebih JMS Podcast kembali lagi!!!

Kali ini rekan-rekan JMS (Aji AKA Joji, Ndok dan Jep) diserang hasrat nostalgia ingin menonton aksi Kotaro Minami yang karena percobaan Gorgom diubah menjadi Ksatria Baja Hitam. Setelahnya mereka membahas kesan-pesan dari episode pertama Ksatria Baja Hitam. 

Durasi episode kali ini lumayan cepat, karena orang yang ngurusin JMS podcast sadar dan sudah instrospeksi bahwa waktu para pendengar lebih baik digunakan untuk kegiatan yang lebih berguna daripada digunakan mendengar JMS Podcast, terutama episode-episode sebelumnya yang bisa sampai 1 jam lebih. Atas dasar pertimbangan tersebut JMS ini cuma bentar doang 20 menitan sajah, dengerin yuks! Kasian teman-teman JMS yang udah ngobrol dan yang udah ngedit.

Episode 1 Ksatria Baja Hitam dapat ditonton di tautan Youtube berikut https://www.youtube.com/watch?v=mVDcjlA_sz4&t=1301s

Lagu penutup pada Episode ini adalah karya dari channel Youtube fluxcup institute https://www.youtube.com/watch?v=IXh8rPZwzV4 

Episode Art Source: https://www.imdb.com/title/tt0156213/

"Malu aku malu...
Pada semut merah...
Yang berbaris di dinding...
Menatapku curiga...
Seakan penuh tanya...
"Sedang apa di sini?"...
"Menanti terwujudnya kemerdekaan bagi segala bangsa dan terhapusnya penjajahan di atas dunia karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan" jawabku.

Pada episode JMS ini kita akan membicarakan percintaan di masa sekolah.  JMS kali ini akan dipandu oleh Aji yang memulai debutnya sebagai host JMS yang ceria, serta turut menampilkan: Maudy, sang primadona sekolah; Ririh dan kisah cinta segi tiganya; Icha dengan kisah cinta dan bullynya; Tasha tentang orang tuanya dan dirinya yang galak; Arwi yang membagikan apa itu definisi "lemes" dalam bahasa gaul dan penempatannya pada konteks kalimat; serta Aji yang mengencani 3 generasi cewek paskibraka; dan kawan-kawan lainnya.

Konsep materi episode ini disusun oleh Icha dan Arwi. Komen dan kritik dapat disampaikan di instagram @jms.project.

Selamat bernostalgia.

Episode art source: 

Arizal (Sutradara). (1979). Gita Cinta dari SMA.

Messakh. Obbie (Penyanyi & Pencipta Lagu). (1987). Kisah Kasih di Sekolah  

Pada episode kali ini Podcaster JMS Project melanjutkan obrolan dari episode podcast selanjutnya yang karena sesi rekamannya terlalu lama akhirnya dibagi menjadi dua episode podcast. Memang sesungguhnya membahas kenakalan jauh lebih seru dari membahas tentang pelajaran, tapi bukan berarti episode kali ini kalah seru, bahkan episode ini akan membangkitkan kenangan nostalgia ketika belajar dan dapat nilai jelek adalah masalah paling serius di hidupmu.

Selamat bernostalgia!

Episode JMS Project kali ini membahas kenakalan dan kekonyolan di masa sekolah. Episode ini special karena menampilkan host baru dan narasumber-narasumber terpercaya yang mayoritas mengaku tidak nakal (secara relatif - tergantung lingkungan dan konteks jaman) sbb:

1. Tasha (Tacong) - Host: "gua nakal banget enggak sih, taat juga enggak" (ujar host podcast yang pernah ditendang oleh orang tuanya karena kenakalannya).
2. Icha: "aku di tengah-tengah, nakal juga enggak, taat aturan dan berprestasi juga enggak" (andai korban-korbannya mendengarkan podcast ini).
3. Ndok: "pada dasarnya aku orangnya taat dan tertib" (kecuali pada satu tahun ajaran masa SMA).
4. Mita: "gua anaknya ga bisa mematuhi aturan tapi ga nakalnya juga karena banyak yang lebih nakal"  (tegas Mita yang cita-citanya musnah karena kenakalannya).
5. Zira: "aku tuh anaknya taat peraturan gitu" (Di podcast ini Zira cuma komen saja dan tidak cerita apa-apa,  mungkin karena Zira adalah siswi teladan atau mungkin host kita lupa menanyakan kenakalan Zira).
6. Aji: "gua si taat banget sama aturan sekolah" (cerita aji di-cut editor karena relatif jinak dan karena aji tidak bercerita soal kenakalan tapi bagaimana dia jadi korban ditinggal temannya), maap ji.
7. Ririh (bintang tamu statistika yang akan membawakan hasil survey): "aku ada bibit nakal, tapi lingkungan menyelamatkan" (pungkas seorang ibu yang sewaktu remaja memiliki poster bergambar lima pria yang tidak bercelana).
8. Gita (silent listener) : tidak ada suaranya di podcast ini. Selesai ngerekam podcast, beliau ngajakin main Among Us.
9. Jefrey: ikutan sharing cerita, namun karena keterbatasan durasi dan suaranya dipandang jelek oleh editor maka bagian ceritanya di-cut. 

Konsep materi episode ini disusun oleh Ica dan Arwi. Komen dan kritik dapat disampaikan di instagram @jms.project. 

Selamat bernostalgia

Lockdown-lockdown seperti sekarang ini enaknya bikin podcast. Didera hambatan koneksi internet yang tidak stabil dan microphone yang seadanya para personil JMS Project kembali bertemu secara virtual dan memperbincangkan Drama Korea (Drakor), bagaimana masing-masing personil terjerumus Drakor, rekomendasi Drakor di berbagai genre, dan manfaat Drakor bagi personil JMS Project. 

Episode kedua ini menghadirkan 4 narasumber ahli: Ririh, Arwi, Icha dan Febrian, dan 2 narasumber newbie Zyra dan Jefrey . Turut hadir pula Mita dan Bapak Handoko, pendiri JMS project, yang keduanya tidak berkontribusi cuma ikut dengerin 6 narasumber ngobrol, katanya mereka menolak ikut berdiskusi karena kurang paham Drakor.

Bermodalkan dengan sumber daya manusia dan peralatan yang seadanya, episode pertama JMS Project kali ini membahas hal-hal yang bersifat supranatural, klenik dan mistis. 

Episode pertama ini menghadirkan 5 narasumber terpercaya: Zyra, Arwi, Mita, Uci, dan Jefrey yang bercerita tentang pengalaman dan pandangan mereka mengenai fenomena supranatural. Turut hadir di balik layar, Yang Terhormat Bapak Handoko, pendiri JMS project, merangkap pengarah gaya, penanggung jawab logistik, sound technician, desainer logo, sekaligus Ketua Dewan Pengurus JMS Project.