Jun Noenggara

Sundanese ethnic Instrumental "Taman Harieum," by Jun Noenggara. Sebuah tembang (lagu) klasik West Java (Sunda) yang menceritakan tentang sebuah "taman" yang kehilangan keindahannya karena tidak mendapatkan perawatan yang baik dari penghuni "taman" tersebut. Jun Noenggara (JUNAEDI) Alamat: Kampung Gedong Gang PLN, RT 04 RW 01 No. 53, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, INDONESIA, Kode Pos 16620

Jun Noenggara: Senandung ini berkisah tentang pertemuan seseorang dengan kekasihnya yang telah pergi menghadap Ilahi dalam sebuah mimpi. Kesepian terasa sangat mencekam di tengah malam ketika mimpi itu berakhir. *** Jun Noenggara (Junaedi) Kampung Gedong Gang PLN No. 53 RT 004 RW 001 Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, INDONESIA, Kode Pos 16620

Puisi ini ditulis setelah KAMI mendeklarasikan diri sebagai gerakan moral untuk perbaiki negeri. Denar-dengar.... Ah, sudahlah! Aku tak mau denar-dengar lagi. Aku ingin melihat-lihat sendiri, aku ingin mengamati biar tidak menjadi friksi dalam hati. Bukankah setiap kita punya penglihatannya sendiri? *** Jun Noenggara. Kampung Gedong RT 004 RW 001 No. 53. Desa CIAMPEA, Kecamatan CIAMPEA, Kabupaten Bogor. Kode Pos 16620

... Aku bagaikan seorang pemburu. Mengejar-ngejar bayanganmu yang kurindu. Melepas seribu peluru, melesat ke langit biru....*** Jun Noenggara [Junaedi] - Kampung Gedong Gang PLN RT 004 RW 001 No. 53, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Kode Pos 16620

Sebuah puisi bukanlah ayat-ayat kitab suci yang diwahyukan kepada para nabi. Pada setiap kata kalam Ilahi mengandung makna yang nyata atau arti yang tersembunyi. Butuh intelektualitas yang tinggi untuk mengungkapkan makna kebenaran sejati. Sebab kebenaran bagi para penghuni bumi banyak kali terbagi-bagi dan menjadi nisbi.... *** Jun Noenggara [Junaedi] - Kampung Gedong Gang PLN RT 004 RW 001 No. 53, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Kode Pos 16620

Sejak kapan kita saling mencinta? Sejak Adam berangkat remaja. Ingin mencium wanginya Hawa. Kembang surga yang terus dicipta.... ***Jun Noenggara [Junaedi] - Kampung Gedong Gang PLN RT 004 RW 001 No. 53, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, I N D O N E S I A, Kode Pos 16620

tempatnya berpijak ranting-ranting kering nasibnya bergantung di sana di ladang-ladang sisa sawah-sawah berubah menjadi pabrik*** Jun Noenggara [Junaedi] - Kampung Gedong Gang PLN RT 004 RW 001 No. 53, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Kode Pos 16620

Ingin menjadi pejabat tinggi biar banyak orang yang berkhidmat, tidak sedikit tentu modalnya. Ujung-ujungnya banyak korupsi. Akhirnya masuk ke bui. Yah, begitulah ceriteranya*** Jun Noenggara [Junaedi] - Kampung Gedong Gang PLN RT 004 RW 001 No. 53, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Kode Pos 16620

Hidup adalah kekayaan yang bernilai maha tinggi. Sebab segala yang kita miliki menjadi tidak berharga sama sekali ketika kita suda mati*** Jun Noenggara [Junaedi] - Kampung Gedong Gang PLN RT 004 RW 001 No. 53, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Kode Pos 16620

Kisah cinta kita adalah kisah cinta yang sangat luar biasa. Kita adalah satu-satunya pasangan yang tidak dihadapkan pada berbagai pilihan, pada berbagai persyaratan. Kuterima kamu apa adanya dan kau terima aku sebagaimana adanya. Begitu sempurna, karena cinta kita dibina dan dirancang untuk membangun peradaban dari awal hingga akhir zaman*** Jun Noenggara Our Love Story Rain has created. Then the earth became colored with life. Then Adam and Eve came down. That's what we are as parables. And we met in a park A thousand stories of love have been written. The love story about Rama and Sinta is a love story filled with doubts about purity. For Sinta, love is suffering, being exiled to the wilderness, raising children alone. Later, when the children were grown, a burning grudge was poured out against his father who had wasted the loyalty of his mother's love. Bloodshed is inevitable. Unable to accept the sad reality, the goddess prefers to die in the crush of the earth. The love story of Roro Jonggrang and Bandung Bandawasa filled with tricks and intrigue. Don't want to be edited by her father's killer, so love is only used as a trap. He asked Bandawasa to do two things that were impossible to solve overnight, digging Jalatunda well and building a thousand temples. When the trap is finally revealed, love turns to rage. And the beautiful slender girl was finally cursed to become a statue of Durga, to become mere temple decoration. And Dayang Sumbi was forced to fight magic powerfully with her son Sangkuriang to break the forbidden love rope presented in the Sasakala story. Thus, the taste of love is told. Described as cultural knots. Our love story is a very extraordinary love story. We are the only couple not faced with choices, to all kinds of conditions. I accept you as you are and you accept me as is. So perfect. Because our love is built and designed to build civilization from the beginning to the end of time. Kampung Gedong Ciampea - Bogor September 2020 --- Jun Noenggara [Junaedi] - Kampung Gedong Gang PLN RT 004 RW 001 No. 53, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Kode Pos 16620

Senandung MATAHARI adalah sebuah lagu yang dikonversi atau dimusikalisasi dari sebuah puisi yang berjudul MATAHARI. Semoga dapat menjadi selingan hiburan dari hingar-bingarnya berbagai jenis seni yang ada.

Senandung Matahari
by Jun Noenggara: -Dan akhirnya kereta itupun pergi
-Membawa matahari meninggalkanku sendiri
-Dan mendung pun yang kelam
meliputi malam
-Dan bulan pun sendiri tenggelam di lembah sunyi

-Dan hujanpun turun dan semakin deras
-Jejakmu pun hilang hanyut dalam melodi penuh misteri

(Begitulah saat engkau pergi
-Hati sunyi tak bertepi
-Kumencari hingga ke ujung bumi
-Namun engkau tetap misteri)
-Dan bila kau kembali bersamaku lagi
-Betapa kuncup bunga mekar dan berseri-seri
-Dan burung-burung pun riang bernyanyi
Kasih sadarilah itu semua adalah bisik hatiku
-Betapakah sepinya sejak engkau pergi
-Aku rindu sekali rindu bersamamu lagi.
"Betapa sepi ketika engkau pergi
-Aku rindu sekali -Rindu berbincang dari hati ke hati, dari hari ke hari" Jun Noenggara [Junaedi] - Kampung Gedong Gang PLN RT 004 RW 001 No. 53, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Kode Pos 16620

Sajak Aku Rindu Kepadamu mengisyaratkan kerinduan seseorang kepada seorang bidadari yang disugesti dalam mimpi-mimpinya. Sajak ini adalah karya Jun Noenggara [Junaedi] - Kampung Gedong Gang PLN RT 004 RW 001 No. 53, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Kode Pos 16620

Mung Anjeun Nyalira (Only You) sebuah "hariring" (my hum) seorang lelaki yang mengharapkan cinta dari seorang wanita yang cantik, supel, sopan, dan begitu baik hatinya. Namun ternyata di kemudian hari dia tahu bahwa wanita tersebut telah bersuami. Oh, putuslah harapan cintanya.*** Jun Noenggara [Junaedi] - Kampung Gedong Gang PLN RT 004 RW 001 No. 53, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Kode Pos 16620

Sebuah tembang (lagu) klasik etnik Sunda. Lagu ini bercerita tentang kerinduan seorang pria terhadap sang kekasih yang telah lama menghilang dan seringkali hadir di dalam mimpi-mimpinya. Lagu ini diciptakan dan dibawakan oleh Jun Noenggara [Junaedi] - Kampung Gedong Gang PLN RT 004 RW 001 No. 53, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, 𝘐𝘕𝘋𝘖𝘕𝘌𝘚𝘐𝘈, Kode Pos 16620

Sajak ini adalah pemenang juara pertama dalam lomba menulis puisi yang diadakan oleh Mazaya Publishing House pada bulan Juni 2015 yang kemudian pada bulan Juli 2015 diterbitkan dalam sebuah buku kumpulan puisi yang berjudul "Unconditional Love. " Sajak ini ditulis dan dibacakan oleh Jun Noenggara [Junaedi] - Kampung Gedong Gang PLN RT 004 RW 001 No. 53, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Kode Pos 16620

BIARLAH. Music Arrangement: Novan Bisono. Biarlah engkau pergi. Biar aku sendiri lagi. Biar harapanku musnah. Ingin hidup bersamamu kasih. Biarlah hari berganti. Malam sunyi mencekam. Biar mimpi indah berakhir. Esok mentari 'kan bersinar lagi. Biar, biarlah engkau pergi. Kau goreskan sepi di hatiku ini. Biar, biarlah kusendiri lagi. Kusadari engkau bukanlah milikku. Biar kau kembali saja kepadanya sayang. Dia yang menantikanmu. Dengan cintanya. Biarlah hari berganti. Malam sunyi mencekam. Biar mimpi indah berakhir. Biarkan mentari bersinar lagi.*** Jun Noenggara [Junaedi] - Kampung Gedong Gang PLN RT 004 RW 001 No. 53, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Kode Pos 16620