Grow With Ati
By Sugiarti Rosbak
Grow With AtiNov 06, 2020
Tantangan First-Time Freelancer
Memulai suatu perjalanan tentunya perlu persiapan, terutama persiapan mental, termasuk juga dengan saya dan mba @reni_tere si pekerja korporasi saat bertransisi karir sebagai pekerja Freelancer.
Bahkan saat kami bekerja di dalam bidang yang sama, tetap akan ada perbedaan saat menjalani profesi tersebut sebagai seorang Freelancer.
Antisipasi terhadap tantangan-tantangan yang akan muncul menjadi salah satu hal penting.
Tentunya memulai perjalanan ini tidak mudah, dan terkadang perlu untuk didampingi oleh seseorang;
👉🏼 Kamu bisa memilih untuk berbicara oleh seorang Career Coach atau Business Coach. Atau,
👉🏼 Baca Buku “Lika-Liku Freelancer” untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kamu bisa memgembangkan bisnismu sebagai Freelancer. Buku ini bisa kamu dapatkan di outlet Gramedia seluruh Indonesia, atau dengan meng-klik link di Bio profile.
Leader yang "Sempurna"
Tidak akan ada yang bisa menjadi master dalam sehari, karena itulah proses belajar terus dibutuhkan. Sebagaimana dulu saya dan teh @reni_tere sama-sama perlu belajar disaat pertama kali kami menjalani role sebagai Leader.
Selalu ingat untuk;
Jangan pernah berhenti belajar!
Semoga podcast kali ini bisa menjadi reminder kamu bahwa, di setiap titik kamu berdiri, proses akan selalu ada, kamu akan terus perlu untuk berproses dan belajar.. dan dari perjalanan inilah kamu akan banyak mendapatkan pengalaman berharga yang akan sangat berguna untuk membantu kalian menjalani peran sebagai seorang Leader.
Jadi jika kamu sedang merasa kecewa atau sedih, selalu ingat bahwa ini semua adalah bagian dari proses kamu menuju Leader yang lebih baik lagi di setiap harinya. :)
Perfectionist Leader
Leader yang perfectionist terkadang diperlukan sebagai orang terakhir yang bertanggung jawab akan hasil kerja team. Namun kebanyakan perfectionist cenderung melakukan Micromanage atau memanage team hingga hal-hal terkecil dan sedetail mungkin.
Walaupun memanage team secara langsung menunjukkan bahwa Leader aktif dan bertanggung jawab akan kinerja team, namun terkadang micromanage ini justru menjadi kelemahan tersendiri bagi seorang Leader.
Anggota team mungkin akan merasa terganggu, merasa tidak dipercaya dan akan menghilangkan kepercayaan kepada Leadernya, merasa burnout, membuat anggota justru menjadi sangat tergantung kepada Leader, dll.
Nah di podcast kali ini saya dan mbak Reni Tere berkesempatan untuk sharing bagaimana saya sebagai seseorang yang bisa dibilang 'perfectionist' memanage team saya saat menjadi first time leader.
Semoga podcast kali ini dapat menjadi inspirasi teman-teman dan dapat mempermudah perjalanan kalian sebagai first time Leader.
Perbedaan memimpin diri sendiri dan sebuah team
Dulu disaat ngelead diri sendiri, saya harus memotivasi diri saya sendiri untuk disiplin. Tetapi sekarang saat ngelead team, terasa sekali perbedaannya. Yang dulu hanya harus memikirkan diri sendiri, memotivasi diri sendiri, dan bertanggung jawab akan diri sendiri, sekarang harus belajar juga untuk memikirkan anggota team, memotivasi anggota team dan bertanggung jawab akan performa keseluruhan team.
hmm lumayan berat ya kelihatannya.. karena itu di podcast kali ini, saya dan mbak Reni banyak bercerita tentang bagaimana kami beradaptasi saat menjadi First Time Leader, dan bagaimana kali ini bukan hanya belajar tentang personal development seperti self awareness, tetapi we step up the game dengan banyak belajar tentang professional development seperti social awareness.
Semoga podcast kali ini bisa menjadi inspirasi teman-teman dan dapat memberikan sedikit bantuan untuk teman-teman yang sedang bertransisi sebagai first time leader!
Kamu tipe Leader seperti apa?
Kenapa sih Leader perlu memiliki kemampuan kecerdasan emosional?
Coba kamu pikirkan, saat teman-temanmu atau dirimu sendiri bercerita atau mengeluh tentang leader mereka, hal apa yang paling sering dibicarakan?
Entah leader terbiasa menyalahkan anggota team didepan orang banyak, atau sering emosi sebelum diberikan penjelasan, dll. Mungkin sekitar 90% adalah tentang attitude mereka atau tentang kecerdasan emosional mereka. Hal ini menunjang pernyataan Daniel Goleman bahwa mereka yang menunjukkan performa terbaik, adalah mereka yang memiliki kemampuan kecerdasan emosional.
✅ Disaat seseorang memiliki skill kecerdasan emosional, dia akan bisa memberikan pengaruh yang baik kepada team dan dapat meningkatkan keterlibatan antar anggota team, sehingga memungkinkan team untuk mengatasi tantangan dengan lebih efektif.
Coba deh, kalau kamu memiliki leader yang bisa mendengarkan dengan baik, terbuka akan masukan, mencoba memahami kesulitan yang dialami anggota team, tidak mudah menyalahkan, apakah kamu akan jadi lebih termotivasi untuk bekerja?
Nah di podcast kali ini, saya dan Mba Reni banyak membahas bagaimana struggle kita dulu saat menjadi first time leader dan harus mulai membangun kecerdasan emosional dalam melead team.
Semoga sharing-sharing kecil dari saya dan Mba Reni ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman semua.
Leader yang menyejukkan
Pernah bertemu leader yang suka marah-marahin kamu atau anggota teammu di ruang terbuka? yang dimana banyak rekan kerja dari team lain disekitar? Bagaimana perasaanmu setelahnya? semakin respect? atau malah jadi takut? semakin termotivasi untuk bekerja, atau malah jadi menurunkan motivasi? Nah, tanpa disadari, banyak leader yang mungkin hanya fokus berpikir, mencari tahu cara bagaimana team dapat bekerja mengejar goals, tetapi lupa bahwa "anggota team" adalah kunci dari sebuah produktivitas team. Karena itu seorang leader perlu belajar Emotional Skill secara terus menerus. Di podcast kali ini, saya dan Mba Reni akan berbincang lebih banyak, sharing lebih dalam mengenai pengalaman kami sebagai seorang leader yang harus belajar mengontrol emosi demi mencapai tujuan team. Semoga sharing-sharing kecil dari saya dan Mba Reni ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman semua.
Lead with Emotional Skill
Semua tujuan membutuhkan perjalanan atau proses untuk bisa mencapainya. Sama halnya saat kita ingin menguasai hal tertentu. Membutuhkan proses, trial dan error sampai akhirnya menjadi ahli dalam suatu hal.
Disini saya dan mba Reni Tere ingin berbagi cerita mengenai proses dan pengalaman kami saat pertama kali diberikan tanggung jawab oleh perusaan untuk menjadi leader.
Semoga pengalaman kami dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi teman-teman untuk mempersiapkan diri saat suatu ketika diberikan tanggung jawab sebagai leader.
Perfect is not Perfectionist
Menginginkan hasil yang perfect itu bagus tapi menjadi Perfectionist itu yang sebaiknya dihindari. Apa perbedaan dari keduanya? Silahkan dengar podcast ini
Perjalanan
Kehidupan seseorang di dunia ini sama dengan perjalanan, kita yang menentukan mau mengambil arah kemana. Cerita mengenai perjalanan ini yang diambil dari cerita rakyat sangat menarik untuk menyadari kita hanya lewat dalam perjalanan hidup kita
Gajah di pelupuk mata tidak terlihat semut di sebrang lautan terlihat
Terkadang kita lupa bahwa diri kita memaksakan kehendak kita kepada orang lain yang dulu kita tidak suka dipaksa oleh orang lain
Mengapa?
Pertanyaan "Mengapa" harus ada saat kita ingin berjualan produk/jasa kita. Supaya orang bisa mengerti kenapa dia harus membeli produk kita diantara ribuan produk yang sejenis atau menggunakan jasa kita diantara yang sejenis. Saat kita bisa membuat jawaban terhadap pertanyaan "mengapa" maka orang juga akan yakin membeli produk kita
Pikiran mempengaruhi tubuh
Bincang-bincang dengan dr Firdaus Adenan dari Pontianak yang menghayati bagaimana menjadi dokter yang ramah dan murah.
Asal ada kemauan pasti ada jalan sesi 5
Sesi terakhir dari Bu Eka dan beliau sharing prinsip dan value-value beliau dalam menghadapi kejatuhan bisnis dan pengelolaan rumah tangga nya
Asal ada kemauan pasti ada jalan sesi 4
Cerita bu Eka bagaimana bekerja sebagai team bersama suami supaya bisa bangkit dari kejatuhan bisnis yang dibangun
Asal ada kemauan pasti ada jalan sesi 3
Cerita bu Eka berlanjut bagaimana bisnis yang sudah sukses jatuh kembali dan lebih dalam.
Asal ada kemauan pasti ada jalan sesi 2
Cerita bu Eka bagaimana bisnis pertamanya dilanda krisis dan kemudian membangun bisnis kedua dan dihantam krisis lagi
Asal ada kemauan pasti ada jalan = Willpower
Cerita bu Eka menjalankan bisnis sejak SMA dan bagaimana beliau bersama suami bangkit dari kegagalan dengan teamwork
Inovasi
Semua orang punya bahasa sesi 3
Cerita berlanjut bersama pak Frans Susanto, seorang penterjemah bahasa isyarat. Bagaimana kita harus bersikap apabila ada anggota keluarga yang mempunyai disabilitas
Semua Orang Punya Bahasa sesi 2
Cerita lanjutan dari pak Frans Susanto seorang penterjemah bahasa isyarat. Bagaimana bahasa isyarat dibuat dan kompleks nya pembuatan kamus bahasa isyarat
Semua Orang Punya Bahasa
Semua manusia punya bahasa walaupun itu merupakan bahasa isyarat. Itu juga bahasa hanya berbeda, sehingga kaum disabilitas merasa bahwa mereka mempunyai kehidupan yang sama dengan manusia lain.
Personal Branding
Personal Branding is not only for selling a product or service but it is about yourself
Habit
Starting a new habit is hard. However, when we already do this habit, this new habit will be part of our life. Starting positive habits is one of the example such as sport. During pandemic we have many times to do the new positive habits, so start from now.
Mengenal Siapa Saya
Dalam diri kita banyak peran yang kita jalani. Perlu disadari peran mana yang ingin kita jalani saat ini supaya kita bisa fokus.
Start the Business with Purpose Part 3
Bagaimana bu Nora bisa bangkit lagi setelah kedai pertama yang dicintai dan persis seperti impiannya harus ditutup? Mari dengarkan cerita beliau
Start the Business with Purpose Part 2
Bagaimana bu Nora memulai bisnis dengan "purpose"
Start the Business with Purpose
Bincang-bincang dengan pemilik podcast Nora in Darwin yaitu ibu Nora Bawazier bagaimana dia mulai membangun bisnisnya. Semua bisnis akan bertahan saat mereka mempunyai purpose mengapa mereka membangun bisnis tersebut
Buku Kehidupan
Semua manusia punya chapter dalam setiap kehidupannya oleh sebab itu saya selalu menyatakan bahwa ini adalah chapter kehidupan yang mana. Dan kita ingin mewarnai chapter ini dengan warna apa atau ending yang bagaimana? Karena kita adalah pengarang kehidupan kita sendiri
Homati Sesama
Siapapun dia, kedudukan yang lebih tinggi atau lebih rendah, dia adalah juga seorang manusia yang juga membutuhkan untuk dihormati
Tertawa menyehatkan tubuh
Tertawa menyehatkan tubuh tetapi orang sering sekali lupa tertawa, karena merasa tidak ada alasan untuk tertawa.
Padahal tidak ada yang menyatakan bahwa harus tertawa karena ada alasannya karena tubuh hanya mengenal tertawa saja.
Mengatasi rasa takut
Rasa takut adalah hal wajar tetapi kalau sudah berlebihan maka sudah tidak wajar.
Kita harus sadar apa yang bisa mengurangi rasa takut kita supaya kita bisa mengatasinya.
Ada bagiannya masing-masing-masing
Setiap manusia diciptakan Allah dengan kemampuan dan potensi nya masing-masing dan akan saling membantu dan mengisi sehingga semua bisa berjalan dengan baik.
Rasa Takut
Gunakanlah Waktu
Kita punya waktu terbatas di dunia ini, dan kita yang harus memutuskan apakah waktu terbatas itu mau digunakan dengan baik atau tidak dan apakah kita mau meneruskan waktu kita dalam bentuk kenang-kenangan bagi orang-orang. Daripada kita selalu meratapi kegagalan, lebih baik kita bangkit dan terus membuat kebaikan bagi orang lain