podcast septorang

Bersyukur itu berterima kasih atas kasih Tuhan dalam segala kondisi. Bersyukur itu berterima kasih atas setiap proses hidup yang Ia nyatakan bagi kita. Bersyukur itu kesediaan diri bersandar dalam kuasa-Nya sehingga kita beroleh kekuatan untuk melangkah dengan penuh syukur.

Kisah Zakharia selalu mengingatkan kita, sukacita bukan sekedar kegembiraan melainkan sebuah situasi dimana kita mengalami perjumpaan dengan kasih Allah yang memberi kita semangat untuk berjalan dalam kehendak-Nya.

Masa Adven berbicara tentang pengenangan pengharapan Umat di masa lalu menantikan kehadiran Sang Mesias dan pengharapan Umat di masa kini menanti kedatangan Kristus kembali. Satu sikap iman yang mampu diperjuangkan adalah Berdoa dan Berjaga. Rekaman audio ini merukapan re-upload kotbah saya di Minggu Adven 1 tahun 2021 (https://www.youtube.com/live/4hXW1tsH4JQ?si=sHABMcSEcMCtkdTJ&t=1662), kiranya menolong kita kembali memakna Masa Adven tahun 2023. Tuhan memberkati!

Berdasar Buku Seri Perjalanan Iman: Mazmur 1-50

Kita selalu bertanya, hal apa yang sedang dikerjakan Allah dalam membarui kehidupan saat ini? Kita tidak tahu. Kita hanya melihat satu-dua frame, namun kita belum melihat film utuh kehidupan kita. Hanya memandang satu-dua frame dalam hidup ini akan membuat kita merasa menjadi makhluk yang paling menderita. Itu sebabnya Pemazmur mengajak kita untuk meluaskan cakrawala berpikir kita. Lihatlah alam semesta ini. Lihatlah hidup kita secara utuh, mulai dari lahir hingga saat ini, bukankah begitu banyak karya ajaib Allah yang terjadi dalam hidup kita? Merenungkan hal ini akan membuat kita melihat hidup yang kita jalani adalah kesempatan untuk mensyukuri berbagai hal yang terjadi: suka-duka, tawa-tangis. Hidup kita terlalu singkat untuk kita isi dengan kekecewaan, dan keputusasaan. Renungkanlah perjalanan yang manis, maka kita akan tersenyum manis dan berkata, “Tuhan, Engkau sungguh Allah yang baik.”

Renungan diambil dari Buku Masa Pentakosta 2022 terbitan LPPS GKI SW Jawa Tengah-Sinode GKJ.

Sikap Esau yang tidak membalas dendam kepada Yakub, tetapi justru memaafkan, menerima, dan mengasihinya menjadikan Yakub merasakan memperoleh “bara api di atas kepalanya”. Dia tidak lagi hidup dalam gelap, ketakutan, dan penyesalan. Sebaliknya dia dapat hidup dalam terang, penerimaan, dan pengharapan. Di saat yang bersamaan, sikap Esau itu sendiri juga menjadikan Esau semakin tenang dan berbahagia dalam hidupnya.

Renungan diambil dari Buku Masa Pentakosta 2022 terbitan LPPS GKI SW Jawa Tengah-Sinode GKJ.

Di tengah konteks kehidupan yang serba cepat dan canggih, murid-murid Kristus dipanggil untuk terus menjadi surat kasih Kristus yang terbuka. Mengapa? Karena, saat ini dunia membutuhkan kasih seperti yang Allah nyatakan melalui Tuhan Yesus, yaitu kasih yang tak bersyarat dan tak memandang muka. Banyak orang, baik yang ada di sekitar kita maupun yang kita kenal di dunia maya, yang butuh sapaan yang menguatkan, butuh sahabat yang mau peduli dan mendengarkan. Saat ini dunia membutuhkan karya-karya riil yang mendatangkan damai sejahtera, suka cita dan pemulihan. Pertanyaannya, bagaimana agar kita bisa menjadi surat-surat Kristus yang bisa dibaca banyak orang?

Renungan diambil dari Buku Masa Raya Pentakosta tahun 2022 terbitan LPPS GKI SW Jawa Tengah-Sinode GKJ.

Injil berbicara tentang kabar sukacita - keselamatan dan kasih - dari Allah bagi kehidupan manusia. Itulah yang menjadi panggilan hidup sekaligus tugas yang Allah nyatakan bagi kita. Bersama Sdr. Kristiyan Ariwibowo, kita belajar memberitakan Injil serta nilai-nilai kasih Allah dalam kehidupan sehari-hari dengan konteks kekinian yang menjadi realita hidup.

Bahan renungan diambil dari Buku Masa Pentakosta 2022 terbitan LPPS GKI SW Jawa Tengah-Sinode GKJ.

Shalom Saudara-saudara yang terkasih,

Malam ini kembali kita disapa melalui perenungan tentang bagaimana kita mengatasi keangkuhan dalam kehidupan kita. Kerendahan hati di hadapan Tuhan menjadi sikap yang harus dilatih dan diperjuangkan guna mengatasi keangkuhan. Tuhan menolong!

Renungan diadaptasi dari Bahan Masa Raya Pentakosta 2022 terbitan LPPS GKI SW Jawa Tengah-Sinode GKJ

Program Doa Pra Pentakosta tahun 2022 hadir melalui audio rekaman, dimana kita akan merenungkan kebenaran Firman Tuhan sebagai kesediaan mensyukuri karya Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari. Selamat menghayati masa penantian Pentakosta, Hikmat Kristus menolong kita selalu!

Renungan diambil dari Bahan Masa Pentakosta 2022 terbitan LPPS GKI SW Jawa Tengah dan GKJ

Info-info kegiatan GKI Madiun dapat diakses melalui https://desty.page/gkimadiun/  

Jika Anda terberkati dengan siaran ini, silakan ikuti kami di media sosial berikut:  

Website: https://www.gkimadiun.org 

Youtube: https://www.youtube.com/c/MultimediaGKIMadiun91 

Facebook: https://www.facebook.com/multimedia.gkimadiun 

Instagram: https://www.instagram.com/gki.madiun/

Panggilan berbicara tujuan hidup, sudah itu saja.

Beberapa waktu yang lalu, salah satu kakak kelas semasa kuliah mengirimkan pesan melalui aplikasi perpesanan dijital mengajak saya untuk menjadi bagian dari grup media sosial yang bernama “Hostility to Hospitality”. Grup ini dibentuk dengan berangkat dari pergumulan meningkatnya peredaran berita-berita negatif seputar pandemi Covid-19. Dalam percakapan yang mulai intens, salah seorang anggota berkata mulai “lelah” mendengarkan begitu banyak hoax dan berita-berita negatif yang mendominasi masyrakat serta berdampak tidak baik bagi kesehatan mental. Oleh karena itu, masyarakat seharusnya sudah dan terus bergerak melawan hoax itu dengan berita-berita positif. Memang tidak dapat dipungkiri berita negatif pasti ada, tetapi kita dapat menyeimbangkannya dengan menerima berita-berita positif yang mampu menjaga kesehatan mental kita dengan baik. Bagaimana caranya? Temukan di rere edisi 13 November 2021.

Puasa selalu menjadi topik yang terus digali pemaknaannya maupun penerapannya dalam tradisi KeKristenan masa kini. Dalam PA ini, kita bersama melihat apa arti puasa, bagaimana Alkitab menjelaskan puasa dalam tradisi PL dan PB, sekaligus refleksi teologis tentang puasa di kehidupan masa kini. Selamat mendengar, Tuhan Yesus memberkati!

Materi dalam bentuk file .pdf dapat diunduh di tautan berikut: https://drive.google.com/file/d/1v8y2wexaBf8QglTf4CNRiw_jdDkxNo5M/view?usp=sharing

Tema kebaktian hari ini Keluarga yang Saling Men-CINTA. Melalui tema ini, kita bersama memahami dan menghayati kasih (cinta) menjadi dasar kuat dalam hidup berkeluarga. Pun diwujudnyatakan dalam seluruh kesempatan hidup bersama yang Tuhan anugerahkan. Kasih mempersatukan, menguatkan, dan memampukan kita berani berproses dalam hidup secara personal maupun komunal sebagai keluarga.

Kekuatiran memang ada di dalam hidup kita, tetapi kekuatiran bukan hambatan melangkah menjalani hidup. Berserah, mempercayakan, dan yakin akan penyertaan Tuhan serta sedia taat dan terbuka kepada kehendak Tuhan menjadi cara kita mengolah kekuatiran menjadi keberanian. 

Relasi kita dengan Allah kembali dipulihkan berkat pengorbanan Kristus, Sang Sahabat kita.

Bekerja dengan benar dan jujur, bekerja dengan percaya bahwa Allah memelihara, serta bekerja dengan mensyukuri dan menikmati yang ada.

Pernyataan (proklamasi) iman bahwa Kristus adalah Raja merupakan refleksi iman umat percaya akan kemahakuasaan Kristus sebagai Raja dalam kehidupan umat dan semesta. Di sisi lain, refleksi yang muncul adalah jalinan relasi umat dengan Kristus dari setiap pengalaman kehidupan maupun perjumpaan-perjumpaan umat dengan Kristus dalam keseharian.

Seorang teolog yang bernama Marcus Borg mengatakan, sebagai orang Kristen, tujuan hidup kita saat ini bukan tentang bagaimana kita memiliki hidup yang baik lalu masuk surga. Namun, tujuan kehidupan kita adalah (seharusnya) menjalin sebuah relasi yang mengubahkan di masa kini.

Keselarasan laku hidup dengan apa yang Allah kehendaki itulah yang menjadi ekspresi hidup beriman di tengah-tengah dunia ini.

Selaku pengikut dan murid Kristus, kita senantiasa dikehendaki bertumbuh dalam hidup sehari-hari. Bertumbuh tak hanya sekedar berubah ke arah lebih baik, tetapi sungguh-sungguh menghidupi pertumbuhan dalam bimbingan Firman Tuhan di sepanjang hidup kita. Meski godaan dan tantangan sering menghampiri diri kita, konsistensi bertumbuh dalam Firman Tuhan ke arah Kristus amat diperlukan.

Musik pengiring adalah instrumen piano "Here I Am to Worship" oleh Dappy T Keys (https://youtu.be/Q46I86swjfU) 

Allah adalah misteri, tetapi kita dapat memahaminya lewat setiap karya kasih-Nya dalam hidup sehari-hari.

Berdamai dengan kesulitan dalam hidup sehari-hari berarti bersedia berproses dalam kesulitan dengan meyakini penyertaan Allah dalam hidup sehari-hari.

Spiritualitas rasa cukup dalam hidup sehari-hari menolong kita untuk selalu mensyukuri semua yang Tuhan anugerahkan dalam hidup sehari-hari.

Ketaatan kepada Allah dalam kerendahan hati menolong kita untuk selalu memahami jalan karya Allah bagi hidup kita serta terbuka menerimanya. 

Hidup saling menguatkan dalam melaksanakan visi-misi damai sejahtera Allah di tengah dunia amat diperlukan. Dengan saling menguatkan, kita memiliki kawan seperjalan yang senantiasa menopang kita dalam segala situasi-kondisi hidup.

Kita dianugerahi Tuhan waktu dan kesempatan dalam hidup sehari-hari, optimalkan dengan mewujudnyatakan shalom-Nya lewat kebaikan yang kita lakukan.

Salah satu kerinduan dalam hidup kita adalah berbuah kebaikan. Hal itu mampu kita lakukan saat kita siap sedia hidup dalam Allah dan menempel kepada-Nya.

Instrumen KJ 329 "Tinggal Sertaku" oleh Absalom El Dew Panggeso

Syair: Abide with Me, Henry Francis Lyte, 1847,
Terjemahan: Yamuger, 1977,
Lagu: William Henry Monk, 1861

Menyadari keterbatasan dan kelemahan dalam diri menolong kita untuk menyadari juga  tidak sombong serta selalu berserah kepada Tuhan.

Sahabat tak hanya hadir dalam suka, sahabat hadir juga dalam duka. Sahabat selalu berdiri bersama-sama dengan kita dalam segala kondisi. 

Dalam sejarah kehidupan manusia, belarasa Allah telah diwujudnyatakan lewat setiap kebaikan-Nya dalam hidup kita. Kini, kita meneladan dan saatnya kita mewartakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dipilih dan diutus sebagai saksi Tuhan merupakan kesempatan dan pilihan, kesempatan untuk mewujudnyatakan kasih Allah, di sisi yang lain pilihan apakah kita mau melakukannya ataukah tidak. Tinggal mana yang kita pilih?

Musik ReRe edisi 2 dan 3:

Doa Kami dipopulerkan oleh GMB, dimainkan oleh Absalom El Dew Panggeso

"Tinggal Sertaku" dari Kidung Jemaat 329 dimainkan oleh Absalom El Dew Panggeso

Kesediaan kita untuk berpartisipasi dalam karya kasih Allah, melalui kebaikan sederhana di kehidupan sehari-hari, dapat menjadi sarana mewujudnyatakan kasih Allah itu bagi sesama dan seluruh ciptaan.

Sikap rendah hati dalam pertobatan penting untuk diperjuangkan karena menolong kita untuk menyadari, kita makhluk yang rapuh dan perlu kekuatan guna pembaruan diri (pertobatan), yang dapat kita peroleh hanya dari Tuhan.

Sebagaimana system gawai yang membutuhkan pembaruan, itulah juga kehidupan yang kita lalui. Pembaruan dalam hidup selalu menolong kita meningkatkan performa dalam memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Tentunya, kita pun diajak untuk sedia diperbarui (dibentuk dan diproses) oleh Tuhan melalui kehendak-Nya yang terbaik.