Skip to main content
PSK (Pada Suatu Ketika)

PSK (Pada Suatu Ketika)

By Andreas Adinata

PSK atau pada suatu ketika adalah sebuah podcast channel oleh Andreas Adinata (Aan), yang dimana hostnya yang unik satu ini akan menceritakan kejadian-kejadian menarik di hidupnya. ig: @pskpodcast twitter: @_andreasadinata email: pskpodcast@gmail.com
Available on
Apple Podcasts Logo
Castbox Logo
Overcast Logo
Pocket Casts Logo
RadioPublic Logo
Spotify Logo
Currently playing episode

Bersosialisasi Ala Makhluk Sosial

PSK (Pada Suatu Ketika)Jun 01, 2020

00:00
23:30
Arah yang Salah

Arah yang Salah

@andreasadinata berbagi cerita mengenai dirinya yang menemukan arti sebuah hubungan dengan orang-orang terdekat di hidupnya.

Mar 01, 202334:14
Normalisasi Selingkuh (?)

Normalisasi Selingkuh (?)

Sering terdengar chit-chat tentang kencan para manusia yang engga harusnya barengan, katanya “ah udah biasa mereka-mah jalan bareng” padahal keduanya sama-sama udah punya pasangan
atau “oh udah biasa kok di kantor itumah kalo si bos jalan sama anak buahnya”

“UDAH BIASA” ini toxic banget, geregetan bgt kita pingin mengedukasi mereka yang menormalisasi perselingkuhan. Lewat episode kali ini, bareng @strooberi kita mau cerita pengalaman dia, cerita orang lain dan juga keresahan kita soal normalisasi perselingkuhan ini.

Hai yang lagi jadi korban perselingkuhan, hai juga pelaku perselingkuhan…coba dengerin deh, walaupun banyak haha hihi-nya semoga pesannya tersampaikan, hidup bukan melulu tentang senang-senang.
Dec 08, 202158:33
Dating When You Ain't No Straight

Dating When You Ain't No Straight

Masih di dalam dunia “dating”, kali ini @andreasadinata mengundang salah seorang teman lama-nya (@yakiterri) untuk membahas topik serupa tapi tidak sama. Episode kali ini teruntuk kalian yang penasaran gimana sih dating life in a non-heterosexual couple. Di sini kita membahas mulai dari segi drama, sex, the struggle of looking for a long-term relationship, beliefs, culture, and even…… the Grafenberg Spot.

Warning: potentially to be one of the most explicit contents we’ve ever had.

Nov 11, 202101:02:15
Perundungan

Perundungan

@andreasadinata berbagi kisah mengenai kenangan buruk di bangku sekolah bagi dirinya maupun orang sekitarnya.

Nov 03, 202124:40
Siuh

Siuh

Jelangkung Jelangkung
Di sini ada pesta
Pestanya kecil-kecilan
Datang tak dijemput
Pulang tak diantar

Podcast kali ini bercerita mengenai pengalaman pahit @andreasadinata bersama temannya @qorifazayanti (Host: Random Talks by Qori) dalam menghadapi kerasnya "dating life" setelah perkuliahan.

Oct 06, 202152:52
Rentan

Rentan

Tidak semua sesuatu yang rentan akan kegagalan itu buruk karena tanpa kegagalan kita tidak akan pernah belajar.
Apakah selamanya menjadi "kuat" karena sebenarnya kita tidak pernah membuka diri dan mencoba sesuatu yang baru itu baik? Atau.... Justru.... sebaliknya? Tidak pernah berani untuk melakukan sesuatu.
Podcast kali ini membahas tentang "vulnerability" yang banyak dari kita berpikir bahwa "being vulnerable" adalah wujud dari sisi lemah kita.
Aug 04, 202122:35
Miskram.... Tapi Direncanakan

Miskram.... Tapi Direncanakan

Sebuah cerita mengenai kehamilan diluar nikah, kesiapan diri, pilihan, dan emansipasi wanita

Jul 23, 202126:35
Alterasi yang Tak Kunjung Henti

Alterasi yang Tak Kunjung Henti

Dunia terus berputar.

Kita yang sekarang belum tentu kita di masa depan.


Setiap orang mengalami perubahan setiap saat.

Baik melalui pengalaman manis maupun pengalaman pahit

Baik lewat tangis maupun tawa.

Berubah menjadi lebih baik? Belum tentu.

Berubah menjadi lebih buruk? Belum tentu.


Apalah arti hidup jika kita tidak berubah?

Karena dalam hidup tidak ada yang bisa lari dari proses pertumbuhan.

Bertumbuh menjadi lebih baik? Belum tentu.

Bertumbuh menjadi lebih buruk? Belum tentu.

Jul 01, 202121:39
Ketidakamanan Finansial

Ketidakamanan Finansial

Podcast kali ini membahas tentang permasalahan @andreasadinata dalam menghadapi masalah "financial insecurities", bagaimana dia mengatasinya, dan menemukan pandangan hidup baru

Jun 18, 202124:30
Pilihan Hidup

Pilihan Hidup

Podcast kali ini membahas tentang "quest" generasi milenial dalam menemukan "passion" mereka baik di masa-masa sekolah maupun selepas kelulusan.

Fun fact: Your host had changed his major at least 3x to find what he really liked, and yet he still wasn't sure if it was his "passion" :)

Apr 29, 202123:05
Body Positivity

Body Positivity

Body positivity is a social movement initially created to empower overweight individuals, while also challenging the ways in which society presents and views the physical body. The movement advocates the acceptance of all bodies regardless of physical ability, size, gender, race, or appearance.

Dimanakah batas ideal tubuh seseorang? Apakah setiap orang harus memiliki badan layaknya bintang-bintang Holywood? Dimana letak permasalahan Millennials dan body insecurities?

Feb 25, 202123:23
Catch Up

Catch Up

Mini episode mengenai hilangnya @pskpodcast selama enam bulan terakhir

Feb 16, 202109:14
Nomaden

Nomaden

Bisa ketemu & ngobrol bareng sama orang yang setia dengerin PSK dari episode ke episode, ngga nyangka episode kali diisi oleh salah satu pendengar setia PSK Podcast. Oke kita kenalan dulu, namanya @nabiel_akhmad, dia juga aktif banget diskusi di DM PSK Podcast, makanya sampe bisa ketemu nih.

PSK ditemukan oleh Nabil karena dia nyari podcast yang justru ngga ada di chart ter-atas, dia nyari yang diluar chart dan penilaian Nabil terhadap PSK podcast...ya bisa dinilai lah ya sama kalian kenapa Nabil bisa sampe ngikutin episode ke 92

Kita punya keahlian yang mirip, yaitu beradaptasi dalam perantauan. Yak kita sama-sama anak rantau, gimana kita mengalami culture shock, gimana handle kesepian, gimana biar tetep bisa ikutin social life tanpa harus merusak pendirian. Banyak cerita, tips dan manfaat tentang merantau.

Buat kalian yang baru lulus SMA dan mulai kuliah di luar kota, atau lulus kuliah, mulai kerja dan ditempatkan di luar kota...Selamat! Kalian akan belajar sesuatu hal yang berharga yang ngga diajarkan di sekolah, yang ga semua orang bisa dapet pengalaman ini. Menyenangkan...tapi banyak sakitnya. Percaya aja apa yang terbaik kadang emang bukan yang kita mau dan apa yang kita mau belum tentu yang terbaik.

Aug 24, 202042:03
Cantik Standar Siapa?

Cantik Standar Siapa?

Cantik menurut gue
Menurut gue, cantik itu...
Siapa yang cantik?

Selamt hari kemerdekaan Indonesia-ku, Indonesia kita semua. Terutama para wanita, wanita Indonesia yang sudah bisa merasakan kebebasan atas dirinya sendiri tanpa perlu pengakuan orang lain. Selamat ya!

Walaupun segala jenis skincare menjanjikan “memutihkan kulit” di tiap label-nya, walaupun banyak make-up memberikan efek tone-up untuk kulitmu agar terlihat sedikit lebih terang dari kulit aslimu, walaupun model yang mengiklankan produk-produk tersebut selalu mengikuti standart cantik-nya kebanyakan orang Indonesia...putih, tinggi, kurus...

Pengalaman gue berada di lingkungan yang membeda-bedakan warna kulit dan tipe wajah perempuan ngebuat gue merasa selalu terganggu dengan anggapan-anggapan tersebut.

Kalian para cewe sibukin diri kalian dengan cantik diri kalian yang ngga ada standarnya, dan untuk yang selalu mengklasifikasikan perempuan cantik atau tidak berdasarkan fisik-nya, pesannya sama....sibukin sama diri masing-masing aja sih...
Aug 17, 202017:53
Nahan Ego Biar Sehat

Nahan Ego Biar Sehat

Sempet skip episode minggu lalu, kali ini masih sama nih berturut-turut gue ngobrolin perasaan emosional manusia terhadap egonya , bukan tentang mental health….masih sama seperti episode sebelumnya, soal minimalism & kesehatan fisik.


“Eh emang ada hubungannya kesehatan fisik sama minimalism?” Ada dong tentunya, minimalism kan bukan soal beres-beres & buang-buang barang aja, minimalism juga mencakup pemikiran & habit kita. Minimalism dan mindfullnes, hidup secara sadar dan tanggung jawab atas apa yang kita lakukan terhadap tubuh kita.


Tepatnya soal ego kita sebagai manusia menahan nafsu terhadap makanan yang akan terlihat lebih menggoda ketika kita sedang diet. Menurut pakar, ada metode untuk kita bisa handle nafsu kita saat ada di situsasi tersebut, dan metode tersebut tepat sekali, sama persis dengan metode yang gue terapkan sampai gue mencapai target gue saat ini.


Sekedar sharing proses yang udah gue jalanin sampe bisa nerapin minimalism ke-pola makan gue, dan kebetulan juga banyak dari kalian yang penasaran dengan hal ini. Semoga gak pernah bosen bahas kesehatan fisik di tengah pandemi yang dimana narasi semua media adalah menyuruh hidup sehat ya.

Aug 10, 202024:09
Sempat Lupa Prinsip

Sempat Lupa Prinsip

Masih akan membahas hal-hal baru diluar kebiasaan yang penyebabnya ya siapa lagi kalo bukan karena virus & pandemi ini. Kalo kalian semua inget dari awal gue bikin podcast ini, gue berusaha menganut prinsip hidup minimalist, dan disaat-saat kaya gini gue ngerasa semua ilmu soal minimalism yang udah gue pelajari dan dalami bener-bener bermanfaat buat survive dikala gue terjebak di keadaan sulit seperti ini.

Di awal kekacau-an ini terjadi, selayaknya manusia normal lainnya, gue ngerasa situasi ini jelas tidak baik-baik saja dan ngga langsung bisa mikir kejadian ini bisa diambil hikmahnya. Ditambah lagi, gue tersadar udah ngelakuin beberapa kecerobohan finansial di awal tahun 2020.

Merasa pandemi ini akan masih terus berjalan sampai kurun waktu yang cukup lama… gue tersadar bahwa apa yang gue lakuin ini sama sekali engga “sustainable.” Disaat gue ngerasa diri harus kembali ke jalan yang “benar” disitu juga gue ngeliat beberapa hal baik datang, dan gue mulai teringat soal prinsip hidup minimalist.

Minimalism bikin gue sadar...Apa sih yang bisa dilakukan saat saat kaya gini, gue sadar banget gue ngga bisa banyak membuat perkembangan baik...tapi setidaknya “bertahan”

Jul 27, 202020:29
Mulai Aja Dulu

Mulai Aja Dulu

Lagi pada aware ya sama kesehatan mental?

Sampe lupa tuh badan teriak-teriak minta diperhatiin juga. Padahal segimanapun kalian ngejaga kesehatan mental, ngga akan pernah optimal kalo kesehatan fisik juga ngga diperhatiin.

Mulai aja dulu, ngga perlu dengan segala peralatan lengkap yang katanya bakal jadi motivasi, ya walaupun emang bener external factor juga penting, tapi itu bisa dicari dari dengan siapa kalian membaurkan diri, orang-orang yang bisa mendukung kalian buat stay in track ya walaupun kadang mereka lebih hebat dan bisa jadi lawan untuk kita kalahkan...

Mulai aja dulu, bangun kebiasaan kecil, cari apa yang paling pas buat diri kalian, fisik kalian nyamannya gimana.

Mulai aja dulu, walaupun nantinya..mempertahankan akan lebih sulit daripada memulai :p

Jul 20, 202019:27
Pusingin Hidup...-nya Orang Lain

Pusingin Hidup...-nya Orang Lain

Hmmm ya agak kurang cocok kalo dibilang “pada suatu ketika” karena hampir sering gue berhadapan dengan situasi ini. Tentang begitu keselnya gue dan “circle” gue terhadap seseorang di dalamnya, paham kan? Jujur aja..pasti di circle kalian yg terdiri dari beberapa orang punya satu orang yang kurang disukai oleh member lain...kalo kalian ngga ngerasa ngga punya....ya hati-hati aja siapa tau itu kalian :p

Orangnya sering menggurui, berbicara memberi saran tanpa kita mau tau pendapatnya, mengatur sesuatu yang bukan ranahnya dia, padahal kami yang lain sudah punya rasa tanggung jawab terhadap apapun keputusan kami tanpa mau tau apapun tanggapan dia.

Gue berusaha memahami kenapa sih nih orang kaya gitu, tetep gue berusaha menghargai pendapatnya walaupun gue kesel. 

Bener aja, ada banyak hal yang terjadi di hidupnya yang membuat ia tumbuh seperti ini.

Oke lo pada harus dengerin episode ini supaya tau cara nge-handle situasi serupa, atau setidaknya introspeksi diri jika ternyata kalian sendiri orang yang menyebalkan :p

Jul 13, 202021:27
Sosial Media Engga Toxic (syarat & ketentuan berlaku)

Sosial Media Engga Toxic (syarat & ketentuan berlaku)

Semenjak pandemi, jendela dunia bagi kita hanyalah sosial media. Berita, kabar kerabat, bahkan sampai view pantai yang indah aja sekarang hanya bisa dilihat dari sosial media. Cukup kok daripada kita harus mempertaruhkan nyawa kita dengan keluar rumah. Gue yakin tingkat penggunaan sosial media kalian semua pada meningkatkan semenjak pandemi?


Jauh sebelum pandemi, ya semenjak masa teknologi semakin berkembang, sosial media terutama instagram menjadi penilaian seseorang, kawan lama, gebetan sampai HRD kalian akan memantau kalian dari situ.

Sampai-sampai kalian bikin finsta, walau namanya fake instagram tapi kalian lebih menjadi diri sendiri kan disitu? Karena yang ada didalamnya orang-orang terpercaya kalian.


Banyak orang bilang instagram merusak mental, bikin iri, bikin merasa tersaingi semua hal negatif katanya berasal dari sana…gue berani bertaruh kalo instagram dan smua sosial media itu aman buat mental kalian kok….


Asalkan kalian mengerti cara menggunakan platformnya dengan bijak.

Jul 07, 202022:03
Sutradara Kehidupan

Sutradara Kehidupan

Have you ever wondered....

kaya gimana ya kehidupan setelah kematian?

melanjutkan kehidupan tapi di beda dimensi?

atau lahir kembali menjadi bayi?

atau kita akan ada di surga? neraka?

atau justru semua itu ngga ada?

ya yaudah..mati ya mati seperti kita tidur tanpa bermimpi dan tidak pernah bangun lagi.

Gue yakin kalian yang lagi dengerin podcast PSK episode ini setuju dengan keresahan gue yang gue sebutin barusan…yes, terutama kalian milenial yang sedang ada di fase sedang “mencari tujuan hidup” (quarter life crisis)

Dari kebingunan tadi, kebingungan kalian makin berkembang, jadinya kalian bertanya lagi kan? “lalu hidup gue untuk apa? tujuan hidup gue apa? buat apa gue ciptain cerita dalam kehidupan gue?”

Hidup itu kaya kumpulan gambar bergerak berurutan, kalo diliat sepotong-sepotong ga akan pernah bisa dimengerti, kita harus liat semuanya secara runtut. kita akan berasa nonton kehidupan kita sendiri yang belum tamat dan tentu masih bisa diatur skenarionya…maksud gue ya berjuang biar semua bisa kita kontrol sampai akhir, meskipun hal terkadang ada hal yang diluar kendali kita.

Jun 30, 202024:02
Harus Selalu Ada "Kenapa?"

Harus Selalu Ada "Kenapa?"

Setiap orang harus bermimpi dan cara mencapai mimpi tersebut yang tepat bagi gue dan seluruh referensi buku yang udah gue baca adalah nge-breakdown jalan menuju mimpi, gue banyak belajar dari sini fokus, konsisten, tidak terburu-buru dan lebih kritis dalam berfikir.

Pada suatu ketika...gue dulu ngerasa hidup adalah sebuah kegagalan, I was a f**king loser. Seberapa keras usaha gue untuk hidup di jalan yang gue mau, gue gagal. Rencana-rencana udah yang gue susun sedemikian rupa dan bahkan mencoba untuk membalik semua kegagalan yang udah terjadi hidup gue dengan cara ngerubah semua kebiasaan gue secara ekstrim, tapi…. gue gagal.

Dari burnout hingga melewati five stages of grief...dan hari ini gue disini dengan segala hal yang udah gue terima dan mulai bisa gue “kendalikan”. Merasa lebih baik setiap harinya, tidak ekstrim. Cukup 1% setiap harinya.

Tapi kadang kalo kejenuhan melanda lagi, mulai ngerasa capek dan mau nyerah, ketika berlangkah semakin sulit, kata “Kenapa” selalu menjadi kata yang bikin gue semangat lagi


Kenapa ? ...

Jun 22, 202021:54
Isu (Basa) Basi

Isu (Basa) Basi

Isu yang selalu disuarakan, tapi juga ngga pernah habis kasusnya, entah yang ter-ekspos atau tidak, entah yang benar-benar menyinggung atau justru sudah menjadi budaya untuk membeda-bedakannya, entah yang serius menghina atau sekedar “ah bercanda, kita kan temen…biasa kali kalo ada panggilan-panggilan tertentu yang menunjukkan hal yang menonjol dari fisik kamu”….

Lagi ramai-ramainya dan menjadi kekacauan yang luar biasa di Amerika, bikin gue berkaca…bagaimana dengan di Indonesia, apa sudah berhasil meredamkan isu ini? oh tentu belum…

Menurut gue ada faktor yang membuat isu rasisme terus terjadi dan tidak akan pernah berhenti..coba dengerin sampe habis, setuju ngga lo sama gue?

atau ada alasan lain yang sudah ada buktinya?

Sebagai Chinese-Indonesia, gue merasa kaum gue seringkali diperlakukan rasis hanya karena fisik kita terlihat tidak seperti "orang Indonesia" pada umumnya….hmmm atau….justru sebenarnya kita menjadi salah satu bagian dari "pelaku" di rasisme sistemik yang salah ini?

Jun 08, 202023:26
Bersosialisasi Ala Makhluk Sosial

Bersosialisasi Ala Makhluk Sosial

Inget episode people come and go tahun lalu? Banyak banget yang ngerasa relate sama hal itu waktu gue brought up topik itu. Gue akan recall ingatan kalian dengan episode itu di topik minggu ini.

Gue terima DM-an seseorang, topiknya engga jauh-jauh dari permasalahan orang dewasa yang katanya tidak bisa bersosialisasi dengan mudah bahkan bisa dikatakan sangat kesulitan. 

Gue yang punya pengalaman akan hal ini ngerasa waktunya pas untuk sharing bagaimana cara menyikapi hal tersebut, menyikapi ya...bukan mengatasi. Karena hal pertama yang bisa merubah bagaimana orang bisa mudah bersosialisasi adalah soal mindset-nya dulu...

Tentang pemahaman diri sendiri soal “seseorang pasti datang dan pergi di kehidupanmu”, “tidak semua orang bisa menjadi true friends”, “tidak semua hal akan stay seperti yang kalian mau”, “tidak semua orang itu baik”, dan tidak semua orang harus menyukai kalian.

Bersosialisasi itu penting, paksakan untuk bisa melakukan itu untuk keberlangsungaan hidup kamu sebagai makhluk sosial, tapi jangan pernah memaksakan diri untuk sesuatu yang diluar kemampuan, tidak apa-apa apabila hidup tidak selalu baik-baik saja kok.

Jun 01, 202023:30
Ekspektasi Tercapai, Lalu Apa? w/@gilliangeraldine

Ekspektasi Tercapai, Lalu Apa? w/@gilliangeraldine

Ngomongin soal healthy lifestyle, program sehat dalam jaga makanan yang diterapkan oleh guest kali ini. Gimana sih dia ngejalanin dan konsisten sampe bisa punya badan yang selalu fit kaya gini? cek langsung guys ke instagramnya @gilliangeraldine eits tapi ini cuma obrolan pembuka doang.

Karena gue mau tau banyak satu hal dari dia yang menarik bagi gue dan tentunya juga bagi kalian. Setelah ngobrol musik sama Kakra di episode yang lalu, sekarang ngobrol musik juga sama si artistnya langsung.

Berkarir di bidang musik dari dia masih kecil, rasanya passion tapi juga sering jenuh ketika harus latihan keras. Pernah iri sama temen-temen yang lebih santai, pernah krisis identitas sampai mau kuliah jurusan akuntansi padahal support dari orang sekitar soal musik ngga main-main....

Tapi sesudah ia dewasa, dia dan segala problematikanya menyadarkan dia kalo “capek itu istirahat...bukan berhenti” maka sampailah dia di hari ini dengan segala prestasi di bidang musik.

Setelah mencapai semua achievement dan bertahan dengan strugglenya, lalu apa? Mau kemana? Mau membuat apa? Yang jelas mau membuat sesuatu untuk negeri kita tercinta. Tidak hanya merombak… tapi justru membuat. Bukan mencontoh-kan, tapi mengajarkan :)

May 18, 202045:34
Ya Gini Hidup

Ya Gini Hidup

Hey yang lagi pada puasa! Minggu kedua nih, udah ada godaan apa aja? Semoga masih kuat ya. Gue pernah puasa juga, rasanya enak banget...kaya bersih-bersihin diri, dari yang biasanya makan sembarangan dan ngga kekontrol jumlahnya, menjadi lebih picky kan dalam hal masukin makanan ke tubuh?

Kali ini curhat santai aja ya, tentang hidup. Gue rasa ga cuma gue deh yang akhir-akhir ini meratapi hidup, Ya ngga? Ya gini hidup..Naik turun, bahagia sedih, dan switch perasaannya itu bisa secepat kilat....

Inget banget, belum lama gue menjalani hari-hari seperti biasanya gue, pergi nge-gym setiap hari, ambisius dalam mencapai sesuatu. Eh hari ini.. hari-hari itu menghilang, sampai akhirnya semuanya berubah dan gue menjadikan itu new normal, dan tidak seambisius kemarin..

walaupun gue selalu menyuarakan kalian untuk bersyukur, tapi bagi gue disaat-saat kaya gini untuk bersyukur aja rasanya ga mudah... Akhirnya ya harus lebih menyederhanakan sesuatu..bukan cuma sesuatu, bahkan untuk semua hal.

May 12, 202021:23
Musik Harusnya Kayak Indomie w/@kakranugroho

Musik Harusnya Kayak Indomie w/@kakranugroho

Gue pingin banget interview, tapi lagi ada himbauan buat ngga keluar rumah. Karena yang deket aja ngga bisa, gue pilih yang jauh sekalian... Kakra! Temen gue di Bandung. Rasa-rasanya pandemi ini juga bikin yang dekat menjauh dan yang jauh menjadi dekat. Iya ngga sih?

Oke karena Kakra kerja di bidang entertainment spesifik musik, gue rasa dia bisa untuk diajak diskusi soal sesuatu yang lagi hype. Apa itu? Feast dan Peradaban-nya, kami bahas ini secara kritis, dari 2 sudut pandang kok. Oke kalian pasti udah sering liat berita ini seliweran..eh berita atau meme-nya ya yang lebih sering seliweran....?

Gimana sih sistem kerja di bidang musik kaya yang Kakra lagi jalanin sekarang? Gimana kalo ada special case kaya yang lagi kena sama si feast ini? Ada ngga sih cancel culture di dunia musik yang kaya di dunia politik?

Selain itu kita juga membahas pertanyaan yang sering muncul di benak gue yaitu soal “klasifikasi kelas ekonomi masyarakat terhadap selera musik”. Kok jadi kaya judul skripsi gini sih...ya tapi disini kita berdiskusi masalah society yang selama ini selalu mengkategorikan hal ini bahkan bukan dari segi musik doang.

Padahal musik dengan genre apapun harusnya bisa menyatukan semua umat manusia dari kelas ekonomi manapun....kayak Indomie...

May 04, 202033:25
Eksplorasi Suatu Kebahagiaan

Eksplorasi Suatu Kebahagiaan

Seumuran kita gini curiousity-nya tinggi, nah DM PSKpodcast terbuka nih, gue suka kalo kalian sharing dan nganggep gue sebagai temen ngobrol. Seperti sharing gue kemarin dengan salah satu pendengar yang akhirnya gue jadiin episode PSKpodcast kali ini.

Gue pernah ada di satu malam, malam dimana gue dan temen gue berada di puncak kebahagiaan, lalu kami berdialog soal rasa bahagia ini, berandai-andai gimana kalau selama hidup kita merasa seperti ini, bahagia 24/7, deeptalk sampai akhirnya gue dan dia sadar sesuatu.

Ngga akan ada sesuatu yang berharga kalau semua hal itu berharga. Sama seperti kebahagiaan, kecemasan, sedih, marah, iri dan perasaan sejenisnya adalah pantulan negatif yang justru bisa menimbulkan perasaan positif. Inget, gue pernah bilang di episode PSK yang udah lama banget, “kalo semua orang spesial, terus yang spesial siapa?” sama, “kalo bahagia terus-terusan, lalu apa arti bahagia?”

Sederhana, kunci kebahagiaan itu ada di diri kalian sendiri, sekalipun kalian bisa bahagiain orang lain, tapi tetep aja kalian sendiri yang tau mana yang beneran bikin kalian bahagia. Ngga terlalu panjang episode kali ini, tapi semoga cukup bisa bikin kalian hey para anak muda, sadar bahwa kebahagiaan bukanlah hal yang terus-terusan untuk dicari.

Apr 28, 202024:03
Masalah Makan

Masalah Makan

Gue udah keseringan banget ngomongin soal mental health, kali ini gue ngomongin physical health. Kalian-kalian jangan kasi excuse terus-terusan buat mengabaikan nutrisi diri kalian disaat-saat kaya gini.

Bulimia dan Orthorexia adalah masa-masa yang menurut gue pernah parah banget menyiksa gue secara fisik dan mental.

Rakus? Hmmm mungkin bisa dibilang begitu. Gue pernah ada di masa-masa itu, bahkan dari kecil dan makin menjadi-jadi waktu gue kuliah di Amerika, kalori tinggi dan rasa makanan yang luar biasa enaknya ngga bisa bikin gue menahan diri.

Gue juga pernah ada di masa di mana gue bener-bener ngerasa harus taubat dari kebiasaan makan ngga aturan dan ketika ada disitu gue bener-bener jalanin dengan sungguh-sungguh. Lagi-lagi ngga terkontrol dan gue stres sendiri sampai bisa menyakiti orang lain. 

Gila, gue baru sadar “sesuatu hal yang baik sekalipun ngga boleh berlebihan”. Buat gue yang udah pernah ada di 2 momen tersebut gue merasa harus menyampaikan ini buat kalian semua. Kesalahan emang bisa jadi pelajaran berharga, tapi cukup dari kesalahan gue, kalian semua bisa belajar tanpa harus membuat kesalahan terlebih dahulu.

Apr 20, 202027:30
Adaptasi di Tengah Pandemi

Adaptasi di Tengah Pandemi

Sebenernya bosen sih untuk bahas Covid-19 lagi. Jangankan bahas, dengerin berita aja gue udah muak banget gila. Semacam “over-consumption”, parahnya lagi adalah kadang berita yang beredar bukan berita akurat, tapi berita hoax yang tambah meresahkan.

Tapi karena @strooberi maksa gue untuk tetep bahas topik ini, kita ambil sisi lainnya. Gue akan bahas di episode ini beberapa hal-hal baik (oke sebenernya gue ga bisa denial kalo si corona shit ini dan semua yang terjadi saat ini itu ngga bisa disyukuri) 

Lifestyle, hobby, habits, jam tidur, jam kerja berubah, weekend dan weekdays rasanya sama aja. Ya gini hidup, berubah. Tapi sering kali kita berubah, dunia berubah ngga cuma in a bad way, tapi juga in a good way kayak keadaan sekarang. Have yall expected these pandemic shit kind of things would happen? Engga kan ya.

Walau gue ga pernah sekalipun bersyukur akan pandemic ini, gue menemukan satu titik terang soal #workfromhome. Gue tau ini susah, gue tau kita perlu adaptasi, tapi gue juga percaya kalo lo akan tau pentingnya efisiensi setelah lo memaksakan diri lo buat belajar #workfromhome. 

Dan membahas sedikit tentang pengetahuan gue tentang gimana dunia mengukur periode pandemi ini.

Apr 06, 202028:29
Terpaksa di Rumah

Terpaksa di Rumah

#STAYATHOME,

Jujur aja gue ngga pernah ikut meng-campaign-kan hashtag ini di instagram personal gue maupun di instagram PSK podcast. Bukan karena gue ngga setuju atau bahkan menentang ajakan baik ini. Tapi karena gue extrovert garis keras. 

“Hah apa hubungannya?” Ada dong, kalian semua yang mengaku “professional introvert” aja pada ngga kuat kan lama-lama ada di rumah selama wabah ini....apalagi gue. Bukan cuma ngga ngecampaign-in aja, tapi gue juga literally keluar rumah untuk sekedar chill dan menganggap tidak akan terjadi hal buruk hanya dengan keluar sebentar.

Sampai akhirnya gue denger sebuah berita bahwa dua tempat yang gue datengin malam itu juga dikunjungin pasien positif Covid-19. Mulai lah kepanikan melanda dan gue mulai mempersiapkan diri jika hal buruk terjadi, saking parnonya gue kabarin lah orang-orang yang paling deket ama gue. 

Semenjak itu gue jadi lebih bijak soal hal ini, entah untuk diri gue sendiri, keluarga, lingkungan, tenaga medis, negara, ataupun bumi kita tercinta. Anehnya, makin gue mempelajari soal pandemi ini, semakin gue sadar bahwa masalah ini bukan hanya soal menyebarnya virus yang menyebabkan kematian, tetapi juga merupakan persoalan economic and social issues.

Mar 30, 202029:14
Dopamine Rush w/@haveyoumattsam

Dopamine Rush w/@haveyoumattsam

Episode kali ini gue ngobrol sama founder @summertimexstudios , buat yang belum tau buruan cek di instagram! Setelah dia (@haveyoumattsam) belajar entrepreneurship, dia bisa buka agency ini, sampai collab bareng orang-orang hebat.

Dia temen gue waktu di US, setelah dia lulus, bekerja dan belajar bertahun-tahun disana. Kenapa harus balik ke Indonesia? Katanya sih udah pasti akan berbisnis, walau belum tau mau bisnis apa.

Sempat ikut "family bisnis" yang dimana selama 24 Jam sehari hidupnya mengabdi pada orang tua, di kantor maupun di rumah urusannya selalu ama bokap sendiri (ah gue relate banget nih!), memutuskan untuk resign dan mengerjakan project passion lalu muter otak gimana caranya supaya dia bisa full time di project yang awalnya hanyalah "side hustle" ini.

Dari awal yang hanya karena bangga tiap kali dia nunjukin hasil jepretan dia ke orang yang dia foto dan orang-orang serta lingkungan supportive yang ngga meremehkan soal “harga teman”.

Topik ini cocok banget buat kalian yang takut untuk mulai berbisnis sendiri, takut akan ketidakpastian, takut kalo memutuskan bahwa menjadikan project passion pekerjaan utama adalah salah, takut dikira hanya bersenang-senang dalam menjalani hidup.

Mar 23, 202048:49
Imbangin Aja w/@ivandertee

Imbangin Aja w/@ivandertee

Rekaman podcast kali ini di Jakarta! Ketemu temen lama gue @ivandertee. Gue cukup memperhatikan dia daridulu. Dia hari ini berbanding terbalik dengan dia pada saat itu.

Apa yang dia dapatkan dan menjadi dia yang hari ini, bagi kami yang melihat dan mengikuti ceritanya adalah pencapaian, walau bagi dia itu semua hanya pelajaran.

Setelah lulus dan pulang ke Indonesia, gue bikin podcast dan dia bikin blog, tentang dirinya, isinya soal pilihan hitam & putih di Indonesia, tentang menjadi pengusaha atau pekerja dan cerita hidup lainnya.

Nah, sebelum lo pada pergi ke blog-nya, lebih baik dengerin podcast gue dulu. Karena gue dan dia banyak ngobrolin tentang hidup menjadi manusia, bukan soal profesi dan pencapaian aja. Ada tentang burnout, self discovery & insight dia soal solo traveling, yang kita semua sepakat dong hal-hal ini adalah hal hal yang dilakukan oleh orang orang sukses yang sadar akan pengembangan diri dan kesehatan mentalnya.

Mar 16, 202045:31
Laki-Laki Harus Kuat w/@yakiterri

Laki-Laki Harus Kuat w/@yakiterri

Beberapa minggu kemarin PSKpodcast ngobrolin tentang "internalized misogyny", budaya turun menurun yang dilakukan oleh wanita kepada wanita lainnya, bukannya mendukung malah bahkan menjatuhkan sesama wanita.

Hari ini bersama @Yakiteri , gue dan dia ngobrol tentang budaya kami, kaum laki-laki yang tidak boleh lemah, tidak boleh menangis dan harus kuat. Hmmm, peringatan-peringatan inilah yang gue dan Adit dapatkan sejak kami kecil

Dulu gue kira hal-hal seperti ini wajar-wajar saja, kalo lemah dan nangis itu milik perempuan bukan milik laki-laki. Sampai akhirnya gue bernajak dewasa sadar bahwa kita semua manusia, entah cewe ataupun cowo, kita sama-sama memiliki perasaan, dan perasaan-perasaan itu harus selalu dirayakan.

Pengalaman gue dan Adit di episode kali ini kami menempatkan diri untuk sharing sebagai laki-laki "dewasa", manusia dan punya perasaan. Semoga kalian para laki-laki yang dengerin episode ini bisa sadar dan mendobrak pikiran kalian bahwa kalian ngga sekuat itu... kalo kata salah satu lirik di lagu Hindia : “rayakan perasaanmu sebagai manusia”

Mar 09, 202043:16
Cerita tentang Pembuat Berita

Cerita tentang Pembuat Berita

“Kamu suka dengerin podcast? Inilah daftar Podcaster terganteng 2020. Nomer 4 bikin netizen tercengang!” 

1. Podcast bukan sesuatu hal yang visual jadi tidak ada hubungan kualitas kontennya dengan ganteng/tidaknya si podcaster

2. “Nomer 4 bikin netizen tercengang” hmm Selalu deh dibikin penasaran dengan cara dibikin clickbait


Gininih kualitas jurnalisme saat ini, ngga cuma di Indonesia, beberapa media luar juga ada kok yang seperti ini. Katanya sih demi memenuhi target yang di "challenge" oleh perusahaan kepada para jurnalisnya. Ah Quantity over Quality !


Berita-berita sejenis ini bisa sampe muncul di publik berarti udah berhasil lolos dari saringan beberapa individu yang ada di perusahaan media tersebut dong? Ah gila. Parahnya lagi, seringkali masih banyak yang peduli, tertarik meng-klik dan percaya berita-berita tersebut.


Tapi masih ada kok media yang kualitasnya juga bagus, dengerin aja podcast episode kali ini sampe habis, gue mention beberapa biar kalian bisa ngikutin media yang bener. Biar kalian belajar melihat sesuatu dari sudut pandang yang bertentangan dengan apa yang kalian pegang.

Mar 02, 202018:55
Keamanan atau Empati?

Keamanan atau Empati?

Entah dari kalian para anak muda tau tapi tidak peduli atau peduli tapi tidak mau banyak bicara atau bahkan ada dari kalian yang tidak tau sama sekali soal ini. Yep! Tentang “Warga Indonesia ex-Isis yang meminta untuk dipulangkan ke Indonesia”

Ya setelah apa yang mereka perbuat, salah satunya adalah mengkhianati negara dengan membakar passport sebagai tanda bahwa mereka warga negara Indonesia (dan mungkin ada beberapa hal lain lagi yang masuk dalam kategori mengkhianati negara), bergabung dengan kelompok radikal yang paling ditakuti di dunia, mengajak serta keluarganya dengan harapan bisa membeli surga (?)

Sebagai warga negara gue secara personal merasa tidak aman ketika mereka semua harus kembali ke Indonesia. Seperti sebelumnya ex isis yang kembali ke Indonesia dinyatakan bersih dan Indonesia akan tetap aman, namun nyatanya warga Surabaya jadi korban bom oleh-nya beberapa waktu lalu.

Namun bagaimana dengan mereka yang masih punya harapan hidup? Mereka yang masih dibawah umur yang tidak mengerti apa apa tentang keikut sertaannya di kelompok radikal tersebut?

Jadi, mana yang mau dikorbankan?

Keamanan hidup kita atau mereka saudara satu negara Indonesia yang tersesat?

Feb 21, 202021:28
Tidak Seperti Perempuan Lainnya w/@strooberi & @yakiterri

Tidak Seperti Perempuan Lainnya w/@strooberi & @yakiterri

"Aku tuh beda dari perempuan lain, aku sukanya main sama cowok, soalnya gimana ya...main sama cewek tuh banyak drama-nya, obrolannya kurang berat. Ngomonginnya nikah kalo nggak fashion mulu. Pokoknya pemikiranku beda deh dari cewek-cewek lain" kata @Strooberi yang syndrome misogini terinternalisasi-nya lagi tinggi waktu itu. Memperingati hari Valentine, Strooberi nanya ke gue dan Adit soal obsesi aneh kami terhadap calon gebetan, kenapa dia nanya gitu? Sampe akhirnya dia cerita bahwa dia habis kena serangan netizen twitter yang ngga suka sama obsesi anehnya yang akhirnya bikin topik ini merambat ke topik “Internalized Misogyny” Entah kenapa seperti sudah jadi budaya terutama di Indonesia untuk susah empowering sesama perempuan, seringkali bukannya saling nge-support tapi malah menghina dan bahkan menginjak-injak sesama perempuan bahkan kepada orang yang tidak dikenal sekalipun. Topik kali ini mengutarakan pendapat, pengalaman dan sedikit pengetahuan kami soal internalized misogyny dan juga sedikit tentang feminism. Gue tau masih sangat jauh harapannya untuk Indonesia bisa menghapus budaya negatif ini, tapi semoga dengan diskusi kami kali ini bisa menggugah dan setidaknya membuat kalian sadar sedikit bahwa isu ini ada di lingkungan masyarakat Indonesia.

Feb 14, 202038:35
Valentine dengan Diri Sendiri

Valentine dengan Diri Sendiri

Sebagai warga negara Indonesia, gue ngga seberapa excited menyambut event ini, toh di Indonesia bukan hal yang begitu penting untuk ngerayain event ini. Ehehe, ada alasan lain sih sebenernya, ya lo pada tau lah ya, gue engga menyambut dan ngerayain ya karena gue masih single. Buat kalian yang juga masih single, tenang aja (balik lagi ke alasan awal) karena di Indonesia Valentine bukan hal yang harus bener bener dirayain.
Duh masih aja nih gue denial, demi membela kaum single.
Bertolak belakang dengan prinsip gue tahun lalu yang awalnya gue sering kali bilang ke diri gue sendiri bahwa “pernikahan itu bukanlah hal yang essential”. Entah kenapa pemikiran tersebut semakin lama semakin pudar. Di kala temen-temen satu circle udah mulai berpindah ke kubu sebelah (in a relationship), bahkan beberapa akan beranjak ke jenjang yang lebih serius tahun ini, datanglah kecemasan yang engga semestinya gue pikirin, salah satunya “lah gue ama siapa kalo semua pada udah ada keluarga”.
Di waktu yang bersamaan, minggu lalu gue ngobrol sama salah seorang temen US gue yang syukurnya dia termasuk kaum gue (karena baru putus dan sekarang juga single) perihal motivasi dia dalam hidup, dan bagaimana dia menyikapi social pressure di Indonesia, yang sebelumnya kami berdua percaya bahwa “romantic relationship wasn’t a thing”.
Seringkali cemas berlebih soal relationship dengan orang lain, bikin gue lupa. Sebenernya ada satu hubungan yang seharusnya kita beri perhatian lebih, yaitu hubungan antara diri sendiri dan emosi yang kita punya yang gua bahas di episode kali ini, dan untuk menyambut Valentine’s day yang udah tinggal seminggu, bisakah kita mulai menjalin hubungan dengan emosi kita sendiri?
Feb 07, 202023:01
Solo Travel

Solo Travel

Solo Travel, masih asing mungkin istilah ini bagi orang Indonesia, karena mungkin bukan budaya kita melakukan sesuatu apalagi bersenang-senang sendirian, membiarkan dirimu berada di tengah-tengah hal yang bukan kebiasaan bersama orang-orang yang ngga kita kenal.

Ini pertama kalinya gue solo travel, Bali menjadi tujuannya. Sudah pesan tiket jauh-jauh hari tetapi sampai sewaktu berangkatpun masih banyak keraguan dalam hati ini. Sampai harinya tiba gue lawan rasa aneh ini.

Gue dapet temen dari berbagai macam negara di camp gue, gue belajar budaya mereka, cara mereka bersenang senang, memanfaatkan liburan sambil kerja, cara mereka menggaet stranger untuk jadi teman, sampai cerita tentang gue bisa dapat satu kamar bareng stranger cewek...

Hari demi hari gue laluin dengan belajar apapun yang gue bisa di camp itu, memang Bali bukan tempat yang jauh, ingat episode soal zona nyaman(?), ngga perlu loncat jauh untuk keluar zona nyaman, yang penting mencoba bergerak perlahan keluar dari rutinitas kita. Terus kalo kita sudah berhasil, bilang pada dunia "Emang Kenapa Kalo Sendirian?"

Jan 31, 202028:10
Dari Gue untuk Gue

Dari Gue untuk Gue

2019, merupakan salah satu tahun perjuangan dimana gue mencoba melawan diri sendiri. Berawal dari keresahan yang dirasakan ketika sudah muak dengan keinginan makan yang harus terus gue wujudkan waktu sekolah di Amerika dan memberi excuse ke diri gue untuk makan apapun ketika pulang ke Indonesia.

Gua merasa kehilangan diri gue sendiri, gue yang dulu aktif tiba-tiba jadi "jalan gini aja gabisa". Gue mulai sadar atas kesehatan diri dan kesehatan mental gue karena berat yang berlebihan, iya bukan cuma perkara udah ngga enak dipandang.

Akhirnya gue memutuskan untuk oke ini saatnya, di awal ga langsung berhasil, tapi lama kelamaan gue nyaman sama kedisiplinan ini, ini cuma soal "terbiasa" saja.

Hari ini gue bercerita soal “personal project” gue, bukan gue bukan pakarnya, cuma gue mau share soal apa hal positif yang gue dapet dari merubah pola hidup dan disiplin untuk kebaikan diri gue sendiri.

Jan 24, 202022:40
Gay Culture w/@yakiterri & @strooberi

Gay Culture w/@yakiterri & @strooberi

Lagi-lagi di suatu Minggu pagi, @Strooberi bawa temen kali ini. Siapa dia? Suka bidang yang sama dengan gue dan @Strooberi yaitu soal kreatif industri, pinter banget bikin makanan enak dan juga estetik, pinter bergaul dan membaur dengan “society” ya dengan background seperti itu, tentunya membuat dia lebih bisa “open-minded”.
Ngomong-ngomong soal open minded, gue bahas salah satu topik yang gue pernah bahas sendirian di episode lalu, tapi cuma dari sudut pandang gue. Kali ini gue ga sendiri untuk membahas ini, malah mungkin ini akan mewakilkan beberapa suara kaum minoritas tersebut, soal LGBTQ.
Tentang gay culture terutama di Indonesia. Pandangan orang lain terhadap mereka, gay “bagus” dan “ga bagus” menurut @Strooberi, dan hal-hal yang terasa aneh yang bukan cuma muncul dari orang biasa, tetapi juga dari sesama gay.
Buat kalian yang nanti denger, setuju atau ga setuju, suka atau ga suka, dari awal mendengar podcast ini tanamkan prinsip "Humanity Above Everything", syukur syukur setelah denger ini, prinsip humanity above everything itu bisa kalian tanamkan untuk apapun yang akan kalian hadapi nanti, biar jadi manusia tenang yang ngga perlu cepet emosi dalam menanggapi apapun.
Jan 19, 202040:58
Perihal Ras dan Segregasi w/@strooberi

Perihal Ras dan Segregasi w/@strooberi

Topik awal tahun ini agak sensitif, diobrolin bareng Strooberi (lagi). Kita berdua mewakilkan dua sudut pandang yang berbeda, dan pembelaan dari masing-masing.


Pengalaman 5 tahun kuliah sebagai minoritas bikin pemikirannya membentuk stigma negatif dan positif, kejadian demi kejadian membentuk diri menjadi lebih terbuka dan sadar akan sesuatu yang ngga bener dan ngga seharusnya ada dipikirannya.


Gue rasa kejadian ini banyak dan masih sering terjadi di Indonesia, gak cuma terjadi ke si Strooberi doang. Gue kerucutkan faktor-faktor apa aja yang menurut gue bisa membuat kekacauan ini terjadi, dan setelah bertukar pendapat gue menemukan satu faktor penting yang menjadi faktor utama masalah ini.


Agak berat sebenernya buat ngobrolin ini bagi Strooberi, tapi sebagai orang yang pernah ada di posisi keduanya sebagai mayoritas dan minoritas. Cerita ini harus disampaikan, berikut dengan pesan dari dia dan gue yang semoga juga bisa merubah pemikiran-pemikiran individu yang selama ini membuat segregasi di Indonesia tanpa mereka sadar.

Jan 10, 202028:20
Dua Puluh Dua Puluh

Dua Puluh Dua Puluh

Pergantian tahun, menurut gue cuma pergantian angka dari yang awalnya 2019, sekarang jadi 2020. Bukan, bukannya gue ngga excited dengan tahun ini yang gue rasain ketika menjadi orang dewasa dan harus menanggapi soal pergantian tahun, hanya saja bukankah untuk berubah dan menjadi lebih baik ngga semestinya menunggu pergantian tahun?


Berapa banyak dari kalian yang tiap di akhir tahun mengeluhkan resolusi-resolusi yang ngga tercapai? Bukannya menyelesaikan yang harus diselesaikan malah bikin plan resolusi baru...


Tetapi setiap orang berbeda-beda, walaupun gue percaya ngga akan ada waktu dimana kita benar-benar siap untuk melakukan sesuatu atau membuat perubahan, why don't we just do it anyway?


Gue ngasih tips di episode kali ini, untuk kalian yang suka membuat resolusi tahunan ataupun ngga. Karena gue percaya kita semua sedang berusaha berjalan ke arah yang sama, yaitu menjadi lebih baik sebagai manusia.

Jan 06, 202016:51
Kaleidoskop w/@strooberi

Kaleidoskop w/@strooberi

Artinya "aneka peristiwa yg telah terjadi yg disajikan secara singkat". Tutup tahun 2019, ngobrol santai sama tim PSK Podcast yang udah jalan bareng gue setahun lebih, @strooberi.

Pagi itu, hari minggu jam 9 pagi. Awalnya mau fokus ngobrol soal "teman online", tapi malah meluber kemana-mana. Pengalaman-pengalaman yang terjadi setahun ke belakang, rencana rencana tahun depan, kritik-kritik menggelitik dari kita dan keputusan besar yang @strooberi ambil tahun ini.

Terimakasih 2019 dan tahun-tahun berikutnya, selamat datang 2020, siap ngga siap ya harus siap, jangan terlalu takut, jangan terlalu cemas, pada akhirnya semua hal yang kita hadapi, senang atau sedih bisa kita ceritakan sambil ketawa-ketawa kaya yang gue dan @strooberi ketawain di kaleidoskop 2019 ini kok.

Twitter: @_andreasadinata , @SourStrooberi
Dec 27, 201928:59
Tidak Benar-Benar Hadir

Tidak Benar-Benar Hadir

Malam itu mencoba mencari kesenangan lewat masa lalu. Sebuah malam dimana gue bertemu sapa bersama teman-teman lama, terencana dengan baik dan berjalan lancar.

Ada momen dimana otak gue tiba-tiba flashback secara cepat, dia jalan jalan ke masa lalu, rasanya baru kemarin semua terasa intim. Hari ini? Hari ini gue cukup menikmati malam nostalgia ini, tiba-tiba secara cepat lagi rasa takut datang, takut tentang masa depan yang dimana tidak ada kepastian soal kebahagiaan seperti ini lagi.

Gue rasa ga cuman gue yang sering merasakan ini, kalian pasti juga pernah ngerasa hal yang sama, menyesal dengan masa lalu, cemas soal masa depan dan lupa...lupa untuk benar-benar hadir dan fokus di kehidupan kita saat ini.

Kalo kita terus-terusan menyesali masa lalu dan mencemaskan masa depan. Jadi, kapan dan dimana waktu yang tepat untuk kita bahagia dan benar benar bisa kita nikmati waktu tersebut?

Dec 20, 201919:46
Bercermin dari Kematian

Bercermin dari Kematian

Apakah sebagai manusia kita sudah melakukan hal yang “baik”? Untuk kita? Untuk orang-orang di sekitar kita? Atau bahkan untuk orang-orang yang bahkan kita tidak kenal? 


Kabar duka datang dua kali, tentang mereka yang pergi begitu saja. Umur yang masih muda, rencana rencana hidup yang masih banyak, orang-orang yang masih menitipkan harapan padanya.


Gue sadar kita ga akan pernah merasa bahwa "waktu yang diberikan Sang Pencipta itu cukup", kita juga sering merasa "kapan sih waktu yang tepat untuk memulai melakukan apapun?", bahkan kita seringkali tidak memiliki upaya yang maksimal dalam melakukan sesuatu.


Sampai pada waktunya, kita menyesal. Gue sadar kita semua memiliki masanya, yang entah kapan itu akan datang, dan coba bayangkan. Jika waktumu habis besok pagi, apakah kamu sudah cukup puas menjadi kamu yang ada di ragamu saat ini?

Dec 13, 201919:47
Namanya Juga Budaya

Namanya Juga Budaya

Topik kemarin, soal "kemanusiaan", topik kali ini tentang "perhewanan". Kilas balik ke pengalaman gue waktu 10 tahun yang lalu, masih terekam jelas hidangan-hidangan yang tidak biasa di malam natal waktu itu.

Sampai hari ini mengingat dan tau perihal hewan-hewan yang ngga biasa di budaya gue untuk dijadikan makanan, gue masih merasa aneh dan kadang marah melihat budaya lain yang menjadikan hewan-hewan tersebut sebagai sumber protein mereka.

Gue mencari pembelaan soal keyakinan gue, gue percaya banyak hewan yang engga seharusnya dikonsumsi, beberapa daro mereka adalah teman manusia, hewan pintar yang sangat ramah dan pengertian, gue cari pembelaan, mundur sampai tentang sejarah awal kenapa beberapa hewan bisa begitu lekat dengan manusia.

Namun, saat ditengah perjalanan gue mencari pembelaan, seperti biasa...gue adalah orang yang harus bisa menempatkan diri dari kedua kubu sebelum gue emosional menyampaikan opini gue, gue juga mencari alasan dari kubu lainnya, gue selalu percaya dengan apa yang menurut gue benar, belum tentu benar untuk orang lain. Gue punya budaya, merekapun juga punya budaya kan?

Nah, kalo keadaannya dibalik?

Dec 06, 201919:46
Disabilitas Terbatas

Disabilitas Terbatas

Berita hari ini, perihal rekrutmen CPNS "Calon Pegawai Negeri Sipil". Kabar baik! Penyandang disabilitas boleh mendaftar, tapi setelah mendapat aduan dan membaca sendiri persyaratannya... Aneh, disabilitas terbatas.

Di saat pak Jokowi memanggil Angkie Yudistia (#womanwithdisability) untuk menjadikannya staf presiden, ini kenapa CPNS yang seharusnya tanggung jawab perindividualnya jauh dibawah staf presiden tidak ramah dengan kaum disabilitas?

Memang, di Indonesia masih sangat asing ketika kita melihat orang dengan disabilitas berada di tempat umum, berbeda dengan tempat dimana gue kuliah dulu. Sebagai orang Indonesia, awalnya gue kaget melihat banyak kaum disabilitas beraktifitas layaknya kaum normal, namun justru itu membuat gue sadar merekapun mampu dan berhak untuk ada dan beraktifitas layaknya seperti masyarakat pada umumnya.

Apakah sebenarnya semua solusi dan fasilitas yang ada dan menyamankan kaum disabilitas itu cukup? Sebenarnya, ada sebuah kebimbangan etis yang luar biasa atas semua permasalahan kaum disabilitas sewaktu mereka dilahirkan.

Nov 29, 201920:39
Gue Hari Ini

Gue Hari Ini

Setelah rehat seminggu kemarin

mempraktek-an solusi dari "burnout"

tiba-tiba teringat cerita masa kecil.

Cerita yang ngebentuk gue yang sekarang.


Pada suatu ketika, gue, si anak kecil yang nakal dan jahil

mendapat apresiasi luar biasa dari guru,

momen dimana ketika gue bisa duduk diam.

Iya, hanya karena bisa duduk dan diam saja, gue mendapatkan hal itu.

Padahal bukankah itu hanya pencapaian biasa?


Hal itu membuat orangtua gue kaget

lalu memutuskan untuk mendidik secara otoriter

saat dewasa, gue bertanya "apa iya orangtua selalu benar dan anak selalu salah?" Beberapa hal traumatik membuat gue ga bisa “respect” sama orangtua gue.


Tapi waktu demi waktu gue sadar sesuatu,

apakah memang benar ketidaksempurnaan inilah alasan mengapa hidup kita begitu berwarna?

Karena terkadang sebagai makhluk sosial kita hanya perlu diam dan saling memahami atas sikap masing-masing di dalam ketidaksempurnaan ini.


Maaf yang tak tersampaikan

wujudnya adalah kasih sayang

walau sama-sama tidak sempurna

tapi hubungan kita bertahan

sampai hari ini, sampai detik ini.

Nov 22, 201922:58
Kaget Budaya Sendiri

Kaget Budaya Sendiri

Inget topik soal “The Five Stages of Grief”? Waktu itu udah gue bahas di episode “The Fuckening”, topik kali ini sedikit menyinggung mengenai hal itu, persoalan tentang "menerima" keadaan, keadaan yang sudah dirancang dan direncanakan sedemikian rupa, tiba-tiba harus diikhlaskan ketika rencana tersebut tidak sesuai dengan apa yang kita kira.

Gue rasa kalian semua pernah ngerasain liburan singkat, beradaptasi di tempat tersebut, senang, merasa cocok, tapi disaat yang sama, harus kembali ke tempat asal yang artinya "pulang", tapi kok...rasanya asing ya.. oke, ini namanya reverse culture shock, dan waktu harus balik ke Indonesia setelah masa sekolah, gue ngerasain itu dan dalam skala lebih besar daripada perumpamaan liburan tadi.

Sedih dan kaget, berharap pulang ketempat yang dulu dipanggil “rumah”, akan terasa senyaman dulu, tapi nyatanya, malah sebaliknya, semua terasa janggal. Banyak hal yang telah berubah, siapakah yang harus disalahkan?

Ibarat huruf "W", ya begitulah hidup, naik dan turun berkali-kali, tapi percayalah itu artinya kalian sedang berjalan, bergerak menuju hal yang lebih baik, kalian berkembang dan bertumbuh. Selama perjalanan, nikmati saja pemandangannya.

Nov 08, 201921:51
Karma

Karma

80% VS 20% adalah hasil dari survey yang gue lakukan di IG @PSKpodcast.

Tentang karma, what goes around comes around, atau beberapa orang memanggilnya "konsep tabur tuai"

Tentang kesalahan kita di masa lalu.

Tentang kesalahan leluhur kita, tau-tau kita dituduh gitu aja, di-judge berdasarkan masa lalu yang dimana kita sendiri ngga tau itu apa.


Sering mendengarkan cerita-cerita tentang pengalaman karma oleh mereka yang percaya dan sangat mengagung-agungkan konsep ini. Mereka bercerita penuh emosi, tak jarang diiringi tawa jahat yang menurut mereka pantas seseorang yang sudah jatuh lalu dilempari batu, hanya karena "ya itu karma, bisa saja kesalahanmu, bisa saja kesalahan orang terdahulumu"


Setelah mendengar cerita, gue buat skenario sendiri, membuat case-case yang lebih masuk akal mengapa hal itu bisa terjadi, tentang faktor dan variabel, yang tentu lebih masuk akal menurut gue.


Bukan mau menentang 80% dari kalian, hanya ingin berpendapat mengenai konsep ini. Ketika ingin nge-judge orang lain, pikirkan terlebih dahulu. Jangan jadi orang jahat....nanti dijahatin orang. loh kok kaya konsep tabur tuai (?)

Nov 01, 201922:16