Podcast Sudut Pandang
By Notharia
Podcast Sudut PandangDec 15, 2021
Tanggung Jawab Pada Doa yang Terkabul
When you get down, have you ever asking to the universe why You are the one who suffer? and have you ask the same questions when you are in the top of the wheels?
Sulitnya Berkomunikasi
Ternyata berkomunikasi gk semudah itu, atau kita yang gk pernah belajar? atau cara berkomunikasi yang udah gk sama lagi? entahlah...
Studi Banding Masa Lalu
Membandingkan diri kita hari ini sama hari kemarin mungkin gak ada perubahan. Tapi membandingkan diri kita saat ini dan waktu kecil mungkin bisa mengingatkan kalau kita tumbuh dengan baik.
Memilih Diri Sendiri
Ketika diberi kesempatan untuk memilih orang lain menjadi diri kita, would you choose yourself? Kadang ekspektasi untuk diri sendiri terlalu berat dipinggul apalagi kalau tidak diimbangi dengan self-love selama proses berusaha menjadi orang yang kita ekspektasikan. So, would you choose you?
Unlimited Pressure Until U Sure
Ternyata sekuat apapun tekanan dan dorongan eksternal yang bisa membuat kita maju atau jatuh tidak akan punya jalan untuk menjadikan diri menjadi utuh. Bersama CEO Global Millennial Group, Muflih Dwi Fikri, episode ini menjadi sebuah diskusi dan evaluasi.
Konsekuensi Yang Ditoleransi
Memilih mengambil alih lagi hidup yang berapa saat dikontrol oleh keadaan, menoleransi konsekuensi yang akan selalu menjadi kausalitas dari sebuah pilihan.
Memori yang terkontaminasi
Terkadang kita terlalu menghayati masa lalu sampai membuat memori yang bahagia jadi terkontaminasi karna tau bahwa kita tidak akan pernah bisa kembali.
Modal dari Semesta
Ternyata kita gak pernah ditinggal sendiri sama semesta di keadaan sulit, tanpa modal yang cukup untuk bertahan dan berjuang. Tapi sering kali modalnya cukup abstrak dan butuh kepekaan dari diri sendiri untuk paham pesan dari semesta.
Mental Manusia Modern
"Membersamai Project" --> bit.ly/membersamai
Anggap semua kondisi sekarang adalah trial menjadi manusia modern dimasa depan, dimana semua serba bergantung dengan teknologi dan dimudahkan dengan teknologi. Apa kita sudah siap secara mental? Apa nanti ketika semua menjadi efisien dan kita punya andil banyak atas 24 jam waktu yang ada, bisakah kita manfaatkan dan nikmati?
Main Lebih Jauh
Mungkin lo main kurang jauh, jadi gak bisa memahami orang lain dan bikin asumsi kalau semua hal bisa dilakukan dengan cara yang sama. Coba main lebih jauh, biar bisa tau gimana cara berkomunikasi di masing-masing situasi yang berbeda. Kalo main lebih jauh, lo mungkin bisa ngebantu mempersempit gap antar kelas sosial. Kalo lo main lebih jauh.
Korban yang memakan korban
Sering kali kita belum selesai dengan diri sendiri, sampai akhirnya tanpa sadar menjadikan orang lain sebagai korban.
Bacot As Survival Kit
Nyatanya beberapa skill yang jarang diakui dan sering kali dilihat dari sudut pandang negatif justru membawa peruntungan di dunia yang cukup memaksa seseorang untuk menjadi oportunis.
Oportunis, bukan egois atau destruktif.
Peran yang tak dipilih
Ada satu peran yang ingin diraih dan terus diusahakan agar dapat dimainkan dengan sempurna. Tapi banyak peran lain yang ditujukan untuk dimainkan tanpa butuh persetujuan dari diri sendiri. Sayangnya seringkali tidak disadari lalu dimainkan seadanya. Entah apa yang semesta mau tapi semestalah yang tau. Yang kita tau, pemeran utamanya adalah kita.
Jika Hidup Adalah Roda Maka Bertahan Tidak Sama Dengan Diam
Terkadang hidup memosisikan kita pada kondisi tertekan dan memaksa untuk bertahan. Bertahan selalu melelahkan tapi tidak selalu tidak menyenangkan. Maka, bertahanlah.
Memaafkan yang tak termaafkan
Memaafkan memang harus sulit. Kalau tidak sulit, kita tidak akan berusaha untuk tidak menyakiti orang lain. Kalau tidak sulit kita tidak akan mencoba untuk memahami situasi yang terjadi. Kalau tidak sulit, kita gak akan berusaha untuk memaafkan siapapun termasuk diri kita sendiri. Memaafkan memang harus sulit, biar kita dapet belajaran yang lebih banyak.
Memilih untuk Salah Lebih Cepat
Kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan manusia zaman ini didapatkan bukan dari hasil pemikirkan, namun dari perilaku dan percobaan. Dengan langkah pertama yang pasti salah. Tapi semakin cepat salah semakin cepat tau apa yang harus diubah. Semakin cepat salah semakin cepat bertemu dengan diri kita yang sesungguhnya.
Empty Empathy
Sudah cemas kah hari ini? mencemaskan banyak hal yang mungkin terjadi pada diri sendiri. Terkadang manusia hanya berpusat pada pribadi serta untung dan rugi. Tanpa ingat hidup di dunia tidak sendiri. Entah mengapa, rasanya empati kini berubah menjadi ladang peluang membesarkan diri. Sampai mulai terasa dampaknya menggerogoti negri.
I Hate You Cause I Hate My Self
Seni mencintai diri sendiri
Menyiapkan Kehidupan Atau Menyiapkan Kematian
Manusia sering banget inget kalo hidup cuman sekali, jadi banyak banget hal-hal yang mau dilakuin. Tapi kita juga sering banget lupa kalo mati juga cuman sekali, jadi harusnya bisa milah dan milih lagi hal yang harus dilakuin dan dituntasin. Karna gak ada yang tau waktu kita berapa lama lagi.
Fight or Flight with Gamila Arief
ps: sorry for the bad audio on last fifteen minutes
Sudut Pandang Orang Ketiga: Untuk Yang Sudah Lelah Berbohong
Untuk kalian yang sudah lelah berbohong, hadapilah kejujuran.
Semakin Banyak Manusia Semakin Sepi Dunia
Quarter Life Crisis
Millennials di tengah Disruptive Innovation
Sudut Pandang Orang Ketiga: Untuk Yang Merasa Tertinggal
Semua orang pasti pernah merasa tertinggal dan tidak berarti, merasa tidak dipedulikan, dan paling bodoh. Semoga segmen ini membuka sudut pandang kalian, bahwa kalian tidak sendiri.
music by Calm